Pengertian Motivasi Kerja Prinsip-prinsip dalam Motivasi Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Maksimal

a. Teguran lisan. b. Teguran tertulis. c. Pernyataan tidak puas secara tertulis. d. Pembebasan dari jabatan. Namun untuk lebih menjamin daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya dalam pelaksanaan Peraturan Disiplin PNS, maka Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dapat mendelegasikan sebagian wewenang penjatuhan hukuman disiplin kepada pejabat lain di lingkungan masing-masing, kecuali mengenai hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IVb ke bawah. Pendelegasian wewenang menjatuhkan hukuman disiplin dilaksanakan dengan surat keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan.

C. Motivasi Kerja

1. Pengertian Motivasi Kerja

Menurut Mangkunegara 2005:61 motivasi terbentuk dari sikap attitute pegawai dalam menghadapi situasi kerja di organisasi. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi organisasi. Sikap pegawai yang yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.

2. Prinsip-prinsip dalam Motivasi

Menurut Mangkunegara 2005:61 terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai, yaitu: a. Prinsip partisipasi Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin; b. Prinsip komunikasi Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya; c. Prinsip mengakui andil bawahan Pemimpin mengakui bahwa bawahan pegawai mempunyai andil didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya; d. Prinsip pendelegasian wewenang Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin; e. Prinsip memberi perhatian Pemimpin memberi perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai berkerja apa yang diharapkan oleh pemimpin.

3. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Maksimal

Berdasarkan hasil penelitian McClelland 1961, Edward Murray 1957, Miler dan Gordon W. 1970, Anwar Prabu Mangkunegara 2000 dalam Mangkunegara 2005:76 menyimpulkan bahwa ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian kinerja. Artinya pimpinan, manajer, dan pegawai yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan mencapai kinerja tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah disebabkan karena motivasi kerjanya rendah.

4. Teknik Memotivasi Kerja Pegawai

Dokumen yang terkait

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar)

9 73 80

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar)

15 76 47

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Di Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang)

0 5 20

Kinerja Aparatur Bidang Mutasi Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung (Suatu Studi Pada Mutasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)Di Kota Bandung)

1 19 68

Kinerja Aparatur Bidang Mutasi Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung (Suatu Studi Pada Mutasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)Di Kota Bandung)

0 2 1

Efektivitas Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi

0 5 1

Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung Terhadap Transparansi Pengelolaan Pensiun Pegawai Negeri Sipil

0 6 4

Peningkatan Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pasca Disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung)

1 21 79

Analisis Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Lampung Selatan

4 25 75

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

0 0 11