5. Menyusun Instrument Penelitian. Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat
menyusun instrument penelitian.Instrument penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data.Instrument pada penelitian ini berupa
wawancara dan observasi. 6. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah dengan menekankan pada
pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
3.2.2 Operasional Variabel
Sebelum mengadakan penilaian dalam penelitian, penulis harus menentukan operasional variabel, hal ini dimaksudkan agar dapat mempermudah
dalam melakukan penelitian. Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian.Variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah variabel Independen Variabel X.Variabel bebas
independen variabel merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala
yang diobservasi.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan p
”.Dalam penelitian ini terdapat satu variabel, yaitu variabel X oleh karena itu tidak terdapat variabel dependen
Y.Variabel tergantung dependen variabel adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel
bebas. Variabel indikator, yang digunakan untuk variabel X dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel
Indikator skala
Analisis Sistem
Informasi Akuntansi
Laporan Keuangan
Sistem Informasi
akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan, dan laporan
yang dikoordinasikan
sedemikian
rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan
Mulyadi, 2001:3 1.Bagaimana analisis Sitem
Informasi Akuntansi laporan Keuanganpada Asuransi
Jiwa Bersama
AJB Bumiputera Kantor Cabang
Cimahi.
2.
Bagaimana hambatan yang dihadapi dan upaya yang
sudah dilakukan terhadap pencatatan
pendapatan premi pada Asuransi Jiwa
Bersama AJB Bumiputera Kantor Cabang Cimahi.
Rasio
3.2.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1 Sumber Data
Sumber yang diperoleh peneliti untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti didapat langsung dari
Asuransi Jiwa Bersama AJB Bumiputera kantor cabang Cimahi
.
Untuk menunjang hasil penelitian, maka penulis melakukan pengelompokan data yang diperlukan kedalam dua jenis data, yaitu :
1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung dapat dan dijadikan sebagai sumber
dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti atau perusahaan tempat penulis melakukan penelitian, dimana dilakukan dengan
cara penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara dengan pihak yang berkepentingan.
2. Data Sekunder
Menurut Nur Indriantoro 2002:147 data sekunder adalah:
“Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data documenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan
Data Sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung yang
merupakan data yang telah diolah perusahaan, yaitu berbagai referensi buku, makalah, materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek data yang akan
diteliti oleh penulis.
3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan, terdapat beberapa metode yangdigunakan dalam pengumpulan data. Metode yang digunakan dibawah
inidimaksudkan agar
mempermudah dalam
penelitian lebih
dekatnya padapengumpulan data diantaranya :
1. Studi Lapangan field research Studi lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untukmemperoleh
data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir.Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitianyang meliputi :
a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pencarian dan pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan
penelitian mengenai kegiatan-kegiatan yang terjadi pada suatu perusahaan bagian keuangan staff anggaran.
b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tatap muka langsung dengan pihak yang bersangkutan untuk diwawancarai sehingga data-
data yang diperlukan dapat dimiliki penulis secara langsung pada staff yang mengelola bidang anggaran perusahaan
2. Library Research studi Pustaka, Study pustaka, yaitu teknik pengumpulan data yang ada dari berbagai
bahan pustaka referensi yang relevan dalam penyusunan anggaran biaya administrasi dan umum. Adapun buku yang menjadi referensi adalah
pengantar keuangan bank dan non bank dan investasi.
3.2.4 Metode Analisis
Untuk mencapai sebuah kesimpulan atas data yang berhasil dikumpulkan dan di analisis , maka proses yang di lakukan adalah penyusunan kriteria yang di
dasarkan pada data yang dikumpulkan baik data hasil penelitian keperpustakaan maupun gambaran umum perusahaan yang di jadikan objek penelitian.
Adapun analisis data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisia atas Sistem Informasi Akuntansi Laporan keuangan
Asuransi Jiwa Bersama AJB Bumiputera. 2. Melakukan tinjauan atas hambatan dalam Sistem Informasi Akuntansi
laporan keuangan dari bagian administrasi Asuransi Jiwa Bersama AJB Bumiputera.
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Asuransi Jiwa Bersama AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 1912 yang mana perusahaan ini bergerak di bidang
perekonomian yaitu asuransi. AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi satu-satunya yang menganut system kepemilikan
“Mutual” usaha bersama. Dengan demikian AJB Bumiputera 1912 didirikan dan dimiliki oleh dan untuk
kepentingan anggota melalui Badan Perwakilan Anggota BPA yang merupakan lembaga tertinggi di AJB Bumiputera 1912.
AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di Indonesia. Perusahaan asuransi ini terbentuk pada tanggal
12 Februari 1912, di Magelang, Jawa Tengah, dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatschapij PGHB bahasa Belanda disingkat dengan O.L
Mij. PGHB atau lebih dikenal dengan bahasa Inggrisnya Mutual Life Insurance Asuransi Jiwa Bersama. Dengan bentuk badan usaha yang seperti ini, maka
pemilik perusahaan adalah Para Pemegang Polis. O.L Mij PGHB didirikan berdasarkan keputusan dalam sidang pada
Kongres Perserikatan Guru-guru Hindia Belanda yang pertama di Magelang, saat itu pesertanya hanya terbatas pada kalangan guru-guru saja. Para peserta kongres
pun menyambut positif. Jumlah peserta yang terdaftar sebagai anggota O.L Mij. PGHB, baru 5 orang.
Karena perusahaan ini dibentuk oleh para guru, maka pengurusnya pun untuk pertama kali, hanya terdiri dari tiga orang Pengurus PGHB, yang terdiri
dari: 1. Mas Ngabehi M.Ng Dwidjosewojo, sebagai Presiden Komisaris.
2. Mas Karto Hadi M.K.H Soebroto, sebagai Direktur. 3. Mas Maryoto Soedibyo M. Soebroto, sebagai Bendahara.
Pada mulanya perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia Belanda, kemudian perusahaan memperluas jaringan pelayanannya ke
masyarakat umum. Dengan bertambahnya anggota, maka para pengurus sepakat untuk mengubah nama perusahaannya. Berdasarkan Rapat AnggotaPemegang
Polis di Semarang, November 1914, nama O.L Mij. PGHB diubah menjadi O.L Mij. Boemi Poetra.
Pada tahun 1942 ketika Jepang berada di Indonesia, nama O.L Mij. Boemi Poetra yang menggunakan bahasa asing segera diganti. Maka pada tahun 1943
O.L Mij. Boemi Poetra kembali diubah namanya menjadi Perseroan Pertanggungan Djiwa PTD Boemi Poetra, yang merupakan satu-satunya
perusahaan asuransi jiwa nasional yg tetap bertahan. Namun karena dirasa kurang memiliki rasa kebersamaan, maka pd tahun 1953 PTD Boemi Poetra dihapuskan.
Dan, hingga sekarang terkenal dengan nama Asuransi Jiwa Bersama AJB di depan nama Bumiputera 1912 yang merupakan bentuk badan hukum.