Pendekatan Aspek Kinerja .1 Sistem Pencahayaan Pendekatan Aspek Utilitas .1 Sistem Jaringan Air bersih

78 3. Privasi 20 3 2 4. Topografi 10 3 1 Total 12 9 Sumber : Analisa penulis, 2015 Dari penilaian empat aspek terhadap dua alternatif tapak diatas, yang memiliki potensi paling besar adalah alternatif tapak ke I. Tapak ini memiliki kontur yang cukup landai dan mempunyai tingkat privasi serta view yang mengarah ke Candi Borobudur serta Perbukitan Menoreh. Gambar 4.10 Rencana Tapak Terpilih Sumber : Analisa Penulis, 2015 Gambar : 4.11 Visualisasi Area Tapak dan Sekitarnya Sumber : Wikimapia, Diolah 4.3 Pendekatan Aspek Kinerja 4.3.1 Sistem Pencahayaan 1. Pencahayaan Alami Kawasan Kecamatan Borobudur merupakan salah satu daerah dengan iklim tropis yangh memiliki intensitas cahaya yang cukup tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai upaya penghematan energi yang memaksimalkan cahaya terang langit pada siang hari dengan memberi bukaan – bukaan dan mengurangi sinar matahari langsung pada siang hari.

2. Pencahayaan Buatan

79 Penerangan yang digunakan untuk penerangan pada malam hari atau pada saat intensitas cahaya matahari sedang menurun dan pada saat kondisi cuaca buruk. Selain itu, pencahayaan buatan dilakukan untuk menciptakan suasana pada ruang – ruang tertentu.  Pencahayaan umum, pencahayaan yang digunakan untuk tingkat privasi kecil dan ruang – ruang yang tidak memerlukan karakter tertentu seperti hall lobby, ruang pengelola, dan ruang operasional.  Pencahayaan khusus, merupakan pencahayaan yang digunakan untuk memberikan kesan tertentu, sehingga karakter ruangan akan mempengaruhi psikis penggunanya. Sistem pencahayaan khusus banyak digunakan pada main dining room restoran, meeting room, ruang tidur. Untuk menghemat energi untuk pencahayaan menggunakan energy saver yang akan mematikan lampu tanpa harus dimatikan secara manual.

4.3.2 Sistem Penghawaan 1. Penghawaan Alami

Penghawaan alami dioptimalkan dengan membuat bukan sehingga dapat terjadi cross ventilation. Selain itu dapat juga dilakukan dengan memperpanjang tritisan dan menambah vegetasi di depan bukaan, sehingga ruangan akan terasa lebih teduh dan sejuk. Penambahan vegetasi juga dapat mengatasi kebisingan.

2. Penghawaan Buatan

Sistem penghawaan buatan dapat dilakukan dengan cara menggunakan air conditioner AC sebagai pengontrol suhu ruangan. 4.4 Pendekatan Aspek Utilitas 4.4.1 Sistem Jaringan Air bersih Kebutuhan air bersih pada resort hotel ini dari jaringan air bersih yang bersumber dari sumur artetis dan PDAM daerah setempat, yang kemudian diolah dengan menggunakan berupa down feed dan up feed. Sumber Air Pump Ground Reservoir Rain Harvesting 80 Gambar 4.12 Skema Jaringan Air Bersih Sumber : Analisa Penulis

4.4.2 Sistem Pembuangan Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor dari dapur dan lavatory sebelum dibuang ke riol kawasan harus diproses dahulu melalui water treatment sehingga tidak mencemari lingkungan. Saluran drainase kawasan dipersiapkan dengan mengikuti pola kawasan. Sedangkan air buangan dari KMWC ditampung dalam bak resapan kemudian disalurkan meunju riol kawasan. Gambar 4.13 Skema Pembuangan Air Kotor Sumber : Analisa Penulis

4.4.3 Sistem Jaringan Listrik

Sumber tenaga listrik utama yang digunakan adalah dari PLN dengan menggunakan panel-panel penghubung yang disalurkan ke seluruh bagian ruangan yang terdiri dari panel utama Main Distribuiton Panel dan beberapa panel sekunder Sub Distribution Panel. Untuk energi listrik cadangan menggunakan generator set dengan automatic switch system untuk menggatikan peran PLN ketika listrik padam.

