2 Metode Gaya Berat 2.1 Anomali Bouguer
Nilai anomali Bouguer yang diperlihatkan berkisar antara 8 mgal sampai 36 mgal,
dimana pola anomalinya memiliki suatu rentang anomali Bouguer dan gradien
anomali yang relatief besar. Gambar 2.1 memperlihatkan peta anomali Bouguer
daerah panas bumi Makula untuk densitas 2.60 grcm
3
. Pola lineasi anomali Bouguer memperlihatkan arah umum baratlaut –
tenggara, serta di beberapa tempat seperti di bagian tengah, utara, baratlaut,
timurlaut dan selatan terjadi pembelokan dan pengkutuban anomali rendah dan
tinggi. Peta ini memperlihatkan kecenderungan pola regional berarah
baratlaut-tenggara dengan nilai gayaberat yang meninggi ke arah tenggara. Arah
pola regional ini sesuai dengan arah struktur geologi yang membentang dari
barat laut ke tenggara. Beberapa kelurusan dengan pola yang kuat dan tegas, terutama
di bagian baratlaut, selatan, tengah, tenggara, timurlaut dan utara daerah
penyelidikan, mempertegas keberadaan struktur-struktur berarah baratlaut-
tenggara dan baratdaya - timurlaut, yang secara geologi dapat dikenali di
permukaan dan merupakan struktur- struktur tua di daerah ini. Gradien kontur
anomali memberikan kontras anomali yang cukup jelas. Harga anomali Bouguer
dapat dikelompokkan manjadi 4 empat yaitu:
1. Nilai 32 mgal dikelompokkan sebagai anomali tinggi dan terdapat
dibagian baratlaut, tenggara dan timurlaut. Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon
batuan yang didominasi oleh batuan andesit yang umumnya masih segar.
2. Nilai 24 sampai dengan 30 mgal dikelompokkan sebagai anomali sedang
cenderung ke anomali tinggi dan terdapat dibagian baratlaut, tenggara, selatan dan
timurlaut daerah penyelidikan. Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang
didominasi oleh batuan yang telah mengalami pelapukan sedang, batuan
sedimen danatau batuan gamping. 3 Nilai 16 sd 22 mgal dikelompokkan
sebagai anomali sedang cenderung ke anomali rendah dan terdapat dibagian
tengah, barat, selatan, timur dan utara daerah penyelidikan. Kelompok ini
ditafsirkan sebagai respon batuan yang didominasi oleh batuan yang telah
mengalami pelapukan sedang sampai tinggi danatau batuan sedimen.
4 Nilai 14 mgal dikelompokkan sebagai anomali rendah dan terdapat
dibagian tengah, selatan dan utara daerah penyelidikan. Kelompok ini ditafsirkan
sebagai respon batuan yang didominasi oleh batuan yang telah mengalami
pelapukan tinggi danatau batuan sedimen dan aluvial.
2.2 Anomali Regional
Gambar 2.2 memperlihatkan peta anomali regional orde-2 daerah penyelidikan
Makula untuk densitas 2.60 grcm
3
. Nilai anomali regional ini dikelompokkan
menjadi empat anomali yaitu anomali paling rendah mempunyai nilai dari 17
mgal sampai 20 mgal, anomali rendah mulai dari 21 mgal sampai 24 mgal,
anomali sedang mulai dari 25 mgal sampai 28 mgal, dan anomali tinggi 29
mgal. Dari permukaan anomali regional ini cenderung berarah baratlaut-tenggara
dengan nilai meninggi dari baratlaut ke arah tenggara. Nilai yang meninggi ke
arah tenggara ini mungkin disebabkan oleh karena daerah di bagian baratlaut,
tengah, dan sampai ke tenggara daerah penyelidikan dominan diisi oleh batuan
vulkanik tua yang kompak dan lebih masif dibandingkan dengan daerah tengah ke
baratdaya yang diisi oleh batuan sedimen yang paling rendah densitasnya. Daerah
manifestasi panas bumi pada umumnya ditempati oleh anomali rendah dan
anomali sedang. Pada peta anomali Regional ini dapat
dilihat bahwa terjadi penekukan anomali
2
dibagian baratdaya menuju timurlaut, hal ini diperkirakan adanya struktur sinklin ?
yang terjadi di sekitar daerah tersebut.
