Analisis Kesalahan Membaca dan Menulis Huruf Hiragana (ひらがな) Pada Siswa Kelas XI SMK Tunas Harapan Salatiga

ANALISIS KESALAHAN MEMBACA DAN MENULIS HURUF
HIRAGANA(ひらがな) PADA SISWA KELAS XI SMK
TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN SALATIGA

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Pendidikan Bahasa Jepang

oleh
Yayan Sukma Fitroh Nugroho
2302406028

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

 




Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian
Skripsi.

Semarang,

September 2011

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dra. Rina Supriatnaningsih, M.Pd
NIP.196110021986012001

Andy Moorad Oesman, S.Pd, M.Ed
NIP. 197311262008011005

ii


 

rk


t l  
tr n
pn 
t
 !j
n
rk
Jurusan Bahasa dan
Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada :
Hari

:

Tanggal


:
Panitia Ujian Skripsi

Ketua

Sekretaris

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum
NIP. 196008031989011001

Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA
NIP. 196508271989012001
Penguji I

Setiyani Wardaningtyas, S.S, M.Pd
NIP. 197208152006042002

Pembimbing II/Penguji II


Pembimbing I/Penguji III

Andy Moorad Oesman, S.Pd, M.Ed
NIP. 197311262008011005

Dra. Rina Supriatnaningsih, M.Pd
NIP. 196110021986012001




$%&'()*))'
+,-./- "-" 0/1/,
2/3/
4 Yayan Sukma Fitroh Nugroho
NIM

: 2302406028

Prodi


: Pendidikan Bahasa Jepang

Jurusan

: Bahasa dan Sastra Asing

Fakultas

: Bahasa dan Seni

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Analisis
Kesalahan Membaca dan Menulis Huruf Hiragana (ひらがな) Pada Siswa
Kelas XI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Salatiga” yang saya tulis
dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ini benarbenar merupakan karya sendiri. Skripsi ini saya hasilkan setelah melalui
penelitian, pembimbingan, diskusi, dan pemaparan atau ujian. Semua kutipan,
baik yang langsung maupun tidak langsung, maupun sumber lainnya telah disertai
indentitas sumbernya dengan cara yang sebagaimana lazimnya dalam penulisan
karya ilmiah.
Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing skripsi ini

membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah
ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Saya siap menanggung sanksi
apapun jika dikemudian hari ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya ilmiah ini.
Demiakian pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya.

Semarang,

September 2011

Yayan Sukma Fitroh Nugroho
NIM. 2302406028

"#

6OTTO D78 P9RS96:7;78
6OTTO <
 =>?@ ABAC DEFAF> G>B>H >CI>B ?E?EC>J@ BEK>I>JAC DE?>A ?AC>D@AL IEIAH@
I@MAB ABAC HENCAJ G>B>H ?E?EC>J@ BEDENABAJAC DAI> ONACP QRAJAI?A
SACMJ@TU

 VAM@FAJ HN@KAM@ WACP KENB>AF@IAD WACP MAHAI KENP>CA KAP@ BE?ADFAJAIAC ONACP
KACWAB QRAN@O XEP>JTU

YCI>B Z
 [EM>A ONACP I>AB>
 [EI@PA AM@BB> RAWAL X@ANA MAC \JEFFA
 ]@INA ^ANAM@FFA
 XE?AC_IE?ACB>
 `CMA WACP ?E?KAGA BANWA @C@

5

abcd
Nugroho, Yayan Sukma Fitroh. 2010. Analisis Kesalahan Membaca dan Menulis
Huruf Hiragana (ひらがな) Pada Siswa Kelas XI SMK Tunas Harapan
Salatiga. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan
Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1. Dra. Rina
Supriatnaningsih, M.Pd. Pembimbing 2. Andy Moorad Oesman,
S.Pd.,M.Ed.


