Sistem Keamanan Data dan Informasi di SDMI 1. Pengembangan Unsur Brainware SIM SDMI Berbasis TI

D. Sistem Keamanan Data dan Informasi di SDMI 1.

Sistem Firewall Pendekatan pertama untuk menangani masalah keamanan jaringan komputer adalah memisahkan website atau home page secara fisik yang terhubung ke jaringan internal yang berisi data dan sumber daya informasi. Pendekatan yang kedua adalah memberikan password kata sandi tertentu kepada orang-orang yang hanya memiliki kepentingan saja. Pendekatan yang ketiga adalah membangun tembok perlindungan. Hal ini adalah strategi yang sama dengan yang digunakan oleh kontraktor bangunan yang membangun tembok tahan api firewall di kodominium dan apartemen untuk mencegah api menyebar dari satu unit ke unit yang lain McLeod Jr., 2001.

2. Tipe Threat Terdapat dua kategori threat yaitu threat pasif dan threat aktif.

Threat pasif melakukan pemantauan dan atau perekaman data selama data ditranmisikan lewat fasilitas komunikasi. Tujuan penyerang adalah untuk mendapatkan informasi yang sedang dikirimkan. Kategori ini memiliki dua tipe yaitu release of message contain dan traffic analysis. Tipe Release of message contain memungkinan penyusup untuk mendengar pesan, sedangkan tipe traffic analysis memungkinan penyusup untuk membaca header dari suatu paket sehingga bisa menentukan arah atau alamat tujuan paket dikirimkan. Penyusup dapat pula menentukan panjang dan frekuensi pesan.

E. Pengembangan Unsur Brainware SIM SDMI Berbasis TI

Unsur brainware dalam SIM sekolah berbasis TI sebagai mana pendapat para ahli di atas adalah: 1 manajer pengolah data, 2 analisis sistem, 3 27 programmer, 4 pengelola database, 5 spesialis jaringan, dan 6 operator komputer. Sesungguhnya persyaratan yang harus dipenuhi oleh pekerja otak ini jauh lebih berat dibandingkan dengan karyawan lain dalam suatu organisasi. Dikatakan demikian karena selaku pengolah data dan penyedia informasi bagi seluruh organisasi, pekerja otak dituntut untuk memahami dengan tepat seluk- beluk organisasi, seperti yang menyangkut: sejarah organisasi, struktur organisasi, pihak-pihak yang berkepentingan, orientasi organisasi, dan lain-lain. Singkatnya pekerja otak harus mengetahui dengan tepat tentang seluruh seluk- beluk organisasi. Oleh karena itu, semua usaha harus ditempuh untuk menjamin tersedianya pekerja otak yang memenuhi persyaratan pengetahuan, ketrampilan, kepribadian, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan semua komponen organisasi yang harus dilayani dan didukungnya. Pernyataan di atas menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia dalam organisasi harus mengambil semua langkah dalam bidang fungsional yang penting ini secara tepat.

1. Manajemen Sumber Daya SIM Berbasis Komputer

Sumber daya yang ada dalam suatu organisasi disusun agar siap digunakan, jika suatu saat diperlukan. Penyusunan sumber daya adalah menyiapkan sumber daya sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga bagian-bagian dalam organisasi mempunyai sumber daya yang cukup untuk kepentingan menggerakkan organisasi. Setelah sumber daya disusun, pimpinan berusaha memaksimalkan penggunaannya, meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi secara efektif dan efisien. Pengelolaan informasi yang dilakukan oleh pimpinan atau manajemen, dapat kita lihat dengan mudah pada saat mengelola sumber daya fisik, yang dapat kita tengarai bahwa manajemen juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual. Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin sebaiknya mengumpulkan data mentah dahulu untuk diolah menjadi informasi yang berguna. Pemimpin juga 28 menentukan orang-orang yang tepat untuk menerima informasi tersebut, dan dalam situasi dan kondisi yang sesuai sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. McLeod, Jr., 1995 menyatakan bahwa ada lima jenis sumber daya utama dalam SIM berbasis komputer yaitu: 1 manusia, 2 material, 3 mesin termasuk fasilitas dan energi, 4 money, dan 5 informasi termasuk data. Berdasarkan kelima jenis sumber daya tersebut, sumber daya manusia akan dibicarakan lebih rinci. Karena sumber daya manusia merupakan kunci pokok setiap proses organisasi, khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan dan sumber daya manusia yang lain sebagai pendukung sistem informasi manajemen berbasis komputer. Sedangkan untuk unsur-unsur selain sumber daya manusia telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya.

