Monitoring Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare di Puskesmas Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

(1)

Lampiran 1

POA (Plant Of Action) Diare

No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu

1. Pendataan – Orang Tua

– Balita

APBD Setiap Hari 2. Penyuluhan

-Dalam Gedung -Luar Gedung

– Orang Tua

– Kader

– Petugas

APBD 1 kali seminggu 3. Pelayanan

-Pemberian Oralit -Obat-obatan

– Orang Tua

– Balita

APBD 1kali seminggu

4. Kaporisasi – Petugas APBD 2 kali

setahun 5. Pelaporan

(puskesmas,posyandu,klinik dan rumah sakit

– Petugas

– Kader

APBD 1kali sebulan


(2)

Lampiran 2

Pedoman Wawancara Mendalam

Monitoring Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Di Puskesmas Pulo Brayan Kota

Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

A. Pertanyaan untuk Petugas Dinas Kesehatan Kota Medan I. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Jabatan : II. Data Khusus

1. Perencanaan

a. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

b. Bagaimana kebijakan dalam menangani masalah penyakit diare ini?

c. Apa rencana Bapak/Ibu dalam menangani Diare?

- Apakah ada rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan penyuluhan?

- Dimana rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan penyuluhan?

- Kapan rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan penyuluhan?

- Siapa sasaran rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan penyuluhan?

d. Bagaimana kebutuhan obat dalam mengobati pasien diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

e. Bagaimana rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan kemampuan dan kegiatan tenaga kesehatan yang terkait?


(3)

2. Pelaksanaan

a. Menurut Bapak/Ibu bagaimana pelaksanaan program kerja di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?

- Apakah ada strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program kerja di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?

3. Monitoring

a. Menurut Bapak/Ibu apakah ada permasalahan atau kendala dalam penanganan ini?

- Apakah ada masalah terhadap profider/petugas, sarana dan prasarana di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?

- Bagaimana dengan masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

- Apa ada sektoral yang memberikan dana dalam melaksanakan program di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

b. Menutut Bapak/Ibu bagaimana hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama ini?

4. Evaluasi

a. Menurut Bapak/Ibu apa yang dapat di berikan dalam program tersebut untuk menghindari penyakit diare di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?


(4)

Pedoman Wawancara Mendalam

Monitoring Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Di Puskesmas Pulo Brayan Kota

Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

A. Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Pulo Brayan I. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Jabatan : II. Data Khusus

1. Perencanaan

a. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi penyakit diare wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan ini?

b. Bagaimana kebijakan Bapak/Ibu dalam menangani masalah penyakit diare ini?

c. Apa rencana Bapak/Ibu dalam menangani masalah Diare ini? - Apakah ada rencana Bapak/Ibu untuk melaksanakan

penyuluhan tentang diare?

- Dimana rencana Bapak/Ibu melaksanakan penyuluhan tersebut?

- Kapan rencana Bapak/Ibu untuk melaksanakan penyuluhan tersebut?

- Siapa saja sasaran Bapak/Ibu dalam melaksanakan penyuluhan tersebut?

d. Bagaimana kebutuhan obat dalam mengobati pasien diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

e. Bagaimana rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan kemampuan dan kegiatan tenaga kesehatan Puskesmas ini? 2. Pelaksanaan

a. Menurut Bapak/Ibu bagaimana pelaksanaan program kerja di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?


(5)

- Apakah ada strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program kerja di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?

3. Monitoring

a. Menurut Bapak/Ibu apakah ada permasalahan atau kendala dalam penanganan ini?

- Apakah ada masalah terhadap profider/petugas, sarana dan prasarana di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?

- Bagaimana dengan masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

- Apa ada sektoral yang memberikan dana dalam melaksanakan program di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

b. Menutut Bapak/Ibu bagaimana hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama ini?

4. Evaluasi

a. Menurut Bapak/Ibu apa yang dapat di berikan dalam program tersebut untuk menghindari penyakit diare di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?


(6)

Pedoman Wawancara Mendalam

Monitoring Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Di Puskesmas Pulo Brayan Kota

Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

A. Pertanyaan untuk Dokter Puskesmas I. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Jabatan : II. Data Khusus

1. Perencanaan

a. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

b. Bagaimana kebijakan dalam menangani masalah penyakit diare ini?

c. Apa rencana Bapak/Ibu dalam menangani Diare?

- Apakah ada rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan penyuluhan?

- Dimana rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan penyuluhan?

- Kapan rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan penyuluhan?

- Siapa sasaran rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan penyuluhan?

d. Bagaimana kebutuhan obat dalam mengobati pasien diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

e. Bagaimana rencana Bapak/Ibu dalam meningkatkan kemampuan dan kegiatan tenaga kesehatan yang terkait?


(7)

2. Pelaksanaan

a. Menurut Bapak/Ibu bagaimana pelaksanaan program kerja di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?

- Apakah ada strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program kerja di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?

3. Monitoring

a. Menurut Bapak/Ibu apakah ada permasalahan atau kendala dalam penanganan ini?

- Apakah ada masalah terhadap profider/petugas, sarana dan prasarana di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?

- Bagaimana dengan masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

- Apa ada sektoral yang memberikan dana dalam melaksanakan program di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan?

b. Menutut Bapak/Ibu bagaimana hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama ini?

4. Evaluasi

a. Menurut Bapak/Ibu apa yang dapat di berikan dalam program tersebut untuk menghindari penyakit diare di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?


(8)

Pedoman Wawancara Mendalam

Monitoring Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Di Puskesmas Pulo Brayan Kota

Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

A. Pertanyaan untuk Penanggung Jawab Program Diare I. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Jabatan : II. Data Khusus

1. Perencanaan

a. Menurut Bapak/Ibu siapa saja yang membantu dalam pelaksanaan program diare di Puskesmas ini?

2. Pelaksanaan

a. Apa pelaporan Bapak/Ibu dalam melaksanakan program tersebut?

b. Menurut Bapak/Ibu apakah ada kerja sama lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan program diare?

3. Monitoring

a. Apakah ada hambatan dalam pelaksanaan program diare? 4. Evaluasi

a. Bagaimana upaya Bapak/Ibu dalam menurunkan masalah kesehatan diare di wilayah Puskesmas Pulo Brayan?


(9)

Pedoman Wawancara Mendalam

Monitoring Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Di Puskesmas Pulo Brayan Kota

Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

A. Pertanyaan untuk Kader Posyandu I. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Jabatan : II. Data Khusus

1. Perencanaan

a. Menurut Ibu bagaimana proses pengobatan diare di Puskesmas ini?

2. Pelaksanaan

b. Bagaimana menurut Ibu pelaksanaan program diare selama ini berjalan di masyarakat?

3. Monitoring

a. Bagaimana partisipasi Ibu dalam program diare? 4. Evaluasi


(10)

Pedoman Wawancara Mendalam

Monitoring Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Di Puskesmas Pulo Brayan Kota

Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

A. Pertanyaan untuk Ibu Balita yang Anknya Menderita Diare I. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Jabatan : II. Data Khusus

1. Perencanaan

a. Menurut Ibu, bagaimana pemeriksaan dan pengobatan diare yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Pulo Brayan?

b. Bagaimana pelayanan yang diberikan petugas Puskesmas Pulo Brayan kepada anak Ibu?

2. Pelaksanaan

a. Apakah Ibu pernah mengikuti program Puskesmas tentang penyuluhan diare?

3. Monitoring

a. Menurut Ibu, bagaimana dengan fasilitas di Puskesmas Pulo Brayan?

4. Evaluasi

a. Bagaimana tingkat upaya Ibu dalam mendukung pelaksanaan program diare?


(11)

HASIL WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) Monitoring Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare

Di Puskesmas Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat

Tahun 2015 1. Perencanaan

1.1 Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Diare

Tabel 1. Pernyataan Informan Terhadap Kondisi Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan I Ya..menurut Ibu dek dari data yang ada masalah penyakit ini sudah biasa, jadi jumlah penderita diare semangkin bertambah dek...akibatnya banyak masyarakat yang menderita diare gak datang ke pelayanan kesehatan dek karena itu tadi masalahnya.... sepele dan sudah biasa terkena diare, jadi males mereka berobat. Tidak hanya itu saja karena melihat kondisi lingkungannya juga yang kumuh dan saya perhatikan masih banyak anak-anak di sekitarnya bermain tidak memakai alas kaki

Informan 2 Kalau menurut Ibu dek masalah atau kondisi penyakit diare ini memang semangkin meningkat terutama banyak anak-anak yang menderita penyakit diare ini..karena pemicunya berawal dari PHBS masyarakatnya yang tidak di perhatikan

Informan 3 Kondisinya wajar dek semangkin memburuk karena wilayah ini sangat rentan untuk terkena diare, banyak masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, dan sanitasinya tidak diperhatikan serta perilaku hidup bersihnya kurang baik

Tabel 2. Pernyataan Informan TerhadapKebijakan Dalam Menangani masalahPenyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 1 Setau Ibu dek, kebijakan Puskesmas Pulo Brayan bagus tapi kalau masalah petugas kesehatannya kurang aktif dek..karena kurangnya pengawasan dari Kepala puskesmas sendiri dek


