6
1. Idiom
1 dorer la pilule à quelqu’un
menyepuh ø pil kepada seseorang V
N
Paduan leksem dorer la pilule à quelqu’un hlm.7 terdiri atas dua kategori yaitu verba dorer dan nomina pilule. Verba dorer menurut KPI memiliki
definisi ‘menyepuh’ 1991:318, dan nomina feminin pilule adalah ‘pil’ 1991:782. Sedangkan la adalah artikel takrif untuk nomina berjenis feminin.
Apabila kita gabungkan kedua leksem tersebut, akan dihasilkan makna ‘menyepuh pil’.
Paduan leksem dorer la pilule à quelqu’un memiliki makna idiomatikal ‘mengelabui seseorang dengan kata-kata manis’ 1991:318. Dalam kalimat “…
je passe plus de temps … à me dorer la pilule au Comptoire du soleil, …”,
kata me merupakan objek tak langsung yang mengacu pada verba dorer yang artinya adalah ‘saya’. Jadi, makna sebenarnya dari idiom tersebut menurut
konteks kalimat adalah ‘mengelabui saya dengan kata-kata manis’. Dari pemaknaan ini jelaslah bahwa dorer la pilule à quelqu’un merupakan sebuah
idiom karena makna paduan leksem dorer dan la pilule berbeda dari makna masing-masing leksem-leksem itu.
Analisis makna leksem dan makna idiomatikal: menyepuh pil → mengelabui saya dengan kata-kata manis
V N V N adj ↓ ↓
makna: makna:
menutupi menutupi sesuatu sesuatu
sinonimi antonimi
sifat: pahit
Menyepuh di dalam KBBI 2008:1280 bermakna ‘menuakan warna emas dengan campuran sendawa, tawas, dsb’, dan mengelabui 2008:650 bermakna
‘menyesatkan pandangan; menipu’. Apabila dikaji lebih dalam, menyepuh dapat bermakna ‘menutupi warna yang sesungguhnya dengan warna lain agar warna asli
tersebut tidak tampak’. Kata mengelabui juga dapat dimaknai ‘menutupi sesuatu hal dengan hal lain agar maksud yang sesungguhnya tidak tampak’. Kedua makna
ini sejajar sehingga dapat dikatakan menyepuh dan mengelabui bersinonim.
7
Kata pil memiliki sifat ‘pahit’, sedangkan makna idiomatik yang muncul dari idiom dorer la pilule adalah ‘mengelabui dengan kata-kata manis’. Dari sini
tampak adanya antonimi dari ‘sifat pil yang pahit’ dengan ‘adjektiva manis’. Maka perubahan makna yang terjadi adalah perubahan dari segi indera perasa:
pahit manis. 2 ne pas en voir la couleur
tidak ø melihat warna V
N
Idiom ne pas en voir la couleur hlm.13 terdiri atas dua kategori utama berupa verba voir dan nomina couleur. Di dalam KPI, verba voir 1991:1104
bermakna ‘melihat’, dan nomina couleur bermakna ‘warna’ 1991:225. La merupakan artikel takrif untuk menerangkan nomina berjenis feminin singular,
dalam hal ini couleur. Ne pas adalah partikel negatif dalam bahasa Prancis dalam bentuk infinitif. Apabila partikel tersebut digunakan di dalam kalimat, bentuknya
mengapit verba yang dimaknai negatif. En di dalam idiom di atas merupakan kata ganti yang dipakai untuk menggantikan suatu hal, ungkapan, kadang-kadang
orang yang sudah disebut sebelumnya 1991:352. Dari makna leksem-leksem pembentuknya, paduan leksem ne pas en voir la couleur berarti ‘tidak melihat
warnanya’. Ne pas en voir la couleur di dalam KPI 1991:225 memiliki makna
idiomatikal ‘nyatanya, tidak menerima apa-apa dari yang dijanjikan’. Apabila kita terapkan makna idiomatikal ini di dalam kalimat “Je vous signale tout de
même que nous payons des impôts … nous n’en verrons jamais la couleur,
…”, akan didapatkan makna menurut konteks kalimat ini bahwa ‘nyatanya, kami tidak pernah menerima apapun seperti yang dijanjikan’. Ada sedikit perbedaan
dari segi pemarkah negatif di dalam kalimat tersebut, yaitu digunakannya ne jamais yang bermakna ‘tidak pernah’. Makna idiomatikal dalam kalimat ini
bergeser menurut konteks. Verba voir dan nomina la couleur dalam paduan leksem ini merupakan idiom karena makna kedua leksem ini tidak muncul dalam
pemaknaan idiomnya.
