HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Distribusi Kejadian Osteoartritis (Sendi Lutut) Pada Pasien Lanjut Usia Berdasarkan Berat Badan.

Tabel 1 Distribusi kejadian osteoartritis pada lanjut usia berdasarkan berat badan pada responden di Poli Penyakit Dalam BP4 / Rumah Sakit Karang Tembok bulan November 2009.

Kejadian OA

Berat Total

BB Obesitas

Spearman’s Rho ρ = 0,000 r = 0,437

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan kelebihan berat badan terdapat 5 responden (7,69%) mengalami OA sedang dan 5 responden (7,69%) mengalami OA berat. Responden dengan obesitas ringan terdapat 16 responden (24,61%) mengalami OA sedang dan 18 responden (27,69%) mengalami OA berat. Sedangkan responden dengan obesitas sedang terdapat 21 responden (32,30%) mengalami OA berat.

Hasil observasi menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki berat badan melebihi berat badan ideal, sebagian besar mengalami obesitas ringan/ kelebihan berat badan 20- 40% dari berat badan ideal. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan Spearman Rank Correlation menunjukkan tingkat kemaknaan ρ = 0,000 <  (0,05) yang artinya ada hubungan antara obesitas dengan kejadian osteoartritis pada pasien lanjut usia di poli penyakit dalam BP4/ Rumah Sakit Karang Tembok Surabaya dengan derajat kekuatan hubungan 0,437 yang berarti mempunyai korelasi sedang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Framingham, Cushnagan dan HANES I.

Penelitian yang dilakukan oleh Framingham (1987), Cushnagan (1991) dan Health and Nutrition Examination Survey/ HANES I (1988) didapatkan hubungan yang kuat antara obesitas dan osteoartritis sendi lutut. Sebagian besar pasien osteoartritis mempunyai berat rata-rata di atas normal / melebihi berat badan ideal. Berdasarkan teori dan beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa obesitas dapat mengakibatkan terjadinya osteoartritis.

Obesitas berhubungan dengan kejadian osteoartritis dengan tingkat korelasi sedang, karena responden dengan obesitas mempunyai resiko osteoartritis lebih besar dan akan menjadi osteoartritis yang lebih berat jika ditambah dengan faktor resiko yang lain. Makin tinggi berat badan seseorang, makin besar kemungkinan seseorang untuk menderita osteoartritis.

2. Distribusi Kejadian Osteoartritis (Sendi Lutut) Pada Pasien Lanjut Usia Berdasarkan Riwayat Trauma Pada Sendi.

Tabel 2 Distribusi kejadian osteoartritis pada lanjut usia berdasarkan riwayat trauma pada sendi di Poli Penyakit Dalam BP4 / Rumah Sakit Karang Tembok bulan November 2009.

Kejadian OA

Total Riwayat cidera

Sedang

Berat

Tidak pernah

13 20 24 36,92 37 56,92 cidera

Cidera ringan

9 13,84 Cidera sedang

15 23,07 Cidera berat

Spearman’s Rho ρ = 0,944 r = 0,009

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan riwayat tidak pernah cidera terdapat 13 responden (20%) mengalami OA sedang dan 24 responden (36,92%) mengalami OA berat. Responden dengan riwayat cidera ringan terdapat 9 responden (13,84%) mengalami OA berat. Responden dengan riwayat cidera sedang terdapat 7 responden (10,76%) mengalami OA sedang dan 8 responden (12,3%) mengalami OA berat. Sedangkan responden dengan riwayat cidera berat terdapat 1 responden (1,53%) mengalami OA sedang dan 3 responden (4,61%) mengalami OA berat.

Hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden tidak pernah ada riwayat trauma pada sendi. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan Spearman Rank Correlation menunjukkan tingkat kemaknaan ρ = 0,944 >  (0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara riwayat trauma pada sendi dengan kejadian osteoartritis pada pasien lanjut usia di poli penyakit dalam BP4 / Rumah Sakit Karang Tembok Surabaya. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dr Frank W. Roemer.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr Frank W. Roemer, seorang profesor di Boston University dan direktur kuantitatif imaging pusat di Department of Radiology di Boston University School of Medicine. Studi ini menemukan bahwa selama 30 tahun tindak lanjut, 20,2 % dari pasien menunjukkan kehilangan tulang rawan lutut yang lambat dan 5,8% cepat telah kehilangan tulang muda. Faktor resiko kehilangan tulang muda adalah robekan atau cidera pada tulang rawan di lutut / meniscus. Trauma berat terutama pada sendi lutut pada usia dini akan memicu munculnya osteoartritis yang lebih cepat. Dari teori dan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya riwayat trauma pada sendi dapat mengakibatkan terjadinya osteoartritis.

Tidak ada hubungan antara riwayat trauma pada sendi dengan kejadian osteoartritis dikarenakan dari seluruh responden tidak ada yang mengalami osteoartritis yang murni disebabkan oleh faktor adanya riwayat trauma pada sendi, tapi lebih dikarenakan adanya penyebab multifaktor, antara lain: obesitas, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkat penggunaan sendi. Terbukti dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kejadian osteoartritis justru lebih banyak terjadi pada responden yang tanpa ada riwayat trauma pada sendi.

3. Distribusi Kejadian Osteoartritis (Sendi Lutut) Pada Pasien Lanjut Usia Berdasarkan Tingkat Penggunaan Sendi.

Tabel 3 Distribusi kejadian osteoartritis pada lanjut usia berdasarkan tingkat penggunaan sendi pada responden di Poli Penyakit Dalam BP4 / Rumah Sakit Karang Tembok bulan November 2009.

Kejadian OA

Total Penggunaan sendi

Sedang

Berat

penggunaan sendi

9 13,84 15 23,07 ringan

Penggunaan sendi

9 13,84 11 16,92 20 30,76 sedang

Penggunaan sendi

Spearman’s Rho ρ = 0,089 r = 0,009

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan tingkat penggunaan sendi ringan terdapat 6 responden (9,23%) mengalami OA sedang dan 9 responden (13,84%) mengalami OA berat. Responden dengan tingkat penggunaan sendi sedang terdapat 9 responden (13,84%) mengalami OA sedang dan 11 responden (16,92%) mengalami OA berat. Sedangkan responden dengan tingkat penggunaan sendi berat terdapat 6 responden (9,23%) mengalami OA sedang dan 24 responden (36,92%) mengalami OA berat.

Hasil kuesioner didapatkan hampir setengah dari responden mempunyai tingkat penggunaan sendi berlebihan berat tetapi bukan pada sendi lutut. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan Spearman Rank Correlation menunjukkan tingkat kemaknaan ρ = 0,089 >  (0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat penggunaan sendi dengan kejadian osteoartritis pada pasien lanjut usia di poli penyakit dalam BP4/ Rumah Sakit Karang Tembok Surabaya. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian HANES I dan penelitian yang dilakukan oleh Christoph Stehling, MD.

Penelitian HANES I (1988) mendapatkan bahwa pekerja yang banyak membebani sendi lutut akan mempunyai resiko terserang osteoartritis lebih besar dibandingkan pekerja yang tidak banyak membebani lutut. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Christoph Stehling, MD seorang peneliti dari University of California, San Fransisco yang juga presiden radiologi di University of Muenster, Germany menyatakan bahwa pada wanita dan pria usia paruh baya yang melakukan aktivitas fisik tinggi, dapat mengalami kerusakan pada lutut dan meningkatkan resiko osteoartitis. Dari hasil beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat penggunaan sendi yang berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya osteoartritis.

Tidak ada hubungan antara tingkat penggunaan sendi dengan kejadian osteoartritis dikarenakan dari seluruh responden tidak ada yang mengalami osteoartritis yang hanya disebabkan oleh faktor penggunaan sendi yang berlebihan tapi ditambah dengan adanya faktor lain, misalnya: obesitas, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan adanya riwayat trauma pada sendi. Terbukti dari sejumlah responden yang mengalami osteoartritis berat adalah responden dengan tingkat penggunaan sendi ringan.