Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

frekuensi bayi berat lahir rendah BBLR di negara maju berkisar antara 3,6 – 10,8 manakala di negara berkembang, frekuensinya berkisar antara 10 –43 . Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3-3,8 dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau negara dengan sosio-ekonomi rendah. Analisa statistik menunjukkan bahwa 90 kejadian BBLR terjadi di negara berkembang dan angka kematiannya adalah 35 kali lipat dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan lahir yang lebih dari 2,500 gram Muyawan, 2009 dalam Cendekia, 2012. Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah yang lain, yaitu sekitar 9-30 hasil studi dari 7 tempat multicenter didapatkan angka BBLR dengan rentang 2,1-17,2. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut yang dilakukan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI insidensi BBLR adalah sekitar 7,5 . Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan dalam sasaran Program Perbaikan Gizi Menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Proverawati, 2010 dalam Cendekia, 2012. Kota Medan, sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara memiliki presentase BBLR sebesar 0,99 pada tahun 2007 Dinkes Provsu, 2007. BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2,500 gram tanpa memandang usia kehamilan Prawirohardjo, 2008 dalam Cendekia, 2012. Menurut WHO 2007 dalam Subkhan 2012, BBLR dapat disebabkan oleh tujuh faktor seperti genetik, kecukupan gizi, karakteristik dan berat badan ibu hamil, riwayat penyakit pada ibu, komplikasi saat kehamilan, gaya hidup ibu hamil serta faktor lingkungan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul profil kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2011-2012.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah profil kelahiran bayi dengan berat lahir rendah di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2011 hingga 2012 ? Universitas Sumatera Utara 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1Tujuan Umum Penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui angka kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2011-2012.

1.3.2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1 Untuk melihat karakteristik dari kelahiran bayi dengan berat lahir yang rendah di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2011-2012. 2 Melihat berat badan lahir yang paling sering tercatat dalam kasus bayi yang lahir dengan berat badan yang rendah di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2011-2012. 3 Melihat apakah adanya perubahan dalam angka kelahiran BBLR di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2011-2012.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat bermanfaat dalam: 1 Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengembangkan pengetahuannya tentang kelahiran BBLR secara lebih mendalam dan pada masa yang sama mengetahui faktor resiko serta berat badan lahir rendah yang paling sering dalam kasus BBLR di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2011- 2012. 2 Sebagai bahan informasi dan pengetahuan kepada tenaga medis mengenai insidensi kelahiran BBLR di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2011-2012. 3 Sebagai suatu sarana untuk meningkatkan lagi penanganan terhadap BBLR serta pemberian edukasi pada masyarakat terutamanya pada ibu hamil agar angka kejadian BBLR di Indonesia dapat diturunkan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR 2.1.1. Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Menurut Saifuddin 2001, Bayi Berat Lahir Rendah BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2,500 gram sampai dengan 2,499 gram. Menurut Depkes RI 1996, bayi berat lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan 2,500 gram atau kurang tanpa memerhatikan usia kehamilan Syafrudin Hamidah, 2009. Berat lahir yang rendah telah lama digunakan sebagai indikator kesehatan masyarakat yang penting. Secara global, indikatornya adalah baik ringkasan ukuran kesehatan masyarakat multifaset masalah yang mencakup kekurangan gizi ibu jangka panjang, kesehatan yang buruk, kerja keras dan perawatan kesehatan kehamilan yang buruk.

2.1.2. Klasifikasi BBLR

Secara khusus, BBLR memiliki pengelompokan sendiri. Ada beberapa cara pengelompokkan BBLR, yaitu Usman, 2008 ; Proverawati, 2010 dalam Cendekia, 2012. BBLR dapat dikelompokkan menurut harapan hidup seperti bayi dengan berat lahir rendah BBLR yaitu bayi dengan berat lahir 1,500-2,500 gram, bayi dengan berat lahir sangat rendah BBLSR yaitu bayi dengan berat lahir 1,000- 1,500 gram, dan bayi dengan berat badan ekstrim rendah BBLER yaitu bayi yang berat lahirnya kurang dari 1,000 gram. BBLR juga dapat dikelompokkan menurut masa gestasinya yaitu prematuritas murni yang merupakan bayi yang masa gestasinya yang kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasinya atau bisa juga disebut sebagai neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan Universitas Sumatera Utara