efgf hijkl m Analisis, Membaca dan Menulis, Hiragana
Dalam mempelajari bahasa Jepang, unsur paling awal yang harus
dipelajari oleh siswa adalah huruf (moji). Dalam kegiatan belajar mengajar,
pembelajar bahasa Jepang menggunakan tiga jenis huruf yang berbeda yaitu
hiragana, katakana dan kanji. Huruf tahapan pertama yang diajarkan ke siswa
adalah huruf hiragana. Huruf hiragana memiliki keistimewaan yang berbeda
dengan huruf Jepang yang lain. Yang harus diperhatikan dan dicermati dalam
menulis menggunakan huruf hiragana terdapat konsonan rangkap, vokal panjang
dan tata cara penulisan huruf hiragana yang terletak pada coretan-coretan atau
garis-garisnya.
Selain menggunakan metode yang tepat, alat bantu dan peraga juga
penting digunakan untuk mengoptimalkan pengajaran huruf hiragana. Siswa akan
mengalami kesulitan dalam membaca kosakata, pola kalimat manakala huruf
hiragana tidak diajarkan secara optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penyebab
terjadinya kesalahan membaca dan menulis huruf hiragana (ひらがな) pada siswa
SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Salatiga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif
dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang
diperoleh dari hasil tes. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis data

dari hasil tes kesalahan membaca dan menulis huruf hiragana yang telah diujikan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Telekomunikasi Tunas
Harapan Salatiga. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan
metode dokumentasi, metode observasi dan metode tes. Validitas yang digunakan
adalah validitas isi dan untuk menghitung realibilitas instrument penelitian
menggunakan rumus K-R 21. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan
tabel statistik.
Analisa hasil tes menunjukkan bahwa beberapa siswa masih kurang
menguasai huruf hiragana yang memiliki kemiripan. Selain itu juga masih ada
beberapa siswa yang belum bisa membedakan bentuk, bunyi dan pelafalan huruf
つ(tsu) dengan huruf す(su). Siswa juga kurang teliti ketika menuliskan huruf,
banyak kesalahan dikarenakan lupa memberikan coretan.

vi

nopqrstop
Nugroho, Yayan Sukma Fitroh. 2010. Analisis Kesalahan Membaca dan Menulis
Huruf Hiragana (ひらがな) Pada Siswa Kelas XI SMK Tunas Harapan
Salatiga. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan
Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1. Dra. Rina

Supriatnaningsih, M.Pd. Pembimbing 2. Andy Moorad Oesman,
S.Pd.,M.Ed.

ruvu wxyz{ | Analisis, Membaca, Menulis
}~ uvu€ ‚ƒuwuy„
Dalam mempelajari bahasa Jepang, unsur paling awal yang harus
dipelajari oleh siswa adalah huruf (moji). Dalam kegiatan belajar mengajar,
pembelajar bahasa Jepang menggunakan tiga jenis huruf yang berbeda yaitu
hiragana, katakana dan kanji. Huruf tahapan pertama yang diajarkan ke siswa
adalah huruf hiragana. Huruf hiragana memiliki keistimewaan yang berbeda
dengan huruf Jepang yang lain. Yang harus diperhatikan dan dicermati dalam
menulis menggunakan huruf hiragana terdapat konsonan rangkap, vokal panjang
dan tata cara penulisan huruf hiragana yang terletak pada coretan-coretan atau
garis-garisnya.
Selain menggunakan metode yang tepat, alat bantu dan peraga juga
penting digunakan untuk mengoptimalkan pengajaran huruf hiragana. Siswa akan
mengalami kesulitan dalam membaca kosakata, pola kalimat manakala huruf
hiragana tidak diajarkan secara optimal. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penyebab terjadinya
kesalahan membaca dan menulis huruf hiragana.


…~ uy†u‡uy ˆ‚‰€{
a.

Kemampuan Membaca
Membaca adalah proses yang dilakukan dan dipergunkan untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan melalui media kata-kata atau bahasa

vii

tulis. Dalam membaca kalimat dengan menggunakan huruf hiragana, pembaca
hendaknya lebih memperhatikan logat (intonasi), pelafalan (hatsuon), konsonan
rangkap (sokuon) dan vokal panjang.
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan
dalam mata pelajaran bahasa Jepang. Keempat aspek tersebut dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu (1) keterampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang
meliputi keterampilan membaca dan menyimak, (2) keterampilan yang bersifat
mengungkapkan (produktif) yang meliputi keterampilan berbicara dan menulis
(Tarigan, 1983:2).
b.

