Peranan Pemimpin Formal Dalam Menggerakkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pusat Kegiatan Belajar...

PERANAN PEMIMPIN FORMAL DALAM MENGGERAKKAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
(Kasus : PKBM Alpa di Kelurahan Cirangrang, Kecamatan Babakan Ciparay, Kodya Bandung)
TESIS
Oleh : NELVARIANI HANAFI
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
Nelvariani Hanafi : Peranan Pemimpin Formal Dalam Menggerakkan Partisipasi Masyarakat…, 2002 USU Repository © 2007

ABSTRAK
NELVARIANI HANAFI. Peranan Pemimpin Formal Dalam Menggerakkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) (Kasus: PKBM Alpa di Kelurahan Cirangrang, Kecamatan Babakan Ciparay, Kodya Bandung). Dibimbing oleh SUMARDJO dan DJOKO SUSANTO
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewan Internasional Pengembangan Pendidikan (The International Central of Educational Development) dan UNESCO mengungkapkan bahwa negara-negara berkembang umumnya mempunyai masalah yang terkait dengan peningkatan dan pendapatan yang menjadi dasar penting bagi pendidikan masyarakat. Dengan demikian perlu diadakannya program pembangunan pendidikan baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Dalam hal ini lebih ditekankan kepada pendidikan non formal, sehingga memunculkan ide Community Learning Centre (CLC). Di Indonesia, ide CLC dituangkan dalam pendidikan luar sekolah yang dikenal bemama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran yang mencerminkan kemandirian masyarakat dalam memilih program yang diyakini dapat memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat. Tentunya juga telah terjadi adopsi program oleh para pemimpin formal di daerah, karena proses adopsi menjadi awal dan proses difusi terhadap masyarakat. Dengan demikian, hal yang menarik di sini adalah tersiratnya proses kepemimpinan dan sejauhmana proses kepemimpinan dapat dikaitkan dengan peranannya dalam menggerakkan partisipasi masyarakat di PKBM Alpa ini belum dapat diketahui dengan pasti, sehingga perlu diteliti.
Penelitian dirancang berbentuk survei dengan penjelasan (explanatory research). Penelitian dilaksanakan dari awal bulan Agustus sampai pertengahan September 2002, dengan pemilihan lokasi penelitian secara purposive yaitu PKBM Alpa di Kelurahan Cirangrang, Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung.Populasi penelitian adalah anggota masyarakat yang menjadi peserta pada kegiatan program keterampilan produksi komponen sepeda motor di PKBM Alpa dan bekerja di PKBM Alpa/Alpa Spare Part yaitu berjumlah 180 orang. Sampel peserta dalam penelitian ini sebanyak 100 orang, sedangkan sampel pemimpin formal yang terpilih oleh peserta dengan menggunakan metode “Snowball” adalah sebanyak 5 orang dari 15 pemimpin formal yang terkait dengan PKBM Alpa/Alpa Spare Part dan digunakan hanya sebagai informan dan bukan sebagai responden. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Untuk menguji hipotesis hubungan digunakan uji “korelasi tau-b Kendall's”.
Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara peranan pemimpin formal dengan partisipasi masyarakat pada program keterampilan produksi komponen sepeda motor di PKBM Alpa; adanya hubungan antara faktor-faktor di luar kepemimpinan formal (yaitu proses pembelajaran pada program keterampilan dan karakteristik internal anggota masyarakat/peserta) dengan partisipasi masyarakat pada prokram keterampilan produksi komponen sepeda motor di PKBM Alpa; adanya hubungan antara tingkat partisipasi masyarakat pada program keterampilan dengan peningkatan kualitas perilaku hasil pembelajaran di PKBM Alpa.
Nelvariani Hanafi : Peranan Pemimpin Formal Dalam Menggerakkan Partisipasi Masyarakat…, 2002
USU Repository © 2007