2. Tujuan Pengembangan e-Government
a. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang
memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi
oleh sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. b.
Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan
menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional. c.
Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat
berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara. d.
Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah
dan pemerintah daerah otonom.
3. Kesiapan memanfaatkan TI
Pemanfaatan teknologi informasi pada umumnya ditinjau dari sejumlah aspek berikut :
1. E-Leadership; berkaitan dengan prioritas dan inisiatif negara untuk
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. 2.
Infrastruktur Jaringan Informasi kualitas,lingkup,biaya 3.
Pengelolaan Informasi; aspek ini berkaitan dengan kualitas akurat, tepat waktu, relevan dan keamanan informasi.
4. Masyarakat dan Sumber Daya Manusia.
Berbagai studi banding yang dilakukan oleh organisasi internasional menunjukkan bahwa kesiapan Indonesia masih rendah dan untuk
memperbaikinya diperlukan inisiatif dan dorongan yang kuat dari pemerintah.
4. Inisiatif pengembangan eGov sebelum dikeluarkannya INPRES
Beberapa kelemahan yang menonjol adalah : 1.
pelayanan melalui situs pemerintah belum ditunjang oleh sistem manajeman dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan, prosedur dan
keterbatasan sumber
daya manusia
sangat membatasi
penetrasi komputerisasi ke dalam sistem manajemen dan proses kerja pemerintah
2. belum mapannya strategi serta tidak memadainya anggaran yang
dialokasikan untuk pengembangan e-government pada masing-masing instansi
3. Inisiatif-inisiatif tersebut merupakan upaya instansi secara sendiri-sendiri
sehingga kurang memperhatikan sejumlah faktor seperti standardisasi, keamanan informasi, otentikasi, interoperabilitas antar situs untuk
mengintegrasikan sistem manajemen dan proses kerja ke dalam pelayanan publik yang terpadu.
4. Belum mampu mengatasi kesenjangan kemampuan masyarakat untuk
mengakses jaringan internet, sehingga jangkauan dari layanan publik yang dikembangkan menjadi terbatas pula.
5. Strategi pengembangan e-Government