Pembesaran Wadah Pembesaran Penebaran Benih Manajemen Pemberian Pakan

c. Kolam Semen

Pembuatan kolam semen membutuhkan biaya yang sangat besar. Karena itu, dalam budidaya lobster, kolam semen hanya digunakan untuk tempat pemijahan induk dan untuk pembesaran. Ukuran kolam semen untuk pemijahan bisa dibuat 40 x 40 x 40 cm dengan ketinggian sekitar 30 cm. sementara itu, untuk kolam pembesaran bisa dibuat ukuran 2 x 1 x 1 m atau 1 x 1 x 1 m. ketinggian air dalam kolam 30 – 40 cm. kolam ukuran ini bisa digunakan untuk membesarkan benih ukuran 1 inci sebanyak 50 – 100 ekor.

3.5 Pembesaran

Proses pembesaran adalah proses pemeliharaan lanjut benih dari hasil pembenihan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan calon induk atau memproduksi lobster yang siap di konsumsi. Lobster untuk konsumsi diharapkan memiliki daging yang banyak. Karena itu, pertumbuhan lobster harus diperhatikan. Jangan sampai dihasilkan lobster yang kecil – kecil walaupun sudah dipelihara dalam waktu lama. Factor utama yang mempengaruhi pertumbuhan lobster adalah pemberian pakan dan kualitas air kolam.

a. Wadah Pembesaran

Dalam pembesaran lobster, tidak dibutuh wadah yang luas. Wadah pembesaran yang bisa digunakan adalah kolam ukuran 1 x 1 x 1 m atau 1 x 2 x 1 m, dengan ketinggian air dalam kolam 80 cm. untuk tempat persembunyian lobster bisa digunakan pipa paralon dengan diameter agak besar, yaitu 1 – 3 inci dengan panjang 5 – 15 cm. bisa juga digunakan bamboo atau rooster. Sebelum digunakan, pastikan kolam telah bersih dan terbebas dari segala bibit penyakit. Untuk itu kolam perlu disuci hamakan terlebih dahulu menggunakan 6 larutan kalium permanganate PK dengan dosis 1 gram liter air. Selanjutnya, kolam dikeringkan dan airnya diganti dengan yang baru sebelum digunakan. Setiap hari, air dasar kolam harus disedot dan minimum 2 minggu sekali dikuras secar total.

b. Penebaran Benih

Benih lobster yang dipelihar untuk dibesarkan adalah benih berukuran sekitar 5 cm. penebaran benih sebaiknya tidak terlalu padat ataupun terlalu jarang. Jika terlalu jarang, dari segi ekonomi kurang efisien. Sementara itu, jika terlalu padat dikhawatirkan persaingan lobster terlalu tinggi sehingga perkembangannya akan terganggu. Idealnya, untuk kolam pembesaran seluas 1 x 1 x 1 , benih yang ditebarkan sebanyak 20 – 30 ekor.

3.6 Manajemen Pemberian Pakan

Pakan merupakan factor paling penting dalam masa pembesaran, karena pertumbuhan lobster sangat dipengaruhi oleh pakan. Dengan pemberian pakan yang benar, diharpakan lobster dapat cepat besar dan berdaging banyak. Seperti diketahui, lobster termasuk omnivora yang dapat memakan sayuran dan daging. Lobster makan di dasar kolam, karena itu pilih makan yang dapat tenggelam. Berikut ini jenis pakan yang bisa diberikan pada lobster dalam masa pembesaran : - Sayuran, seperti kangkung, bayam, tauge, wortel, buncis, dan kol. - Umbi-umbian, seperti singkong, ubi merah, dan ubi putih. - Daging, seperti daging bekicot, keong mas, ikan, ayam, dan cacing. Pakan – pakan tersebut harus dicacah kecil – kecil telebih dahulu sebelum diberikan pada benih. Selain itu, benih lobster yang dibesarkan juga bisa diberi pakan berupa pellet. Asal, pellet tersebut kaya akan karbohidrat, serat, protein, dan kalsium. Banyaknya pakan yang diberikan disesuaikan dengan nafsu makan benih. Usahakan jangan sampai ada pakan yang tersisa. Jika terlihat ada pakan yang tersisa, pakan yang diberikan harus dikurangi dari jumlah sebelumnya. Contohnya, untuk setiap 100 ekor benih lobster, pakan yang diberikan 3 gramhari. Pakan diberikan 2 kali sehari dengan komposisi 25 pagi hari dan 75 malam hari. 7

3.7 Pemanenan Lobster konsumsi