(12)

Informan 2 Pernah dibuat kebijakan dek, tapi tidak berjalan dengan maksimal, cuma terakhir ini, kami membuat kebijakan baru mengenai penurunan angka kesakitan diare pada balita dan anak-anak dek. Informan 3 Menurut saya kebijakannya sudah bagus hanya saja proses dalam

menjalankannya Program diare tidak maksimal sehingga banyak masyarakat yang kurang mengetahui cara pencegahan diare`

Harapan saya untuk rencana kedepannya sebaiknya kebijakan yang sudah di buat harus lebih di tegaskan lagi...karena melihat program puskesmas banyak yang tidak berjalan maka program yang sudah ada di selesaikan dulu agar ada pertanggung jawab

Tabel 3. Pernyataan Informan Terhadap Rencana Mengenai Masalah Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 1 Mengenai masalah penyakit diare ini Ibu sangat khawatir dek..karena ini menjadi masalah sangat serius untuk ditangani, kami ada rencana untuk melakukan pelatihan kader tentang diare di wilayah kerja Puskesmas Polu Brayan khusnya melakukan penyuluhan untuk anak-anak sekolah dasar dek, ini masih kami rencanakan dek coalnya ada perubahan kebijakan jadi belum tau kapan pelaksanaannya, untuk sasaranya anak sekolah kelas 1-6 SD Informan 2 Saya akan membuat penyuluhan di setiap sekolah SD di wilayah

kerja Puskesmas Pulo Brayan, saya buat sebulan sekali penyuluhan diare dek, setiap tanggal 20 dek, sasaran saya seluruh guru SD dan murid sekolah kelas 1-6 SD

Informan 3 Rencana kedepannya sebaiknya membuat pelatihan untuk para kader dan tenaga kesehatan lainnya...sehingga kader-kader dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai masalah diare dek

Tabel 4. Pernyataan Informan Terhadap Kebutuhan Obat Dalam Mengobati Pasien Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 1 Setau saya dek kebutuhan obat di Puskesmas Pulo Brayan lengkap karena waktu saya mengunjungi untuk mengawasi fasilitas yang ada di Puskesmas ketersediaan obat lengkap sesuai dengan standar prasarana dan sarana


(13)

Informan 2 Kalau persedian obat untuk pasien diare pasti adalah dek...apalagi kan pasien yang datang rata-rata penyakitnya diare jadi kami banyak obat untuk pasien yang terkena diare

Informan 3 Kurang tau saya dek penyediaan obat diare, coalnya saya kan hanya meriksa pasien saja...urusan obat di bagian apotaker dek...

Tabel5. Pernyataan Informan Terhadap Rencana Dalam Meningkatkan Kemampuan Dan Kegiatan Tenaga Kesehatan Puskesmas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 1 Sebaiknya dilakukan pembinaan kepada tenaga kesehatan tentang cara menyampaikan kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya diare

Informan 2 Lebih menegaskan kembali untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat serta kepada anak-anak sekolah tentang bagaimana cara berperilaku yang bersih dek..

Informan 3 Ya....lebih di tingkatkan lagi la dek kemampuan kader-kader di Puskesmas ini...lebih berperan aktif lagi supaya kegiatan yang dilakukan dapat membawa perubahan

Tabel 6 . Pernyataan Informan Terhadap PetugasYang Membantu Dalam Pelaksanaan Diare Di Puskesmas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 4 Yang membantu ibu saat pelaksanaan program diare itu ada kader 1 orang dan bidan desa itu kalau di Posyondu dek, kalau ke masyarakat ibuk dan 2 anggota ibu di bagian promkes

Tabel 7 . Pernyataan Informan Terhadap Proses Pengobatan DiareDi Puskesmas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 5 Proses pengobatannya dengan pemberian oralit, zink, antibiotik serta kalau di puskesmas dokternya ramah kalau anak-anak yang sakit diare di kasih penyuluhan tentang bagaimana cara mencegah diare


(14)

Tabel 8. Pernyataan Informan Terhadap Pemeriksaan Dan Pengobatan Diare Yang Dilakukan Oleh Tenaga Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 6 Pengobatannya biasa aja dek, sama lah seperti berobat di Rumah Sakit, paling ibu di tanya-tanya juga tentang anak ibu, di periksa, setelah itu di sarankan sama dokter untuk banyak minum air putih, jangan jajan sembarangan dan dikasih oralit

Matrix 9. Pernyataan Informan Terhadap Pelayanan Yang Diberikan Petugas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 6 Pelayanannya baik dek, petugas kesehatannya juga ramah, lembut dan tidak terlalu lama menunggu, masyarakat disini kalau sakit berobatnya kepuskesmas, berarti kan kepercayaan masyarakat berobat ke puskesmas sudah baik dek. Nah...itu kan tidak terlepas dari pelayanan petugas kan, berarti selama ini petugas sudah baik melayani masyarakatnya

1.2 Pelaksanaan

1.2.1 Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Diare

Tabel 10. Pernyataan Informan Terhadap Pelaksanaan Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 1 Kalau dari kami dek pelaksanaan program kerja Puskesmas itu kinerjanya kurang baik karena masih banyak program mereka yang belum terlaksana

Informan 2 Pelaksanaan program diare sebelumnya sudah pernah di buat tetapi tidak terlaksana dengan maksimal dek...tapi rencana kami kedepannya program yang belum terlaksana akan tetap dilaksanakan dengan kebijakan yang terbaru

Informan 3 Aduh dek...saya seminggu cuma 2 kali, setau saya pelaksanaan program diare ini belum berjalan karena sampai saat ini aja masaih banyak pasien yang mengeluh karena sakit diare


(15)

Tabel 11 . Pernyataan Informan Terhadap Pelaporan Dalam Melaksanakan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 4 kalau saya dek pemegang program diare dan merekap data diare dalam bentuk bulanan baik kasus yang ada di puskesmas maupun temuan kader di pusyandu jadi setiap bulannya direkap dan dikirim ke Dinas Kesehatan dek

Tabel 12. Pernyataan Informan Terhadap Kerja Sama Lintas Sektor Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Diare Di Puskesmas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 4 Ada dek...dari Dinkes Medan, ada dokter juga, saya sebagai

penanggug jawab program diare, tenaga kesling dan tenaga kesehatan lain juga ikut terlibat

Tabel 13 . Pernyataan Informan Terhadap Pelaksanaan Program Diare Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 5 Hahaha....owala dek...programnya entah gimana lah dek..payah bilang. Nanti udah mau di laksanakan ada aja halangannya, jadi gak berjalan lah dek ujung-ujungnyaa...

Tabel 14. Pernyataan Informan Terhadap Program Puskesmas Tentang Penyuluhan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 6 biasanya kalau ada penyuluhan di puskesmas saya ikutin juga dek... gak hanya penyuluhan aja dek tapi petugas gizi nya menimbang berat badan anak jadi kalau ada anak yang kurang gizi buruk dan sakit diare petugas gizi cepat melapor.


(16)

1.3 Monitoring

1.3.1 MonitoringProgram Pelayanan Kesehatan Diare

Tabel 15. Pernyataan Informan Terhadap Permasalahan Atau Kendala Dalam Penanganan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 1 Kendalanya menurut kami dek...susah mengumpulkan masyarakatnya karena mereka bekerja mayoritas pagi sampai sore Informan 2 kendalanya susah untuk mengatur petugas nyaa dek...saya sudah

capek mengingatakannya tapi yaa begitulah keadaanyaa sampai saat ini belum terlaksana dengan maksimal

Informan 3 masalahnyaa banyak tenaga kesehatan kurang aktif dalam menyikapi permasalahan yang ada di lapangan

Tabel 16. Pernyataan Informan Terhadap Hasil Kegiatan Yang Sudah Dilakukan Selama Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 1 Hasilnyaa menurut kami belum bembawa perubahan

Informan 2 Perubahannya masih sedikit karena belum di jalankan dengan baik Informan 3 Ya..adek tau lah gimana petugas-petugas puskesmas ini...banayak

membuat kegiatan aja,, tapi tidak ada terlaksana

Tabel 17 . Pernyataan Informan Terhadap Hambatan Dalam Pelaksanaan Program Diare Di Puskesmas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 4 yang saya rasakan sampai saat ini dek, hambatannya kalau ada kegiatan-kegitan rutin setiap minggunya susah untuk mengajak masyarakatnya dek untuk melakukan penyuluhan di posyandu, apalagi untuk kegitan program diare ini...karena udah biasa di anggap masyarakat penyakit diare ini, yasudahlah mereka pun gak peduli gitu...


(17)

Tabel 18 . Pernyataan Informan Terhadap Partisipasi Ibu Dalam Program Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 5 kalau ada balita sakit diare di posyandu pastinya saya cepat tangani sama petugas puskesmas juga. Kalau stok oralit kan selalu ada, jadi kalau ada anak yang sakit diare pasti ibuk kasih oralit. Ibuk kasih tau juga cara buat larutan gula garam kalau stok di rumah pasien tidak ada. Kalau penanganan diare itulah yang ibuk lakukan dek..

