4. Kesimpulan Hasil Pengujian Review dan Validitas oleh
Pengguna
1. Dari pengujian data akademik mahasiswa 2007-2008 jalur tes didapat hasil sebagai berikut :
a. Pada semester 1 terdapat 3 mahasiswa yang dinyatakan sebagai outlier. Mahasiswa tersebut adalah mahasiswa
dengan nomor 28, 27, dan 58. Mahasiswa nomor 28 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 1 dan
nilai tes yang sangat rendah. Mahasiswa dengan nomor 27 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 1 yang
sangat tinggi dan nilai tes yang cenderung rendah. Mahasiswa nomor 58 dinyatakan sebagai outlier karena
memiliki nilai IPS 1 dan nilai tes yang cenderung rendah. b. Pada semester 2 mahasiswa outlier sebanyak 2 orang yaitu
mahasiswa nomor 28 dan 26. Mahasiswa nomor 28 masih tetap dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 2
yang cenderung rendah dan nilai tes yang sangat rendah. Sedangkan mahasiswa dengan nomor 26 dinyatakan sebagai
outlier karena memiliki nilai IPS 2 yang cenderung rendah dan nilai tes yang cenderung tinggi.
c. Pada semester 3, mahasiswa yang dinyatakan sebagai outlier sebanyak 3 orang yaitu mahasiswa nomor 28, 74,
dan 50. Mahasiswa nomor 28 masih tetap dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 3 dan nilai tes
yang sangat rendah. Mahasiswa dengan nomor 74 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 3 yang
sangat rendah dan nilai tes yang cenderung tinggi. Mahasiswa dengan nomor 50 dinyatakan sebagai outlier
karena memiliki nilai IPS 3 yang sangat rendah dan nilai tes yang cenderung rendah.
d. Pada semester 4 mahasiswa yang dinyatakan sebagai outlier ada 1 orang yaitu mahasiswa nomor 28. Mahasiswa ini
ditetapkan menjadi outlier selama 4 semester ini. Mahasiswa ini memiliki nilai IPS 4 yang rendah dan nilai
tes yang cenderung rendah. 2. Dari pengujian data akademik mahasiswa 2007-2008 jalur
prestasi didapat hasil sebagai berikut : a. Pada perhitungan semester 1 ditemukan mahasiswa outlier
sebanyak 2 orang yaitu mahasiswa dengan nomor 76 dan 109. Mahasiswa dengan nomor 76 dinyatakan sebagai
outlier karena memiliki nilai IPS 1 yang sangat rendah dan nilai final yang rendah. Kemudian mahasiswa dengan
nomor 109 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 1 yang cenderung rendah dan nilai final yang cenderung
tinggi. b. Pada semester 2, terdapat 5 mahasiswa outlier yaitu
mahasiswa dengan nomor 17, 124, 86, 94, dan 107. Mahasiswa nomor 17 dan 124 ditetapkan sebagai outlier
karena memiliki nilai IPS 2 yang sangat rendah dan nilai final yang rendah. Mahasiswa dengan nomor 86 dinyatakan
sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 2 yang rendah dan nilai final yang cenderung tinggi. Mahasiswa dengan nomor
94 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 2 dan nilai final yang rendah. Mahasiswa dengan nomor 107
dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 2 yang sangat tinggi dan nilai final yang cenderung tinggi.
c. Pada semester 3 terdapat 1 mahasiswa outlier yaitu mahasiswa dengan nomor 17. Mahasiswa nomor 17 masih
dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 3 yang sangat rendah dan nilai final yang rendah.
d. Pada semester 4 terdapat 5 mahasiswa outlier yaitu mahasiswa dengan nomor 88, 94, 107, 98, dan 89.
Mahasiswa dengan nomor 88 dan 94 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 4 yang rendah dan nilai
final yang cenderung rendah. Mahasiswa dengan nomor 107 dan 98 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS
4 dan nilai final yang cenderung tinggi. Mahasiswa dengan nomor 89 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai
IPS 4 yang sangat tinggi tetapi nilai final rendah. 3. Dari pengujian data akademik mahasiswa 2007-2008 jalur
prestasi dan jalur tes didapat hasil sebagai berikut : a. Pada semester 1 terdapat 5 mahasiswa outlier yaitu
mahasiswa dengan nomor 28, 27, 76, 58, dan 109. Mahasiswa dengan nomor 28, 27 dan 58 merupakan
mahasiswa yang telah ditetapkan sebagai outlier pada pengujian sebelumnya yaitu ketika pengujian jalur tes.
