Kependudukan Wilayah Tanjung Balai

1. Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan 2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan 3. Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan 4. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan

2.1.2 Kependudukan Wilayah Tanjung Balai

Jumlah penduduk Kota Tanjung Balai pada tahun 2008 sebanyak 163.679 jiwa, kecamatan Teluk Nibung merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya yitu sebanyak 37.838 jiwa dan kecamatan Tanjung Balai hanya sedikit penduduknya yaitu sekitar 17.641 jiwa. Jika dirinci per kelurahan, maka yang paling padat penduduknya terdapat di Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung yitu 10.246 jiwa dan yang paling sedikit jumlah penduduknya di Kelurahan Karya, Kecamatan Tanjungbalai Selatan yaitu 2.049 jiwa. Rata-rata persebaran penduduk yang paling tinggi di Kota Tanjung balai terdapat di Kecamatan Teluk Nibung yaitu 23,12 dengan kelurahan yang paling tinggi persebaran penduduknya yaitu di Kelurahan Beting Kuala Kapias yaitu sebesar 42,95 dan paling rendah di Kelurahan Sei Merbau sekitar 25,79. Universitas Sumatera Utara Sedangkan kecamatan yang paling rendah tingkat persebaran penduduknya adalah Kecamatan Tanjungbalai Utara yaitu 10,78. Di kecamatan ini kelurahan yang tinggi tingkat persebaran penduduknya terdapat di Kelurahan Tanjungbalai Kota III yaitu 25,67 dan paling rendah di Kelurahan Mata Halasan 14,74. 2.1.3 Sejarah Kota Tanjung Balai Sejarah kerajaan Asahan dimulai dengan petan raja pertama kerajaan tersebut yang berlangsung meriah di sekitar Kampung Tanjung, peristiwa penobatan raja pertama kerajaan Asahan tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 27 Desember 1620, dan tanggal 27 Desember yang kemudian ditetapkan sebagai “ Hari Kota Tanjungbalai” dengan surat keputusan DPRD kota Tanjung Balai Nomor: 4DPRDTB1986 tanggal 25 November 1986. Asal mu asal nama Kota Tanjung Balai menurut cerita rakyat yang ada di TanjungBalai bermula dari sebuah kampong yang ada disekitar ujung tanjung di muara Sungai Silau dan aliran Sungai Asahan. Lama kelamaan balai yang dibangun semakin ramai disinggahi karena tempatnya yang strategis sebagai bandar kecil tempat melintas ataupun orang- orang yang ingin berpergian ke hulu Sungai Silau. Tempat itu kemudian dinamai “Kampung Tanjung” dan orang lazim menyebutnya balai “Di Tanjung” ditemukannya Kampung Tanjung kemudian menjadikan daerah itu menjadi semakin ramai dan berkembang menjadi sebuah negeri. Universitas Sumatera Utara Penabalan Sultan Abdul Jalil sebagai raja pertama Kerajaan Asahan di Kampung Tanjung kemudian memulai sejarah pemerintahan Kerajaan Asahan pada tahun 1620. Dalam catatan sejarah, Kerajaan Asahan pernah diperintah oleh delapan orang raja yang sejak raja pertama Sultan Abdu Jalil pada tahun 1620 sampai dengan Sultan Syaibun Abdul Jalil Rahmadsyah tahun 1933, yang kemudian mangkat pada tanggal 17 April 1980 di Medan dan dimakamkan di kompleks Mesjid Raya Tanjungbalai. Pertumbuhan dan perkembangan Kota Tanjungbalai sejak didirikan sebagai Gementee berdasarkan Besluit G.G tanggal 27 Juni 1917 dengan Stbl 1917 No. 284, sebagai akibat dibukanya perkebunan-perkebunan di Daerah Sumatera Timur termasuk Daerah Asahan seperti H.A.P.M, SIPEF, London Sumatera Lonsum dan lain-lain, maka Kota Tanjungbalai sebagai kota pelabuhan dan pintu masuk ke daerah Asahan menjadi penting artinya perkembangan perekonomian Belanda. Dengan telah berfungsinya jembatan Kisaran dan dibangunnya jalan kereta api Medan-Tanjungbalai, maka hasil-hasil dari perkebunan dapat lebih lancar disalurkan atau dieksport melalui Kota Pelabuhan Tanjungbalai. Untuk memperlancar kegiatan perkebunan, maskapai-maskapai Belanda membuka kantor dagangannya di Kota Tanjungbalai antara lain : Kantor KPM, Borsumeij dan lain-lain, maka pada abad XX mulailah penduduk Bangsa Eropa Universitas Sumatera Utara tinggal menetap di Kota Tanjungbalai, Asisten Resident van Asahan berkedudukan di Tanjungbalai dan karena jabatannya bertindak sebagai Walikota dan Ketua Dewan Voorzitter van den Gemeenteraad. Sebagai kota pelabuhan dan tempat kedudukan Assisten Resident Tanjungbalai juga merupakan tempat kedudukan Sultan Kerajaan Asahan. Pada waktu Gementee Tanjungbalai didirikan atas Besluit G.G tanggal 27 Juni 1917 No. 284, luas wilayah Gementee Tanjungbalai adalah 106 Ha. Atas persetujuan Bupati Asahan melalui maklumat tanggal 11 Januari 1958 No. 260 daerah-daerah yang dikeluarkan menurut Stbl. 1917 No. 641 dikembalikan pada batas semula, sehingga menjadi seluas 200 Ha. Dengan dikeluarkannya Undang- Undang Darurat No. 9 Tahun 1956, Lembaran Negara 1956 No. 60 nama Hamintee Tanjungbalai diganti menjadi Kota Kecil Tanjungbalai dan jabatan Walikota Terpisah dari Bupati Asahan berdasarkan Surat Mentri Dalam Negeri tanggal 18 September 1956 No. UP 1523. Selanjutnya dengan UU No. 1 Tahun 1957 nama Kota Kecil Tanjungbalai diganti menjadi Kota praja Tanjungbalai.

2.2. LOKASI KELURAHAN KERAMAT KUBAH

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan nelayan toke dan nelayan buruh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kota Tanjung Balai (studi kasus: Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai)

5 45 100

Pusat Pelelangan Ikan Terpadu di Tanjung Balai.

4 87 34

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

7 92 169

Pemetaan Konflik Nelayan Tradisional Dengan Nelayan Pukat Tarik Menggunakan Model SIPABIO (Kajian pada konflik masyarakat nelayan di desa Bagan Asahan, Kec. Tanjung Balai, Kab. Asahan Tahun 2011-2013)

17 213 111

KONDISI NELAYAN TRADISIONAL DI KECAMATAN SEI TUALANG RASO KOTA TANJUNG BALAI.

0 2 21

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 14

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 1

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 30

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 3

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 19