Tabel 19. Pernyataan Informan Terhadap Fasilitas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 6 Fasilitasnya cukup lengkap dek...kayak wastafel untuk cuci tangan aja tersedia, halamannya ada tempat sampah organik dan non organik, sarana tersedia cukup lengkap kayak di ruang poli dek itu ada timbangan, poster diare, dan lain-lain lah dek

1.4 Evaluasi

1.4.1 Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Diare

Tabel 20. Pernyataan Informan Terhadap Puskesmas Untuk Menghindari Penyakit DiareDi Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 1 Memberikan pengawasan terhadap program yang ada di puskesmas Informan 2 Lebih meningkatkan upaya kinerja petugas agar lebih bertanggung

jawab terhadap bidangnya masing-masing

Informan 3 Memberikan masukan kepada tenaga masyarakat agar memperhatikan masalah kesehatannya

Tabel 21. Pernyataan Informan Terhadap Upaya Dalam Menurunkan Masalah Kesehatan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan


(18)

Informan 4 Upayanya dek setiap ada pasien balita maupun orang dewasa yang sakit diare dilakukan pemeriksaan oleh dokter, diterapi dan diberikan nasehat tentang pencegahan diare. Kalau diarenya sudah berat jarang dilakukan di puskesmas biasanya kita cepat langsung rujuk ke rumah sakit dek

Tabel 22. Pernyataan Informan Terhadap Upaya Dalam Meningkatkan pelayanan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 5 untuk meningkatkan kami prinsip kayak tatalaksana diare yang sekarang digalakkkan oleh lintas diare, atau lima langkah tuntaskan diare seperti pemberian oralit, zink, pemberian ASI/makanan, pemberian antibiotik, dan pemberian menu sehat dek

Tabel 23. Pernyataan Informan Terhadap Upaya Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Informan Pernyataan

Informan 6 Kalau ada yang sakit diare segera datang berobat ke puskesmas pastinya cepat ditangani sama petugas yah...kalau di puskesmas ini sudah lumayan baik lah pelayanannya. Jadi diharapkan kesadaran masyarakat untuk berobat ke puskesmas supaya gak banyak masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan lah dek


(19)

(20)

(21)

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Astika,I. 2014.Analisis Pelaksanaan Program Diare di Puskesmas Medan Deli Kecamatan Medan Deli Tahun 2014.Skripsi.Medan:Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Sumatera Utara

Asshiddiqi.2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penanganan Diare Pada Balita di kelurahan Padang Bulan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Karya Tulis Ilmiah.Universitas Sumatera Utara.

Boyle.2000.Diare Kronis.In: Behrman,Kliegman&alvin,nelson,ed,Ilmu Kesehatan Anak Vol.2.Edisi 15.Jakarta

Depkes RI.2007.Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare.Edisi ke 5.Jakarta RI.2009.Defenisi Pelayanan Kesehatan.Jakarta

Dinas Kesehatan Kota Medan.2014. Profil Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2014.Medan

Efendi,Sofian 2012.Metode Penelitian Administrasi.Jakarta Friedman.1992. Teaching Planning Theory.Massachussetts

Hasbi.2010.Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penanganan Diare Pada Balita Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Barat.Kementrian Kesehatan RI.2011. Pembangunan Kesehatan.Jakarta

RI.2011.Pedoman Tatalaksana Diare,Ditjen P2PL.Jakarta

Novelan,P. 2015. Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria Di wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Tahun 2015.Skripsi.Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat.Universitas Sumatera Utara

Notoatmodjo,Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Penerbit Rineka Cipta.Jakarta

Munijaya ,Gde.2004.Manajemen Kesehatan Buku Kedokteran EGC.Jakarta Permenkes RI.2014.Pengertian Puskesmas.Jakarta


(23)

Undang-undang RI.2011.Buku Saku Petugas Kesehatan Tentang Lima Langkah Tuntaskan Diare (Lintas Diare).Jakarta

Puskesmas Pulo Brayan.2014.Laporan Tahunan Puskesmas Pulo Brayan.Medan

Kemenkes.RI.2013.Kejadian Diare di indonesia.Jakarta

Simadibrata,M.Daldiyono.2006.Diare Akut Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I Edisi VI.Jakarta

Zubir.2004.Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare Akut Pada Anak 0-35 bulan di Kabupaten Bantul.Jakarta

Sitinjak.,Lely.2011.Hubungan perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS Dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan BaligeSkripsi.Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat.Universitas Sumatera Utara

Sugiyono.2011. Metode Penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung.Alfabeta Saryono.Anggraeni.2010. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bidang

Kesehatan Pernerbit Nuha Medika.Yogyakarta

Soetrisno,R.2007.Faktor-faktor Dominan yang Memengaruhi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga di Kabupaten Jombang.Jakarta

Tjitro.2009.Teori PDCA’’ The Deming Wheel. Jakarta Undang-undang RI.2009.Pengertian kesehatan.Jakarta


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan lebih mendalam tentang monitoring pelaksanaan pelayanan kesehatan diare di Puskesmas Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat Tahun 2015.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan ,Kecamatan Medan Barat alasannya masih tinggi angka kejadian diare di puskesmas.dan kurang optimalnya program diare. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus -November 2015.(Survei pendahuluan sampai penelitian).

3.3Informan Penelitian

Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pegawai bidang PMK Dinas Kesehatan Kota Medan, Kepala Puskesmas Pulo Brayan, Dokter Puskesmas Pulo Brayan, Penanggungjawab Program Diare Puskesmas Pulo Brayan, Kader Posyandu, Ibu Balita yang Anaknya Menderita Diare.

Penentuan informan dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling.Teknik sampling dengan purposive sampling yaitu bahwa dalam penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dimana informan ini adalah orang-orang yang terlibat secara langsung terhadap permasalahan yang sedang diteliti (Saryono dan Anggraeni,2010).


(25)

41

Karakteristik dari masing-masing informan pada penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut:

3.1 Karakteristik Informan

No Informan Umur

(Tahun) Pendidikan Jabatan 1 Reni Fitria Ningsih 34 S1 Pegawai Bid.PMK

Dinkes Kota Medan 2 dr.Nuraisyah.M,Kes 52 S2 Kepala Puskesmas 3 dr.Nency Hutagalung 32 S2 Dokter Puskesmas 4 Fitriani Am.Keb 43 D3 Penanggung Jawab

Program Diare

5 Leni Marlina 30 SMA Kader Posyandu

6 Nurlela 30 SMA Ibu Balita yang

anaknya menderita Diare

Berdasarkan tabel di atas, bahwa karakteristik informan dalam penelitian ini berjumlah 6 yaitu dengan jenis kelamin perempuan, umur informan antara 26 – 52, dengan latar belakang pendidikan SMA, D3, SI dan S2. Jabatan informan yang bervariasi yaitu pegawai bidang pengendalian masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kota Medan, Kepala Puskesmas, Dokter Puskesmas, Penanggung jawab proram diare, kader posyandu, ibu balita anaknya menderita diare.dan bekerja sebagai ibu rumah tangga.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan sumber data yaitu

1. Wawancara mendalam (indepth interview) kepada para informan dengan berpedoman pada panduan wawancara yang telah di persiapkan.

2. Studi dokumentasi, data diperoleh dari catatan /laporan rutin pencatatan setiap hari (register) penderita diare yang datang ke sarana kesehatan, posyandu atau


(26)

kader agar dapat dideteksi tanda–tanda akan terjadinya KLB/wabah sehingga dapat segera dilakukan tindakan penanggulangan secepatnya.

3.5 Triangulasi

Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber,yaitu mendapatkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama,yakni dengan memilih informan yang dianggap dapat memberikan jawabab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan (Sugiyono,2011)

3.6 Analisa Data

Penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan poses pengumpulan data,interpretasi data dan dibuat matriks untuk mempermudah melihat data secara lebih sistematis (Miles dan Huberman dalam Herdiansyah,2012).


