Teknik Memotivasi Kerja Pegawai

3. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Maksimal

Berdasarkan hasil penelitian McClelland 1961, Edward Murray 1957, Miler dan Gordon W. 1970, Anwar Prabu Mangkunegara 2000 dalam Mangkunegara 2005:76 menyimpulkan bahwa ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian kinerja. Artinya pimpinan, manajer, dan pegawai yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan mencapai kinerja tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah disebabkan karena motivasi kerjanya rendah.

4. Teknik Memotivasi Kerja Pegawai

Beberapa teknik memotivasi pegawai, antara lain sebagai berikut: a. Teknik Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan fundamen yang mendasari perilaku kerja. Kita tidak mungkin dapat memotivasi kerja pegawai tanpa memperhatikan apa yang dibutuhkan. Abraham Maslow dalam Mangkunegara 2005:76 mengemukakan hirarki kebutuhan pegawai sebagai berikut: 1 Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, bernafas, dan sexual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar. Dalam hubungannya dengan kebutuhan ini pemimpin perlu memberikan gaji yang layak pada pegawai; 2 Kebutuhan rasa aman, yaitu pemimpin perlu memberikan tunjangan kesehatan, asuransi kecelakaan, perumahan, dan dana pensiun; 3 Kebutuhan sosial atau rasa memiliki, yaitu pemimpin perlu menerima eksistensi atau keberadaan pegawai sebagai anggota kelompok kerja, melakukan interaksi kerja yang baik dan hubungan kerjaa yang harmonis; 4 Kebutuhan harga diri yaitu pemimpin tidak boleh sewenang-wenang memperlakukan pegawai karena mereka perlu dihormati, diberi penghargaan terhadap prestasi kerjanya; 5 Kebutuhan aktualisasi diri yaitu pemimpin perlu memberikan kesempatan kepada pegawai bawahan agar mereka dapat mengaktualisasikan diri secara baik dan wajar di organisasi. b. Teknik Komunikasi Persuasif Teknik komunikasi persuasif merupakan salah satu teknik memotivasi kerja pegawai yang dilakukan dengan cara mempengaruhi pegawai secara ekstralogis. Teknik ini dirumuskan dalam AIDDAS A= attention perhatikan I= interest minat D= desire hasrat D= decision keputusan A= action tindakan S= satisfaction kepuasan Dalam penggunaannya, pertama kali pemimpin harus memberikan perhatian kepada pegawai tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar timbul minat pegawai terhadap pelaksanaan kerja. Jika telah timbul minatnya, maka tindakan kerja dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. Dengan demikian, pegawai akan bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa puas terhadap hasil kerjanya. III METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Dokumen yang terkait

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar)

9 73 80

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar)

15 76 47

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Di Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang)

0 5 20

Kinerja Aparatur Bidang Mutasi Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung (Suatu Studi Pada Mutasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)Di Kota Bandung)

1 19 68

Kinerja Aparatur Bidang Mutasi Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung (Suatu Studi Pada Mutasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)Di Kota Bandung)

0 2 1

Efektivitas Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi

0 5 1

Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung Terhadap Transparansi Pengelolaan Pensiun Pegawai Negeri Sipil

0 6 4

Peningkatan Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pasca Disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung)

1 21 79

Analisis Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Lampung Selatan

4 25 75

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

0 0 11