Kemampuan Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam

kegiatan menulis, penulis harus terampil dalam menggunakan struktur bahasa dan
kosa kata. Kemampuan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan
harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur (Tarigan, 1982 : 3).
Ishida (2002:1997) menerangkan mengenai kemampuan menulis seperti
beikut ini:
“kemampuan menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa asing
secara umum. Khususnya dalam bahasa Jepang, selain kemampuan kosa
kata, susunan kalimat, pengetahuan menulis, kemampuan menggunakan
ungkapan atau ekspresi, kemampuan kanji, menulis merupakan refleksi
dari pemahaman dalam kemampuan menulis hiragana. Kemampuan
menulis memiliki peranan yang besar”.

Š‹ ŒŽ ‘’“”Ž”•’
a.

Pendekatan Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif

dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang
diperoleh dari hasil tes, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk
menganalisis data dari hasil tes kesalahan membaca dan menulis huruf hiragana
yang telah diujikan.

viii

b.

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan Salatiga. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI- I
MM.
c.

Pengumpulan data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode

dokumentasi, metode tes dan metode observasi.
1). Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data daftar nama siswa
XI- I MM.
2). Metode Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang kesalahankesalahan membaca dan menulis huruf hiragana. Tes yang digunakan
sebagai instrumen penelitian adalah tes berupa menghubungkan soal
dengan jawaban yang tepat, pilihan ganda dan tes menulis huruf hiragana.
3). Metode Observasi
Metode observasi digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran bahasa Jepang di sekolah
tersebut dan untuk melengkapi hasil penelitian.
d.

Uji Validitas
Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini, digunakan validitas isi yang disesuaikan dengan materi huruf
hiragana yang telah diajarkan.
e.

Uji Realibilitas
Instrumen diujicobakan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk

mengambil data. Ujicoba instrumen dilaksanakan pada tanggal 15 September
2011 pada siswa kelas XI-H MM. Hasil ujicoba kemudian dihitung menggunakan

ix

rumus KR- 21 dengan hasil 0,750. Dengan demikian soal tes membaca dan
menulis huruf hiragana yang diujicobakan dinyatakan reliabel.
f.

Pengambilan Data Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan pada pada hari kamis tanggal 18

agustus 2011. Yaitu dengan memberikan tes berupa tes kesalahan membaca dan
menulis huruf hiragana. Waktu yang digunakan 45 menit untuk mengerjakannya.

–— ˜™š›œœ žšŸš
Dari hasil tes kesalahan membaca dan menulis huruf hiragana diperoleh
nilai tertinggi adalah 94 dan nilai terendah yang didapat adalah 40. Jadi nilai ratarata kelas adalah 71,56.
Meskipun kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana termasuk
tuntas dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 71,56, tetapi berdasarkan hasil
analisis tes diketahui bahwa beberapa siswa masih kurang menguasai huruf
hiragana, sehingga siswa sering melakukan kesalahan terutama dalam tes menulis.
Contohnya dalam menulis huruf yang memiliki kemiripan, misalkan pada huruf
な (na) yang ditulis dengan huruf た (ta) dan huruf や (ya) yang ditulis dengan
ゆ (yu). Selain itu juga masih ada beberapa siswa yang belum bisa

huruf

membedakan bentuk, bunyi dan pelafalan huruf つ(tsu) dengan huruf す(su).
Siswa juga kurang teliti ketika menuliskan huruf, banyak kesalahan dikarenakan
lupa memberikan coretan misalkan pada huruf か(ka) ditulis (
ditulis (

), huruf な (na)

) dan dilihat dari banyaknya siswa yang tidak menjawab pertanyaan

huruf hiragana maka disimpulkan siswa tidak menguasai huruf tersebut.

