3. Rencana Kerj a Usaha Hutan Tanaman
PERUSAHAAN waj ib mengelola seluruh areal kerj anya dan membent uk unit -unit kelest arian pengusahaan
hut an kelas perusahaan berdasarkan RK-UPHHKHT.
B. BIDANG PEMBINAAN 1. Persemaian
a. PERUSAHAAN harus menyediakan benih dan bibit melalui persemaian yang baik pada areal Hut an
Tanaman, dimana saat penanaman selalu t ersedia bibit dengan j umlah cukup, t epat wakt u
dan berkualit as t inggi.
b. PERUSAHAAN harus membuat persemaian
menet ap permanen pada sat u lokasi at au lebih. Memiliki suat u organisasi yang mapan dengan
personil pelaksana t et ap dan memungkinkan pelaksanaan pekerj aan dilakukan secara ef ekt if
dan ef isien. Persemaian dapat digunakan selama j angka wakt u rot asi t anaman sert a dapat
mendukung produksi bibit dalam j umlah besar unt uk pemenuhan kebut uhan penanaman dengan
skala yang luas dan berkesinambungan.
c. PERUSAHAAN dapat menyiapkan benih dan bibit dengan cara bekerj asama dengan Pemerint ah
melalui Pusat Persemaian Permanen yang let aknya t ersebar diseluruh Indonesia. At au
PERUSAHAAN dapat mengadakan benih unggul dari yang berlabel dan at au benih yang berasal
dari pohon plus maupun dari kebun pangkas.
d. PERUSAHAAN dalam awal kegiat an dari pembuat an persemaian harus mempert imbangkan
perencanaan yang mant ap, meliput i : 1. Pemilihan at au penent uan lokasi persemaian
harus mempert imbangkan : sumber air, sumber media, kondisi t empat , sarana j alan,
luas persemaian, luas penanaman dan lain- lainnya.
2. Penat aan ruang persemaian dalam areal kerj a Hut an Tanaman harus dapat
mencipt akan kegiat an yang ef isien dan ef ekt if sert a secara langsung akan ikut
menent ukan kualit as bibit yang dihasilkan.
2. Penanaman
a. PERUSAHAAN harus melaksanakan sist em silvikult ur Tebang Habis Permudaan Buat an
THPB. b. Jat ah. . .
b. Jat ah penanaman dit et apkan sesuai RKUPHHK pada Hut an Tanaman yang dibuat PERUSAHAAN,
set elah disahkan oleh Depart emen Kehut anan. Dikelola dengan sist em silvikult ur THPB yang
dit et apkan, dengan mempert imbangkan kemampuan sert a realisasi PERUSAHAAN dalam
melaksanakan pembuat an t anaman, pemungut an t ahun sebelumnya, sist em silvikult ur THPB sesuai
dengan t uj uan, PERUSAHAAN j enis t anaman pokok, rot asi t ebangan, pot ensi st anding st ock
dan pert umbuhan volumenya riap growt .
c. Pembangunan Hut an Tanaman didahulukan pada
areal kosong dan at au semak belukar. d. PERUSAHAAN harus melaksanakan cara-cara
penanaman pemasangan aj ir, j arak t anam, ukuran lobang t anaman sesuai dengan keadaan
wilayah kerj anya sert a t idak meninggalkan azas manf aat , kelest arian dan lingkungan.
e. Semua kegiat an izin pengusahaan Hut an Tanaman
indust ri dilaksanakan dengan cara yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian-
kerugian sumber daya alam.
f . PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang j enis
kayu yang dilindungi t anpa izin khusus yang dikeluarkan oleh Depart emen Kehut anan.
g. PERUSAHAAN t idak dibenarkan membuka land clearing melampui j at ah penanaman,
pemungut an yang t elah dit et apkan di dalam Rencana Karya Tahunan RKT pada Hut an
Tanaman.
h. PERUSAHAAN dilarang melaksanakan kegiat an pembangunan Hut an Tanaman dengan membuka
lahan land clearing di luar areal yang dit et apkan di dalam RKT-UPHHKHT yang t elah
disahkan.
i. PERUSAHAAN dilarang melaksanakan kegiat an
penebangan Hut an Tanaman dengan membuka lahan land clearing dengan cara dibakar.
j . PERUSAHAAN dilarang melaksanakan kegiat an Usaha Hut an Tanaman di luar areal IUPHHKHT
Hut an Tanamannya. k. PERUSAHAAN t idak diperkenankan unt uk
menanam menggant i j enis t anaman yang t elah dit et apkan dalam St udi Kelayakan dan at au RKT-
UPHHKHT.
l. Kegiat an. . .
l. Kegiat an Tumpang sari harus menyesuaikan dengan kemaj uan kegiat an pembangunan
t anaman pokok Hut an Tanaman yang t ercant um dalam RKT-UPHHKHT.
3. Pemeliharaan