Analisis sistem Informasi Absensi Pegawai Di Gelanggang Remaja Jakarta Timur

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan kemajuan teknologi di zaman sekarang yang sangat pesat dan cepat, terutama dalam bidang sistem informasi. Pada ere globalisasi kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat tentunya akan terus berhubungan dengan komputer, terutama pada teknologi informasi. Untuk mencari informasi dan mendapatkan informasi yang cepat dan akurat salah satunya adalah penggunaan komputer. Pada komputer informasi yang ada akan disimpan, diolah dan dapat mudah diakses oleh masyarakat. Oleh sebab ituh banyak perusahaan yang mencari sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi. Masyarakat di harapkan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Dan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan cepat tidak hanya berasal dari sumber daya manusia akan tetapi berasal dari alat teknologi yang mendukung serta komponen – komponennya.

Begituh pula dengan gelanggang remaja Jakarta timur, komputer sudah menjadi alat yang sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan.Terutama bagi Gelanggang Renang Jakarta Timur yang bertugas untuk menyebarkan informasi secara elektronik. Akan tetapi penggunaan komputer masih sangat kurang optimal. Misalnya dalam pengabsenan karyawan masih dikerjakan secara manual dengan menandatangani daftar hadir yang ada, sehingga pengguna waktu yang lama dalam pengabsenan pengguna kertas yang boros dan sering terjadi kesalahan dalam memasukan data absen karyawan. Waktu yang seharusnya dapat digunakan oleh pegawai dalam mengerjakan tugasnya terhalang oleh antrian absensi. Karna daftar hadir berupa kertas maka penyimpanan data akan terjadi penumpukan dan kemungkinan hilang data sangat besar. Proses pencarian data pegawai maupun absensi akan mengalami


(2)

kesulitan bila pengerjaan masih dilakukan secara manual. Dengan demikian hasil yang didapat dari setiap pegawai tidak maksimal.

Oleh karna itu diperlukan suatu sistem informasi yang berupa program untuk membantu para pegawai dalam melakukan absensi. Kegiatan absensi pegawai harus dilakukan secara cepat mudah dan akurat. Karna ini program pengolahan data absensi sangat penting di pergunakan di gelanggang remaja jakarta timur. Dengan hal tersebut maka maka menjadi alasan penulis untuk membuat laporan kerja praktek

dengan judul “ANALISIS SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

GELANGGANG REMAJA JAKARTA TIMUR” 1.2Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Masalah yang menjadi sorotan utama pada gelanggang remaja jakarta timur adalah:

1. Kegiatan yang dilakukan masih secara manual mulai dari pencarian nama 2. Pemborosan kertas yang digunakan dalam pembuatan daftar hadir

Berdasarkan permasalahan yang sudah diidentifikasi, maka penulis dapat merumuskan masalah-masalah yang ada di gelanggang remaja jakarta timur sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem absensi yang berjalan di gelanggang remaja jakarta timur 2. Bagaimana sistem yang diusulkan untuk absensi

1.3 Maksud Dan tujuan

1. Mengetahui sistem absensi yang berjalan

2. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapatkannya dengan

kegiatan yang ada di gelanggang remaja jakarta timur

3. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tambahan dengan aplikasi


(3)

4. Mahasiswa dapat membandingkan teori yang diterima di perguruan tinggi dengan kenyataan di perusahaan.

5. Memperoleh nilai tambah dan pengetahuan dalam teknologi

1.4 Batasan Masalah

Agas pembahasan tidak menyimpang dari permasalan yang ada maka penulis membatasi permasalan pada:

1. Perancangan sistem informasi absensi

2. Pengolahan data pegawai secara terkomputerisasi

3. Perancangan laporan harian dan bulanan hal ini mempurmudah dalam

pengarsipan

1.5 lokasi dan jadwal kerja praktek

Di dalam pelaksanaan jadwal tugas bekerja di gelanggang remaja jakarta timur di tetapkan dengan waktu masuk kerja pukul 09.00 WIB dan waktu istirahat 12.00 s/d 13.00 WIB, dengan waktu pulang pukul 15.00 WIB.

No Aktifitas

Juli

I II III IV

1 Perijinan kerja praktek dan wawancara

2 Pemahaman cara kerja sistem yang ada

3 Analisis sistem yang berjalan

4 Pembuatan laporan


(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas kedalam semua kegiatan yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibuat.

