Seksi TJSL Deskripsi Pekerjaan

b. Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial dan lingkungan CSR. 8. Dinas SDM Dinas SDM mempunyai fungsi memastikan pelaksanaan kegiatan manajemen SDM SBU dapat mendukung produktivitas kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif mempunyai tugas seperti: a. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan administrasi SDM. b. Mengelola perencanaan dan pengadaan tenaga kerja . c. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan SDM. d. Melaksanakan pengaturan penempatan pekerja melalui proses mutasi dan rotasi, serta mengevaluasi usulan promosi. e. Memastikan ketepatan waktu dan keakuratan pelaksanan administrasi SDM, remunerasi dan database kepegawaian. f. Memastikan pelaksanaan peraturan perusahaan dan berjalannya kegiatan hubungan industrial sesuai dengan aturan yang berlaku. 9. Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia, mempunyai tugas seperti: a. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja untuk jangka pendek, menengah dan panjang. b. Memfasilitasi kegiatan pemetaan potensi individu yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat. c. Melakukan analisa kesenjangan kompetensi . d. Melakukan koordinasi usulan rotasimutasi dan promosi pekerja. e. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pemenuhan pekerja. f. Menyusun dan melaksanakan program apresiasi terhadap pekerja yang berprestasi. g. Mengelola program pendidikan dan pelatihan pekerja yang diselenggarakan oleh SBU. h. Melaksanakan analisa kebutuhan diklat pekerja berdasarkan analisa kesenjangan kompetensi. i. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanan kegiatan pembinaan SDM melalui pengelolaan manajemen kinerja dan counseliung bagi pekerja yang membutuhkan. j. Menfasilitasi penyusunan Sasaran Kinerja Individu SKI, Penilaian Kinerja Pekerja PKP dan cascading KPI. k. Melaksanakan pembinaan dan mengelola program mentoring bagi siswa calon pekerja baru dan calon pekerja. l. Menyusun usulan penyempurnaan uraian jabatan. 10. Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan administrasi SDM, kegiatan remunirasi, pengelolaan sistem informasi SDM dan membina hubungan industrial antara pekerja dengan perusahaan serta memastikan penerapan peraturan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ada, mempunyai tugas seperti: 1. Menyusun usulan RKAP khususnya biaya pekerja, biaya jasa outsorcing dan biaya lain yang terkait. 2. Mengevaluasi pelaksanaan pembayaran fasilitas benefit pekerja. 3. Melakukan monitoring administrasi dan pelayanan pensiunan. 4. Melakukan evaluasi data lembur, potongan, dan kehadiran pekerja. 5. Melakukan pelayanan duka cita pekerja. 6. Memastikan kemuktahiran dan keakuratan data kepegawaian dalam HRIS. 7. Melakukan penyusunan TOR, monitoring serta pengawasan kontrak jasa outsorcing sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. Melaksanakan administrasi dan pengendalian tenaga kerja outsourching. 9. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan Perjanjian KerjaBersama PKB, penanganan keluhan dan perselisihan pekerja. 10. Menindaklanjuti permasalahan pekerja yang melakukan tindakan indisipliner dan permasalahan hubungan industrial lainnya. Jaringan UsahaKegiatan Sebagai penyedia Utama Gas Bumi, PGN memiliki dua bidang usaha distribusi penjualanan dan transmisi transportasi gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar diseluruh wilayah usaha.Usaha distribusi meliputi kegiatan pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualanan gas bumi melalui jaringan pipadistribusi ke pelanggan rumah tangga, komersial dan industri.Sedangkan usaha transmisimerupakan kegitan pengangkutan transportasi gas bumi melalui jaringan pipa tarnsmisi dari sumber-sumber gas ke penggunaan industri. 