Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Iptek
10
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9
harus diimpor. Apabila jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 268,07 juta jiwa pada tahun 2019, maka permintaan terhadap
produk pangan akan terus meningkat.
Bahan pangan global diperkirakan akan terus mengalami kelangkaan sehingga harga bahan pangan pun akan terus meningkat,
sehingga pengadaan pangan melalui impor juga akan semakin sulit. Penelitian menunjukkan bahwa dalam periode tahun 2005 - 2050 harga
biji-bijian akan meningkat sekitar 30
– 50 persen, sedangkan harga daging akan meningkat sekitar 20 - 30 persen di atas harga tahun
20072008. Fenomena ini dikuatirkan akan menjurus pada krisis pangan global.
Komoditas perkebunan merupakan salah satu andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara Indonesia. Kontribusi subsektor
perkebunan pada tahun 2013 mencapai US 45,54 milyar dengan laju pertumbuhan ekspor komoditas subsektor perkebunan selama periode
2010-2014 naik rata-rata sebesar 6,9 tahun, namun sebaliknya laju pertumbuhan impor lebih tinggi yaitu sekitar 22,2 tahun, sehingga
hal ini menunjukkan adanya permasalahan. Permasalahan yang dihadapi adalah belum berkembangnya industri hilir produk
perkebunan sehingga nilai tambah belum dinikmati di dalam negeri khususnya oleh petani.
Di bidang peternakan, permasalahan dihadapi terutama adalah masih rendahnya produktivitas usaha peternakan ruminansia besar
terutama sapi. Akibatnya pemenuhan kebutuhan daging sapi masih mengandalkan impor. Upaya peningkatan populasi ternak sapi masih
terkendala terbatasnya pasokan sapi bakalan yang dihasilkan di dalam negeri. Selain itu permasalahan lainnya adalah dalam hal penyediaan
pakan ternak unggas, yang bahan bakunya masih bergantung pada impor sehingga rawan terhadap gejolak pasar.
Bidang perikanan yang meliputi usaha budidaya aquaculture maupun penangkapan fishing seharusnya menjadi andalan nasional
dalam menghasilkan devisa maupun pendapatan nelayan dan petani ikan. Meskipun potensinya yang demikian besar, pada kenyataannya
masyarakat perikanan terutama nelayan masih menjadi lapisan
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9
11 termiskin. Armada penangkapan dan alat tangkap ikan yang masih
tradisional tidak dapat menjangkau perairan yang jauh dari pantai merupakan permasalahan. Untuk budidaya, permasalahan yang
dihadapi terutama adalah ketahanan terhadap penyakit dan penyediaan bahan baku pakan yang masih tergantung pada impor.
Indonesia kaya akan sumberdaya pangan lokal yang dapat dioptimalkan untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan,
Melihat potensi tersebut perlu dikembangkan riset tentang diversifikasi konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal sehingga ketahanan dan
kedaulatan pangan dapat segera tercapai tanpa tergantung impor pangan dari luar.
Melihat isu isu pokok bidang pangan dan pertanian yakni bagaimana mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan, bagaimana
meningkatkan daya saing produk pangan dan pertanian dan bagaimana memperkuat kapasitas dan meningkatkan kesejahteraan petani. Upaya
ini terhambat oleh adanya degradasi dan konversi lahan, pemanasan global dan perubahan iklim serta kerentanan perdagangan produk
pertanian. Untuk merespon isu-isu pokok diatas maka dalam pengelolaan sumber daya pertanian ke depan perlu menerapkan Climate
Smart Agriculture yang merupakan konsep global pertanian modern ke depan dengan mendayagunakan inovasi dan teknologi. Dengan
demikian ARN bidang Pangan dan Pertanian disusun berdasarkan permasalahan dan isu pokok tersebut seperti gambar 2.1.
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penyusunan ARN Bidang Pangan dan Pertanian
12
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9