Jenis-Jenis Rasio Keuangan Analisis Rasio Keuangan

dapat menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modal melalui penjualan saham berharga. Rasio-rasio keuangan juga digunakan oleh manajemen untuk memonitor keadaan perusahaan dari satu periode ke periode lain.

c. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan Harahap, 2001:297}. Bringham dan Houston 2001:70-91 mengelompokkan rasio keuangan dalam lima macam, yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen aktiva, rasio manajemen utang, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar. Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antar item-item pada laporan keuangan neraca dan laba rugi, ada lima jenis rasio keuangan, yaitu: Liquidity ratios, Leverage ratios, Aseet management ratios, Profitability ratios, Market-value ratios Admaja, 1999:415. 1 Rasio likuiditas Menurut Warsono 2002:32 rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi rasio likuiditas, semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam penganalisaan 25 posisi likuiditas perusahaan dapat menggunakan dua macam rasio, yaitu rasio lancar Current Ratio dan rasio cepat Quick Ratio. a. Rasio lancar Current Ratio Rasio lancar yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki Admaja, 2002:416. Rasio ini dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : Lancar Kewajiban Lancar Aktiva Ratio Current  b. Rasio Cepat Quick Ratio Rasio cepat Quick Ratio digunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendak tanpa bergantung pada penjualan persediaan Admaja, 2002:116. Rasio ini dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: Lancar Kewajiban Persediaan Lancar Aktiva Ratio Quick   2 Leverage Ratios atau Rasio Solvabilitas Rasio Leverage adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang, menurut Warsono 2003:34 leverage ratios terdiri atas: a. Debt to Total Assets DAR Mengukur sejauh mana kewajiban perusahaan digunakan untuk mendanai pembelian atau investasi atas aktiva perusahaan Warsono, 2003:34. DAR dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: Aktiva Total Hutang Total DAR  b. Debt to Equity DER Digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan memenuhi total kewajibannya dengan menggunakan modal sendiri Warsono, 2003:34. DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: Ekuitas Total Hutang Total DER  3 Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva perusahaan. Semakin tinggi rasio aktivitas, semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya Warsono,2003:33. c. Fixed Assets Turnover FATO mengindikasikan bagaimana keefektifan manajemen dalam menggunakan aktiva tetap tiap rupiah penjualan Admaja, 2002:416. Formula perhitungan FATO sebagai berikut: Tetap Aktiva Penjualan FATO  d. Total Assets Turnover TATO memberikan indikasi bagaimana kemampuan perusahaan dalam menggunakan total aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan Darsono dan Ashari, 2005:60. Formula perhitungan TATO sebagai berikut : Aktiva Total Penjualan TATO  4 Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio keuangan yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik hubungannya dengan assets maupun ekuistas Warsono, 2003:35. Rasio ini digunakan untuk mengukur keefektifan manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi.  Net Profit Margin NPM NPM menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan Darsono dan Ashari, 2005:56. NPM dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : Penjualan Bersih Laba NPM   Return on Asset ROA ROA menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia bagi para pemegang saham dengan seluruh aktiva yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan efektivitas menejemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.Warsono, 2003:36. Formula perhitungan ROA sebagai berikut : Aktiva Total Bersih Laba ROA   Return on Equity ROE ROE digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan modal ekuitas yang dimiliki Warsono, 2003:36. Formula perhitungan ROE sebagai berikut : Ekuitas Total Bersih Laba ROE Re  uity turn on Eq 5 Rasio Pasar atau Market-Value ratios Rasio nilai pasar menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan dinilai oleh investor di pasar modal Warsono, 2003:36. 6 Earning Per Share EPS menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa yang dimiliki oleh para pemegang saham Darsono dan Ashari, 2005. EPS dapat dihitung menggunakan formula sebagai berikut : Beredar yang Saham Jumlah Bersih Laba EPS 

F. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian

Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. Semen Cibinong di Bursa Efek Jakarta.

2. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus dan metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, jenis penelitian studi kasus menurut Indriantoro dan Supomo 2002:26 yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksi dengan lingkungan. Metode analisis deskriptif menurut Nasir 2003:54 adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa di masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, fluktual, akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

3. Teknik Pengumpulan Data