4.4.4 Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah dilakukan secara manual dengan membuang sampah yang terkumpul setiap harinya dan diangkut menuju pembuangan kawasan Water Tower Lavatory Kamar Kolam Renang Lavatory Pengelola Jaringan Damkar Pump Limbah Limbah Padat Limbah Cair Water Waste Treatment Septictank Limbah Limbah 81 dan kemudian dilanjutkan ke pembuangan akhir.

4.4.5 Sistem Pemadam Kebakaran

Untuk menghindari dari bahaya kebakaran, bangunan Resort Hotel perlu dilengkapi dengan adanya sistem pemadam kebakaran, diantaranya :  Smoke detector, yaitu alat pendeteksi asap yang ditempatkan pada temperatur 40 ˚ - 50˚ Celcius  Gas detector, yaitu alat pendeteksi adanya gas yang akan menyebabkan kebakaran  Heat detector, yaitu alat pendeteksi yang akan bekerja bila terjadi kenaikan temperatur mencapai 60 ˚ - 70˚ Celcius.  Sprinkler, yaitu alat yang akan bekerja jika suhu ruangan mencapai 60 ˚ - 70˚ Celcius. Penutup kaca sprinkler akan pecah dan menyemburkan air.  Fire Extenghuiser, yaitu sebuah tabung yang berisi zat kimia, penempatannya setiap 20 – 25 meter.  Hydrant, sebuah alat pemadam kebakaran dengan luas pelayanan 800 m2 ada dua jenis hydrant  Fire Hydrant, memiliki jarak maksimum 30 m, ditempatkan pada koridor yang mudah dicapai  Pylar Hydrant, memiliki jarak maksimum 100 m, ditempatkan pada halaman yang mudah dicapai

4.4.6 Sistem Telekomunikasi

Perencanaanya meliputi sistem komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal menggunakan sistem PABX dan interkom untuk komunikasi dalam satu bangunan maupun antar bangunan. Sedangkan komunikasi eksternal pada bangunan pengelola terdapat telepon yang dilengkapi dengan fasilitas internet dan faximile dalam rangka pendistribusian informasi dengan cepat.

4.4.7 Sistem Penangkal Petir

Penangkal petir harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi, minimum bangunan 2 lantai terutama yang paling tinggi di antara sekitarnya. Ada beberapa system instalasi penangkal petir yaitu sistem franklin, faraday, dan thomas radioaktif tetapi yang digunakan di resort ini hanya dua macam yaitu : 1. Sistem franklin Sistem ini menggunakan sebuah tiang peangkal petir yang melindungi daerah kerucut dengan jari-jari alas = tinggi kerucut ± 120º. Jadi semakin tinggi tiang, semakin luas area penangkalannya. Sistem ini cocok digunakan untuk bangunan masa tunggal meski memiliki kendala semakin luas bangunan semakin 82 tinggi tiang penangkal petirnya.

2. Sistem faraday

Sistem ini cocok digunakan untuk bangunan massa banyak yang menyebar. Meskipun kurang ekonomis dan sudut radius perlindungan petir terlalu kecil sehingga adanya kemungkinan tempat yang tidak terlindungi.

4.4.8 Sistem Keamanan

Pengamanan dilakukan dengan dua cara, yaitu pengamanan secara manual yaitu dilakukan oleh petugas kemananan dan pengamanan secara otomatis yaitu dengan menggunakan CCTV pada tempat-tempat yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi.

4.4.9 Sistem Transportasi Vertikal

Terdapat beberapa sistem transportasi vertikal yang dapat diaplikasikan, diantaranya adalah tangga, ramp, eskalator atau lift. Untuk resort hotel ini menggunakan tangga dan ramp. 4.5 Pendekatan Aspek Teknis 4.5.1 Sistem Struktur