58
Berdasarkan pendapat di atas bahwa dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas, aparatur pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan
publik perlu memperhatikan dan menerapkan kesepuluh prinsip tersebut karena kesepuluh prinsip adalah pedoman tata laksana dalam penyelenggaraan pelayanan
publik yang wajib dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintah.
2.5 Badan Usaha Milik Negara BUMN
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
serta membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan negara yang
nilainya cukup besar. Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, disebutkan bahwa BUMN adalah :
1. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan.
2. Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah
BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 lima puluh satu
persen sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
3. Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero
Terbuka, adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran
umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara,
59
Berdasarkan pendapat di atas bahwa BUMN merupakan suatu badan yang sebagian besar modal dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara. Dalam Sistem Ekonomi Indonesia, peran BUMN sangat besar, di samping mengemban misi sebagai ekonomi BUMN harus
dapat memberikan kontribusi pendapatan kepada negara. Namun dalam kenyataan banyak BUMN yang belum dapat bekerja secara efisien, antara lain melalui
perubahan status dan pemilikan. peranan BUMN tidak hanya sebatas pengelolaan sumber daya dan produksi barang dan jasa yang meliputi hajat hidup orang
banyak tetapi juga berbagai kegiatan produksi dan pelayanan umum Pembentukan Persero sebenarnya merupakan wujud keinginan negara
untuk ikut campur dalam mengendalikan perekonomian nasional. Ini terbukti dari aturan-aturan hukum yang dibuat pemerintah untuk mengatur persero, antara lain
undang-undang BUMN serta peraturan pelaksanaannya. Sehubungan dengan ini persero lebih merupakan instrumen pengendali perekonomian.
60
BAB III OBJEK PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Kota Tangerang
3.1.1 Sejarah Kota Tangerang
Pembangunan Kota Administratif Tangerang secara makro berpijak pada kebijaksanaan pembangunan berdasarkan prioritas tahapan Repelita dimulai sejak
Pelita I sampai dengan Pelita V. Selain bertitik tolak dari prioritas tersebut, ada beberapa faktor pendorong dan faktor penarik diantaranya berdasarkan undang-
undang Nomor 14 Tahun 1950 Kota Tangerang ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten,
pesatnya pertumbuhan
ekonomi yang
memungkinkan dapat
memperbaiki kualitas kehidupan, masih banyak tersedianya sumber daya alam sehingga dapat menarik investor yang dapat menyerap lapangan kerja baru.
Sedangkan dalam lingkup Jabotabek sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 1976, Tangerang termasuk wilayah pengembangan Jabotabek
yang dipersiapkan untuk mengurangi ledakan penduduk DKI Jakarta, mendorong kegiatan perdagangan dan industri yang berbatasan dengan DKI Jakarta,
mengembangkan pusat-pusat
pemukiman dan
mengusahakan keserasian
pembangunan antara DKI Jakarta dengan daerah yang berbatasan langsung. Pertumbuhan penduduk Kota Administratif Tangerang melaju begitu
tinggi. Hal ini terlihat pada data yang dituangkan dalam Rencana Umum Kota Tangerang Perda Nomor 4 tahun 1985 Kota Administratif Tangerang dapat