2.1 Pengertian Sistem

Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sebuah sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatukesatuan

atau organisasi”.[Amsyah (2000:4)].

2.1.1 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan


(5)

dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. 5. Batasan

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim bolabasket mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko eceran dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapatdikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme pengendalian dan unpan balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback) yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.


(6)

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasisistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu diantaranya 1. Komponen-komponen (Components) Komponen sistem atau elemen

sistem dapat berupa :

A. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

B. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki

C. sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (Environtment)

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.


(7)

lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input, Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 6. Keluaran sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran atau tujuan informasi (Object)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


(8)

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekalimasukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenaisasaran atau tujuannya.

2.1.3 klasifikasi sistem

Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu :

1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia, yaitu sistem yang berupapemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan

2. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan lain sebagainya.

3. Sistem Alamiah (natural sistem) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya: perputaran bumi

4. Sistem Buatan Manusia (human made sistem) adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human-achine sistem/man-machine system, misalnya: sistem informasi

5. Sistem Tertentu (deterministic sistem) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misal:

sistem computer

6. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisinya masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem Tertutup (closed sistem) merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.

8. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya


(9)

2.2 Pengertian Informasi

Informasi ibaratnya darah yangmmengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya”.[Jogiyanto(2005:8)].

Adapun pegertian Informasi menurut Susanto: “Informasi adalah data yang telah diolahyamg mempunyai nilai guna atau manfaat bagi sipemakai dalam proses pengambilan keputusan atau informasi atau output dari proses transformasi dimana data tersebut berfungsi sebagai input”.[Susanto (2004:40)]. Dari pengertian dua diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan suatu hasil (output) dari suatu dari yang diolah dengan cara tertentuterlebih dahulu.

2.2.1Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal pokok yaitu : 1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu (Time Lines)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasandalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan (Relevance)

Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap–tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.


(10)

2.2.2 Nilai Informasi

Nilai Informasi (Value Of Information) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.2.3Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum begitu berguna, sehingga diperlukan proses yang lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Siklus informasi dapat dilihat pada gambar 2.2 :

Gambar 2.1 Siklus Informasi Sumber : Jogiyanto (2005:3)

2.2.4Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok) yaitu :

1. Blok Masukan

Input mewakili datayang masuk kedalam sistem informasi

Model proses

input outpu

t

data penerim

Data base

Hasil tindaka

keputus an


(11)

2. Blok model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. 5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, dan sabotase. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal tersebut dapat dicegah dan dapat langsung cepat diatasi.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah system meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnyasehunnga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari system informasi sebagai system khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Sistem informasi didefinisikan sebagai Jogiyanto.


(12)

Suatu system dalam sebuah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihakluar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. [Jogiyanto(2005:11)].

Adapun kegiatan system informasi adalah sebagai berikut :

1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk proses.

2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk mengsilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Save, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

4. Output, yaitu kegiatan untuk mengsilkan laporandari suatu proses informasi. 5. Check, yaitu suatu aktifitasuntuk menjamin bahwa system informasi tersebut

berjalan sesuai denagn yang diharapkan. Sedangkan komponen system informasi terdiri dari :

1. Perangakat keras (hardware) terdiri dari : komputer, printer, jaringan. 2. Perangkat lunak (software).

3. Data : merupakan komponen dasar informasi. 4. Manusia (user).

2.4 Metode Pendekatan Sistem

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar, diagram, atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang tidak berupa gambar atau grafik, seperti misalnya kamus data (data dictionary), pseudocode, serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data, seperti :


(13)

2.4.1 Metode pendekatan Sistem

Merupakan bagan alir data yang menunjukkan arus dari dokumendokumen yang berupa laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya.Bagan alir ini menggunakan symbol–simbol yang sama dengan bagan alir sistem.[Ladajamudin (2005:60)].

2.4.2 Alat Bantu Analisis

Alat–alat apa saja yang digunakan untuk membantu dalam menganalisis mengerjakan tugas akhir kami alat bantu analisis yang kami gunakan antara lain :

2.4.2.1Flow Map

Merupakan aliran informasi yang digunakan untuk menggambarkan suatu prosedur. Penggambaran ini lebih menekankan pada aliran dokumen atau data-data.

