Anggota masyarakat yang menduduki strata tinggi, tentu memiliki kesanggupan dan kemampuan yang lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang berada
diposisi bawahnya.tingkat kesangupan dan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dapat dilihat dari:
Perlengkapan rumah tangga dan barang konsumsi sehari-hari
10
Perbedaan dalam berbusana
Tipe tempat tinggal dan lokasinya
Pentingnya menu makanan
11
b. Perbedaan gaya hidup Tinggkat perbedaan gaya hidup dapat dilihat dari :
Perbedaan gaya seragam yang dikenakan
Gaya berbicara
Sebutan gelar, baik gelar kebangsawanan feodalisme maupun gelar akademin
Jenis kegiatan dan kegemarannya
12
c. Perbedaan dalam hal hak dan akses pemanfaatan sumber daya Seseorang yang menduduki jabatan tinggi biasanya akan semakin banyak hak dan
fasilitas yang diperolehnya. Sementara itu, orang yang tidak menduduki jabatan strategisa apa pun tentu hak dam fasilitas yang mampu dinikmati akan semakin kecil.
d. kriteria biologis 1 jenis kelamin
laki-laki
prempuan
e. kriteria menurut umurnya
anak-anak
dewasa
tua f. kriteria ekonomis
yaitu berdasarkan hak milik penduduk, maka terdapat stratifikasi social dalam taga kelas :
ekonomi tinggi
ekonomi rendah
ekonomi sedang
13
C. Sebab Stratifikasi Social
Sebeb asasi mengapa ada pelapisan social dalam masyarakat bukan saja karena adanya perbedaan, tetapi karena adanya kemampuan manusia menilai perbedaan itu
dengan menerapkan berbagai kreteria. Artinya, menganggap ada sesuatu yang dihargai,
10 Ibid,. hlm. 436 11 Ibid., hlm. 438
12 Ibid., hlm. 440 13 Suharto, op. cit, h. 23
maka sesuatu itu dihargai menjadi bibit yang menumbuhkan adanya sister berlapis dalam masyarakat. Sesuatu yang dihargai dapat berupa uang atau benda-benda bernilai
ekonomis, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama, atau keturunan keluarga yang terhormat. Tingkat kemampuan memiliki sesuatu yang dihargai tersebut,
akan melahirkan lapisan social yang mempunyai kedudukan atas dan rendah. Proses terjadinya system lapisan-lapisan dalam masyarakat dapat terjadi dengan
sendirinya, atau sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama. Proses terjadinya lapisan social yang terjadi dengan sendirinya berangkat dari kondisi perbedaan
kemempuan antar individu atau antarkelompok,. Secara sederhana dapat disebutkan bahwa setiap individu manusia dapat memeliki berbedaan kemapuan dalam memenuhi
asset kebutuhan hidupnya, dalam arti bagi kelompok yang memiliki kemampuan lebih dalam memenuhi kebutuhna hidupnya tentu akan tentu akan menempati posisi strata
social yang lebih tinggi dari pada kelompok social yang memiliki sedikit kemampuan.
14
Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya. Selama
manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat. Semakin banyak kepemilikan,
kecakapan masyarakat atau seseorang terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau
bahkan tidak memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah.
Ada dua tipe penyebab terjadinya stratifikasi sosial a. Terjadi dengan sendirinya
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.
b. Terjadi secara sengaja stratifikasi sosial yang terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama dilakukan dalam
pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti: pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.
14 Ibid., h. 401
Beberapa kriteria yang menyebabkan terjadinya stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
Ukuran kekayaan
Ukuran kekuasaan
Ukuran kehormatan
15
D. Akibat Stratifikasi Social