 — ¡¢œ£¤¥›š™
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas XI-I MM SMK TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN SALATIGA
dalam kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana termasuk tuntas dalam
kategori baik dengan nilai rata-rata 71,56.

x

§¨©ª©«©
¬­®¦ ­sy¯­° ±²³­´¦s±µ³®µ¯t µn¯²±µ¶µ ·´´µ¸ ¹º» ¯µ²r ³µ µµt sµr ¸¼µt ¶µn
³¦¯¼µt½µy p²³­´¦s ¶µ±µt ²m²ny´²¾µ¦¯µn ¾¯¦r±¾¦ µyn¿ À²®r­¶­´
©ÁÂÃÄÅÄÅ
ªÆÅÂÃÂÇÂÁ ÈÆÉÊÂË ÌÂÁ ÈÆÁÍÃÄÅ ÎÍÏÍÐ ÎÄÏÂÑÂÁ ÒÂÌ ÓÄÅÔ ªÆÃÂÅ ÕÖ
ÓȪ «ÆÃÆ×ØÉÍÁÄ×ÂÅÄ «ÍÁÂÅ ÎÂÏÂÒÂÁ ÓÂÃÂÙÄÑ ¾²Àµ¿µ¦ ¾µ´µ¸ ¾µtu±²µsryrµtµn
t­¯ ¼²±m²Úr ´²¸ ¿²´µr¹µ®rµ³µ ¬²³¶¦¶¦¯µn
n
u
.
»²r¾²´²sµ¦¯µnµy ¾¯°¦±¾¦ ¦³¦ ¦t¶µ¯ ²t ŕ²±µs ¶µ¦r Àµnt­µnÀ²Àr µ¿µ¦ ±¦¸µ¯Û
Ünt­¯ ¦tu, ¶µ´µm¯²s²±mµtµn¦³¦ ±²³­´¦s²mµny±mµ¦¯µn²t ¦rµm ¯µ¾¦¸ ¶µnµr sµ
¸Ú°mµt¯²±µ¶µ À²À²µr ±µ ±¦¸µ¯ À²¦r¯ ut¦³¦ Ý
1.
¬Úr Þ. ß.r àuston, áÛâum,ß²¯µn
㵯­´tµs䵸µ¾µ ¶µn¹²³¦ , ܳ¦å²r¾¦tµs
½²¿²¦r ¹²mµrµn¿
±²¦rÚ¶² 200æ -2011 µyn¿ ²t ´µ¸ ²mÀm²¦r¯µn ¦®¦n
±²³­´¦¾µn¾¯°¦±¾¦ ¦³¦.
2.
¬Úr Þ. ß.r ·¿us ½µury¦tn, áÛâum,
ß²¯µn 㵯­´tµs 䵸µsµ ¶µn ¹²³¦,
ܳ¦å²¾r¦tµs½²¿²¦r ¹²mµµr n¿ y
µn¿ ²t ´µ¸ À²r̄ ²nµn²m³®µ¶¦ ¯²t­µ ¶µ´µm
­®¦µn¾¯°¦±¾¦ ¦³¦.
3.
ßµr . ߦµ¸ 禦tr º¦¶¦µyn¦t, ß .è· é²t­µ ê­ur¾µn䵸µsµ ¶µn¹µµstr ·¾¦³¿
µyn¿ t²´µ¸ ¼²Àm²¦r¯µn¦®¦nµtµs±²³­´¦¾µn¾¯°¦±¾¦ ¦³¦.
4.
ßµr . ঳µ ¹¦uprµ³t µ³¦n¿¾¦¸ë áÛ¬¶
¶Ú¾²n ±²mÀ¦Àm¦³¿ ì µyn¿ ²t ´µ¸
²m´­µ³¿¯µnwµ¯íuunt­¯ ²mÀm¦mÀ¦³¿ ¶µn²mn¿Ú°²¯¾¦ ¾²trµ ²mmÀ²¦r¯µn
m
µ¾­¯µn¶µnµµr ¸µn¶µ´µm±²³­´¦¾µn¾¯°¦±¾¦ ¦³¦.