1. Kegiatan Usaha Distribusi PGN mendistribusikan produk gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke para pelanggan. Kegiatan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 81 dari total pendapatan yang diperoleh pada tahun 2011. PGN merupkan pelaku utama dalam kegiatan usaha distribusi gas di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 94. Jaringan layanan mencakup delapan kota utama di Indonesia yaitu Jakarta, Cirebon, Surabaya, Palembang, Medan, Batam dan Pekanbaru yang di dukung oleh jaringan pipa distribusi sepanjang 3.097 km dengan kapasitas sebesar 831 MMSCFD. Pasokan gas dan kontrak pemebelian sebelum diperlakukan UU Migas No. 222001, PGN memperoleh pasokan gas bumi terutama dari Pertamina DOH Cirebon dan BP Muara Karang untuk memenuhi kebutuhan pasar gas bumi di wilaya distribusi Jawa bagian Barat.Sedangkan untuk wilayah distribusi Jawa bagian Timur memperoleh pasokan gas bumi dari EMP Kangean dan Lapindo Brantas, untuk wilayah distribusi Sumatera bagian Utara memperoleh pasokan gas bumi dari Pertamina DOH Pangkalan Brandan.Setelah diberlakukan UU Migas bumi secara langsung dari produsen gas bumi anatara lain Pertamina, BP Indonesia, Lapindo Brantas, ConocoPhillips dan Ellipse.Kontrak pembelian gas bersifat jangka panjang antara 10 tahun sampai 20 tahun. Perjanjian gas bumi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan pasokan gas bumi secara lebih pasti agar kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan dapatterpenuhi dengan lebih baik. Dalam rangka penetrasi pasar ke wilayah yang menjadi target perusahaan, maka daerah layanan pasar dibagi menjadi tiga wilayah distribusi sebagai berikut: a. SBU Distribusi Wilayah I, Jawa Bagian Barat yang terdiri dari Jakarta, Banten, Bekasi, Karawang, Bogor, Cirebon, Palembang dan Bandung. b. SBU Distribusi Wilayah II, Jawa Bagian Timur yang terdiri dari Surabaya- Gresik, Sidoarjo-Mogokerto, dan Pasuruan-Probolinggo serta Semarang dan Makasar. c. SBU Distribusi Wilayah III, Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari Medan, Batam dan Pekanbaru. 2. Kegiatan Usaha Transmisi Kegiatan usaha transmisi meliputi tranportasi gas bumi dari lapangan gas milik produsen melalui jaringan pipa transmisi bertekan tinggi ke stasiun penyerahan pembeli.Dalam kapasitasnya sebagai pengankut gas bumi dari produsen ke konsumen, PGN memperoleh pendapatan jasa transportasi Toll Fee.Khusus untuk melayani PLN Panaran Batam, selain mendapat jasa transportasi, perusahaan bertindak sebagai penjualan gas bumi.PGN mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 1.074 km dengan kapasitas sebesar 887 MMSCFD dan tingkat utilisasi sebesar 54.Kapasitas ini mewakili sekitar 47 pangsa pasar kegiatan usaha transmisi di Indonesia.Jangkauan layanan transmisi PGN meliputi ruas Grissik-Duri dan Grissik- Singapura dilakukan oleh anak perusahaan PGN yaitu PT Transportasi Gas Indonsia Transgapindo.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk terus berupayaagar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Sehingga kinerja usaha terkini dijalankan perusahaan dengan menganalisis rasio likuiditas pada laporan keuangan untuk menginterprestasikan suatu hubungan atau pertimbangan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya.Rasio akan memberikan gambaran keadaan posisi keuangan suatu perusahaan pada satu periode tertentu bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun dengan perusahaan yang sejenisnya. Selanjutnya dilakukan analisa dengan berpedoman kepada ketentuan, persyaratan serta tatacara yang telah ditetapkan untuk mendapatkan hasil ataupun keuntungan dari laba yang diperoleh serta yang paling menguntungkan perusahaan dan dapat dipertanggungjawabkan.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT. Perusahaan Gas Negara persero Tbk adalah: PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk, merencanakan pemanfaatan gas bumi yang diproduksi dari sumber gas bumi di Sumatera Selatan dengan membangun jaringan pipa gas bumi lewat laut dari Labuhan Maringgai Propinsi Lampung menuju Pulau Damar Kabupaten Kepulauan Seribu, Muara Tawar Kabupaten Bekasi dan kemudian lewat darat menuju Karawang Propinsi Jawa Barat. Pembangunan jaringan pipa gas