b. Attractions and Destinations Menarik dan Memiliki Tempat Tujuan
Untuk bisa menarik pengunjung, suatu tempat harus memiliki ciri khas dengan beberapa titik sebagai daya tarik tambahan. Disinilah kelemahan Ruang
Publik Kampung Badran. Ruang Publik Kampung Badran tidak mempunyai wahana lain selain kolam renang dan ayunan. Gazebo hanya digunakan sebagai
tempat beristirahat. Sedangkan kolam ikan hanya dimanfaatkan warga sekitar dan tidak termasuk fasilitas untuk anak-anak.
Sesuai dengan poin ke-5 dalam The Main Principle of CFS, anak-anak membutuhkan program terpadu untuk membantu proses perkembangan mereka.
Hal inilah yang luput dari konstruksi KLA Badran. Selain menyediakan fasilitas bermain, hendaknya fasilitas tersebut dilengkapi dengan fasilitas pendidikan.
Keberadaan kolam renang dan area sekitarnya yang merupakan ruang publik mampu memenuhi hak anak untuk bermain dan bersosialisasi.
Di satu sisi, kolam renang tersebut sangat berguna untuk melatih anak bersosialisasi dan menyediakan fasilitas renang dengan harga murah. Pada
kenyataannya, kolam renang tersebut sepi karena tidak adanya program lanjutan dan fasilitas bermain lainnya sehingga anak-anak bosan. Penambahan fasilitas
seperti toko oleh-oleh dan sarana bermain lainnya seperti bak pasir, papan seluncur, atau sarana outbond untuk anak akan memberi daya tarik tersendiri
sehingga pengunjung akan bertambah.
c. Amenities Ketenangan
Ruang Publik kampung Badran yang berlokasi di tepi sungai Winongo tergolong tenang. Selain berada jauh dari jalan raya, area bantaran sungai juga
menciptakan suasana ketenangan tersendiri dengan suara percikan dan riak air yang sangat jelas. Ditambah lagi dengan adanya gazebo yang nyaman untuk
berteduh membuat ruang ini sangat memungkinkan digunakan untuk area berkumpul keluarga, ataupun rapat warga.
d. Flexible Design Desain yang Fleksibel
Gambar 23 : Skema kualitas lingkungan fisik menurut Gehl
Jika dilihat dari tipologi umum aktifitas yang terdapat pada Ruang Publik Kampung Badran termasuk pada optional activities aktivitas pilihan. Aktivitas
pilihan dilakukan secara sukarela, kebebasan waktu, sesuai dengan kondisi setempat, cuaca, maupun setting lokasi. Pengunjung Ruang Publik Kampung
Badran bebas menentukan aktivitas apa saja yang akan mereka lakukan, tanpa terikat jadwal maupun paksaan dari siapapun. Jika aktivitas pilihan tersebut
dilakukan pada kondisi lingkungan yang baik maka akan terjadi suatu aktivitas sosial. Dari latar belakang tersebut bisa disimpulkan bahwa Ruang Publik