¦

x

ïð

ñòóyôõõör ó ÷øösmn, ù.úóû ôðüóû óõýønþøÿmîÿmîò  öyn øt ö
ømöò önwöuunt ømÿmîÿmîò óönømnõøýî
ýøtrö ømÿmøîrön
ömýönóönöör önóöömþøòîýönýîþýî îòî.
t öm ùøtîöyòî öór öòînötys, ù.ù, ôðúó öyn øt ö

õýøn þøn
î öu
ømÿmøîrönömýön,rîtî óönýöör nîn ö øt øsr øýöîööny ýrîþýî îòî.
ð
öþö óön ÿ óõýøn ÿööýö øþöò u
r ýön
ööös ó
önùööstr ñýîò
öyn tøö øÿmøîrönîmöuny.

øþöö ùøõö óön ur
ùô øøõòîöýî òösöröþönùöötî ö
öyn øt ö møÿmørîönîzînþøòøîtîön, ømÿmøîr ömýön, óönöör ön
øþöóö øpòîsóööm
ømöönþøòøîtîön.

ùîösw ùô øøõòîöýî òösö ör þönùööît ö øös öyn øt ö
óöömþøòøîtîönîòî.
ÿøýrøóîö ømÿmöntu
10.
ùømö p îö öyn øt ö ømÿmöntuîò ö øt ýrøøýöîööny ýîþýî îòî.
ùøõm ö ýømö ÿîÿmînön, óõonön, óönÿöntöunöyn tøö óîÿørîön
øþöóö þøòîsømòóöpöt îÿmöönöyn ÿørîþöt
öòóö óöîr ñö ù ð úøòîs
ÿør öör pýîþýî îòî óöpöt ÿøömr nööt ÿö î pønîs ýýòöy óönÿö î ýømö
þîö þöóö öumny.
ùøömör n,
ùøøptÿmør 2011
úøòîs

îî

x

 

 ! " # $%&%!''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''



()*+),%$% # ()"-."-.#/''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' 
 ! " # ()#/)+  #''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
()*#0 ,



#'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' v

"1,,1 & # ()*+)"-  #''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' v
+ *.''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

v

* #/2%" #''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' v
(* 2 , ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

x

& 3, * .+.''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' x
& 3, * , -)!''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' x v
- - . ()#& %!% #
4'4 56t6r7896:6;< =6>696?''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

4

4'@ BCDC>6; =6>696?'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' E
4'A 76t6s6; =6>696?''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

F

4'E GCHC6; I8;89t6; '''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

F

4'F =6;J66t I8;89t6; '''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

6

4'6 Ks8t D6t:6 I8;C9>6;''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' '''''

L

- - .. ! #& + # ,)1*.
@'4 Mu
Cr J 76?6s6 N8O6;

ン= “@”, “A”, “@B”, “N”.

A

I

U

E

O

A

U

O

G











Gy

ギャ

ギュ

ギョ

Z











J

ジャ

ジュ

ジョ

D











B











By

ビャ

ビュ

ビョ

P











Py

ピャ

ピュ

ピョ

Catatan:
デ “C;” bunyi sama dengan ジ, namun yang biasa digunakan adalah ジ “C;”.
ヅ “zu” bunyi sama dengan ズ , namun yang biasa digunakan adalah ズ “zu”.

Huruf yang digunakan dalam bahasa Jepang terdiri dari huruf hiragana,
katakana, dan huruf kanji. Ketiga huruf tersebut memiliki cara penggunaan yang
berbeda, huruf hiragana digunakan untuk penuliskan kosa kata asli bahasa Jepang,
huruf katakana digunakan untuk menuliskan kata serapan (BD;ED;BF) bahasa asing

15

lain, sedangkan huruf kanji digunakan untuk menyatakan isi atau arti dan
sekaligus menyatakan pengucapan.
2.2