8
Analisis makna di dalam idiom ne pas en voir la couleur adalah sebagai berikut:
tidak melihat warnanya → nyatanya, kami tidak pernah menerima
neg. V
N neg.
V ↓ ↓
↓ indera abstrak
indera penglihatan
peraba antonimi biner
sinestesi
apapun seperti yang dijanjikan
N ↓
abstrak sifat benda sama
Relasi makna yang terjadi di dalam idiom tersebut adalah pada negasi tidak menjadi tidak pernah. Dalam hal ini, relasi makna yang terjadi adalah antonimi
biner, maksudnya bahwa negasi tidak dan tidak pernah saling melengkapi makna. Verba melihat mengalami sinestesi atau pertukaran tanggapan indera
penglihatan menjadi indera peraba sehingga verba pada makna idiomatikal menjadi menerima.
Sifat benda pada nomina warna dan apapun adalah tetap, tidak berubah karena sifat kedua benda itu adalah abstrak.
Jadi, paduan leksem ne pas en voir la couleur ini mengalami perubahan makna pada beberapa komponen maknanya sehingga paduan leksem ini
memunculkan makna yang benar-benar terlepas dari makna pembentuknya. Oleh sebab itu, paduan leksem ini digolongkan ke dalam kelompok idiom.
3 faire la queue
membuat ø ekor V
N
Faire la queue hlm.28 merupakan paduan leksem yang terdiri atas dua kategori yaitu verba faire dan nomina queue. Verba faire di dalam KPI memiliki
makna ‘membuat’ 1991:419-421, sedangkan nomina queue memiliki makna ‘ekor’ 1991:856-857.
Paduan leksem faire la queue memiliki makna idiomatikal ‘mengantre’ 1991:857. Paduan leksem ini merupakan ungkapan yang sudah lazim digunakan
di dalam bahasa Prancis dan bentuknya beku. Tanpa melihat konteks kalimat pun pembaca akan mengerti bahwa paduan leksem faire la queue bermakna
9
‘mengantre’. Paduan leksem ini merupakan ungkapan dalam bentuk idiom karena membentuk makna baru yang berbeda dari kedua leksem pembentuknya.
Analisis makna komponen pembentuk idiom dan makna idiomatikalnya adalah:
membuat ekor → mengantre
V N V
↓ ↓
makna: makna: bagian berderet
paling ke belakang belakang
sinonimi
Ekor menurut KBBI 2008:355 dapat bermakna ‘bagian yang di belakang sekali’, jadi membuat ekor dapat diartikan ‘membuat bagian sampai ke belakang sekali’.
Makna mengantre 2008:77 adalah ‘berdiri dalam deretan ke belakang sambil menunggu giliran untuk dilayani mengambil membeli dsb sesuatu’.
Makna membuat ekor dan mengantre di sini memiliki kesamaan makna maka dapat dikatakan bahwa keduanya bersinonim. Tidak terjadi perubahan makna di
dalam idiom dan pemaknaannya untuk data ini. Pada analisis di atas, dapat dilihat perubahan struktur pada makna
komponen leksem dan makna idiomatikalnya, yaitu struktur V-N menjadi V. Namun, sekali lagi, hal ini tidak mempengaruhi pemaknaan idiom tersebut.
2. Semi-Idiom