110
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9
Jaminan Kesehatan Nasional ilmiah,
perbaikan regulasi
penelitian- pengembangan
kesehatan, kementerian
2 Riset implementasi dalam
pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, termasuk sistem
pendukungnya Policy brief,
publikasi ilmiah
Perguruan tinggi, lembaga
penelitian- pengembangan
kesehatan, kementerian
3 Riset evaluasi dampak Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional terhadap pemerataan pelayanan,
mutu pelayanan dan status kesehatan masyarakat
Policy brief, publikasi
ilmiah Perguruan tinggi,
lembaga penelitian-
pengembangan kesehatan,
kementerian
PUSTAKA 1. Kementerian
Perencanaan Pembangunan
NasionalBadan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2007, Visi dan Arah
Pembangungan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025 2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 87 tahun
2013 tentang Peta JalanPembangunan Bahan Baku Obat 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 14 tahun 2015
tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9
111
Bidang Material Maju
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9
111
BAB VIII BIDANG MATERIAL MAJU
8.1. Latar Belakang
Pemilihan topik
riset material
sudah harusnya
mempertimbangkan perkembangan teknologi dan prospek pasar dalam jangka panjang. Prospek pasar tersebut dapat dilihat dari besarnya
kemungkinan investasi yang akan ditanamkan dalam sektor industri terkait. Material maju yang dimaksud di sini adalah yang memberikan
dampak ekonomi besar seperti ini dipandang dari persepektif pasar adalah apa yang disebut dengan Value Added Materials VAMs.
Penggunaan istilah VAMs dikalangan dunia science belum begitu populer dibandingakan dengan istilah new material ataupun advanced
materials. Bahan Maju advance materials lebih dicirikan oleh sifat- sifatnya, antara lain :
Menunjukkan karakteristik yang superior dibandingkan dengan bahan-bahan komoditas pada umumnya, tidak mudah rusak seperti
yang ditunjukkan oleh advanced steels; Bahan dan sistem yang dibangun menggunakan bahan ini
menunjukkan sifat yang unik dan memberikan peningkatan unjuk kerja yang signifikan dipandang dari segi sifat fisika, kimia, biologi
maupun dari segi fenomena dan prosesnya.
Mampu menyerap energi dengan kapasitas yang tinggi Dapat direkayasa sehingga memberikan unjuk kerja yang tinggi
Memberikan fungsi-fungsi baru sehingga meningkatkan unjuk kerja sistem dengan kandungan teknologi dalam proses produksinya.
Sehingga dari karakteristik tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan maju diperoleh dari proses rekayasa teknologi yang berdasarkan
pada pemahaman yang mendalam mengenai bidang ilmu secara indispliner sehingga meningkatkan unjuk-kerja bahan yang berpotensi
untuk menciptakan teknologi dan membuka pasar baru. Dengan demikian VAMs, haruslah menjadi bagian dari bahan maju yang
berlandaskan pada bahan baru, lihat Gambar 8.1.
112
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9
Gambar 8.1. VAMs merupakan bagian dari material baru dan material maju [
www.oxfordresearch.eu ]
Pengertian VAMs akan lebih jelas apabila dipandang dari persepektif pasar. Suatu bahan maju akan dapat dikatagorikan sebagai
VAMs apabila mempunyai nilai strategik baik dipandang dari segi pasar maupun teknologi. Oleh sebab itu VAMs akan selalu berkaitan dengan
penguasaan hak intelektual. Suatu bahan dimasukkan sebagai golongan VAMs, apabila pengetahuan yang dibutuhkan untuk menciptakan bahan
tidak mudah ditemukan di pasar. Penguasaan VAMs akan menyebabkan adanya kemampuan untuk mengendalikan dan sekaligus menguasai
pasar suatu produk. Oleh sebab itu berbagai pusat penelitian secara intensif berusaha untuk meningkatkan unjuk kerja suatu bahan sehingga
dapat dihasilkan bahan-bahan yang dapat dikategorikan sebagai VAMs.
