Hambatan dan Permasalahan Utama dalam Pendapatan Daerah Solusi permasalahan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG TAHUN 2017-2022 sebesar 11,04. Peningkatan juga terjadi pada komponen Lain –lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah ini karena beberapa sumber pendaptan juga mampu memenuhi target yang telah direncanakan. Dari sektor pajak daerah ada ebrbagai pajak daerah seperti: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan P2, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Begitu pula dengan hasil retribusi daerah yang mampu memberikan kontribusi bagai peningkatan pendapatan asli daerah. Retribusi yang dimaksud diantaranya adalah: 1 Retribusi Jasa Umum, meliputi: Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan persampahankebersihan, Retribusi biaya cetak KK,KTP akte Catatan Sipil, Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jln, Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendrn Bermotor dan Retribusi Pengendalian Menara; 2 Retribusi Jasa Usaha, meliputi: Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Tempat Pelelangan, Retribusi terminal, Retribusi Tempat Khusus Parkir, Retribusi Penyediaan danatau Penyedot Kakus, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Retribusi Siaran Radio Abirawa; dan 3 Retribusi Perizinan Tertentu, meliputi: Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin GangguanKeramaian, Retribusi Izin Trayek, Retribusi Izin Usaha dan Retribusi IMTA. Dalam pos pendapatan, komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah mendapatkan hasil yang signifikan dalam kurun lima tahun terakhir. Peningkatan terbesar dari komponen lalin-lain pendapatan daerah yang sah diantaranya adalah konstribusi dari Penerimaan Bunga Deposito, Pendapatan Dari Pengembalian, Pendapatan BLUD dan Pendapatan BPJS Kesehatan.

A. Hambatan dan Permasalahan Utama dalam Pendapatan Daerah

Secara umum tidak terdapat kendala dalam upaya memperoleh pendapatan sesuai dengan target pendapatan yang telah ditetapkan. Pada kelompok Pendapatan Asli Daerah dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah melebihi yang ditargetkan. Sedangkan pada kelompok Dana Perimbangan realisasi pendapatan di bawah target yang ditetapkan. Adapun hambatan dan permasalahan utama dalam pendapatan daerah adalah sebagai berikut: 1. Terbatasnya SDM baik kualitas maupun kuantitas dalam menangani pemungutan pajak; 2. Kurangnya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak; RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG TAHUN 2017-2022 3. Banyak terjadi peralihan hak atas tanah namun tidak diikuti dengan permohonan mutasi SPPT sehingga subyek pajak sudah berubah; 4. Kesulitan penagihan PBB tanah mrancang karena Wajib Pajak di luar kota alamatnya tidak jelas dan tidak ada nomor telponHP yang bisa dihubungi.

B. Solusi permasalahan

Berdasarkan hambatan dan permasalahan utama dalam pendapatan daerah diatas perlu dilakukan perbaikan dalam pengelolaan keuangan melalui pendekatan sebagai berikut: 1. Diadakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan hukum tentang Pajak Daerah secara intensif dan berkesinambungan kepada masyarakat dengan dilanjutkan upaya penegakan hukum law enforcement secara periodik bersama-sama Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Tengah di seluruh wilayah Kabupaten Batang; 2. Perlu adanya peningkatan pelaksanaan online system dalam akurasi data Wajib Pajak khususnya terhadap pembayaran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang memberikan dampak terhadap pelayanan kepada masyarakat 3. Peningkatan pelaksanaan koordinasi dengan SKPD Penghasil terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana dalam menunjang pemungutan Retribusi Daerah serta dalam rangka menggali potensi Retribusi baru 4. Peningkatan koordinasi dengan instansi Pemerintah Pusat antara lain : Kementrian Keuangan, Ditjen Pajak, Kementrian ESDM, dan kantor perwakilan pajak di Batang.

2. Belanja Daerah