Pemberantasan Arthopoda Yang Penting Dalam Hubungan Dengan Kesehatan Masyarakat

PEMBERANTASAN ARTHOPODA YANG PENTING DALAM
HUBUNGAN DENGAN KESEHATAN MASAYRAKAT
Dr. DEVI NURAINI SANTI
Bagian Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara

I. ISI
Pemberantasan kecoa = coro
Kecoa biasa hidup dalam retak-retak atau lubang-lubang pada dinding atau lantai
rumah, dalam got-got dan riool-riool. Kecoa bisa menjadi vehikel mekanis dari
penyakit- penyakit typhus abdominalis, disenteri dan food poisoning dengan jalan
mengkontaminasi makanan manusia dengan kotoran dari riool. Kecoa membuat
makanan menjadi bau dan berasa tidak enak kalau mereka mengkontaminasinya
dengan faeces dan muntah mereka Kecoa lebih suka makan makanan yang terbuat
dari tepung seperti roti, biskuit, kue-kue, lem yang dipakai untuk menjilid buku,
tetapi mereka juga makan kulit, kertas dinding dan bangkai binatang. Ada berbagai
species kecoa misalnya kecoa Amerika, kecoa Jerman, kecoa Oriental dan kecoa
bergaris-garis coklat. Kecoa dewasa dari beberapa species bisa terbang. Kecoa aktif
terutama pada malam hari.
Siklus bidup kecoa

Siklus hidup kecoa melalui stadium telur → nimf → kecoa dewasa.
Telur - kecoa mempunyai sebuah kapsel coklat, dan diletakkan pada tempat-tempat
tersembunyi. Tetapi kecoa Jerman membawa-bawa kapsel telur yang melekat pada
tubuhnya. Kecoa Jerman merupakan jenis yang paling aktif diantara jenis-jenis
kecoa. Kecoa Jerman Blatella Germanica juga dinamakan "Crotonbug' dan
merupakan jenis yang paling banyak terdapat dalam restoran-restoran. Kecoa
Jerman berukuran kecil, yaitu + 11/2 cm panjangnya. Kecoa bergaris paling sukar
dibasmi, mereka hidup tidak hanya didapur dan kamar mandi tetapi mereka
berkeliaran diseluruh rumah sambil melekatkan kapsel telur mereka pada perabot perabot rumah.
Warnanya coklat kuning sampai coklat merah.
Kecoa Amerika Periplaneta Americana berwarna coklat mahogany. Meraka seringkali
merusak ikatan buku, pakaian, kertas dinding yang ditempel dengan lem sagu, etiket
botol dan sebagainya. Kecoa Oriental Blatta Orientalis berwama coklat tua dan
hitam. Mereka suka hidup di tempat-tempat yang lembab. Mereka kurang banyak
hidup didalam rumah. Koloni-koloni kecoa "liar" banyak ditemukan di taman dan
bangunan-bangunan di luar rumah. Telur kecoa menetas menjadi nimfa kecil yang
menyerupai kecoa dewasa, tetapi tidak bersayap. Nimfa tumbuh menjadi besar dan
selama pertumbuhannya beberapa kali bertukar kulit (molt). Setelah pertukaran kulit
terachis muncul kecoa dewasa bersayap. Seluruh siklus hidup kecoa berlangsung
dalam jangka waktu yang berbeda-beda menurut jenis kecoa, yaitu antara 6-1000

hari pada suhu kamar. Kecoa dewasa bisa hidup selama 3 bulan - 1 tahun.
Pemberantasan kecoa dilakukan dengan carR-carR sevagai berikut :
1. Semua makanan dan sisa makanan disimpan sehingga kecoa tidak bisa
memakan dan mengkontaminasinya.
2. Kecoa dimatikan dengan insektisida

©2004 Digitized by USU digital library

1

2,5 chloradane
1% lindane
2 % malathion
0,5 % diazinon

dipakai sebagai emulsion alan larutan
dan disemprotkan kedaJam retak-retak,
lubang-lubang dan tempat sembunyi
kecoa lainnya


