Carbon MonOksida CO Oksigen O2

lalu. Pembakaran tidak sempurna pada kendaraan juga menghasilkan gas buang yang mengandung hidroCarbon.

c. Carbon MonOksida CO

Carbon monOksida selalu terdapat di dalam gas buang pada saat proses penguraian dan hanya ada pada knalpot. CO merupakan produk dari pembakaran yang tidak tuntas yang disebabkan karena tidak seimbangnya jumlah udara pada rasio udara-bahan bakar AFR atau waktu penyelesaian pembakaran yang tidak tepat. Pada campuran kaya, konsentrasi CO akan meningkat dikarenakan pembakaran yang tidak sempurna untuk menghasilkan CO 2 Untuk menurunkan emisi CO dapat dilakukan dengan menjalankan mesin dengan campuran kurus yang menyebabkan hilangnya tenaga atau dengan cara menambahkan alat pada knalpot untuk mengOksidasi CO yang dihasilkan mesin. Secara teoritis, kadar CO pada gas buang dapat dihilangkan dengan menggunakan AFR lebih besar dari 16:1. Namun pada kenyataannya kadar CO akan selalu terdapat pada gas buang walaupun pada campuran yang kurus sekalipun. . Pada beberapa hasil, konsentrasi CO yang terukur lebih besar dari konsentrasi kesetimbangan. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi pembentukan yang tidak sempurna pada langkah ekspansi. Presentase CO pada gas buang meningkat pada saat putaran bebas idle dan menurun seiring dengan bertambahnya kecepatan dan pada saaat kecepatan konstan. Pada saat perlambatan dimana terjadi penutupan throttle yang menyebabkan berkurangnya suplai Oksigen ke mesin akan mengakibatkan tingginya kadar CO yang dihasilkan.

d. Oksigen O2

Oksigen O2 sangat berperan dalam proses pembakaran, dimana oksigen tersebut akan diinjeksikan keruang bakar. Dengan tekanan yang sesuai akan mengakibatkan terjadinya pembakaran bahan bakar. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 OBJEK PENELITIAN

Objek pengujian merupakan bahan bakar solar dengan campuran solar dengan kerosene.

3.2 SAMPEL PENELITIAN

Sampel pengujian merupakan sampel bahan bakar yang diuji pada penelitian – penelitian berikut: 1. Pengujian nilai kalor bahan bakar Sampel pengujian adalah solar serta campuran antara Solar dan Kerosene dengan komposisi perbandingan campuran, Solar berbanding Kerosene ; 90 : 10 , 80 : 20 , 70 30 2. Pengujian performansi motor diesel . Total bahan bakar yang diuji ada sebanyak 4 empat jenis. dengan volume uji masing-masing 0,2 ml. Sampel pengujian sama dengan pengujian nilai kalor bahan bakar, dengan volume uji masing-masing 4 liter.

3.3 METODE PENGUMPULAN DATA

Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi : a. Data primer, merupakan data yang diperleh dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur pada masing-masing pengujian. b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari penelitian- penelitian sebelumnya yang telah dilakukan dan data mengenai jenis bahan bakar solar dari situs atau website pertamina. Universitas Sumatera Utara