Persiapan Lahan Akuarium Bak fiberglass Kolam Semen

Lobster tidak begitu senang dengan panas matahari sehingga hidupnya banyak dihabiskan di dalam lubang – lubang. Lobster bergerak sangat lamban pada siang hari, tetapi akan berubah agresif pada malam hari. Hal itu karena lobster termasuk hewan nocturnal yaitu hewan yang akan aktif mencari makan pada malam hari. Makanan lobster antara lain biji-bijian, sayuran, lumut, daging segar, cacing, dan bangakai binatang sehingga digolongkan sebagai hewan omnivora. Cacing salah satu makanan kegemaran lobster yang harus dicacah terlebih dahulu sebelum diberikan.

3.3 Masa Kawin

Lobster hanya akan kawin jika telah menemukan pasangan yang cocok. Meskipun telah bertemu dan saling terangsang, lobster tidak akan melakukan perkawinan jika tidak merasa cocok. Di habitat aslinya, lobster mulai kawin saat berumur 1 tahun dan terjadi pada awal musim hujan. Perkawinan biasanya dilakukan pada malam hari. Sepuluh hari setelah kawin, telur yang telah dibuahi induk jantan akan telihat melekat di bawah perut induk betina. Telur ini akan menetas 1.5 bulan setelah pembuahan.

3.4 Persiapan Lahan

Dalam pembesaran lobster air tawar, ada beberapa wadah yang bisa digunakan untuk memelihara lobster. Wadah pembesaran dapat berupa akuarium, bak plastic, atau bak fiberglass, dan kolam semen.

a. Akuarium

Penggunaan akuarium sebagai wadah pemeliharaan dalam pembesaran lobster air tawar merupakan pilihan yang tepat. Bentuk akuarium bisa disesuaikan dengan luas ruangan yang ada. Pengawasan dan pengontrolan lobster dalam akuarium pun lebih mudah dilakukan. Selain itu, akuarium juga bisa dibuat dengan system 4 bertingakat. Jumlah tingkatannya maksimum 3 buah. Kaca yang bisa digunakan untuk membuat akuarium lobster sebaiknya memiliki ketebalan sekitar 0,5 cm. Akuarium untuk lobster bisa dibuat dengan panjang 1 meter, lebar 0, 5 meter, dan tinggi 0,4 meter. Ketinggian maksimum air dalam akuarium 30 cm. akuarium sebesar itu cukup untuk memelihara satu paket induk 5 betina dan 3 jantan. Sementara itu, jika yang dipelihara benih, akuarium ini cukup untuk menampung 100 ekor benih ukuran 1 inci. Agar pasokan oksigen dan kualitas air selalu terjaga, akuarium harus diberi aerator untuk menyuplai oksigen yang dibutuhkan lobster.

b. Bak fiberglass

Pada prinsipnya, penggunaan bak plastic sebagai wahana pemeliharaan lobster sama dengan penggunaan akuarium. Bahan fiberglass lebih tahan dari pada kaca akuarium yang lebih mudah pecah. Namun, harganya jauh lebih mahal dari pada kaca akuarium sehingga biaya investasi yang harus dikeluarkan akan lebih besar. Bak plastic yang digunakan minimal mempunyai kapasitas 200 liter air. Bak plastic bisa digunakan untuk membesarkan lobster ukuran 1 – 3 inci. 5

c. Kolam Semen

Pembuatan kolam semen membutuhkan biaya yang sangat besar. Karena itu, dalam budidaya lobster, kolam semen hanya digunakan untuk tempat pemijahan induk dan untuk pembesaran. Ukuran kolam semen untuk pemijahan bisa dibuat 40 x 40 x 40 cm dengan ketinggian sekitar 30 cm. sementara itu, untuk kolam pembesaran bisa dibuat ukuran 2 x 1 x 1 m atau 1 x 1 x 1 m. ketinggian air dalam kolam 30 – 40 cm. kolam ukuran ini bisa digunakan untuk membesarkan benih ukuran 1 inci sebanyak 50 – 100 ekor.

3.5 Pembesaran