Tetapi ada jenis-jenis kecoa yang sudah menjadi kebal terhadap chlorinated
hydro carbons. Dalam hal ini dipakai insektisida dari jenis organo phosphorus.
Pemberantasan kutu busuk = bangsat = kepinding
Sampai sekarang tidak ada bukti-bukti bahwa kutu busuk berfungsi sebagai vektor
transmisi penyakit-penyakit manusia. Kutu busuk mengganggu kesenangan manusia
karena menggigit dan menghisap darah manusia. Kutu busuk paling suka darah
manusia, tetapi kadang-kadang juga menghisap darah ayam, unggas lainnya, tikus,
binatang-binatang lain. Mereka hisap darah untuk makanan mereka. Ada orang yang
sangat sensitif terhadap gigitan kutu busuk, tempat yang digigit menjadi merah,
bengkak dun gatal. Tetapi ada juga orang-orang yang seolah-olah tidak merasa apa
apa kalau digigit oleh kutu busuk. Kutu busuk mempunyai kebiasaan untuk
degaekasi segara sehabis menghisap darah. Tempat gigitan yang menjadi gatal
digaruk-garuk dan faeces kutu busuk terdorong masuk kedalam luka bekas gigitan,
tetapi dengan cara ini tidak ada penularan penyakit. Kutu busuk bertelur 1-5 butir
sehari selama 2-10 bulan sampai seluruhnya diletakkan +200 telur. Telur-telur ini
diletakkan pada kasur retak-retak pada tempat tidur, perabot, dinding dan langit
langit rumah lalu diletakkan dengan semacam semen. Dari telur menetas kutu busuk
kecil yang kemudian tumbuh menjadi kutu busuk dewasa, sambil mengalami
beberapa kali penukaran kulit. Seluruh siklus hidup kutu busuk berlangsung selama
18-56 hari. Setiap kali akan mengalami penukaran kulit kutu busuk itu harus

menghisap darah dulu. Kutu busuk dewasa bisa hidup selama 6 bulan- 1 tahun. Kutu
busuk betina tahan hidup tanpa makan darah selama 1 tahun dan juga terhadap
suhu rendah (OoC) untuk waktu yang lama. Kutu busuk biasanya hidup di tempat
tidur, perabot, dinding-dinding dan langit-langit rumah dan kadang-kadang juga
pada ternak \unggas. Pemberantasan kutu busuk bisa dilakukan dengan
menyemprotkan 5% emulsi DDT kedalaman sela-sela ranjang, perabot, dinding,
langit-langit yaitu tempat- tempat dimana kutu busuk itu bersarang. Kutu busuk
juga bisa menjadi kebal terhadap DDT, dalam hal ini bisa dipakai 5% emulsi lindane.
Pemberantasan kutu (louso)
Kutu bisa menjadi vektor tranmisi dari penyakit-penyakit louse-borne epidemic
typhus, relapsing fever, dan trench fever. Louse born epidemica typhus dan relapsing
fever termasuk dalam kategori penyakit-penyakit karantina. Penyakit-penyakit ini
biasanya terdapat di mana banyak manusia hidup padat bersama tanpa banyak
memperhatikan kebersihan perorangan, misalnya : tidak atau jarang mandi, pakaian
lama tidak dicuci, terutama pakaian-pakaian tebal. Penyakit-penyakit ini banyak
terdapat dalam kazorne tentra, penjara, kamp konsentrasi dan sebagainya. Louse
borne epidemic typhus dul pernah dikenal sebagai "demam penjara" ( "jail fever " ).
Dimasa perang penyakit ini banyak terdapat diantara prajurit-prajurit di front depan.
Ada tiga jenis kutu pada manusia, yaitu kutu kepala, kutu badan dan kutu kepiting
(= crab louse). Ketiga jenis bisa menyebabkan dematitis. Tetapi vektor louse borne

epidemic typhus terutama kutu badan. Kutu badan hidup dipakaian kecuali waktu
menggigit dan menghisap darah manusia.
Telurnya diletakkan pada pakaian dalam. Kutu betina meletakkan 9-10 telur sehari
dan total 270-300 telur selama hidupnya. Telur-telur tidak bisa menetas pada suhu
dibawah 24oC dan diatas 37.5oC. Pada sulIu diantara 24oC-37.5oC telur-telur kutu
menetas dalam waktu kurang dari 2 minggu. Telur-telur menetas menjadi nimfa

