Peran Peran Peserta Didik Sistem MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN

33 Sejarah Indonesia 6. Mengevaluasi Pengalaman Evaluate the Experience Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru new inquiry untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

1. Peran

Guru a. Merencanakan dan mendesain pembelajaran. b. Membuat strategi pembelajaran. c. Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan peserta didik. d. Mencari keunikan peserta didik. e. Menilai peserta didik dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian. f. Membuat portofolio pekerjaan peserta didik.

2. Peran Peserta Didik

a. Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir. b. Melakukan riset sederhana. c. Mempelajari ide dan konsep baru. d. Belajar mengatur waktu dengan baik. e. Melakukan kegiatan belajar sendirikelompok. f. Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan. g. Melakukan interaksi sosial wawancara, survey, observasi, dan lain-lain.

3. Sistem

Penilaian Penilaian pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek dapat menggunakan Di unduh dari : Bukupaket.com 34 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi teknik penilaian yang dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu penilaian proyek atau penilaian produk. Penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN

DISCOVERY BASED LEARNING A. Pengertian Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it him self” Lefancois dalam Ametembun, 1986:103. Dasar ide Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas. Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri inquiry dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini. Pada pembelajaran discovery menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip atau generalisasi tetapi konsep, prinsip, atau generalisasi itu sudah diketahui atau direkayasa oleh guru, sementara kalau inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.

B. Prosedur Aplikasi Metode Discovery Learning