2.4.2.2Konteks Diagram (Diagram Conteks)

Suatu perancangan proses dalam pembuatan sistem informasi

meliputibeberapa kegiatan diantaranya pembuatan Diagram Konteks. Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini dapat kita ketahui sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi yang dibuat.[Ladajamudin (2005:64)].

Diagram kontek meliputi beberapa sistem antara lain : 1. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain. 2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan. 3. Data dihasilkan oleh sistem.

4. Penyimpanan data.


(14)

2.4.2.3 Diagram Arus Data(Data Flow Diagram)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pembangunan sistem yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup popular saat ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam system dengan terstruktur dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi sistem yang baik. Simbol yang digunakan DFD :[Pohan (2000:11-21)].

a. Kesatuan Luar

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan dilingkungan luar system yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak.

b. Arus Data

Arus data (data flow) diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (externalentity). Arus data ini menunjukan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

c. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilka arus data yang akan keluar dari proses Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol empat persegi panjang bersudut-sudut tumpul atau sebuah lingkaran. Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi:

1. Identifikasi proses


(15)

acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol. 2. Nama Proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut.

Langkah-langkah penyusunan DFD:

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem. 2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar. 3. Gambarkan terlebih dahulu suatu diagram context.

4. Gambarkan bagan berjenjang untuk semua proses yang

5. ada di system terlebih dahulu.

6. Gambarkan sketsa DFD untuk overview diagram (level0) berdasarkan proses di bagan berjenjang.

7. Gambarkan DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level satu dan seterusnya untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.

8. Setelah semua level DFD digambar, berikutnya adalah menggambar DFD untuk pelaporan manajemen yang digambar terpisah. Setelah semua level DFD dan DFD untuk pelaporan manajemen digambar, maka semua DFD ini dapat digabungkan dalam satu diagram.

2.4.2.4Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di system dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem denagn pemakai sistem tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai system. Pada tahap perancangan system kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.[Jogiyanto (2005:725)].


(16)

2.5 Absensi

Data kehadiran (absensi) pegawai merupakan salah satu informasi yang sangat penting pada perusahaan/ organisasi, terutama laporan kehadiran yang akan dijadikan pedoman bagi pimpinan dalam mengambil kebijakan. Pegawai yang mematuhi peraturan yang dibuat oleh perusahaan sesuai dengan persetujuan yang telah ditetapkan sebelum bekerja. Pelanggaran sering terjadi akibat malasnya.

pegawai bekerja masalah lainnya yang membuat pegawai tersebut menjadi tidak mau bekerja disebut juga dengan absensi yang merupakan dari kurangnya disiplin kerja,yang dapat merugikan perusahaan juga pegawai itu sendiri.

2.5.1 Pengertian Absensi Pegawai

Suatu perusahaan yang memiliki tingkat absensi yang tinggi adalah peusahaan yang tidak mampu untuk melaksanakan pereturan-peraturan yang dibuat.

Absensi merupakan kegagalan, pekerja pegwai untuk melaporkan pekerjaan ketika

mereka dijadwalkan bekerja”. [Julius (1991:490)].

Absensi merupakan ketidak hadiran pegawai ditempat kerjanya pada saat ia harus bekerja”. [Flippo(1998:133)].

2.5.2 Pengaruh Absensi Yang Tinggi

Tingkat absensi akan berpengaruh terhadap efektifitas dan efiesiensi jalannya operasi perusahaan, karena tingkat absensi dapat menyebabkan tertundanya jadwal kerja”.[Marwansyah dan Mukaram (2000:268)].

Untuk mencapai jumlah produksi yang ditargetkan pembuatan jadwal mengenai ketidak hadiran biasanya mengndung unsure yang digolongkan sebagaiberikut :


(17)

2. Nomor Pegawai 3. Tanggal

4. Alasan Tidak Hadir

5. Alamat

6. Jenis Kelamin

Dengan adanya pengolongan tersebut manajer atau kepala dinas akan denagna mudah mengetaui siapa-siapa saja yang tidak hadir. Alasanalasan yang diberikan oleh pegawai yang sering melanggar, akan diberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggarannya.

2.5.3 Alasan Ketidak hadiran Pegawai

Berdasarkan alasan yang dapat mengakibatkan terjadinya absensi menurut

Julius (1991:102). Mengemukan alasan yang sering digunakan seorang pegawaijika tidak masuk kerja antara lain :

Sakit, merupakan alasan yang paling sering digunakan sehingga dapatmencapai jumlah yang paling tinggi dari alasan-alasan yang lain dan jumlahnya mencapai 50%.