©2004 Digitized by USU digital library

2

yang tumbuh dan bertukar kulit 3 x dalam wlaktu 3-9 hari menjadi kutu dewasa
kalan pakaian dipakai terus dalam waktu 2-4 minggu kalau pakaian dibuka pada
malam hari. Kalau pakaian tidak dipakai selama beberapa hari kutu-kutu akan mati
karena tidak dapat makan darah. Kutu badan mempunyai kebiasaan untuk degaekasi
selama menghisap darah. Faeces kutu badan ini mengandung agent dari louse borne
epidemic typhus (Rickettsia pronzeki).
Karena rasa gatal maka tempat bekas gigitan kutu digaruk dan dengan ini faeces
kutu bersama agent penyakit digaruk masuk kedalam bekas gigitan dan terjadi
infeksi. Kutu badan bisa berpindah dari satu manusia ke manusia lain melalui kontak

badan langsung atau dengan memakai pakaian yang ada kutunya. Pemberantasan
kutu badan bisa dilakukan dengan mencuci pakaian dengan sabun biasa. Ini akan
mematikan semua stadium dari kutu badan. Pada pakaian dari wol kutu-kutu bisa
dimatikan dengan proses dry-cleaning. Cara lain ialah, dengan mentaburi pakaian
dengan 10% DDT dalam pyrophylite atau 1% lindane dalam pyrophyllite. Bubuk DDT
atau lindane ini harus ditaburi rata pada pakaian dalam, terutama pada tempat
sambungan dan lipatan-lipatan. Juga baju luar dan celana luar harus ditaburi dengan
bubuk ini. DDT bekerja lebih lambat dan tidak mematikan telur-telur kutu. Tetapi
DDT tahan lebih lama, karena itu nimfa yang menetas dari telur dimatikan oleh DDT.
Biasanya DDT cukup ditaburi hanya 1 x. Lindane tidak lama daya kerjanya, karena
itu harus ditaburi lagi setelah 7-10 hari.
Pemberantasan vinjal (= Flea)
Pinjal bisa menjadi vektor penyekit-penyakit manusia yang penting misalnya :
penyakit pest (= sampar = plague) dan murine typhus yang dipindahkan dari tikus
ke manusia. Disamping itu pinjal bisa berfungsi sebagai penjamu perantara untuk
beberapa jenis cacing pita anjing dan tikus, yang kadang-kadang juga bisa
menginfeksi manusia. Pinjal bisa juga menjadi vektor untuk penyakit pest (kira-kira
60 species). Beberapa species pinjal menggigit dan menghisap darah manusia.
Vektor terpenting untuk penyakit pest dan murine typhus ialah pinjal tikus
Xenopsylla cheopis. Kuman pest, Pasteurella pestis, berkembang biak dalam tubuh