Pengertian Membaca
Keterampilan berbahasa yang harus dikuasai antara lain, keterampilan

mendengarkan (GHGI), berbicara (JKLKMI), menulis (GKGI), membaca (NOPI).
Salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai adalah
membaca (NOPI). Menurut Tarigan, 1985:7 membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis dengan media kata-kata atau media tulis.
Membaca huruf romaji jelas berbeda dengan membaca huruf Jepang
(hiragana, katakana dan kanji). Dalam bahasa Jepang huruf yang biasa atau sering
digunakan adalah huruf hiragana. Dalam penggunaanya, huruf hiragana memiliki
cara baca yang berbeda dengan huruf romaji. Dalam suatu kata, pembaca perlu
memperhatikan logat (intonasi), pelafalan (JKQMIOL), konsonan rangkap (MOGIOL)
dan vokal panjang.
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan
dalam mata pelajaran bahasa Jepang. Keempat aspek tersebut dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu keterampilan yang bersifat menerima (RSMSTQHU) yang
meliputi keterampilan membaca dan menyimak, keterampilan yang bersifat
mengungkapkan (TROVIGQHU) yang meliputi keterampilan berbicara dan menulis
(Tarigan, 1983:2).

16

Keterampilan membaca dan menulis, khususnya keterampilan membaca
huruf harus dikuasai oleh siswa hal ini dikarenakan keterampilan ini secara
langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar mengajar dalam mempelajari
bahasa Jepang tingkat pemula.
Ishida, 2002:1997 menerangkan mengenai kemampuan membaca seperti
beikut ini: 以上のような理由から、読解は先ず音読から入る。この

段階で、語句の区きり方、漢字の読み分け、読み方の早さ等から、
どの程度の理解を学習者がしているか大体摑める(WXY)」。
“kemampuan membaca (Z[\\]^) adalah pembaca dapat membaca
ungkapan suatu kata yang sesuai dengan pemenggalan frasa atau kata,
bacaan kanji, ketepatan cara baca dan lain-lain.”
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan proses
yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah
sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca mereka. Siswa yang
tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran khususnya bahasa Jepang.

2.3

Pengertian Menulis
Dalam konteks bahasa, bahasa dapat diungkapkan dalam dua cara.

Pertama bahasa dapat diungkapkan dengan media lisan dan yang kedua dengan
media tulisan. Kedua media tersebut mempunyai hubungan yang erat dan saling

17

mendukung. Media tersebut digunakan seseorang dalam berkomunikasi kepada
orang lain untuk mengungkapkan pendapat atau pikiran kepada orang lain.
Kemampuan menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekspersif. Dalam kegiatan menulis, hendaknya sang penulis haruslah terampil
memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Kemampuan menulis ini
tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek
yang banyak dan teratur (Tarigan, 1982:3).
Ishida, 2002:1997 menerangkan mengenai kemampuan menulis seperti
beikut ini:「書く力は総合的な外国語運用能力を表す。特に日本語で

は、語彙力、構文力、表記の知識、表現力、漢字の知識の他に、音
声的理解の確かさも平仮名による表現に反映してくる。「書く」力
は大きな役割を果たす(_`a)」。
“kemampuan menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa asing
secara umum. Khususnya dalam bahasa Jepang, selain kemampuan kosa
kata, susunan kalimat, pengetahuan menulis, kemampuan menggunakan
ungkapan atau ekspresi, kemampuan kanji, menulis merupakan refleksi
dari pemahaman dalam kemampuan menulis hiragana. Kemampuan
menulis memiliki peranan yang besar. ”
Menurut Nurgiantoro, 1995:294 menulis adalah aktivitas mengemukakan
kembali gagasan atau ide melalui bahasa dalam bentuk tulisan. Dapat juga

18

diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan kehendak kepada orang lain secara tertulis
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis
merupakan suatu kemampuan berbahasa yang menuangkan pikiran/gagasan dan
perasaan dengan bahasa tertulis yang dapat dimengerti oleh penulis maupun orang
lain. Kegiatan menulis dalam bahasa Jepang menekankan pada kemampuan
mengguanakan kosakata, susunan kalimat, pengetahuan menulis, kemampuan
menggunakan ungkapan, kemampuan kanji dan kemampuan mengungkapkan
dalam menulis hiragana pun harus dapat dipahami.
2.4

Pengajaran Menulis Huruf Bahasa Jepang
Dalam proses belajar mengajar, keempat ketrampilan berbahasa pada

hakikatnya tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, keterampilan berbahasa
sedapat mungkin dikembangkan secara terpadu. Menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa selain mendengarkan, berbicara dan membaca. Menulis
dalam bahasa Jepang dimaksudkan untuk mengungkapkan makna secara tertulis
dengan berbagai bentuk teks untuk menyampaikan informasi, menungkapkan
pikiran dan perasaan.
Sebelum

menuliskan

kalimat

dalam

bahasa

Jepang,

pembelajar

diperkenalkan dengan penulisan huruf yaitu huruf hiragana, katakana, kanji dan
romaji. Setelah itu belajar kosakata kemudian tahapan selanjutnya merangkai
kosakata menggunakan pola kalimat.