Sedangkan mahasiswa nomor 76 dan 109 telah ditetapkan sebagai outlier pada pengujian sebelumnya yaitu ketika
pengujian jalur prestasi. Mahasiswa nomor 28 merupakan mahasiswa outlier kuat karena memiliki nilai IPS1 dan nilai
final yang rendah sehingga nilai LoOPnya tinggi yaitu 0,9945. Mahasiswa dengan nomor 27 berpotensi menjadi
outlier karena memiliki nilai IPS 1 yang lebih tinggi dari yang lainnya dan nilai final yang cenderung rendah.
Mahasiswa dengan nomor 76 dan 58 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 1 dan nilai final yang
cenderung rendah. Mahasiswa dengan nomor 109 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 1 dan
nilai final yang cenderung tinggi. b. Pada semester 2, ditemukan 6 mahasiswa outlier yaitu
mahasiswa dengan nomor 28, 86, 124, 107, 58 dan 17.
Mahasiswa nomor 28 dan 58 telah ditetapkan sebagai outlier pada pengujian sebelumnya. Mahasiswa nomor 28
masih sebagai outlier terkuat dengan nilai LoOP yang tinggi. Mahasiswa nomor 86 dan 58 dinyatakan sebagai
outlier karena memiliki nilai IPS 2 yang cenderung tinggi dan nilai final yang cenderung rendah. Mahasiswa nomor
124 dan 107 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 2 yang cenderung rendah dan nilai final yang
cenderung tinggi. Mahasiswa dengan nomor 17 dinyatakan sebagai outlier karena memiliki nilai IPS 2 dan nilai final
yang cenderung rendah. c. Pada semester 3 mahasiswa yang berpotensi sebagai outlier
ada 7 orang yaitu 28, 74, 58, 72, 50, 109, dan 55. Mahasiswa dengan nomor 28, 74, dan 50 telah dinyatakan
sebagai outlier pada pengujian data jalur tes. Mahasiswa nomor 58, 72 dan 55 tidak menjadi outlier pada pengujian
sebelumnya namun pada penggabungan data, mahasiswa ini memiliki derajat LoOP yang tinggi sehingga masuk menjadi
outlier. Mahasiswa dengan nomor 109 pada pengujian sebelumnya tidak dinyatakan sebagai outlier di semester 3.
Tetapi pada proses penggabungan data ini membuat mahasiswa 109 memiliki peningkatan LoOP sehingga
tergolong menjadi mahasiswa outlier. d. Pada semester 4, mahasiswa yang berpotensi sebagai outlier
ada 6 yaitu mahasiswa nomor 28, 58, 107, 89, 98, dan 27. Mahasiswa nomor 28 masih ditetapkan sebagai outlier pada
pengujian sebelumnya dan pada pengujian ini karena memiliki derajat LoOP yang sangat tinggi. Mahasiswa
dengan nomo 58 dan 27 pada pengujian jalur prestasi di semester 4 tidak dinyatakan sebagai mahasiswa outlier
tetapi pada pengujian ini membuat mahasiswa tersebut
mengalami peningkatan LoOP sehingga menjadi mahasiswa outlier. Mahasiswa dengan nomor 107, 89, dan 98 pada
pengujian sebelumnya telah ditetapkan sebagai outlier dan pada pengujian ini masih menjadi outlier karena tingginya
nilai derajat LoOP. 4. Dalam pengujian di atas, setiap semester menghasilkan hasil
yang berbeda jumlah outlier, anggota outlier dan derajat LoOP.
5. Ketika data pengujian digabung, data hasil outlier menjadi berbeda dengan data pengujian saat dipisah. Sebagian besar
hasil outlier nya sama, namun terkadang terdapat mahasiswa yang tadinya tidak memiliki nilai LOF yang tinggi, namun
pada saat digabung memiliki nilai LOF yang cenderung tinggi. Hal itu terjadi karena pertambahan jumlah data dan perbedaan
penggunaan atribut. 6. Dari hasil review dan analisa oleh Kaprodi Teknik
Informatika, hasil deteksi outlier di atas sudah di verifikasi bahwa data di atas benar-benar termasuk mahasiswa outlier.
Sehingga menurut Kaprodi, data hasil deteksi outlier tersebut diterima sebagai outlier.
6.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Sistem pendeteksi outlier ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
6.2.1 Kelebihan Sistem
Kelebihan Sistem Deteksi Outlier menggunakan Algoritma Local Outlier Probability adalah :
1. Sistem ini mampu menerima inputan data berupa file .xls, .csv, dan data tabel dari basis data Oracle atau MySql.