8.2. Isu Pokok Bidang Material Maju
Sektor industri hingga kini masih dianggap sebagai salah satu penggerak utama dan ujung tombak pembangunan nasional,
dikarenakan kontribusinya yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, industri yang berkembang di Indonesia masih
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9
113 bergantung pada bahan baku impor dimana diperkirakan nilainya pada
tahun 2011 mencapai US 117,99 milyar. Kondisi di atas tentunya sangat memprihatinkan mengingat melimpahnya sumberdaya alam
SDA di Indonesia yang seharusnya dapat menjadi bahan baku bagi industri di tanah air. Undang-undang No. 42009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara melarang ekspor bahan baku mentah pada tahun 2014, perlu diantisipasi dengan proses nilai tambah
produk nasional. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 7 tahun 2012 tentang peningkatan nilai tambah mineral melalui
kegiatan
pengolahan dan
pemurnian mineral
yaitu perlunya pengendalian ekspor bijih raw material atau ore mineral melalui
penetapan Tata Niaga Ekspor Mineral dan pengenaan Bea Keluar untuk mendapatkan manfaat yang optimal bagi Negara. Kemudian dalam
InPres Nomor 3 Tahun 2013 tertanggal 13 Februari 2013 menyebutkan tentang Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui
Pengolahan dan Pemurnian di Dalam Negeri.
lndustri merupakan salah satu indikator kemajuan suatu negara, perlu dibangun dan dikembangkan dalam rangka mengurangi
ketergantungan terhadap bahan baku impor. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketergantungan tersebut adalah
dengan pengadaan bahan baku dari dalam negeri. Indonesia dengan kekayaan alamnya yang sangat beragam, berpotensi untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku tersebut, hanya saja masih banyak kekayaan alam di Indonesia yang belum digali dan juga banyak bahan mentah
tersebut harus diproses lebih dahulu sehingga memerlukan suatu teknologi yang dapat mengubah bahan mentah menjadi bahan baru yang
merupakan bahan baku industri.
114
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9
Model pendekatan :
Gambar 8.2. Model Pendekatan dalam Penyusunan ARN Bidang Material Maju
8.3. Agenda Riset Bidang Material Maju
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan isu pokok yang dikemukakan dalam bidang material maju, maka agenda riset bidang
material maju yang perlu dilaksanakan selama periode 2016-2019 dapat dilihat pada Tabel 8.1.
Tabel 8.1. Tema dan Topik Agenda Riset Bidang Material Maju
Tema 1: Riset Pengembangan Material untuk Menunjang Sektor Pangan No
TOPIK RISET TARGET OUTPUT
1 Riset pengembangan material untuk pupuk
slow release Paten proses produksi
material untuk pupuk slow release
2 Riset pengembangan material pengendali
hama yang ramah lingkungan Paten proses produksi
material pengendali hama 3
Riset pengembangan material untuk meningkatkan daya dukung lahan marjinal
Paten proses produksi material peningkat daya
dukung lahan marjinal 4
Riset pengembangan material packaging produk pangan
Paten proses produksi material packaging produk
pangan
A g e n d a R i s e t N a s i o n a l 2 0 1 6 - 2 0 1 9
115
5 Riset pengembangan material pengawet
makanan yang ramah lingkungan dan memenuhi standar kesehatan
Paten proses produksi material pengawet makanan
yang ramah lingkungan dan memenuhi standar kesehatan
6 Riset pengembangan material peningkat mutu
produk panen Paten proses produksi
material peningkat mutu produk panen
7 Riset pengembangan material plastik tahan
cuaca UV, dll Paten proses produksi
material plastik tahan cuaca UV, dll
8 Riset pengembangan material infrastruktur
peternakan dan perikanan Paten proses produksi
material infrastruktur peternakan dan perikanan
9 Riset pengembangan material pakan ternak
untuk meningkatkan produksi daging Paten proses produksi
material pakan ternak untuk meningkatkan produksi
daging
Tema 2: Riset Pengembangan Material Energi No
TOPIK RISET TARGET OUTPUT
1 Riset pengembangan material untuk bahan
bakar nuklir ThO2, UO2 Prototip dan paten material
untuk bahan bakar nuklir ThO2, UO2
2 Riset pengembangan material untuk Fuel Cell
dan Solar Cell Prototip dan paten material
untuk Fuel Cell dan Solar Cell 3
Riset pengembangan material untuk motor listrik
Prototip dan paten material untuk motor listrik
4 Riset pengembangan materialbatere katoda,
anoda, elektrolit Prototip dan paten
materialbatere katoda, anoda, elektrolit
5 Riset pengembangan material hydrogen
storage Prototip dan paten
materialhydrogen storage 6
Riset pengembangan material light-emitting diodes LED
Prototip dan paten material light-emitting
diodes LED
Tema 3: Riset Pengembangan Material Penunjang Kesehatan No
TOPIK RISET TARGET OUTPUT
1 Riset pengembangan material untuk alat bantu
kesehatan Prototipe material untuk alat
bantu kesehatan 2
Riset pengembangan materialnano untuk terapi, diagnostik, dan kosmetik
Paten proses produksi material untuk Terapi,
Diagnostik, dan Kosmetik 3
Riset pengembangan materialscaffold untuk penggunaan pada Bone Tissue Engineering
Paten proses produksi material scaffold untuk
penggunaan pada Bone