Optimasi Perlakuan Awal dengan NaOH

ditambahkan buffer citrat 0,05M sebanyak 4,2 mL mL pH 4.8 kemudian ditambahkan enzim selulase sebanyak 0,8 mL dengan masing-masing dengan konsentrasi 0, 15, 20 , 25, 30 dan 35 FPU. Sampel tersebut diinkubasi di dalam shaker waterbath 150 rpm pada suhu 50 o C selama 18 jam. Filtrat sampel yang telah dihidrolisis tersebut dianalisis kadar gula reduksi menggunakan Metode Nelson-Somogyi Gambar. 17 Septiyani, 2013. Gambar 17. Hidrolisis enzimatis Septiyani, 2011 yang dimodifikasi

3.4.4. Tahap Fermentasi

3.4.4.1. Persiapan Kultur Antara

Sebanyak 3,25 gram media YPD Agar 1 yeast extract, 2 pepton, 2 dextrose dan 1,5 agar dilarutkan dalam 50 mL aquadest dan dihomogenkan menggunakan hotplate dan magnetic stirer hingga larutan menjadi bening. Larutan media YPD Agar tersebut disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. Media YPD 10 mL yang telah disterilisasi dituang ke 0,375 g residu kulit nanas dimasukkan kedalam tabung reaksi ukuran 10 mL Penambahan enzim selulase 20 0,8 mL masing-masing dengan konsentrasi 0, 15, 20, 25, 30 dan 35 FPU Inkubasi pada shaker waterbath 150 rpm pada suhu 50 o C selama 18 jam Filtrat dianalisis kadar gula reduksi Penambahan buffer citrate 4,2 mL dalam tabung reaksi ukuran 20 mL dan didinginkan dalam keadaan miring hingga memadat pada kondisi steril. Sebanyak 1 gram ragi roti Saccaromyces ceriviceae dilarutkan dalam 10 mL aquadest steril dan dihomogenkan menggunakan vortex. Sebanyak 1 loop larutan ragi digoreskan pada media agar miring lalu diinkubasi pada suhu 30 o C selama 48 jam. Sebanyak 2 loop ragi dari media agar miring diinokulasikan pada 50 mL larutan media YPD Broth steril kemudian diinkubasi pada suhu 30 o C selama 48 jam. Larutan tersebut disebut kultur kerja dan akan diinokulasikan pada filtrat hasil hidrolisis ampas jus industri nanas. Hasil hidrolisis perlakuan terbaik disaring dengan kertas saring kemudian diambil filtratnya kemudian diuji gula reduksinya.

3.4.4.2. Fermentasi Metode SHF

Sebanyak 40 mL filtrat hasil hidrolisis dimasukkan kedalam erlenmeyer berukuran 100 mL yang telah disterilisasi. Sebanyak 4 ml 10 kultur antara diinokulasikan kedalan larutan filtrat tersebut lalu diinkubasi pada suhu 30 o C selama 72 jam. Hidrolisat yang telah difermentasi dievaporasi pada evaporator vakum pada suhu 45 o C, lalu dianalisis kadar etanolnya dengan metode berat jenis menggunakan Piknometer Mardoni, 2008; Perez-Sarinana et al., 2015 Gambar.18.