Latar Belakang Pada pelaksanaan kegiatan Inventarisasi dan

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI Sumber daya hipotetik bahan galian batugamping Ls-02-SBB, Ls-04-SBB, Ls-07-SBB, Ls-08-SBB, Ls-09-SBB, Ls-10-SBB, Ls-13-SBB dan Ls-14-SBB, sebesar 2.182.800.000 m 3 4.870.530.000 Ton, dapat digunakan sebagai bahan bangunan konstruksi ringan hingga berat, dan batuan ornamen, dengan teknologi yang lebih tinggi digunakan sebagai mamer interior dan eksterior, batu berdimensi, batu ukir dan bahan baku industri semen portland. Sumber daya hipotetik bahan galian lempung Cly-01-SBB dan Cly-08-SBB, sebesar 105.200.000 m 3 229.665.000 Ton, secara langsung dapat digunakan sebagai bahan baku keramik kasar batu-bata, genteng, tembikar dan gerabah, dengan teknologi yang lebih tinggi dapat digunakan untuk bahan baku industri keramik halus dan semen Portland. Sumber daya hipotetik bahan galian sirtu sungai Gra-01-SBB dan Gra-17-SBB, sebesar 48.865.000 m 3 107.775.000 Ton, cukup baik untuk bahan bangunan konstruksi menengah hingga berat.

1. PENDAHULUAN Memilih komoditi mineral non logam yang

mempunyai nilai ekonomi dan dapat segera dikembangkan atau menjadi unggulan.

1.1 Latar Belakang Pada pelaksanaan kegiatan Inventarisasi dan

Evaluasi Mineral Non Logam Tahun Anggaran 2006, Sub Kelompok Kerja Mineral Non Logam, Kelompok Kerja Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi, telah mengadakan kegiatan Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di beberapa kabupaten antara lain di Kabupaten Buru dan Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku Utara. Mengevaluasi keterdapatan komoditi mineral non logam yang mempunyai prospek cukup baik untuk dapat segera dikembangkan dan dimanfaatkan. Melakukan pemutakhiran data dasar dalam bank data mineral non logam baik dalam bentuk spasial ataupun digital. 1.3 Lokasi Daerah Penyelidikan Kabupaten Buru dan Kabupaten Seram Bagian Barat terletak di wilayah Provinsi Maluku Utara, dengan batasan sebagai berikut : Melalui kegiatan Inventarisasi, bahan galian yang terdapat di daerah penyelidikan dapat dievaluasi, baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga diketahui kemungkinannya untuk dikembangkan, sebagai usaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD. Kabupaten Buru termasuk dalam peta dasar Lembar Namlea, Pulau Buru 2512, skala 1:250.000, sebelah barat berbatasan dengan Laut Buru, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Seram Bagian Barat, di sebelah utara dengan Laut Seram dan Laut Buru dan di sebelah selatan dengan Laut Banda. Secara geografis daerah Kabupaten Buru terletak di antara koordinat : 126 Basis Data bahan galian nasional diperlukan untuk lebih memudahkan dalam proses evaluasi bahan galian sampai ketingkat kabupaten. Dengan pesatnya perkembangan teknologi Informasi, maka data mengenai bahan galian di seluruh wilayah Indonesia perlu didapatkan dalam waktu singkat dengan tingkat keakuratan data yang maksimal, sehingga pihak investor dapat memperoleh informasi lebih cepat dan akurat untuk menanamkan modalnya di Indonesia. o 00’ 07” - 127 o 15’ 32” BT dan 3 o 03’ 36” - 3 o 53’ 56” LS. Luas daratan Kabupaten Buru 856.800 hektar. Kabupaten Seram Bagian Barat, termasuk dalam peta dasar Lembar Ambon 2612 dan 2613 dan Lembar Masohi 2612, 2613, 2712 dan 2713, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Seram Bagian Tengah, di sebelah utara berbatasan dengan Laut Seram, di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Banda dan sebelah barat dibatasi oleh Pulau Buru. Secara geografis daerah Kabupaten Seram Bagian Barat terletak di antara garis-garis koordinat : 127 ° 29’ 20” - 128° 52’ 48” BT dan 2 ° 50’ 06” - 3° 46’ 08” LS. Luas daratan Kabupaten Seram Bagian Barat sekitar 584.000 hektar. 1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam, mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut : Mendapatkan data baik primer maupun sekunder mengenai mineral non logam di daerah Kabupaten Buru dan Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku Utara, secara lebih akurat dan aktual. Mempelajari kemungkinan penyebaran dan memperkirakan besarnya potensi sumber daya secara umum. 2. G E O L O G I 2.1 Stratigrafi Daerah Penyelidikan