Pembangkit tegangan gigi gergaji Integrator Miller

P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i | 237 Gambar 14.20 adalah contoh pembangkit tegangan sinus lengkap dengan penala dan pembentuk pulsa. T 1 adalah rangkaian penala untuk menala osilator pada fasa yang sama dengan pulsa sinkronisasi dari rangkaian penyama fasa. T 2 adalah transistor osilator dan pembentuk pulsa yang bekerja dengan tegangan bias negatif.

5. Pembangkit tegangan gigi gergaji

Pembangkitanntegangan gigi gergaji mempergunakan alat yang mempunyai resistansi negatif yaitu UJT. R1 R2 C1 UJT +UB Gambar 14.21 Dasar pembangkitan tegangan gigi gergaji Frekuensi dari osilator ditentukan oleh konstanta waktu C 1 R 1 238 | P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 47n R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 T1 T2 2,2K 5,6K 390K 220 3,3K 2,5K Uc U t 2,2n C1 +U B pemegang Arus pengisian Sinyal sinkronisasi 100k a c b - Arus pengosongan C2 t t U a c b Gambar 14.22 Rangkaian pembangkit tegangan gigi gergaji T 1 dan T 2 pada gambar 14.22 membentuk sifat seperti U J T . Pemberian pulsa penyinkron didalam rangkaian osilator ini dilewatkan melalui C 2 sehingga dimungkinkan pengendalian fasa sinyal oailstor oleh pulsa penyinkron. Pada titik a didapatkan sinyal gigi gergaji tetapi tidak cukup linier untuk mengendalikan pembelokan. Sehingga digunakan pulsa pada titik C dengan menambahkan rangkaian integrator Miller.

6. Integrator Miller

Satu problem dengan pembangkit tegangan gigi gergaji vertikal dalam rangkaian transistor adalah diperlukan kapasitor elektrolit gigi gergaji yang besar. Salah satu pemecahannya adalah dengan menggunakan rangkaian umpan balik dengan integrator miller. P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i | 239 R1 R2 C1 +U B S t t U BE U CE C M R1 R2 C1 +U B S U BE U CE t t Gambar 14.23 Perbedaan prinsip rangkaian kondensator paralel dengan integrator Miller Dengan prinsip integrator Miller didapatkan dua sifat : a. Kapasitansi masukan dikalikan oleh penguatan dari penguat sehingga kapasitansi kecil pada masukan dapat disamakan dengan kapasitansi yang besar. b. Waktu pengosongan menjadi sangat linier karena jumlah arus pengosongan dijaga tetap oleh perubahan resistansi transistor. 240 | P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 100K 250K 1K8 100K 4K7 +UB 300 47K 47K 0,1uF 1nF 1nF 56nF 100K BC308A BC237A AA143 100K 1uF 560 BC237A 470pF Frekuensi R2 R1 T1 Integrator Osilator Itegrator Miller Amplitudo T3 R3 T2 Pulsa sinkronisasi t U Gambar 14.24 Rangkaian lengkap pembangkit sapuan pembelok tegak T 1 ,T 2 = Pengganti UJT. Dioda AA143 = Penyearah C 470 pF = Kapasitor miller T 3 = Penguat Integrator Miller.

C. Sinkronisasi

Proses sinkronisasi adalah proses penyerempakan gerak pembelokan yang terjadi pada pengirim dan penerima. Pada pesawat penerima televisi, proses pembelokan diawali oleh pembangkit tegangan sapuan. Maka proses sinkronisasi dilakukan pada pembangkit tegangan sapuan.

1. Osilator Sumbatan

Osilator sumbatan disebut sebagai osilator lunak soft oscilator karena frekuensinya mudah berubah oleh variasi tegangan basis penguat. Dengan memberikan pulsa searah sinkronisasi pada basis transistor penguatnya, maka fasa dan frekuensi osilator bisa disamakan dengan pulsa sinkronisasi.