(27)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Puskesmas Pulo Brayan

Puskesmas Pulo Brayan terletak di jalan KL.Yos Sudarso No.136 A Kelurahan Pulo Brayan Kota,Kecamatan Medan Barat dengan luas wilayah 132 Ha. Adapun yang menjadi batas wilayah Puskesmas Pulo Brayan sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Medan Labuhan - Sebelah Timur : Percut Sei Tuan - Sebelah Barat : Labuhan Deli

- Sebelah Selatan : Medan Timur dan Medan Barat 4.1.2 Demografi

Wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan terdiri dari 2 kelurahan yaitu Kelurahan Pulo Brayan Kota dan Kelurahan Glugur Kota.Jumlah Lingkungan adalah sebesar 45 Lingkungan dengan jumlah penduduk 19.603 jiwa dan sebanyak 5.262 kepala keluarga.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Tahun 2015

No Kelurahan Jumlah Jumlah Penduduk Lingkungan 1. Glugur Kota 9.902 25

2. Pulo Brayan Kota 9.701 15 Jumlah 19.603 45 Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Pulo Brayan Tahun 2015


(28)

Tabel 4.2 Data Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Tahun 2015

No Sarana Kesehatan Jumlah

1. Balai Pengobatan 5 2. Rumah Sakit/ Klinik 2

3. Apotik 17

4. Optik 8

5. Praktek Dokter Umum Swasta 13

6. Praktek Dokter Spesialis Swasta 13 7. Praktek Dokter Gigi Swasta 8 8. BATRA

- Shinse 2

- Akupuntur 1

- Ahli Refleksi 2

- Tukang gigi 1

Jumlah 72

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Pulo Brayan Tahun 2015

Tabel 4.3 Data Tenaga Kesehatan di Wilayah Puskesmas Pulo Brayan Tahun 2015

No Tenaga Kesehatan Jumlah

1. Dokter Umum 4

2. Dokter Gigi 3

3. S2 2

4. Sarjana Kesehatan Masyarakat 2

5. Asisten Apoteker 3

6. Sarjana Non Medis 2

7. Para Medis 4

Jumlah 20


(29)

45

4.2 Perencanaan

4.2.1 Perencanaan Pelayanan Kesehatan Diare

Berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan dengan wawancara mendalam terhadap petugas Dinas Kesehatan Kota Medan, di peroleh hasil mengenai Perencanaan Pelayanan Kesehatan Diare sebagai berikut: 4.2.1.1 Kondisi Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan hasil wawncara yang diperoleh mengenai Kondisi Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan adalah sebagai berikut:

Berikut ini kutipan dari informan :

“Kondisinya wajar dek semangkin memburuk karena wilayah ini sangat rentan untuk terkena diare, banyak masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, dan sanitasinya tidak diperhatikan serta perilaku hidup bersihnya kurang baik”

(Informan 3) “Ya..menurut Ibu dek dari data yang ada masalah penyakit ini sudah biasa, jadi jumlah penderita diare semangkin bertambah dek...akibatnya banyak masyarakat yang menderita diare gak datang ke pelayanan kesehatan dek karena itu tadi masalahnya.... sepele dan sudah biasa terkena diare, jadi males mereka berobat. Tidak hanya itu saja karena melihat kondisi lingkungannya juga yang kumuh dan saya perhatikan masih banyak anak-anak di sekitarnya bermain tidak memakai alas kaki”

(Informan 1) Hasil wawancara yang diperoleh mengenai kondisi penyakit diare di wilayah kerja puskesmas pulo brayan bahwa kondisi penyakit diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan adalah masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, sepele dengan penyakit diare, sanitasi yang tidak diperhatikan, anak-anak yang tidak memakai alas kaki sehingga ini yang menjadi masalah penyebaran penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan tahun 2015.


(30)

4.2.1.2 Kebijakan Dalam Menangani masalah Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah penyakit diare adalah dengan membuat kebijakan, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam memecahkan masalah penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan. Berikut ini kutipan dari informan:

“Setau Ibu dek, kebijakan Puskesmas Pulo Brayan bagus tapi kalau masalah petugas kesehatannya kurang aktif dek..karena kurangnya pengawasan dari Kapus sendiri dek”

(Informan 1)

“Pernah dibuat kebijakan dek, tapi tidak berjalan dengan maksimal, cuma terakhir ini, kami membuat kebijakan baru mengenai penurunan angka kesakitan diare pada balita dan anak-anak dek”

(Informan 2) Hasil wawancara yang diperoleh mengenai Kebijakan dalam menangani masalah penyakit diare di wilayah kerja puskesmas pulo brayan bahwa kebijakan yang tidak terlaksana dengan baik dapat dilakukan dengan membuat kebijakan yang baru untuk mengurangi angka kesakitan diare sehingga lebih di fokuskan kepada penanggung jawab program diare yang merupakan peranan penting dalam pelaksanaan program diare tetapi pelaksanaan kebijakan dalam menangani masalah diare juga dilakukan dengan kebijakan yang sudah di sepakati oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan.

4.2.1.3 Rencana Mengenai Masalah Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Adapun rencana untuk mengatasi masalah penyakit diare adalah dengan melakukan pelatihan dan penyuluhan, tujuannya adalah lebih meningkatkan


(31)

47

kemampuan kopetensi yang dimiliki dalam hal ini Dinas Keehatan Kota Medan perlu mengadakan pelatihan kepada kader dan petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan hasil wawncara yang diperoleh mengenai Kondisi Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan adalah sebagai berikut:

Berikut ini kutipan dari informan :

“Mengenai masalah penyakit diare ini Ibu sangat khawatir dek..karena ini menjadi masalah sangat serius untuk ditangani, kami ada rencana untuk melakukan pelatihan kader tentang diare di wilayah kerja Puskesmas Polu Brayan khusnya melakukan penyuluhan untuk anak-anak sekolah dasar dek, ini masih kami rencanakan dek coalnya ada perubahan kebijakan jadi belum tau kapan pelaksanaannya, untuk sasaranya anak sekolah kelas 1-6 SD”

(Informan 1) “Rencana kedepannya sebaiknya membuat pelatihan untuk para kader dan tenaga kesehatan lainnya...sehingga kader-kader dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai masalah diare dek”

(Informan 3) Hasil wawancara yang diperoleh tentang rencana mengenai masalah penyakit diare di wilayah kerja puskesmas pulo brayan bahwa Pelatihan pernah dilakukan dan pelatihan tersebut diberikan kepada penanggung jawab program diare.khususnya pada Kepala Puskesmas namun bagi yang pernah mendapatkan pelatihan tidak mengikuti pelatihan lagi, pelatihan dari Dinas Kesehatan lebih aktif diberikan kepada penanggung jawab program diare, kader dan petugas kesehatan lainnya.


(32)

4.2.1.4 Kebutuhan Obat Dalam Mengobati Pasien Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Kebutuhan obat diare sangat dibutuhkan dalam mendukung monitoring pelaksanaan pelayanan kesehatan diare.

Berikut ini kutipan dari informan :

“Setau saya dek kebutuhan obat di Puskesmas Pulo Brayan lengkap karena waktu saya mengunjungi untuk mengawasi fasilitas yang ada di Puskesmas ketersediaan obat lengkap sesuai dengan standar prasarana dan sarana”

(Informan 1) Kutipan tersebut di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan : “Kalau persedian obat untuk pasien diare pasti adalah dek...apalagi kan pasien yang datang rata-rata penyakitnya diare jadi kami banyak obat untuk pasien yang terkena diare”

(Informan 2) Menurut informan, kebutuhan obat diare yang mendukung monitoring pelaksanaan program diare cukup lengkap dan persediaan selalu ada, hal ini juga sejalan dengan hasil observasi penelitian yang telah dilakukan dengan melihat hasil laporan obat diare di Puskesmas Pulo Brayan yang menyatakan kebutuhan obat diare cukup lengkap.

4.2.1.5 Rencana Dalam Meningkatkan Kemampuan Dan Kegiatan Tenaga Kesehatan Puskesmas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa dalam meningkatkan kemampuan dan kegiatan tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan :

“Sebaiknya dilakukan pembinaan kepada tenaga kesehatan tentang cara menyampaikan kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya diare”


(33)

49

Menurut informan dari Dinas Kesehatan Kota Medan, pembinaan terhadap petugas kesehatan sangat perlu untuk dilakukan karena pembinaan ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran terhadap petugas kesehatan agar memampuan tenaga kesehatan dapat disampaikan kepada kader-kader dan masyarakat dalam mencegah masalah diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan :

“Ya....lebih di tingkatkan lagi la dek kemampuan kader-kader di Puskesmas ini...lebih berperan aktif lagi supaya kegiatan yang dilakukan dapat membawa perubahan”

(Informan 3)

Berdasarkan pernyataan informan bahwa tidak hanya tenaga kesehatan saja yang di perlu di bina dalam meningkatkan kemampuannya tetapi kader juga di bin agar membawa perubahan.

4.2.1.6 Petugas Yang Membantu Dalam Pelaksanaan Diare Di Puskesmas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa petugas yang membantu pelaksanaan pelayanan kesehatan diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan. Berikut kutipan dari informan :

“Yang membantu ibu saat pelaksanaan program diare itu ada kader 1 orang dan bidan desa itu kalau di Posyondu dek, kalau ke masyarakat ibuk dan 2 anggota ibu di bagian promkes”

(Informan 4) Menurut pernyataan di atas, bahwa yang membantu informan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan diare adalah kader dan bidan desa untuk membantu masyarakat dalam mencegah terjadinya diare.


(34)

4.2 1.7 Proses Pengobatan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa proses pengobatan diare di Puskesmas Polu Brayan.

Berikut kutipan dari informan :

Proses pengobatannya dengan pemberian oralit, zink, antibiotik serta kalau di puskesmas dokternya ramah kalau anak-anak yang sakit diare di kasih penyuluhan tentang bagaimana cara mencegah diare”

(Informan 5) Menurut pernyataan informan di atas bahwa proses pengobatan diare dilakukan dengan cara memberikan obat oralit, zink, antibiotik serta penyuluhan tentang cara mencegah diare.