19

2.5

Kurikulum tentang Huruf

Kurikulum 2004 tentang huruf di SMA diberikan agar siswa dapat
menuliskan kosakata atau kalimat sederhana dengan menggunakan huruf hiragana.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan huruf hiragana antara lain,
logat (intonasi), pelafalan (bcdefgh), konsonan rangkap (egifgh) dan vokal
panjang. Kompetensi dasar dalam berbahasa Jepang khususnya pembelajaran
huruf diajarkan agar siswa dapat membedakan huruf-huruf Jepang (hiragana,
katakana dan kanji).

2.6

Tujuan Pembelajaran Membaca dan Menulis Bahasa Jepang di SMA
Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan maupun tulisan.

Sesuai dengan kurikulum 2004 yang telah disempurnakan oleh Departemen
Pendidikan Nasional, berkomunikasi dalam bahasa Jepang dimaksudkan agar
siswa mampu memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan.
Kompetensi dasar dalam kegiatan membaca adalah agar siswa mampu membaca
kata, frasa atau kalimat dalam wacana tertulis sederhana dengan menggunakan
huruf (hiragana, katakana). Sedangkan kompetensi dasar dalam kegiatan menulis
adalah agar siswa mampu menuliskan kosakata atau kalimat sederhana secara
tertulis dengan menggunakan huruf dalam bahasa Jepang dan pola kalimat yang
telah dipelajari.
Standart kompetensi kurikulum 2004 program pembelajaran bahasa
Jepang di Indonesia memiliki tujuan agar para siswa berkembang dalam hal:

20

-

Kemampuan berbica, mendengar, membaca, memberikan pendapat
dan menulis dengan baik.

-

Pengetahuan mengenai ragam bahasa dalam konteks sehingga para
siswa dapat menafsirkan isi berbagai bentuk teks lisan maupun tertulis
dan meresponnya dalam bentuk kegiatan yang beragam dan interaktif.

-

Pengetahuan mengenai pola-pola kalimat yang dapat digunakan untuk
mengkonstruksikan

teks

yang

berbeda-beda

dan

mampu

mengaplikasikan pengetahuannya itu kedalam wacana lisan maupun
tulisan.
-

Kemampuan menulis berbagai bentuk teks untuk menyampaikan
informasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan.

Dari

pernyataan tersebut

dapat

disimpulkan bahwa tujuan

dari

pembelajaran membaca dan menulis adalah agar siswa dapat membaca maupun
menulis kosakata atau kalimat sederhana dengan menggunakan huruf bahasa
Jepang (hiragana, katakana dan kanji).
2.7

Kendala dalam membelajarkan Huruf pada Tingkat Pemula
Dalam mengajarkan kemampuan membaca dan menulis huruf terdapat

kendala-kendala yang menghambat proses belajar mengajar. Adapun kendalakendalanya tersebut adalah :
Menurut Danasasmita, 2009:43 kendala dalam mempelajari huruf hiragana
yaitu bagi pemula, ketika mempelajari huruf hiragana sering terkecoh
dengan bentuk huruf yang mirip seperti pada tabel berikut.

21

Tabel 3. Daftar huruf hiragana yang dianggap mirip bentuknya
No

Huruf Hiragana yang bentuknya mirip

Keterangan (cara baca)

1

あ dan お

[j] dan [k]

2

わ, ね, dan れ

[lj], [mn], dan [on]

3

ぬ dan め

[mp] dan [qn]

4

は dan ほ

[rj] dan [rk]

5

た dan な

[sj] dan [mj]

6

さ dan き

[tj] dan [uv]

7

る dan ろ

[op] dan [ok]

Dar