KERANGKA ACUAN KERJA
|
SAYEMBARA DESAIN WISMA NEGARA DI MAKASSAR
2
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan
Dasar Hukum
Latar Belakang
Konsep Bangunan Wisma Negara
Tujuan Sayembara
2. Perihal Sayembara
Judul Sayembara
Keluaran Sayembara
Kriteria Penilaian
3. Penyelenggaraan Sayembara
Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Penyelenggara Sayembara
Persyaratan Peserta Sayembara
Pendaftaran Peserta Sayembara
Aanwijzing Penjelasan Teknis
Pemasukan Karya Sayembara
Identitas Peserta dan Karya Sayembara
Hadiah Sayembara
Penjurian Sayembara
KERANGKA ACUAN KERJA
|
SAYEMBARA DESAIN WISMA NEGARA DI MAKASSAR
3
1. PENDAHULUAN
Kerangka Acuan Kerja KAK ini merupakan panduan yang menjadi acuan semua pihak baik
penyelenggara, pelaksana maupun peserta Sayembara Desain Wisma Negara di Makassar yang
diselenggarakan oleh Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama
dengan Dewan Pengurus Ikatan Arsitek Indonesia IAI Daerah Sulawesi Selatan. Panduan
mengacu pada peraturan perundangan‐undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
bangunan gedung negara sebagaimana penjelasan berikut ini.
Dasar Hukum
Peraturan dan perundang‐undangan yang menjadi acuan penyelenggaraan Sayembara Desain
Prototipe Wisma
Negara ini adalah: 1
Undang ‐Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2 Peraturan
Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang‐ Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; 3
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
4 Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30PRTM2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas
dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan; 5
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29PRT2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung;
6 Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45PRTM2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Gedung Negara.
Latar Belakang
Makassar atau Sulawesi Selatan merupakan center point of Indonesia yang paling tengah dari
Barat ke Timur, dan juga sebaliknya. Bahkan berdasarkan data geografis, di tengah Indonesia
adalah Kota Makassar.
Selain itu berdasarkan riset ilmiah dari ahli geologi, Makassar dijamin bebas tsunami hingga 200
tahun mendatang. Dari sisi sejarah, Makassar juga merupakan pusat transit lintas Asia Afrika.
Untuk itu maka sudah sepantasnya pemerintah dan masyarakat bersama melakukan
pendekatan ‐pendekatan historis, nasionalis, sehingga Makassar memenuhi kriteria untuk
memiliki Wisma Negara
. Berangkat
dari pengalaman penyelenggaraan acara‐acara yang bersifat kenegaraan baik skala nasional
dan internasional, pemerintah telah mendorong kegiatan‐kegiatan yang berkaitan dengan
upaya‐upaya membangun bangunan pendukung. Namun demikian, bangunan‐bangunan tersebut
dinilai belum sepenuhnya mewadahi kebutuhan penyelenggaraan acara tersebut .
Wisma Negara di Makassar akan difungsikan untuk tempat menginap bagi Presiden Republik
Indonesia beserta keluarga dan bagi tamu‐tamu negara serta menteri‐menteri yang melakukan
kunjungan ke Makassar. Selain itu Wisma Negara juga berfungsi sebagai tempat
penyelenggaraan acara‐acara yang bersifat kenegaraan misalnya rapat kerja nasional,
musyawarah nasional, konferensi nasionalinternasional, kongres nasionalinternasional serta
tempat jamuan kenegaraan. Bangunan ini dapat pula menjadi multi‐fungsi tanpa kehilangan
fungsi utamanya
.
Konsep Bangunan WISMA NEGARA
Secara ringkas, konsep bangunan Wisma Negara antara lain meliputi aspek‐aspek sebagai
berikut: •
Konsep Arsitektural •
Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang •
Konsep Struktural •
Konsep Tata Ruang MakroLingkungan dan interkoneksi Publik Space.
KERANGKA ACUAN KERJA
|
SAYEMBARA DESAIN WISMA NEGARA DI MAKASSAR
4
Tujuan Sayembara
Sayembara Desain Wisma Negara di Makassar bertujuan untuk mendapatkan desain Bangunan
Wisma Negara terbaik yang dapat diwujudkan dalam pembangunan bangunan Wisma Negara
yang berlokasi di Makassar.
2.
PERIHAL SAYEMBARA
Judul Sayembara
SAYEMBARA DESAIN WISMA NEGARA DI MAKASSAR
Ruang Lingkup Sayembara
Ruang Lingkup yang disayembarakan adalah Gagasan Perancangan Desain Wisma Negara di
Makassar yang mencerminkan prioritas terhadap arsitektur, struktur, kapasitas, tapak, sensitif
terhadap kondisi lingkungan dan bangunan sekitar, serta aksesibilitas bagi semua pengguna
accessible for all. Desain bangunan mencakup desain Arsitektur yang berciri khas daerah
Sulawesi Selatan dan Struktur bangunan yang memiliki daya dukung yang sesuai dengan
karakteristik lokasi bangunan.
Keluaran Sayembara
Keluaran Desain Wisma Negara yang terdiri dari:
A. Uraian dan penjelasan tentang konsep yang meliputi :
1 arsitektur bangunan
2 struktur bangunan
3 mekanikal dan elektrikal
B. Perancangan Wisma Negara yang terdiri dari :
1 Site plan Skala bebas
2 Denah lantai skala 1 : 100
3 Tampak skala 1 : 100 menunjukkan pandangan kearah bangunan dari 4 empat sisi
4 Potongan skala 1:100 minimal 2 dua gambar potongan
5 Pespektif 3D eksterior minimal 2 dua gambar
6 Perspektif 3D interior minimal 2 dua gambar
C. Penyajian hasil karya kedalam kertas A2 yang ditempel pada karton tebal atau infraboard
5mm
maksimal 8 delapan lembar “tanpa identitas nama peserta maupun kelompok”. Kriteria
Penilaian
Secara garis besar, penilaian didasarkan kepada kriteria sebagai berikut:
a. Konsep perencanaan pemilihan tapak, struktur, dan pola ruang Wisma Negara yang
terintegrasi dengan bangunan‐bangunan dan lingkungan pada Kawasan Reklamasi Center
Point Of Indonesia COI ;
b. Konsep Wisma Negara yang yang mampu memenuhi fungsi bangunan tanpa meninggalkan
kaidah ‐kaidah estetika, inovatif, progresif, dinamis dan dapat memberikan nilai tambah bagi
kekayaan arsitektur tradisional;
KERANGKA ACUAN KERJA
|
SAYEMBARA DESAIN WISMA NEGARA DI MAKASSAR
5 c.
Gagasan Wisma Negara dirancang dengan menerapkan konsep Green Building dan akrab bagi
semua orang termasuk lansia, anak‐anak, dan penyandang cacat; d.
Gagasan penerapan material Wisma Negara yang inovatif, dan mudah dalam perawatan dan
tahan terhadap korosi pengaruh air laut.
3. PENYELENGGARAAN SAYEMBARA