penyakit tikus sehingga akhirnya menyumbat tenggorokkan pinjal itu. Kalau pinjal
mau mengisap darah maka ia harus terlebih dulu muntah untuk mengeluarkan
kuman-kuman pest yang menyumbat tenggorokkannya. Muntah ini masuk dalam
luka gigitan dan terjadi infeksi dengan Pasteurella Pestis. Pinjal- pinjal yang
tersumbat tenggorokannya akan lekas mati. Pada murine typhus bakteri
penyebabnya, Salmonella typhiruium, berada dalam faeces pinjal yang diletakkan
dekat luka gigitan. Dengan garakan faeces dan bakteri masuk dalam luka gigitan dan
terjadi infeksi. Pinjal tikus itu sendiri tidak diganggu oleh bakteri murine typhus itu
yang tetap hidup dalam tubuh pinjal. Murine typhus juga dinamakan " endemic
typhus ". Pinjal betina meletakkan telurnya diantara rambut atau bulu dari burung
mau tikus mau disarang mereka. Telur-telur ini menetas dalam waktu 2 hari sampai
beberapa minggu, tergantung dari suhu dan kelembaban. Telur-telur pinjal menjadi
larva-larva kecil, berwarna muda dan seperti cacing. Larva-larva ini terdapat dilantai,
retak-retak pada dinding, permadani, sarang tikus, kandang ayam, kandang anjing,
sarang burung clan sebagainya. Larva-larva hidup dari segala macam sisa-sisa
organic. Larva-larva mengalami 3 x tukar kulit selama 1 minggu sampai beberapa
bulan. Larva kemudian berubah menjadi pupa yang dibungkus dengan kokon yang
dikotori oleh pasir dan sisa-sisa kotoran lain. Stadium pupa berlangsung selama 1
minggu sampai 1 tahun. Dari pupa akhimya pinjal dewasa. Dalam waktu 24 jam
pinjal ini sudah bisa mulai menggigit dan mengisap darah. Mengenai lama hidupnya

pinjal dan beberapa kali mereka bertelur tidak banyak diketahui.

©2004 Digitized by USU digital library

3

Pemberantasan pinjal
Alas kandang anjing yang mengandung banyak pinjal bisa dibakar atau dicuci
dengan sabun dan air panas. Permadani dan lantai bisa dibersihkan dengan vacuum
cleaner, dan setelah itu disemprot dengan residual insekticide. Bisa dipakai emulsi
atau larutan 0,5-1 % lindane, 0,5 % diazinon. Kadang-kadang dipakai bubuk 5-10 %
DDT atau 2-5 % malathion. Selanjutnya bisa dilakukan pemberantasan tikus.
Pemberantasan ticks (sengkenit)
Ticks bisa menjadi vektor dari beberapa penyakit manusia misalnya Rocky Mountain
Spotted Fever, Q-Fever, Tularemia, Coloradi Tick Fever. Beberapa jenis ticks bisa
menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak yang disebabkan oleh zat racun dari tick
betina yang dimasukkan dengan gigitannya ke dalam tubuh manusia terutama kalau
tick yang bersangkutan dibiarkan lama melekat pada tubuh. Yang terkena terutama
anak- anak, khususnya anak-anak perempuan yang kadang-kadang ada ticks
melekat dirambutnya yang panjang. Diperlukan waktu 1 : 6 hari untuk bisa timbul

kelumpuhan, bahkan kadang-kadang sampai menyebabkan kematian. Ticks keras
(hard ticks) yang betina setelah berpasangan melepaskan diri dari hostnya jatuh
ditanah dan meletakkan satu seri telurnya (bisa sampai 18.000 atau lebih) diatas
tanah, lalu mati. Kebanyakan tick lunak (soft tick) meletakkan 20-50 telur setiap kali
sehabis hisap darah. Dalam waktu 2 minggu sampai beberapa bulan telur-telur
menetas menjadi larva atan "sed" ticks. "Sed" ticks ini mempunyai hanya 6 kaki.
Mereka menunggu ditanah sampai host baru lewat atau mereka secara aktif mencari
host baru. Setelah mendapatkan host baru mereka menghisap darahnya dan
melepaskan dirinya jatuh lagi ketanah, bertukar kulit dan berubah menjadi nimfa
Nimfa menjadi 8 kaki. Nimfa ini kemudian harus mendapatkan host baru yang cocok,
menghisap darahnya dan kembali melepaskan diri jadi ke tanah, bertukar kulit dan
akhirnya enjadi tick dewasa Tick dewasa ini pun mencari host baru yang cocok
untuknya Siklus hidup dari keras bisa berlangsung kurang dari 1 tahun sampai 2-3
tahun atau lebih lama lagi. Multiple-host tick dapat bertahan hidup karena daya
reproduksinya yang sangat besar dan daya tahan hidupnya yang kuat untuk hidup
lama tanpa makanan. Tetapi ada species-species ticks yang memerlukan hanya satu
host.
Pemberantasan ticks:
Orang-orang yang berada di daerah dimana banyak ticks harus memeriksa baju dan
tubuhnya untuk menghilangkan semua ticks yang ada sebelum mereka bisa

