Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua koperasi di wilayah Kabupaten Sleman yang merupakan penerima dana penguatan modal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Jumlah koperasi menurut proyeksi RKPD Sleman tahun 2014 adalah sejumlah 626 unit, sedangkan yang aktif diperkirakan sejumlah 608 unit. Untuk jumlah koperasi penerima dana penguatan modal di Sleman dari tahun 2010 adalah sejumlah 124 unit, yang merupakan populasi dari penelitian ini. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2009: 116. Sampel yang dipakai harus mencerminkan dan mewakili populasi yang ada. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah dari koperasi penerima dana penguatan modal yang masih belum melunasi pengembalian dana penguatan modal sampai dengan Januari 2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling yang diambil dari koperasi penerima dana penguatan modal, yaitu sebanyak 40 koperasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode KuesionerAngket Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya menggunakan metode kuesioner atau angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2009: 142. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2010: 194 menyatakan bahwa “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Dalam penelitian ini, menggunakan angket terbuka yaitu angket yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal dan angket tertutup yaitu angket yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah disediakan Sugiyono, 2009: 143. 2. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapatkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Misalnya, mengetahui profil dana penguatan modal, daftar koperasi penerima dana penguatan modal, kinerja koperasi penerima dana penguatan modal.

F. Instrumen Penelitian

Dalam bukunya, Sugiyono 2009:148 menjelaskan instrumen penelitian adalah suatu alat bantu yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen digunakan sebagai alat untuk membantu mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket dalam penelitian ini bertipe terbuka dan tertutup digunakan untuk mengungkap data mengenai manfaat dana penguatan modal bagi koperasi di wilayah Kabupaten Sleman. Skala pengukuran yang digunakan dalam angket ini ada dua, pertama menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban tegas, yaitu “ya-tidak”. Skala Guttman yang dibuat dalam angket berbentuk pilihan ganda. Jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0. Kedua menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden sebagai perwakilan koperasi terhadap kemanfaatan dana penguatan modal bagi koperasi. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert pada penelitian ini adalah berbentuk checklist. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, pada penelitian ini berupa jawaban Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi skor, sebagai berikut: Tabel 4. Alternatif Jawaban dan Skor Angket Alternatif Jawaban Positif Negatif Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4 Titik tolak dari penyusunan instrumen adalah dari variabel penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Dari variabel tersebut diberikan definisi