4.2.1.8 Pemeriksaan Dan Pengobatan Diare Yang Dilakukan Oleh Tenaga Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa pemeriksaan dan pengobatan diare yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan kutipan dari informan :

Pengobatannya biasa aja dek, sama lah seperti berobat di Rumah Sakit, paling ibu di tanya-tanya juga tentang anak ibu, di periksa, setelah itu di sarankan sama dokter untuk banyak minum air putih, jangan jajan sembarangan dan dikasih oralit”

(Informan 6) Menurut pernyataan informan di atas, bahwa pengobatan diare yang diberikan oleh tenaga kesehatan biasa aja yaitu informan di tanya tentang keadaan anaknya, pemeriksaan, banyak minum air putih dan diberikan oralit.


(35)

51

4.2.1.9 Pelayanan Yang Diberikan Petugas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa pelayanan yang diberikan kepada petugas terhadap informan di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan. Berikut ini kutipan dari informan :

Pelayanannya baik dek, petugas kesehatannya juga ramah, lembut dan tidak terlalu lama menunggu, masyarakat disini kalau sakit berobatnya kepuskesmas, berarti kan kepercayaan masyarakat berobat ke puskesmas sudah baik dek. Nah...itu kan tidak terlepas dari pelayanan petugas kan, berarti selama ini petugas sudah baik melayani masyarakatnya”

(Informan 6) Menurut pernyataan informan di atas, bahwa pelayanan yang diberikan kepada petugas adalah pelayanannya baik, ramah, lembut dan tidak menunggu dalam proses pelayanan.

4.3 Pelaksanaan

4.3.1 Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare

Berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan dengan wawancara mendalam terhadap petugas Dinas Kesehatan Kota Medan, di peroleh hasil mengenai Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Diare sebagai berikut :

4.3.1.1 Pelaksanaan Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa Pelaksanaan Program Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan kutipan dari informan:

Pelaksanaan program diare sebelumnya sudah pernah di buat tetapi tidak terlaksana dengan maksimal dek...tapi rencana kami kedepannya program yang belum terlaksana akan tetap dilaksanakan dengan kebijakan yang terbaru”


(36)

Menurut pernyataan informan diatas bahwa pelaksanaan program kerja sebelumnya pernah di buat tetapi belum terlaksana dengan maksimal sehingga program yang belum berjalan sebelumya akan tetap di laksanakan dengan kebijakan yang baru.

4.3.1.2 Pelaporan Dalam Melaksanakan Program Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa pelaporan dalam melaksanakan program di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut ini kutipan dari informan :

“Kalau saya dek pemegang program diare dan merekap data diare dalam bentuk bulanan baik kasus yang ada di puskesmas maupun temuan kader di pusyandu jadi setiap bulannya direkap dan dikirim ke Dinas Kesehatan dek”

(informan 4) Menurut pernyataan di atas, bahwa pelaporan informan dalam melaksanakan program adalah merekap data dalam bentuk bulanan kemudian dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Medan.

4.3.1.3 Kerja Sama Lintas Sektor Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa kerja sama lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan diare di Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut ini kutipan dari informan :

“Ada dek...dari Dinkes Medan, ada dokter juga, saya sebagai penanggug jawab program diare, tenaga kesling dan tenaga kesehatan lain juga ikut terlibat”


(37)

53

Menurut pernyataan di atas, bahwa kerja sama lintas sektor dengan informan dalam mendukung pelaksanaan program diare adalah Dinas Kesehatan Kota Medan, penanggung jawab program, tenaga kesling dan tenaga kesehatan lainnya.

4.3.1.4 Pelaksanaan Pelayanan kesehatan Diare Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan. Beikut kutipan dari informan:

“Hahaha....owala dek...programnya entah gimana lah dek..payah bilang. Nanti udah mau di laksanakan ada aja halangannya, jadi gak berjalan lah dek ujung-ujungnyaa...”

(Informan 5) Menurut pernyataan di atas, bahwa pelaksanaan diare kepada masyarakat adalah tidak berjalan dengan baik.karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk berobat.

4.3.1.5 Program Puskesmas Tentang Penyuluhan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukakan bahwa Program Puskesmas Tentang Penyuluhan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan daari informan:

“biasanya kalau ada penyuluhan di puskesmas saya ikutin juga dek...gak hanya penyuluhan aja dek tapi petugas gizi nya menimbang berat badan anak jadi kalau ada anak yang kurang gizi buruk dan sakit diare petugas gizi cepat melapor”


(38)

Menurut pernyataan di atas, bahwa program puskesmas informan tentang penyuluhan diare adalah tidak hanya memberikan penyuluhan saja tetapi petugas gizi nya menimbang berat badan anak jadi kalau ada anak yang kurang gizi buruk dan sakit diare petugas gizi cepat melapor.

4.4 Monitoring

4.4.1 Monitoring Pelayanan Kesehatan Diare

Berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan dengan wawancara mendalam terhadap petugas Dinas Kesehatan Kota Medan, di peroleh hasil mengenai Monitoring Pelayanan Kesehatan Diare sebagai berikut : 4.4 1.1 Permasalahan Atau Kendala Dalam Penanganan Diare Di

Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang di lakukan bahwa Permasalahan Atau Kendala Dalam Penanganan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan:

“Kendalanya susah untuk mengatur petugas nyaa dek...saya sudah capek mengingatakannya tapi yaa begitulah keadaanyaa sampai saat ini belum terlaksana dengan maksimal”

(Informan 2) Menurut pernyataan di atas, bahwa permasalahan atau kendala dalam penanganan adalah sulit untuk mengatur petugasnya sehingga sampai sekarang program belum terlaksana dengan baik.


(39)

55

4.4.1.2 Hasil Kegiatan Yang Sudah Dilakukan Selama Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang di lakukan bahwa Hasil Kegiatan Yang Sudah Dilakukan Selama Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan:

“Perubahannya masih sedikit karena belum di jalankan dengan baik”

(Informan 2)

Menurut pernyataan di atas, bahwa hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan perubahannya sampai saat ini belum berjalan dengan baik masih mendapatkan sedikit perubahannya.

4.4.1.3 Hambatan Dalam Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Di Puskesmas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa Hambatan Dalam Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Di Puskesmas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan:

“Yang saya rasakan sampai saat ini dek, hambatannya kalau ada kegiatan-kegitan rutin setiap minggunya susah untuk mengajak masyarakatnya dek untuk melakukan penyuluhan di posyandu, apalagi untuk kegitan program diare ini...karena udah biasa di anggap masyarakat penyakit diare ini, ya sudahlah mereka pun gak peduli gitu...”

(Informan 4) Menurut pernyataan di atas, bahwa hambatan informan dalam pelaksanaan diare adalah susah untuk mengajak masyarakat ikut serta dalam penyuluhan di Posyandu.


(40)

4.4.1.4 Partisipasi Ibu Dalam Pencegahan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa Partisipasi Ibu Dalam Pencegahan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan:

“Kalau ada balita sakit diare di posyandu pastinya saya cepat tangani sama petugas puskesmas juga. Kalau stok oralit kan selalu ada, jadi kalau ada anak yang sakit diare pasti ibuk kasih oralit. Ibuk kasih tau juga cara buat larutan gula garam kalau stok di rumah pasien tidak ada. Kalau penanganan diare itulah yang ibuk lakukan dek”

(Informan 5) Menurut pernyataan di atas, bahwa partisipasi informan dalam diare adalah dengan membantu pasien di posyandu serta membantu pasien untuk membuat larutan gula garam.

4.4.1.5 Fasilitas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa Fasilitas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan:

“Fasilitasnya cukup lengkap dek...kayak wastafel untuk cuci tangan aja tersedia, halaman ada tempat sampah organik dan non organik, sarana tersedia cukup lengkap kayak di ruang poli dek itu ada timbangan, poster diare dan lain-lain lah dek”

(Informan 6) Menurut pernyataan informan di atas, bahwa fasilitas puskesmas adalah wastafel untuk cuci tangan aja tersedia, halamannya ada tempat sampah organik


(41)

57

dan non organik, sarana tersedia cukup lengkap kayak di ruang poli dek itu ada timbangan, poster diare dan lain-lain.

4.5 Evaluasi

4.5.1 Evaluasi Pelayanan Kesehatan Diare

Berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan dengan wawancara mendalam terhadap petugas Dinas Kesehatan Kota Medan, di peroleh hasil mengenai Monitoring Pelayanan Kesehatan Diare sebagai berikut : 4.5.1.1 Pelayanan Puskesmas Untuk Menghindari Penyakit Diare Di

Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa Puskesmas Untuk Menghindari Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan:

Lebih meningkatkan upaya kinerja petugas agar lebih bertanggung jawab terhadap bidangnya masing-masing dan Memberikan masukan kepada tenaga masyarakat agar memperhatikan masalah kesehatannya”.

