Ruang Lingkup dan Batasan Kerangka Berpikir

MUSEUM DIRGANTARA INDONESIA GILANG IQBAL N. 7

1.7 Skematika Penulisan

Sistematika Penulisan Sistematika laporan dari Perancangan Museum Dirgantara Indonesia ini adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Pada Bab I, memuat latar belakang, maksud, tujuan, masalah perancangan, pendekatan perancangan, ruang lingkup dan batasan, kerangka berpikir dalam “Museum Dirgantara Indonesia” dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. BAB II. DESKRIPSI PROYEK Pada Bab II, memuat penjelasan mengenai proyek secara umum, program kegiatan, kebutuhan ruang, studi banding dan studi literatur. BAB III. ELABORASI TEMA Pada Bab III, memuat tentang pengertian tema, hubungan tema dengan rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi dan bentuknya interpretasi tema. BAB IV. ANALISIS Pada Bab IV, memuat tentang data, analisis tapak dan guidelines. BAB V. KONSEP PERANCANGAN Pada Bab V, memuat konsep perancangan. BAB VI. HASIL PERANCANGAN Pada Bab VI, memuat dan menjelaskan hasil perancangan “Museum Dirgantara Indonesia”, meliputi site plan, block plan, bentukan 3D massa dan tapa bangunan, 3D suasana, maupun eksterior bangunan. MUSEUM DIRGANTARA INDONESIA GILANG IQBAL N. 8

BAB II DESKRIPSI UMUM

2.1 Deskripsi Umum

Proyek : Museum Dirgantara Indonesia Tema :Atmosfer Sifat Proyek : Fiktif Fungsi : Edukasi, Rekreasi, Sejarah Lokasi : Jl. Abdulrachman Saleh, Bandung Luas Lahan : ± 3,8 ha KDB :50 KLB :1,5 GSB :8 m Pemilik : TNI-AU Sumber Dana : TNI-AU Sumber : Dok. Pribadi Gambar 1. Peta Lokasi MUSEUM DIRGANTARA INDONESIA GILANG IQBAL N. 9 Sumber : Dok. Pribadi Gambar 2. Lokasi Site Batas Lahan Perancangan  Sebelah Utara :SD dan TK Angkasa, Landasan Bandar Udara Husein Sastranegara  Sebelah Selatan :Pertokoan, Permukiman  Sebelah Timur :SMP Angkasa  Sebelah Barat :Perumahan Dinas TNI-AU 2.1.1Lokasi Tapak berlokasi di kawasan Bandar Udara Husein Sastranegara yang merupakan kawasan dirgantara dan memiliki sejarah panjang munculnya kedirgantaraan di Indonesia. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan agar Museum Dirgantara Indonesia menjadi satu kesatuan kawasan di Bandar Udara Husein Sastranegara. Karena di lokasi ini terdapat landasan pesawat terbang, hanggar-hanggar milik PT. Dirgantara Indonesia, dan merupakan area latihan TNI Angkatan Udara. Dengan begitu pengunjung yang datang bisa mendapatkan suasana yang lebih mengesankan yang di dapat dari kawasan dirgantara dengan aktifitas Bandar Udara yang selalu sibuk dengan penerbangan dan pendaratan pesawat terbang.