2. Kepemimpinan

Dalam implementasi sistem informasi manajemen tidak akan terlepas dengan masalah kepemimpinan, sebab kepemimpinan merupakan faktor penentu keberhasilan implementasi sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi. Ada beberapa definisi mengenai kepemimpinan diantaranya menurut Davis, 1981 memberikan definisi bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi kegiatan- kegiatan seseorang atau kelompok orang dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Selain itu, Truman dalam Sadler, 1997: 21 mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengatur orang- orang untuk melakukan apa yang mereka tidak suka lakukan dan melakukan yang mereka suka. Sedangkan Dubin dalam Fiedler, 1967: 7 mendefinisikan kepemimpinan adalah latihan otoritas dan pembuatan keputusan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi kepemimpinan adalah seluruh proses kegiatan organisasi yang merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan dalam 29 kelompok karena adanya interaksi kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan inti manajemen, sehingga kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi yang digunakan dalam suatu organisasi. Karena salah satu peranan dari orang-orang yang menduduki jabatan pemimpin dalam organisasi ialah peranan informasional. Dalam memainkan peranan informasional tersebut pemimpin dapat bertindak selaku: 1 pencipta sistem informasi, 2 penerima informasi, 3 penyalur informasi, 4 pemakai informasi, dan 5 penilai informasi. Dengan demikian peranan pemimpin dalam suatu organisasi sangat besar khususnya dalam bidang informasi. Untuk itu seorang pemimpin harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua keahlian yang mendasar yang harus dikuasai oleh pemimpin, yaitu keahlian komunikasi dan keahlian pemecahan masalah. Pemimpin menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lesan atau tertulis. Dalam proses ini pemimpin memerlukan komunikasi yang baik dengan bawahannya, orang-orang di unit lain dalam suatu organisasi dan dengan orang-orang di luar organisasi, kemampuan seperti ini disebut keahlian komunikasi. Selain itu, pemimpin harus mempunyai keahlian dalam pemecahan masalah. McLeod, Jr., 2001: 10 mendefinisikan pemecahan masalah sebagai semua kegiatan yang mengarah pada solusi suatu permasalahan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan melakukan perubahan-perubahan pada operasi organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Selama proses pemecahan masalah, pemimpin terlibat dalam kegiatan pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih dari berbagai alternatif tindakan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Dalam hal ini, seorang pemimpin sebaiknya mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung tugas-tugasnya, antara lain: 30 a. Mengerti komputer, yaitu pengetahuan tentang komputer yang mencakup pengertian tentang istilah-istilah komputer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan komputer, kemampuan menggunakan komputer meskipun tidak harus menjadi programmer; b. Mengerti informasi, yaitu meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap tahap dari proses pemecahan masalah, dimana informasi diperoleh, dan bagaimana berbagi informasi dengan orang lain. Pada tingkat kepemimpinan tertentu seperti di SDMI, diduga masih ada beberapa pemimpin yang kurang mengetahui tentang teknologi informasi dan perkembangannya. Hal ini yang menyebabkan pengambilan kebijakan yang berkaitan implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer pada tingkat-tingkat tersebut kurang didasari dengan pengetahuan tentang teknologi informasi, sehingga menyebabkan banyak permasalahan. Seorang kepala SDMI apabila tidak mengerti tentang komputer dan informasi sebagaimana persyaratan seorang pemimpin seperti tersebut di atas, dalam mengambil kebijakan akan menimbulkan permasalahan baru dalam implementasi sistem informasi manajemen berbasis computer.

F. Sumber Daya Manusia Pendukung SIM