Solid Rivets

1. Solid Rivets

Solid rivets populer dengan istilah sambungan kelingan atau sambungan dengan paku keling. Kekuatan dari sebuah sambungan kelingan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: (a) bahan benda kerja yang disambung maupun paku keling yang digunakan, (b) metode pembuatan lubang sambungan, apakah dibuat dengan bor atau pelobang (punch), dan (c) proses pengerjaan sambungan.

Pada pelat logam yang tipis, paku keling biasanya digunakan dalam keadaan dingin sehingga secara teori tidak terjadi distorsi. Namun pada pelat logam yang lebih tebal, paku keling dipanaskan untuk meningkatkan kekuatan sambungan yang dihasilkan. Paku keling yang digunakan pada sambungan yang dipanaskan terbuat dari bahan baja atau besi, sedangkan paku keling yang digunakan pada pengerjaan dingin dibuat dari tembaga, kuningan, alumunium, ataupun paduan alumunium. Paku

Teknik Bodi Otomotif

keling yang terbuat dari baja banyak digunakan pada bagian-bagian utama konstruksi sambungan seperti kerangka chasis dan sub rangka.

Gambar 10.3. Solid Rivets

Jenis-jenis Paku Keling Paku keling diklasifikasikan menurut bentuk kepala, diameter dan

panjangnya. Pemilihan bentuk kepala paku keling dilakukan dengan mempertimbangkan kegunaan benda kerja yang akan disambung. Pemilihan diameter paku keling dilakukan dengan mempertimbangkan kekuatan dan ketebalan komponen yang akan disambung. Pemilihan panjangnya paku keling disesuaikan dengan ketebalan komponen.

Terdapat beberapa jenis paku keling, seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 10.1. Jenis-jenis Paku Keling

No

Jenis Paku Keling

Keterangan

Kepala berbentuk bundar.

1. Digunakan pada sambungan yang membutuhkan kekuatan tinggi

Snap Rivets

Metode Sambungan

Serupa dengan snap rivets, dapat

2. digunakan pada sambungan yang menuntut kekuatan tinggi.

Pan Rivets

Kepala berbentuk jamur,

3. digunakan pada lembaran pelat logam tipis.

Mushroom Rivets

Kepala berbentuk rata, digunakan untuk menyambung batang yang

4. rata. Dapat pula digunakan untuk menyambung bagian sudut pada lembaran pelat tipis.

Flat Head Rivets Digunakan pada sambungan yang

menuntut permukaan hasil sambungan rata.

Countersunk Head Rivets

Teknik Bodi Otomotif

Lubang Sambungan Kelingan Lubang sambungan kelingan dapat dibuat dengan menggunakan

alat pelobang (punch) ataupun dengan cara dibor. Lubang yang dihasilkan dari penggunaan alat pelobang biasanya sedikit mengerucut (tirus) dan meninggalkan permukaan yang kasar, kedua kondisi ini dapat mengurangi kekuatan sambungan kelingan yang dihasilkan. Untuk meningkatkan efisiensi sambungan, kedua benda kerja disatukan kemudian dilakukan pelubangan secara bersamaan. Cara ini akan dapat mengurangi ketirusan lubang yang dihasilkan. Selain itu, permukaan benda kerja yang kasar akibat pelubangan harus dihaluskan.

Penggunaan bor menghasilkan lubang yang lebih baik dari pada menggunakan alat pelubang. Lubang yang dibuat dengan bor akan menghasilkan kekuatan sambungan rivet yang lebih baik sekitar 8% daripada sambungan kelingan dengan lubang yang dibuat menggunakan alat pelubang.

Prosedur Pengelingan Sebelum memasangkan paku keling, pelat yang akan disambung

dengan kelingan harus dijepit kuat-kuat dengan cara diklem agar tidak berubah posisi saat dilakukan pemasangan kelingan. Pastikan lubang- lubang sambungan pada posisi yang saling tepat (segaris, tidak bergeser).

Pada pengerjaan sambungan kelingan dengan pemanasan, lakukan pada temperatur tempa. Proses penyambungan (penggem-bungan akhiran paku keling) harus selesai sebelum temperatur paku keling menurun kembali (terlihat dari perubahan warna paku keling kembali kehitam-hitaman). Tujuan-nya adalah untuk menggembung-kan batang paku keling hingga memenuhi lubang sambungan, dan secepat mungkin menyelesaikan proses penyambungan saat paku keling berada pada temperatur tempa. Pada temperatur tempa, didapatkan penyusutan rivet yang maksimal untuk menekan pelat setelah penyambungan selesai sehingga didapatkan kekuatan sambungan yang maksimal.

Metode Sambungan

Apabila proses penyambung-an belum selesai tetapi paku keling sudah tidak pada temperatur tempa, maka kekuatan sambungan yang dihasilkan akan berkurang.

Proses pengerjaan sambungan kelingan (snap head rivets) dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 10.4. Prosedur pengelingan Alat pemukul yang dioperasikan dengan tenaga pneumatik banyak

digunakan untuk menggembungkan akhiran paku keling. Tenaga pneumatik memberikan kemudahan dalam mengatur berat dan kecepatan pukul yang diperlukan untuk menggembungkan akhiran paku keling secara cepat dan akurat.

Proses pengerjaan sambungan kelingan secara dingin hampir sama dengan proses pengerjaan sambungan secara panas. Hanya saja karena dikerjakan tanpa pemanasan, kemampuan plastis dari paku keling sangat kecil sehingga menyulitkan dalam menggembungkan batang paku keling maupun membentuk akhiran kelingan.

Selain itu, sambungan kelingan yang dikerjakan secara dingin tidak dapat sekuat sambungan kelingan yang dikerjakan dengan pemanasan. Hal ini dikarenakan tidak terdapat penyusutan paku keling yang dengan sendirinya akan menekan pelat secara kuat seperti halnya pada sambungan kelingan yang dipanaskan.