2.3 Anomali Sisa Peta anomali Sisa ini diperlihatkan
dengan koreksi densitas 2.60 gramcm
3
, yang ditampilkan pada gambar 2.3. Peta
anomali Sisa ini memperlihatkan pola lineasi kontur yang dominan berarah
baratlaut –tenggara dan baratdaya - timurlaut, selain itu juga memperlihatkan
pengkutuban anomali positif dan anomali negatif dengan kerapatan serta
pembelokan kontur yang tajam. Kondisi demikian mengindikasi-kan adanya
struktur-struktur sesar yang dominan berarah hampir barat–timur, baratdaya–
timurlaut, dan baratlaut-tenggara searah dengan struktur utama daerah ini. Peta ini
memperlihatkan pola struktur yang agak kompleks, namun pola anomali ini relatif
memiliki persamaan dengan pola anomali Bouguernya, hal ini diperkirakan karena
pola anomali Bouguer di daerah penyelidikan secara dominan diakibatkan
oleh struktur dalam dan juga struktur yang relatif muda. Zona anomali rendah yang
terletak di sebelah tengah, barat dan utara semakin terisolasi, begitu pula yang
berada di ujung sebelah selatan daerah penyelidikan. Anomali rendah ini
menunjukkan kesamaannya dengan anomali Bouguer, hal ini mengisyaratkan
kondisi struktur lokal searah dengan struktur dalamnya. Nilai anomali Sisa ini
dapat dikelompokkan manjadi 5 bagian yaitu:
1 Nilai lebih kecil dari -8 mgal dikelompokkan sebagai anomali rendah.
Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang didominasi oleh batuan yang
telah mengalami pelapukan tinggi danatau batuan sedimen dan aluvial.
2. Nilai dari -8 mgal sampai dengan -3 mgal dikelompokkan sebagai anomali
sedang cerderung rendah yang mana terdapat dibagian baratdaya, tengah, dan
timurlaut daerah penyelidikan. Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang
didominasi oleh batuan yang telah mengalami pelapukan tinggi atau sedang,
atau batuan sedimen dan aluvial. 3. Nilai dari -3 sampai dengan 2 mgal
dikelompokkan sebagai anomali sedang, yang mana terdapat dibagian tengah
daerah penyelidikan, dan masih membuka lebar ke arah baratdaya dan timurlaut.
Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang masih didominasi oleh
batuan sedimen dan aluvial, atau batuan beku yang telah mengalami pelapukan.
4. Nilai dari 2 sampai dengan 6 mgal dikelompokkan sebagai anomali sedang
cenderung tinggi, yang mana terdapat dibagian baratlaut dan tenggara daerah
penyelidikan. Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang didominasi
oleh batuan sedimenmetasedimen, atau batuan beku yang telah mengalami
pelapukan seperti andesit. 5. Nilai lebih besar dari 6 mgal
dikelompokkan sebagai anomali tinggi, yang mana terdapat dibagian baratlaut dan
tenggara daerah penyelidikan. Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang
didominasi oleh batuan metasedimen metamorf, batuan beku yang kompak dan
masih fresh andesit?, atau batuan intrusi ?.
Beberapa struktur yang muncul dari peta anomali sisa ini digambarkan lebih
mempertegas lagi keberadaan kelurusan- kelurusan yang merupakan sistem sesar
Palu-Koro dan dikenali dari anomali Bouguer. Kelurusan-kelurusan baratlaut-
tenggara yang secara umum berada di bagian tengah daerah penyelidikan dimana
manifestasi panas bumi Makula berada didominasi oleh anomali rendah dan
sedang. Anomali residual orde-2, yang merupakan hasil ekstraksi anomali
Bouguer dengan bidang polimomial orde- 2, lebih mempertegas lagi keberadaan
kelurusan-kelurusan tadi. Kelurusan yang diperlihatkan pada anomali Sisa yang
berada di bagian tengah, selatan, dan utara
3
mempunyai arah yang sama dengan yang diperlihatkan oleh anomali Bouguer
dengan demikian menunjukkan bahwa struktur lokal searah dengan struktur
dalamnya. Sedangkan di bagian barat daerah penyelidikan antara anomali Sisa
dan anomali Bouguer tidak memperlihatkan kesamaannya, hal ini
menunjukkan bahwa struktur yang diperlihatkan pada anomali Sisa ini
diperkirakan merupakan struktur lokal dangkal. Kelurusan-kelurusan gaya berat
berarah baratdaya - timurlaut dan baratlaut - tenggara yang secara tegas terlihat di
bagian utara daerah penyelidikan tidak dapat dikenali dari geologi permukaan
mungkin karena tingkat erosi yang kuat.
2.4 Model – 2 D Gayaberat