perhitungan Pendapatan Regional dengan menggunakan metode langsung dengan tiga cara di atas, sehingga dipakai metode alokasi atau metode tidak
langsung. Sedangkan untuk cara penyajian PDRB dilakukan sebagai berikut: 1
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, yaitu semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahunnya, baik pada
saat menilai produksi dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai PDRB.
2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan, yaitu semua agregat pendapatan dinilai
atas dasar harga tetap, maka perkembangan agregat pendapatan dari tahun ke tahun semata-mata karena perkembangan produksi riil bukan karena
kenaikan harga atau inflasi.
2.1.4 Hubungan Ekspor dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Bagi banyak negara, termasuk Indonesia, perdagangan internasional, khususnya ekspor, mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak
perekonomian nasional. Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi
ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-
jasa pada suatu tahun tertentu Triyoso, 2004. Selanjutnya menurut Baldwin 2005 yang dimaksud dengan ekspor adalah salah
satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting melalui perluasan pasar antara beberapa negara, di mana dapat mengadakan perluasan dalam suatu
industri, sehingga mendorong dalam industri lain, selanjutnya mendorong sektor lainnya dari perekonomian.
Ekspor akan menghasilkan devisa, selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai impor dan pembangunan sektor-sektor ekonomi di dalam negeri. Secara teoritis
hipotesis, dengan adanya pertumbuhan ekspor maka akan terjadi peningkatan cadangan devisa, pertumbuhan output di dalam negeri, peningkatan kesempatan
kerja dan pendapatan masyarakat serta terjadinya pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tambunan, 2001.
Pendapatan nasional dianggap bukan penentu penting dari ekspor suatu negara. Ekspor akan secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional. Akan tetapi
hubungan yang sebaliknya tidak selalu berlaku, yaitu kenaikan pendapatan nasional belum tentu menaikkan ekspor oleh karena pendapatan nasional dapat
mengalami kenaikan sebagai akibat kenaikan pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor dengan
barang buatan dalam negeri. Ciri yang baru diterangkan tersebut menyebabkan ekspor dipandang sebagai pengeluaran otonomi yaitu pengeluaran yang besarnya
tidak tergantung kepada pendapatan nasional. Dalam persoalan ini ciri ekspor adalah sama dengan investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah, yaitu
jumlahnya tidak ditentukan oleh pendapatan nasional. Sesuai dengan cirinya fungsi ekspor adalah seperti yang digambarkan dalam Gambar 1.
Sumber : Sukirno, 2006
Gambar 1. Fungsi Ekspor dan Perubahannya
Bagian a dari Gambar 1. menunujukkan fungsi ekspor. Fungsi menunjukkan ekspor adalah pengeluaran otonomi yaitu tingkatnya tidak dipengaruhi oleh
pendapatan nasional. Pada berbagai tingkat pendapatan nasional, seperti ditunjukkan pada Gambar 1. ekspor tetap sebanyak X
. Bagian b dari Gambar 1. menunjukkan perubahan ekspor. Pada mulanya fungsi ekspor adalah X
0.
Kenaikan ekspor memindahkan fungsi ekspor dari X
menjadi X
1
. Perubahan ini berarti pada berbagai tingkat pendapatan
nasional ekspor telah bertambah dari X menjadi X
1
. Keadaan ini menggambarkan bahwa ekspor merupakan pengeluaran otonomi.
Ekspor juga bisa mengalami kemerosotan, yaitu seperti digambarkan oelh perpindahan fungsi dari X
menjadi X
2
Sukirno, 2006. Hasil produksi output yang dihasilkan suatu negara sebagian akan dibeli oleh
pihak luar negeri dan sebagian lagi akan dipasarkan di dalam negeri. Dan sebagian pendapatan domestik akan digunakan untuk membeli barang dan jasa dari luar
X X
Y X
1
X X
2
X
Y b
Fungsi ekspor a
Perubahan ekspor
negeri. Hal inilah yang disebut dengan perdagangan internasional. Dalam persamaan GDP untuk perekonomian terbuka, ditunjukkan bahwa penjualan
barang dan jasa yang merupakan sumber pendapatan nasional suatu negara meliputi juga penjualan kepada negara lain.
Persamaan pendapatan nasional untuk perekonomian terbuka dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = C + I + G + X - M
Dimana : Y = PDRB
C = Konsumsi I = Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah X = Ekspor
M = Impor Dalam perekonomian terbuka ini ekspor sama halnya dengan investasi yang
merupakan tambahan bagi arus pendapatan suatu negara sedangkan impor sama halnya dengan tabungan, dapat dipandang sebagai kebocoran. Ekspor dan
investasi cenderung merangsang produksi domestik, sedangkan impor dan tabungan cenderung menurunkan output domestik karena kedua hal tersebut
membuat pendapatan menghilang yang sedianya dapat digunakan untuk berproduksi.
2.1.5 Hubungan Impor dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB