BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1Definisi Keigo
Ragam bahasa halus atau sopan bahasa Jepang disebut keigo. Definisi keigo menurut Terada dalam Dahidi 1984: 238 adalah “Bahasa yang mengungkapkan
rasa hormat terhadap lawan bicara atau orang ketiga”. Hal ini sejalan dengan pendapat Nomura dalam Dahidi 1992: 54 yang
menganggap keigo sebagai “Ungkapan kebahasaan yang menaikkan derajat pendengar atau orang yang menjadi pokok pembicaraan”.
敬語は会社の上司や学校の先生に使う以外に初めて会った人や知らな い人にも使うていねいなことばである。
Akiko, 2002: 89 Dari tiga definisi diatas keigo diartikan sebagai ragam bahasa yang untuk
menghormati lawan bicara orang yang dibicarakan dapat digunakan pelajar kepada gurunya, orang yang baru dikenal. Dapat juga dikatakan bahwa keigo digunakan
untuk menghaluskan bahasa yang dipakai untuk menghormati orang bicara orang ketiga yang dibicarakan.
2.2 Jenis Keigo
Pada umumnya keigo terdiri dari tiga macam yaitu sonkeigo, kenjoogo, dan teineigo.
10
2.2.1 Sonkeigo
Dalam Sutedi 2002: 146 sonkeigo dinyatakan sebagai ” bahasa yang digunakan untuk menghormati lawan bicara atau orang yang menjadi topik dalam pembicaraan
tersebut secara langsung, dengan cara meninggikan posisi atau derajat orang tersebut”.
Hal ini selaras dengan pendapat Oishi dalam Sudjianto 2007:190 yang menyatakan bahwa sonkeigo adalah “Ragam bahasa hormat untuk menyatakan rasa
hormat terhadap orang yang dibicarakan termasuk benda-benda, keadaan, aktifitas, atau hal-hal lain yang berhubungan dengannya dengan cara menaikan derajat orang
yang dibicarakan”. Dari dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sonkeigo merupakan
ragam bahasa hormat dengan mempertimbangkan pola bahasa yang digunakan oleh pembicara dalam upayanya untuk menghormati lawan bicara maupun orang ketiga
yang dibicarakan. Ragam sonkeigo jika dilihat dari penggunaan verba adalah sebagai berikut :
a. Verba Khusus
Tabel 2.1
Perubahan Bentuk Verba Khusus Sonkeigo
Verba Bentuk dasar
Sonkeigo する
suru 行く 来る
iku kuru いる
iru なさる
nasaru いらっしゃる
irassharu いらっしゃる
irassharu 11
食べる 飲む taberu
言う iu
見る miru
あげる ageru
くれる Kureru
召し上がる meshiagaru
おっしゃる ossharu
ご覧になる goran ni naru
さしあげる sashiageru
くださる Kudasaru
Contoh kalimat : 5 先生は御飯 を召し上がります。
Sensei wa gohan o meshiagarimasu. Pak guru makan nasi
Dahidi, 2007:155
6 明日私は先生に本をさしあげました。 Ashita watashiwa sensei ni hon wo sashiagemashita.
Kemarin saya memberikan buku kepada pak guru.
b. Verba Berpola [ O + ... + NI NARU]
Contoh : 書く—お書きになる
乗る―お乗りになる 12
Contoh kalimat : (7)田中先生は手紙をお書きになります。
Tanaka sensei wa tegami o okaki ni narimasu. Pak Tanaka menulis surat
8 先生は自転車にお乗りになります。 Sensei wa jitensha ni onori ni narimasu.
Pak guru naik sepeda Sutedi, 2002 : 149
c. Verba Pasif ukemi-kei
Contoh : 読む-読まれる
出るー出かける Contoh kalimat :
9 ニダ先生が新聞を読まれます。 Yamada sensei ga koraremashita.
Pak Yamada datang Sutedi, 2002 : 149.
10 社長は室からまだ出かけます。
Shachoo wa shitsu kara mada dekakemasu Shachoo belum keluar dari ruangan
2.2.2 Kenjoogo
Kenjoogo biasa juga dikenal dengan istilah kensongo. Hirai dalam Sudjianto 13
2007:192 mendefinisikan kensongo sebagai “Cara bertutur kata yang menyatakan rasa hormat kepada lawan bicara dengan cara merendahkan diri sendiri”.
Oishi dalam Sudjianto 2007:192 mengartikan kenjoogo atau kensongo
sebagai “Keigo yang menyatakan hormat terhadap lawan bicara atau terhadap teman orang yang dibicarakan termasuk benda-benda, keadaan, aktifitas, atau hal-hal lain
yang berhubungan dengannya”. Dari dua definisi diatas dapat dikatakan bahwa kenjoogo adalah ragam
bahasa hormat yang ditujukan untuk menghormati lawan bicara termasuk hal-hal yang bersangkutan dengan lawan bicara, seperti benda, situasi, serta aktifitas dengan
cara merendahkan diri sendiri. Ragam sonkeigo jika dilihat dari penggunaan verba adalah sebagai berikut :
a. Verba Khusus