meletakkan diri mereka. Tanaman-tanaman rendah dan rumput di tempat-tempat
rekreasi harus dibersihkan atau dibakar. Tick yang sudah melekatkan dirinya harus
ditarik dengan perlahan-lahan supaya kepala dan bagian-bagian mulutnya yang
menggigit tidak sampai terputus dan tertinggal dalam luka gigitan. Kadang-kadang
ini dipermudah dengan mendekatkan rokok yang dibakar pada tubuh tick itu atau
dengan meneteskan chloroform, ether, karbon tetra chlorida. vaseline atau cat kuku
pada tubuh tick itu. Setelah beberapa menit sampai 1/2 jam tick itu akan melepaskan
gigitannya dan dengan mudah dapat dilepaskan dari kulit bekas gigitan tick harus
diberi dibexlsaJf antibiotika. Pemberantasan tick bisa juga dilakukan dengan
insektisida, dengan menyemprotan residual misalnya : untuk menyemprotkan dalam
rumah: Emulsi atau larutan 5% DDT;
3% chlordane; 0.5% dieldrin; 0.5% lindane; 0,5% diazinon; 1% malathion. Kadangkadang baik ditambahkan 0,2-0.5% DDVP karena fumigant effentnya. DDT dipakai
untuk penyemprotan daerah yang luas. Untuk penyemprotan daerah-daerah kecil
bisa dipakai insektisida lain. Untuk penyemprotan diluar rumah yaitu : daerahdaerah dengan banyak tmnbuh-tmnbuhan bisa dipakai DDT, chlordane, dieldrin,
toxhapeno (1/2-1 kg insektisida untuk setiap aere). Juga bisa dipakai BHC ( gamma

©2004 Digitized by USU digital library

4


isomer) sebanyak 1/4 kg/aere sebagai debu suspensi atau emulsi. BHC lebih aman
untuk ikan.
ll.KESIMPULAN
Pemberantasan arthropoda merupakan tindakan pengendalian untuk mengurangi
atau melenyapkan gangguan yang ditimbulkan oleh arthropoda tersebut. Gangguan
yang dapat ditimbulkan oleh arthropoda tersebut dapat berupa penyakit, dan
gangguan sosioekonomi.Arthropoda menularkan penyakit kepada manusia oleh
berbagai cara, baik arthropoda sebagai vehikel mekanis, ataupun sebagai pejamu
perantara. Sedangkan gangguan sosioekonomi, arthropoda dapat menimbulkan
kerusakan-kerusakan pada berbagai peralatan yang digunakan oleh manusia" serta
sangat mengganggu pemandangan apabila arthropoda tersebut hidup disekitar
manusia. Saat ini metode pengendalian yang banyak digunakan untuk memberantas
arthropoda adalah dengan menggunakan insectisida. Disamping itu kebersihan
lingkungan yang terjaga akan turut mempengaruhi tingkat populasi dari arthropoda
tersebut.
III. DAFTAR PUSTAKA
Azrul Azwar, Pengantar Ilmu kesehatan Lingkungan, ,Takarta, Mutiara Sumber
Widya, 1990.
Adong Iskandar, Pemberantasan Serangga dan Binatang Penganggu, Jakarta,
DepKes RI,1989.
Soedarto, Entomologi Kedokteran,Jakarta, EGC, 1990.

©2004 Digitized by USU digital library

5