(Informan 2) Menurut pernyataan informan di atas bahwa,agar lebih meningkatkan kinerja petugas sehingga bertanggung jawab atas bidangnya masing-masing yang telah diberikan pimpinannya dan juga dapat memperhatikan masalah kesehatan masyarakatnya.

4.5.1.2 Upaya Dalam Menurunkan Masalah Kesehatan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang di lakukan bahwa Upaya Dalam Menurunkan Masalah Kesehatan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.


(42)

Berikut kutipan dari informan:

“Upayanya dek setiap ada pasien balita maupun orang dewasa yang sakit diare dilakukan pemeriksaan oleh dokter, diterapi dan diberikan nasehat tentang pencegahan diare. Kalau diarenya sudah berat jarang dilakukan di puskesmas biasanya kita cepat langsung rujuk ke rumah sakit dek”

(Informan 4) Menurut pernyataan di atas, bahwa upaya informan dalam menurunkan masalah kesehatannya adalah setiap ada pasien balita maupun orang dewasa yang sakit diare dilakukan pemeriksaan oleh dokter, diterapi dan diberikan nasehat tentang pencegahan diare.

4.5.1.3 Upaya Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang di lakukan bahwa Upaya Dalam Meningkatkan Program Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan:

“Untuk meningkatkan kami prinsip kayak tatalaksana diare yang sekarang digalakkkan oleh lintas diare, atau lima langkah tuntaskan diare seperti pemberian oralit, zink, pemberian ASI/makanan, pemberian antibiotik, dan pemberian menu sehat dek”

(Informan 5) Menurut pernyataan di atas, bahwa upaya informan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan diare adalah menggalakkan tatalaksana serta 5 langkah tuntaskan diare seperti pemberian oralit, zink, pemberian ASI/makanan, pemberian antibiotik, dan pemberian menu sehat.


(43)

59

4.5.1.4 Upaya Dalam Mendukung Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan bahwa upaya dalam mendukung pelaksanaan Diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berikut kutipan dari informan :

“Kalau ada yang sakit diare segera datang berobat ke puskesmas pastinya cepat ditangani sama petugas yah...kalau di puskesmas ini sudah lumayan baik lah pelayanannya. Jadi diharapkan kesadaran masyarakat untuk berobat ke puskesmas supaya gak banyak masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan lah dek”

(Informan 6) Menurut pernyataan di atas, bahwa upaya informan dalam mendukung pelaksanaan diare adalah segera datang ke puskesmas, dan kesadaran masyarakat untuk berobat ke Puskesmas Pulo Brayan.


(44)

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Perencanaan

Perencanaan tingkat puskesmas merupakan pandangan menyeluruh terhadap semua tugas,fungsi dan peranan yang akan dijalankan serta menjadi tuntutan dalam proses pencapaian tujuan puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan puskesmas merupakan inti manajemen puskesmas karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan.Dengan perencanaan puskesmas memungkinkan para para pengambil keputusan dan pimpinan puskesmas untuk menggunakan sumber daya puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan manajemen puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif (Sutisna,2011)

Perencanaan dalam sebuah organisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program-program dalam organisasi tersebut dapat menunjang terlaksananya tujuan dari organisasi yang tentunya ditentukan bagaimana seorang manajer menyusun sebuah perencanaan tersebut. Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan urganisai,menentukan strategiuntuk pencapaian tujuan organisasi tersebut mengintekrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.Perencanaan ialah tahap menetapkan target atau sasaran yang ingin dicapai dalam peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin dipecahkan, yaitu turunnya jumlah kejadian diare, kemudian menentukan metode, strategi dan kebijakan untuk mencapai target tersebut.


(45)

61

5.1.1 Kondisi Penyakit Diare

Kondisi penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerja puskesmas pulo brayan, dengan melihat jumlah penderita diare yang ada, maka dalam meningkatkan perencanaan pelayanan kesehatan sangat dipertimbangkan dalam melaksanakan upaya pencegahan.Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga.

Menurut Green (1990) dalam Notoatmodjo (2007) salah satu faktor seseorang melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah faktor pemungkin (enambling factor) yaitu faktor pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu tindakan atau motivasi. Faktor pemicu tersebut mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah,ketersediaan jamban, makanan bergizi dan sebagainya. Berdasarkan 7 indikator PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat yang berhubungan dengan kejadian diare adalah bayi diberi ASI eksklusif, penimbangan bayi dan balita, mencuci tangan pakai sabun, menggunakan air bersih, dan menggunakan jamban.

Dari hasil penelitian dengan semua informan dalam perencanaan mengenai kondisi penyakit diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan menyatakan bahwa masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, sepele dengan penyakit diare, sanitasi yang tidak diperhatikan seperti sanitasi air bersih, tidak cuci tangan saat menjamah makanan dan anak-anak yang tidak memakai alas


(46)

kaki sehingga ini yang menjadi masalah penyebaran penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan tahun 2015.

5.1.2 Kebijakan Dalam Menangani Masalah Penyakit Diare

Dalam menangani masalah penyakit diare ini banyak yang perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan dalam program diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kebijakan yang tidak terlaksana dengan baik karena petugasnya kurang sehingga membuat kebijakan yang baru untuk mengurangi angka kesakitan diare. Kebijakan lebih di fokuskan kepada penanggung jawab program diare yang merupakan peranan penting dalam pelaksanaan program diare tetapi pelaksanaan kebijakan dalam menangani masalah diare juga dilakukan dengan kebijakan yang sudah di sepakati oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan penelitian Indriani (2014), kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam hal penyehatan lingkungan meliputi: Pemeriksaan sanitasi rumah penduduk, pemeriksaan bakteriologis perusahaan air minum isi ulang, penyuluhan PHBS dan menjalin kerjasama dengan lintas sektor yaitu Pihak Kecamatan dan Pihak Keluarahan. Kegiatan yang dilakukan adalah melalui kegiatan gotong royong. Di Kecamatan Medan Deli gotong royong dilakukan 2 kali setiap minggunya yaitu gotong royong massal setiap hari sabtu dan gotong royong di kelurahan setiap hari minggu.

5.1.3 Rencana Mengenai Masalah Penyakit Diare

Adapun rencana untuk mengatasi masalah penyakit diare adalah dengan melakukan pelatihan dan penyuluhan, tujuannya adalah lebih meningkatkan


(47)

63

kemampuan kopetensi. Pelatihan pernah dilakukan khususnya pada Kepala Puskesmas namun bagi yang pernah mendapatkan pelatihan tidak mengikuti pelatihan lagi, pelatihan dari Dinas Kesehatan lebih aktif diberikan kepada penanggung jawab program diare, kader dan petugas kesehatan lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa rencana mengenai masalah diare dapat dilakukan dengan pelatihan kepada penanggung jawab program diare, kader dan petugas kesehatan lainnya di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Manullang (2004), menyatakan bahwa pelatihan sebagai imbalan kegiatan yang di desain untuk memperbaiki atau meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petugas yang bersangkutan lebih maju dalam melaksanakan tugas tertentu.

5.1.4 Kebutuhan Obat Dalam Mengobati Pasien Diare

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wijayanto (2004), menyatakan bahwa agar hasil pelaksanaan kegiatan jasa pelayanan kesehatan perlu direncanakan sebaik-baiknya, diantaranya adalah kelengkapan fasilitas, peralatan kedokteran dan obat-obatan yang cukup dan bermutu sehingga memberi kepuasan pada tenaga medis dan paramedis pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kebutuhan obat diare cukup lengkap dan persediaan selalu ada, hal ini juga sejalan dengan hasil observasi penelitian yang telah dilakukan dengan melihat hasil laporan obat diare di Puskesmas Pulo Brayan yang menyatakan kebutuhan obat diare cukup lengkap.


(48)

5.1.5 Rencana Dalam Meningkatkan Kemampuan Dan Kegiatan Tenaga Kesehatan

Dalam meningkatkan kemampuan dan kegiatan tenaga kesehatan perlu dilakukan pembinaan untuk memberikan pembelajaran kepada petugas kesehatan agar dapat membantu dalam meningkatkan sumber daya manusia di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Sumber daya manusia puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan,jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan tersebut dihitung berdasarkan analisis beban kerja dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan,jumlah penduduk dan persebarannya,karakteristik wilayah kerja,luas wilayah kerja,ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja dan pembagian waktu kerja (Kemenkes RI,2014)

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa pembinaan terhadap petugas kesehatan sangat perlu untuk dilakukan karena pembinaan ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran terhadap petugas kesehatan agar memampuan tenaga kesehatan dapat disampaikan kepada kader-kader dan masyarakat dalam mencegah masalah diare di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan. Selain itu tidak hanya tenaga kesehatan saja yang perlu di bina dalam meningkatkan kemampuannya tetapi kader juga di bin agar membawa perubahan.


