Konsep Penanganan

3.5 Konsep Penanganan

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) adalah program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP). Tujuan program P2KP adalah mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan melalui (1) penyediaan dana pinjaman untuk pengembangan kegiatan usaha produktif dan pembukaan lapangan kerja baru, (2) penyediaan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana sosial ekonomi yang langsung maupun tidak langsung, (3) peningkatan kemampuan perorangan dan keluarga miskin melalui upaya bersama berlandaskan kemitraan, yang mampu menumbuhkan usaha-usaha baru yang bersifat produktif dengan berbasis pada usaha kelompok, (4) penyiapan, pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat di tingkat kelurahan untuk dapat mengkoordinasikan dan memberdayakan masyarakat dalam melaksanakan program pembangunan, dan (5) mencegah penurunan kualitas lingkungan, melalui upaya perbaikan prasarana dan sarana fisik.

Ada pula program penanggulangan kemiskinan yang telah disusun oleh pemerintah dalam Program Penanggulan Kemiskinan Kabinet Indonesia Bersatu II, antara adalah Instrumen Utama Penanggulangan Kemiskinan yang dibagi menjadi empat klaster, yaitu

1. Klaster I (Bantuan sosial terpadu berbasis keluarga), yang bertujuan mengurangi beban rumah tangga miskin melalui peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih dan sanitasi.

2. Klaster II (Penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat), yang bertujuan mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas

kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip.

3. Klaster III (Penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil), yang bertujuan memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil.

4. Adapun Klaster IV yaitu melalui upaya peningkatan dan perluasan program pro rakyat yang dilakukan melalui program rumah sangat murah, program kendaraan angkutan umum murah, program air bersih untuk rakyat, program listrik murah dan hemat, program peningkatan kehidupan nelayan, dan program peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan.

A. Program-program Penanggulangan Kemiskinan Kluster I

1. Program Keluarga Harapan (PKH); PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Program ini, dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.

2. Bantuan Operasional Sekolah (BOS); BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah pertama sebagai wujud pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. BOS diprioritaskan untuk biata operasional nonpersonal, meskipun dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi. Tujuan umum program BOS untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajat sembilan tahun yang bermutu.

3. Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) ; Kebijakan BSM bertujuan agar siswa dari kalangan tidak mampu dapat terus melanjutkan pendidikan di sekolah. Program ini bersifat bantuan bukan beasiswa, karena jika beasiswa bukan berdasarkan kemiskinan, melainkan prestasi.

4. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) ; Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin. Tujuan Jamkesmas adalah meningkatkan akses terhadap masyarakat miskin dan hampir miskin agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan.

5. Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) ; Program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras dan mencegah penurunan konsumsi energi dan protein. Selain itu raskin bertujuan untuk meningkatkan/membuka akses pangan keluarga melalui penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat dengan jumlah yang telah ditentukan.

B. Program-program Penanggulangan Kemiskinan Klaster II

1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) ; PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM dillaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakar dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

2. Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja/Padat Karya Produktif ; Padat karya adalah suatu kegiatan produktif yang memperkerjakan atau menyerap tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur yang relatif banyak. Secara teknis konsep program ini adalah untuk membangun masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat usaha-usaha produktif dengan memanfaatkan potensi SDA, SDM dan Teknologi sederhana yang ada serta peluang pasar. Kegiatan Padat Karya Produktif dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka membangun ekonomi masyarakat melalui kegiatan- kegiatan yang berdifat usaha produktif dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan Teknologi sederhana yang tersedia yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat perdesaan dan memperluasan kesempatan kerja.

C. Program-progran Penanggulangan Kemiskinan Klaster III

1. Kredit Usaha Rakyat (KUR) ; Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah dana pinjaman dalam bentuk Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit dari Rp. 5 Juta sampai dengan Rp. 500 juta. Agunan pokok KUR adalah proyek/usaha yang dibiayai, namun Pemerintah membantu menanggung melalui program penjaminan hingga maksimal 70% dari plafon kredit. Bantuan berupa fasilitas pinjaman modal ini adalah untuk meningkatkan akses pembiayaan perbankan yang sebelumnya hanya terbatas pada usaha berskala besar dan kurang menjangkau pelaku usaha mikro kecil dan menengah seperti usaha rumah tangga dan jenis usaha mikro lain yang bersifat informal, mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

2. Kredit Usaha Bersana (KUBE) ; KUBE adalah program yang bertujuan meningkatkan kemampuan anggota KUBE di dalam memenuhi kebutuhan- kebutuhan hidup sehari-hari, ditandai dengan: meningkatnya pendapatan 2. Kredit Usaha Bersana (KUBE) ; KUBE adalah program yang bertujuan meningkatkan kemampuan anggota KUBE di dalam memenuhi kebutuhan- kebutuhan hidup sehari-hari, ditandai dengan: meningkatnya pendapatan

Penanganan secara detail dari kemiskinan dan kriminalitas di Kampung Stren Kali Jagir bisa kita rumuskan sebagai berikut:

 Penyediaan dana bantuan berupa KUBE dari Kementrian Sosial tetap dipertahankan, bahkan jika memungkinkan dana tersebut ditambah. Namun harus juga diiringi dengan program peningkatan sumber daya manusia.

 Perlu peran aktif Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi kemiskinan dan kriminalitas di Kampung Stren Kali Jagir dengan meningkatkan kualitas SDM dan membuat program pengentasan kemiskinan.

 Perlu peran aktif pula dari masyarakat dan organisasi dalam pengentasan kemiskinan dan pencegahan kriminalitas di Kampung Stren Kali Jagir.  Adanya jaminan akses fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Kampung Stren Kali Jagir sebagai langkah untuk mengatasi kemiskinan dan kriminalitas Saat ini, penanganan kemiskinan dan kriminalitas di kemiskinan dan kriminalitas

Kampung Stren Kali Jagir dalam rumusan program penanganan kemiskinan baru di kluster

III. Namun ada baiknya agar penanganan kemiskinan di Kampung Stren Kali Jagir juga mencakup kluster I dan kluster II agar warga disana bisa terbebas dari jerat kemiskinan dan secara tidak langsung bisa membebaskan mereka dari kriminalitas.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65