Pengelolaan Sumberdaya Ikan Landasan Teori

adanya pemuasan kebutuhan dengan tujuan untuk memaksimalkan produksi, baik untuk perorangan ataupun untuk masyarakat. Penggunaan sumberdaya alam untuk masa datang secara langsung perlu dihubungkan dengan apa yang disebut sebagai imbangan antara penduduk dan sumberdaya alam. Apabila penduduk membutuhkan terlalu banyak barang dan jasa, maka muncul kebutuhan untuk meningkatkan penggalian sumberdaya alam baik yang ekstraktif sifatnya maupun sumberdaya alam seperti lapangan terbuka, tempat rekreasi, dan udara yang bersih. Namun dampaknya adalah justru memburuknya kondisi fisik dari dunia ini, dan sayangnya masyarakat sangat lamban dalam menemukan pemecahan terhadap masalah yang timbul. Beberapa hal yang menjadi alasan dari lambannya penyesuaian itu ialah bahwa : 1. Masyarakat lebih mengenal adanya pemilikan pribadi privat dan mekanisme pasar, sehingga pengertian bahwa lingkungan sebagai barang milik bersama dan dipelihara bersama masih sulit dimengerti. 2. Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang sesungguhnya diinginkan oleh masyarakat itu, demikian pula tentang teknologi untuk menghasilkan apa yang diinginkan tersebut tidak banyak kita ketahui. 3. Karena adanya eksternalitas, maka biaya produksi barang dan jasa sering menjadi tidak jelas, di samping adanya kelambanan dalam mobalitas manusia Suparmoko, 1997

2.2.3. Pengelolaan Sumberdaya Ikan

Perikanan merupakan subsektor yang penting, yaitu sebagai sumber pendapatan dan kesempatan kerja serta menarik perhatian dalam hal efisiensi dan Universitas Sumatera Utara distribusi. Masalah efisiensi dikaitkan dengan jumlah persediaan ikan yang terus terancam punah dan masalah distribusi berkaitan dengan siapa yang akan memperoleh manfaat. Ikan merupakan sumberdaya alam yang dapat pulih renewable resource yang memerlukan usaha – usaha pengelolaan yang baik agar dapat mempertahankan dan mengembangkan unit populasi yang ada, dalam usaha pengelolaan tersebut diperlukan pengetahuan dan informasi tentang perikanan dalam rangka mempelajari perilaku kehidupan dan sifat – sifat dari unit populasi yang merupakan suatu komunitas dalam sumberdaya alam Suparmoko, 1997 Dengan dicetusnya wilayah perikanan dalam Zona Ekonomi Eksklusif ZEE sejauh 200 mil laut, maka hal ini mendorong negara – negara yang bersangkutan menyatakan batas – batas lepas pantai penangkapan yang diperluas untuk pengawasan eksklusif terhadap aktivitas – aktivitas ekonomi negara yang bersangkutan. Keberhasilan pembangunan perikanan tidak terlepas dari perencanaan yang mantap berdasarkan informasi tentang semua aspek yang mempengaruhi sumberdaya alam tersebut, terutama aspek sumberdaya kehidupan dan penggunaannya. Subsektor perikanan memberikan harapan yang menjamin kelangsungan hidup manusia masa kini dan masa yang akan datang, perikanan merupakan satu bagian dari kegiatan ekonomi yang memberikan harapan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia melalui berbagai usaha yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nelayan dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan hidup yang lebih baik. Dewasa ini, usaha perikanan di dunia telah mendapatkan banyak perhatian karena meningkatnya keprihatinan terhadap kerusakan permanen dari kelestarian sumberdaya ikan sebagai akibat proses Universitas Sumatera Utara pengambilan secara besar – besaran dan tidak terkendali. Dalam rangka mencapai tujuan pokok pembangunan perikanan, dilakukan usaha sebagai berikut : 1. Peningkatan produksi dan produktivitas 2. Peningkatan kesejahteraan petani ikan nelayan melalui perbaikan pendapatan 3. Penyediaan lapangan kerja 4. Menjaga kelestarian sumberdaya hayati perikanan 5. Pola manajemen dalam pengelolaan semberdaya ikan Sebagaimana diketahui bahwa sumberdaya ikan merupakan sumberdaya alam milik bersama atau milik umum yang berperan dalam kehidupan manusia untuk pemenuhan kebutuhan hidup baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan lainnya seperti keindahan ikan sebagai hiburan Suparmoko,1997

2.2.4. Prinsip Pengolahan Perikanan Yang Statis