(49)

65

5.1.6 Petugas Yang Membantu Dalam Pelaksanaan Program Diare

Dalam pelaksanaan program diare yang sangat berperan penting selain penanggung jawab adalah seorang kader karena kader dapat membantu masyarakat dalam mencegah masalah diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa yang membantu informan dalam pelaksanaan program diare adalah kader dan bidan desa untuk membantu masyarakat dalam mencegah terjadinya diare.

Menurut Muninjaya (2004) wawasan dan motivasi kerja kader sebaiknya terus dibina agar tugas yang diberikan kepada mereka dapat dikerjakan secara optimal.mereka harus disadarkan bahwa tugas mereka sangat penting artinya bagi pembangunan kesehatan warga mereka sehingga tugas mereka bukan semata-semata untuk kepentingan program kesehatan puskesmas.

Kader juga merupakan masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam melaksakan program diare maka untuk lebih meningkatkan motivasi bekerja dibutuhkan suatu reward atau hadiah agar lebih meningkatkan kinerjanya sebagai role model masyarakat.

5.1.7 Proses Pengobatan Diare

Proses pengobatan diare merupakan suatu upaya yang dilakukan tenaga kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien serta mendukung evalusi sistem pelaksanaan program pengendalian diare yang sudah cukup lengkap.


(50)

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa proses pengobatan diare dilakukan dengan cara memberikan obat oralit, zink, antibiotik serta penyuluhan tentang cara mencegah diare.

Pengobatan diare terdiri dari pemberian zink,probiotik,dan antibiotik pada pasien dengan keluhan diare berdarah/bercampur mukus (Friedman,2006) sedangkan menurut katzung (2007) pemberian obat diare yang sering digunakan adalah bismuth subsalicylate yang merupakan agen pelindung mukosa usus,dan kaolin pektin sebagai penyerap bakteri,toksinserta cairan yang berfungsi untuk mengurangi cairan di feses.

5.1.8 Pemeriksaan Dan Pengobatan Diare

Pemeriksaan dan pengobatan diare merupakan suatu upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam membantu menyelesaikan masalah diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa pengobatan diare yang diberikan oleh tenaga kesehatan biasa aja yaitu informan di tanya tentang keadaan anaknya, pemeriksaan, banyak minum air putih dan diberikan oralit.

Kementrian Kesehatan RI Tahun 2011 mengeluarkan kebijakan tatalaksana diare yaitu LINTAS diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare), yang terdiri atas: pemberian oralit, pemberian tablet zinc selama 10 hari berturut-turut, meneruskan ASI-Makan, pemberian antibiotik secara selektif dan pemberian nasihat pada ibu/keluarga.


(51)

67

5.1.9 Pelayanan Yang Diberikan Petugas

Pelayanan yang diberikan petugas kesehatan merupakan suatu bentuk jasa pelayanan kesehatan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana sehingga memberi kepuasan kepada pasien.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukakan Wijayanto (2004), menyatakan bahwa agar hasil pelaksanaan kegiatan jasa pelayanan kesehatan perlu direncanakan sebaik-baiknya, diantaranya adalah kelengkapan fasilitas, peralatan kedokteran dan obat-obatan yang cukup dan bermutu sehingga memberi kepuasan pada tenaga medis dan paramedis pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan kepada petugas adalah pelayanannya sudah mendukung dalam pengobatan diare pasien tidak terlalu lama menunggu dalam proses pengobatan.

Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan menurut Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan).

5.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan.


(52)

5.2.1 Pelaksanaan Program Kerja

Pelaksanaan program kerja merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kebijakan yang ada dalam menjalankan tanggung jawab yang sudah terlaksana maupun belum terlaksana.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa pelaksanaan program kerja sebelumnya pernah di buat tetapi belum terlaksana dengan maksimal sehingga program yang belum berjalan sebelumya akan tetap di laksanakan dengan kebijakan yang baru.

5.2.2 Pelaporan

Pelaporan program diare merupakan catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan program diare dan akan disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan terhadap kegiatan tersebut.Proses pelaporan dilakukan secara tertulis,manfaat pelaporan,meliputi pertanggung jawaban tentang pelaksanaan kegiatan,memberikan secara terdokumentasi,bahan bukti kegiatan.Pelaporan pada program diare di berikan sebulan sekali kepada atasan.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa pelaporan informan dalam melaksanakan program adalah merekap data dalam bentuk bulanan kemudian dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Medan.


(53)

69

5.2.3 Kerja Sama Lintas Sektor Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Diare

Dalam mendukung pelaksanaan program diare perlu kerja sama antara lintar sektor dengan tenaga kesehatan agar program penegndalian masalah penyakit diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan tersebut dapat berhasil.

Berdasarkan hasil penelitian informan bahwa kerja sama lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan program diare adalah Dinas Kesehatan Kota Medan.

Sesuai dengan hasil di atas, Soetrisno (2007) berpendapat penerima program hanya dapat melaksanakan keputusan (tindakan) ketika mereka diberikan fasilitas, sehingga tujuan program sering tidak tercapai karena kurangnya kesadaran dan pemahaman penerima program akan tujuan program yang dilaksanakan.

5.2.4 Pelaksanaan Program Diare Pada Masyarakat

Pelaksanaan program diare yang dilakukan kepada masyarakat merupakan suatu upaya pencegahan diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan. Pelaksanaan dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui penyebab diare sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah penyakit diare tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa bahwa pelaksanaan program diare kepada masyarakat adalah tidak berjalan dengan baik.

Soetrisno (2007) berpendapatpenerima program hanya dapat melaksanakan keputusan (tindakan) ketika mereka diberikan fasilitas, sehingga


(54)

tujuan program sering tidak tercapai karena kurangnya kesadaran dan pemahaman penerima program akan tujuan program yang dilaksanakan.

5.2.5 Program Puskesmas Tentang Penyuluhan Diare

Program puskesmas tentang penyuluhan diare merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah penyakit diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan hasil penelitian informan 6 yaitu ibu pasien menyatakan bahwa program puskesmas informan tentang penyuluhan diare adalah tidak hanya memberikan penyuluhan saja tetapi petugas gizi nya menimbang berat badan anak jadi kalau ada anak yang kurang gizi buruk dan sakit diare petugas gizi cepat melapor.

Dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional, khususnya di bidang kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bahwa masyarakat bukanlah sebagai objek tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri. Pada hakikatnya, kesehatan dipolakan mengikutsertakan masyarakat secara aktif dan bertanggung jawab (Efendi, 2009).

Promosi kesehatan adalah suatu program perubahan perilaku masyarakat yang menyeluruh, dalam konteks masyarakatnya. Bukan hanya perubahan perilaku (within people), tetapi juga perubahan lingkungannya. Perubahan perilaku tanpa diikuti perubahan lingkungan tidak akan efektif, perilaku tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh sebab itu, promosi kesehatan bukan sekedar mengubah perilaku saja tetapi juga mengupayakan perubahan lingkungan, sistem, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).


(55)

71

5.3 Monitoring

Monitoring merupakan upaya supervisi dan reviewe kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan.

Monitoring atau pengawasan akan membantu untuk menjamin agar program yang dilakukan dapat berjalan seperti yang diharapkan dan membantu tenaga serta pengawas untuk mempertahankan jumlah dan mutu pekerjaan yang diharapkan. Pengawasan yang baik adalah pengawasan yang tepat waktu, sederhana, minimal, dan luwes (McMahon, 1999).

5.3.1 Permasalahan Atau Kendala Dalam Penanganan Program Diare Permasalahan atau kendala dalam penanganan program diare merupakan upaya untuk mencari solusi dalam mencapai tujuan agar program dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian informan bahwa permasalahan atau kendala dalam penanganan adalah sulit untuk mengatur petugasnya sehingga sampai sekarang program belum terlaksana dengan baik.

5.3.2 Hasil Kegiatan Yang Sudah Dilakukan

Hasil kegiatan yang sudah dilakukan merupakan suatu laporan yang telah dipertanggung jawabkan oleh petugas kesehatan dalam mencapai suatu program yang telah sepakati bersama untuk menyelesaikan masalah penyakit diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan


(56)

perubahannya sampai saat ini belum berjalan dengan baik masih mendapatkan sedikit perubahannya.

5.3.3 Hambatan Dalam Pelaksanaan Program Diare

Hambatan dalam pelaksanaan program diare merupakan masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalankan program diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa bahwa hambatan informan dalam pelaksanaan program diare adalah susah untuk mengajak masyarakat ikut serta dalam penyuluhan di Posyandu.

Hambatan dalam kegiatan penyehatan lingkungan adalah rendahnya peran serta masyarakat untuk ikut bertanggungjawab menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat banyak yang tidak perduli dan beranggapan bahwa kebersihan lingkungan hanya merupakan tanggungjawab pemerintah setempat saja yaitu : Camat, lurah dan kepala lingkungan. Padahal kegiatan royong sangat membutuhkan keterlibatan masyarakat.

5.3.4 Partisipasi Ibu Dalam Program Diare

Partisipasi ibu dalam program diare adalah dengan membantu masalah diare dalam bentuk kepedulian ibu untuk mencegah terjadinya diare.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa partisipasi informan dalam program diare adalah dengan membantu pasien di posyandu serta membantu pasien untuk membuat larutan gula garam.

Hal ini sejalan dengan pendapat Friedmann (1992), peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan akan memengaruhi masyarakat dalam mengambil


(57)

73

keputusan atau bertindak positif. Partisipasi masyarakat dapat berupa pemberdayaan masyarakat atau peran serta melaksanakan kegiatan program, seperti gotong royong dan penyuluhan yang ditanggungjawabi oleh masyarakat sendiri.

5.3.5 Fasilitas

Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dapat mebantu proses pemeriksaan dan pengobatan masalah penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Bersarkan penelitian yang dilakukan Wijayanto (2004), menyatakan bahwa agar hasil pelaksanaan kegiatan jasa pelayanan kesehatan perlu direncanakan sebaik-baiknya, diantaranya adalah kelengkapan fasilitas, peralatan kedokteran dan obat-obatan yang cukup dan bermutu sehingga memberi kepuasan pada tenaga medis dan paramedis pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakanbahwa fasilitas puskesmas adalah wastafel untuk cuci tangan aja tersedia, halamannya ada tempat sampah organik dan non organik, sarana tersedia cukup lengkap kayak di ruang poli dek itu ada timbangan, poster diare dan lain-lain.

5.4 Evaluasi

Penilaian menurut WHO adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian,pelaksanaan dan perencaan suatu program melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan selanjutnya


(58)

Dalam pelaksanaan suatu program perlu adanya evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksaan Progran Diare.Evaluasi dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan terhadap petugas puskesmas dan terhadap masyarakat secara periodik,hasil evaluasi akan dibahas untuk mencari cara untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program.

Evaluasi dilaksanakan secara lintas program/lintas sektor pada akhir tahun yang hasilnya dapat digunakan untuk menyusun program kerja tahun berikutnya.Pemantauan untuk mengetahui hambatan serta peluang dilaksanakan tiap bulan saat mini lokakarya puskesmas,yang akan dipakai untuk perbaikan pelaksanaan Program Diare.

5.4.1 Program Puskesmas Untuk Menghindari Penyakit Diare

Program puskesmas dalam menghindari permasalahan penyakit diare merupakan suatu upaya yang dilakukan petugas kesehatan dalam mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang telah diberikan.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa agar lebih meningkatkan kinerja petugas sehingga bertanggung jawab atas bidangnya masing-masing yang telah diberikan pimpinannya dan juga dapat memperhatikan masalah kesehatan masyarakatnya.

5.4.2 Upaya Dalam Menurunkan Masalah Kesehatan Diare

Upaya dalam menurunkan masalah kesehatan diare merupakan suatu program dalam mencegah terjadinya peningkatan terhadap masalah kesehatan khususnya penderita diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.


(59)

75

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa upaya informan dalam menurunkan masalah kesehatannya adalah setiap ada pasien balita maupun orang dewasa yang sakit diare dilakukan pemeriksaan oleh dokter, diterapi dan diberikan nasehat tentang pencegahan diare.

5.4.3 Upaya Dalam Meningkatkan Program Diare

Upaya dalam meningkatkan program diare merupakan suatu bentuk upaya meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa upaya informan dalam meningkatkan program diare adalah menggalakkan tatalaksana serta 5 langkah tuntaskan diare seperti pemberian oralit, zink, pemberian ASI/makanan, pemberian antibiotik, dan pemberian menu sehat.

5.4.4 Upaya Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Diare

Upaya dalam mendukung pelaksanaan program diare merupakan bentuk kepedulian masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

Berdasarkan hasil penelitian informan menyatakan bahwa upaya informan dalam mendukung pelaksanaan program diare adalah segera datang ke puskesmas, dan kesadaran masyarakat untuk berobat ke Puskesmas Pulo Brayan.

Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dinilai masih rendah, Dari hasil wawancara dengan kader diketahui bahwa pengelolaan sampah tidak terkelola dengan baik, masyarakat masih ada yang buang sampah sembarangan ke sungai, ke parit dan di pekarangan rumah.


(60)

Sander, 2005 menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi pikiran seseorang. Pendidikan masyarakat yang rendah menjadikan mereka sulit diberi tahu mengenai pentingnya kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan untuk mencegah terjangkitnya penyakit menular, yang salah satunya adalah penyakit diare.


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Puskesmas ... 10

2.1.1 Defenisi Puskesmas ... 10

2.1.2 Fungsi Puskesmas ... 10

2.2 Diare ... 11

2.2.1 Pengertian Diare ... 11

2.2.2 Pembagian Diare ... 11

2.2.3 Penyebab Diare ... 12

2.2.4 Tanda-Tanda Diare... 13

2.3 Program Pengendalian Penyakit Diare ... 13

2.3.1 Tujuan ... 13

2.3.2 Kebijakan ... 14

2.3.3 Strategi ... 15

2.3.4 Kegiatan Program... 15

2.3.5 Tatalaksana Penderita Diare ... 15

2.3.5.1 Prosedur Tata Laksana Penderita Diare ... 20

2.3.5.2 Sarana Rehidrasi... 21

2.3.6 Surveilans Epidemiologi ... 25

2.3.61 Prosedur Surveilans ... 26

2.3.7 Strategi Promosi Kesehatan ... 28

2.3.8 Tindakan Pencegahan... 31

2.4 Monitoring ... 34

2.4.1 Pengertian Monitoring ... 34

2.4.2 Tujuan Monitoring ... 35


(2)

2.4.4 Prinsip Monitoring ... 36

2.4.5 Manfaat Monitoring ... 37

2.5 Fokus Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Jenis Penelitian ... 40

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

3.3 Informan Penelitian ... 40

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 41

3.5 Triangulasi ... 42

3.6 Analisa Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 43

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43

4.1.1 Letak Geografis Puskesmas Pulo Brayan ... 43

4.1.2Demografi ... 44

4.2 Perencanaan... 45

4.2.1Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Diare ... 45

4.2.1.1Kondisi Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 44

4.2.1.2Kebijakan dalam Menangani masalah Penyakit Diare diWilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 46

4.2.1.3Rencana Mengenai Masalah Penyakit Diare di Wilayah Kerja PuskesmaPulo Brayan ... 46

4.2.1.4 Kebutuhan Obat dalam Mengobati Pasien Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 48

4.2.1.5 Rencana dalam Meningkatkan Kemampuan dan Kegiatan Tenaga Kesehatan Puskesmas di Wilayah KerjaPuskesmas Pulo Brayan ... 48

4.2.1.6 Petugas Yang Membantu dalam Pelaksanaan Program Diare di Puskesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 49

4.2.1.7 Proses Pengobatan Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 50

4.2.1.8 Pemeriksaan dan Pengobatan Diare Yang Dilakukan Oleh Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 50

4.2.1.9 Pelayanan Yang Diberikan Petugas di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 51


(3)

4.3.1.5 Program Puskesmas Tentang Penyuluhan Diare di

Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 53

4.4 Monitoring ... 54

4.4.1 Monitoring Program Pelayanan Kesehatan Diare ... 54

4.4.1.1 Permasalahan Atau Kendala Dalam Penanganan Program Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 54

4.4.1.2 Hasil Kegiatan Yang Sudah Dilakukan Selama di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 55

4.4.1.3 Hambatan Dalam Pelaksanaan Program Diare Di Puskesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 55

4.4.1.4 Partisipasi Ibu Dalam Program Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 56

4.4.1.5 Fasilitas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 56

4.5 Evaluasi ... 57

4.5.1 Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Diare ... 57

4.5.1.1 Program Puskesmas Untuk Menghindari Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 57

4.5.1.2 Upaya Dalam Menurunkan Masalah Kesehatan Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 57

4.5.1.3 Upaya Dalam Meningkatkan Program Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 58

4.5.1.4 Upaya Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan ... 59

BAB V PEMBAHASAN ... 60

5.1 Perencanaan ... 60

5.2 Pelaksanaan ... 67

5.3 Monitoring ... 71

5.4 Evaluasi ... 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 77

6.1 Kesimpulan ... 77

6.2 Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Kasus Diare di Puskesmas Tahun 2015…… ...4

Tabel 2.1 Tabel Penilaian Derajat Dehidrasi……… 20

Tabel 3.1 Karakteristik Informan...41 Tabel 4.1 Jumlah Penduduk wilayah kerja puskesmas pulo brayan tahun

2015... 43 Tabel 4.2 Data sarana kesehatan diwilayah kerja puskesmas pulo brayan

tahun 2015... 44 Tabel 4.3 Data tenaga kesehatan diwilayah kerja puskesmas pulo brayan tahun 2015... 44


(5)

DAFTAR GAMBAR


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 POA ( Plant Of Action ) Diare

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) Lampiran 3 Hasil Wawancara Mendalam (In-Depth Interview)

Lampiran 4 Survei Izin Penelitian Dari Fakultas Kesehatan Masyarakat universitas Sumatera Utara

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian Dari Dinas Kesehatan Kota Medan

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian Dari Puskesmas Pulo Brayan