Agama Islam Terhadap Stratifikasi Social tinjauan Al-Quran Pengaruh Agama Terhadap Stratifikasi Social

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa apabila lahir bayi prempuan maka akan di tanam hidup-hidup, seperti firman allah: qs. Al-takwir : 8 8. dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya Zamakhsyari mmeberi komentar ayat di atas bahwa pada masa tersebut anak prempuan yang akan ditanam hidup-hidup diminta agar ibunya menghiasinya terlebih dahulu dengan alas an akan dibawa menemui keluarga. Setibanya ditempat yang dituju dan setelah lubang digali ia menyuruh anaknya melihat lubang tersebut lalu dijerumuskan dan ditanam hidup-hidup. Dalam masyarakat yang seperti ini nabi Muhammad di utus dengan membawa risalah yang slah satu misinya untuk membebaskan manusia dari ketidak adilan khususnya yang dialami oleh prempuan. Dari sinilah yang tercipta masyarakat yang ideal. Secara terminologis Al-Quran juga memperkenalkan stratifikasi social dengan tolak ukur tertentu. 24

B. Agama Islam Terhadap Stratifikasi Social tinjauan Al-Quran

Dalam pandangan Islam, semua manusia adalah ciptaan Allah. Semua mempunyai kedudukan yang sama di hadapan-Nya. Yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa. Firman Allah dalam qs. Al-hujurat :13 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya 24 Ali nurdin, qquranic society, Jakarta : PT erlangga , 2006, h. 39-40 kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Dari QS. Al-hujurat :13, sudah dikatakan bahwa, sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Disini dapat kita perhatikan bahwa Allah tidak pernah membedakan siapa saja baik orang kaya, miskin, pejabat dan presiden. Semua manusia dihadapan Allah tidak ada yang membedakannya. Bahkan diakhirat nanti semua manusia akan dibangkitkan kembali setelah mati, maka dihadapan Allah yang membedakan manusia adalah ketaqwaanya kepada Allah.

C. Pengaruh Agama Terhadap Stratifikasi Social

Dalam kaitan ini perlu diingat kembali ajaran sosiologi tentang arti dan isi pengertian stratifikasi social dan lapisan social. Yang dimaksud dengan stratifikasi social adalah susunan dalam berbagai kedudukan social menurut tinggi rendahnya dalam masyarakat. Seseorang masyarakat dalam mengambarkan sebagai suatu tangga-anak tangga dari bawah keatas. Stratifikasi sosail itu tidak sama antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain karena setiap masyarakat mempunyai stratifikasi sosialnya sendiri. 25 Pandangan mengenai pengaruh agama dengan lapisan-lapisan social a. golongan petani sikap mental golongan petani dibentuk oleh pengaruh situasi dan kondisi dimana mereka hidup, antara lain factor klimatologis dan hidrologis seperti musim dingin dan musim panasyang sejalan dengan musim kering dan musim penghujanan, factor flora dan fauna seperti tanaman padi sayuran dll. Yang oengarapannya dbantu binatang ternak yang dipelihara kudan, sapi dll. Maka seperti yang dikatakan Weber kaum petani lebih terlihat dalam proses organisdan peristiwa alam yang tak terhitung jumlahnya dari siklus satu kesiklus berikutnyadalam ritme yang tidak dipercepat dan diperlambat. Itulah sebabnya kaum petani pada umumnya mempunyai kecendrungan religious lebih besar dari pada kelompok manusia dari lapisan lain dan jalan hidup 25 D. hendropuspito, o.c.,sosiologi agama, Yogyakarta: kanisius, 1983 , h. 58 keagamaan mereka lebih stabil. Penyampaian agama kepada meraka lebih sesuai dengan cara yang sederhana. b. Golongan pengrajin pedagang kecil Golongan ini hidup dialam situasi dan kondisi yang berbeda dengan golongan petani. Hidup mereka lebih didasarkan ekonomi, yang memerlukan perhitungan rasional. Tuntutan hidup yang mereka hadapi dalam situasi dan kondisi nonagraris itu mereka tanggapi dan dengan gaya sendiri, bukan menyandarkan diri oada kedermawanan alam. Golongan pengrajinan dan pedangan kecil suka menerima pandangan hidup yang mencakup etika pembalasan. 26 Mereka manati kaidah moral dan nilai sopan santun dan percaya bahwa pekerjaan yang baik akan membawa balas jasa yang setimpal. Agama yang mereka pilih adalah agama yang etis yang rasional. Dengan kata lain unsure emosional tidak memainkan peranan yang terpenting. c. Golongan kariyawan Pratek agama yang memebntuk kepribadian atau perayaan litugis golongan karya pada umumnya bersifat formalistic. Dalam agama islam sangat penting ternyata masih cukup di taati, namun frekuensi kehadirat beribadat dalam rumah ibadah dari golongan karya tinggkat rendah lebih tinggi dari pada pegawai tingkat tinggi. 27 Sejarah peradaban manusia membuktikan, bahwa agama adalah kekuatan raksasa yang mewujudkan perkembangan manusia seperti sekarang ini. Semua yang baik dan mulia dalam diri manusia lahir dan tumbuh dari iman dan taqwa kepada Allah. Nabi dan Rasul sesuai derajatnya masing-masing telah mengubah sejarah manusia dan mengangkat derajat mereka dari lembah kehinaan menuju puncak ketinggian akhlak yang tak pernah diimpikannya. Melalui ajaran Nabi dan Rasul membuat orang mampu menaklukkan hawa nafsunya dan menempatkan cita-cita luhur dihadapannya dengan pengorbanan yang tanpa pamrih guna kepentingan ummat manusia. Perkembangan akhlak dan budi pekerti manusia terjadi karena ajaran agama.

2.3 Implementasi Dalam Kehidupan Mahasiswa, Calon Guru Dan Guru