SEJARAH PENDIRIAN LAM-PTKes 4.Buku Pedoman Akreditasi oleh LAM PTKes

2 Sebagai ilustrasi, Gambar 1.2 di bawah menunjukkan sejarah pendirian LAM-PTKes. Gambar 1.2: Road Map dan Milestones Pembentukan LAM-PTKes 3

2. LANDASAN HUKUM

2.1. Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

 Pasal 28:  Ayat 3 a: Gelar akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi danatau Program Studi yang tidak terakreditasi;  Ayat 4 a: Gelar profesi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi danatau Program Studi yang tidak terakreditasi;  Pasal 33:  Ayat 3: Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi;  Ayat 6: Program Studi wajib diakreditasi ulang pada saat jangka waktu akreditasinya berakhir;  Ayat 7: Program Studi yang tidak diakreditasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat 6 dapat dicabut izinnya oleh Menteri.  Pasal 55:  Ayat 5 : Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri;  Ayat 6 : lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat 5 merupakan lembaga mandiri bentukan Pemerintah atau lembaga mandiri bentukan Masyarakat yang diakui oleh Pemerintah atas rekomendasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2.2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 87 tahun 2014 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi  Pasal 1 :  Ayat 4 :Lembaga akreditasi mandiri, yang selanjutnya disingkat LAM, adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah atau masyarakat untuk melakukan akreditasi Program Studi secara mandiri.  Pasal 2 :  Ayat 1 : Akreditasi merupakan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.  Ayat 2 : Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertujuan: a. Menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional PendidikanTinggi; b. Menjamin mutu Program Studi dan Perguruan Tinggi secara eksternal baik bidang akademik maupun non akademik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat.  Ayat 3 : Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memiliki prinsip: a. independen; b. akurat; c. obyektif; 4 d. transparan; e. akuntabel.  Pasal 3:  Ayat 1: Akreditasi dilakukan terhadap Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan interaksi antar standar di dalam Standar Nasional PendidikanTinggi.  Ayat 2: Luaran proses akreditasi dinyatakan dengan status akreditasi ProgramStudi dan Perguruan Tinggi.  Ayat 3: Status akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 terdiri atas: a. terakreditasi; dan b. tidak terakreditasi.  Ayat 4: Peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf a terdiri atas: a. terakreditasi baik; b. terakreditasi baik sekali; c. terakreditasi unggul.  Ayat 5: Makna peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi sebagai berikut: a. terakreditasi baik, yaitu memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi; b. terakreditasi baik sekali dan terakreditasi unggul, yaitu melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.  Ayat 6: Tingkat pelampauan Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat 5 huruf b oleh Program Studi dan Perguruan Tinggi ditetapkan oleh BAN-PT.  Pasal 5: Status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi merupakan salah satu syarat dalam pengakuan dan pengalihan satuan kredit semester antar Perguruan Tinggi.  Pasal 6:  Ayat 1: Masa berlaku status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi adalah 5 lima tahun.  Ayat 2: Status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi wajib diumumkan kepada masyarakat.  Pasal 7:  Ayat 1: Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi dilakukan dengan menggunakan instrumen akreditasi.  Ayat 2: Instrumen akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas: a. Instrumen akreditasi untuk Program Studi; dan b. Instrumen akreditasi untuk Perguruan Tinggi.  Ayat 3: Instrumen akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi disusun berdasarkan interaksi antar standar di dalam Standar Nasional PendidikanTinggi.  Ayat 4: Instrumen akreditasi Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a disusun berdasarkan: a. jenis pendidikan, yaitu vokasi, akademik, profesi; b. program pendidikan, yaitu program diploma, sarjana, sarjana terapan, magister, magister terapan, profesi, spesialis, doktor, dan doctor terapan;