1. Terjadinya kecelakaan kerja 2. Jam kerja yang terlalu padat

3. Pengawasan yang kurang baik

4. Kurangnya minat dan tanggung jawab serta adanya perasaan tidak diperlukan atau tidak digunakan.

5. Transportasi jarak rumah yang terlalu jauh atau cuaca buruk, kunjungan saudara diluar kota.


(18)

BAB III

PROFILE PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Gelanggang remaja adalah merupakan sarana atau tempat pencurahaan minat, bakat dan kreativitas para kaula muda/remaja dibidang olahraga dan seni budaya. Seperti halnya gelanggang remaja jakarta timur yang terletak di jln. Otto iskandardinata raya no.121 jakarta timur adalah sebagai unit pelaksana tehnis dilingkungan dinas olahraga dan pemuda provinsi DKI Jakarta yang memiliki tugas dan fungsi menyediakan sarana dan prasarana fasilitas olahraga, senibudaya, epndidikan mental spiritual serta bimbingan dan pelatihan bagi remaja ksususnya remaja jakarta timur dan fungsinya adalah menyusun jadwal pelaksana kegiatan (menyelenggarakan) dan mengatur kegiatan pemuda remaja sekaligus berkordinasi dengan instansi terkait dalam suatu kegiatan serta tidak mengesampingkan evaluasi-evaluasi kegiatan sebagai tolok ukur pembinaan termasuk laporan pelaksana kegiatan, jelasnya gelanggang remaja jakarta timur adalah wadah penyaluran/pengembangan, meningkatkan bakat/minat aktivitas para remaja berkreatif dan berprestasi

3.1.1 Visi Dan Misi 1. Visi

Bersama membangun prestasi olahraga dan karya pemuda

2. Misi

A. Meningkatkan profesionalitas dan kinerja pembinaan dan

pengembangan sumberdaya keolahragaan dan kepemudaan untuk meningkatkan prestasi olahraga dan karya pemuda

B. Pengelolaan anggaran dan kepemudaan yang transparan efektif, efesien dan akuntabel untuk meningkatkan prestasi olahraga dan karya pemuda


(19)

C. Pengembangan sistem manajemen keolahragaan dan kepemudaan untuk meningkatkan prestasi olahraga dan karya muda

D. Menguatkan komitmen bersama dan kerjasama saling terkait

memperkuat dan saling menguntungkan diantara pengolahraga, pembina olahraga dan tenaga keolahragaa serta para pihak yang berkepentingan dengan olahraga untuk meningkatkan prestasi olahraga dan karya pemuda

E. Pemanfaatan iptek olahraga untuk meningkatkan kesehatan,

kebugaran, keterampilan, dan prestasi olahraga

3.2 Struktur Organisasi Gelanggang Remaja Jakarta Timur

Struktur organisasi adalah suatu system pembagian kerja yang didalamnya terdapat hubungan kelompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi perusahaan sangat penting peranannya didalam menjalankan dan mengendalikan aktifitas perusahaan sehingga seluruh kegiatan perusahaan yang baik dan efektif dapat tercapai. Organisasi merupakan wadah kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung.

STRUKTUR ORGANISASI GELANGGANG REMAJA JAKARTA TIMUR

GAMBAR 3.1 Struktur Organisasi Gelanggang Remaja KUPT

KASIE

pelayanan TU

KASIE SARANA

STAF KOLAM

RENANG

AUDITORIUM GEDUNG

OLAHRAGA

2 6


(20)

1. Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatan cakung 2. Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatanmatraman 3. Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatan jati negara 4. Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatan duren sawit 5. Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatan makasar 6. Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatan pulo gadung 7. Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatan ciracas 8. Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatan cipayung 9. Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatan kramat jati 10.Kepala pelayanan fasilitas gelanggang remaja kecamatan pasar rebo

3.3 Deskripsi Pekerjaan

Adapun fungsi-fungsi jabatan dari struktur organisasi gelanggang remaja jakarta timur adalah.

Sebagai berikut :

1. KUPT : kepala badan mempunyai tugas pokok untuk memimpin,

mengatur, membin, memotivasi, dan membina badan pokok.

2. KASIE PELAYANAN : mempunyai tugas pokok untuk mengelola

kegiatan – kegiatan yang ada.

3. TU : mempunyai tugas pokok untuk mengelola administrasi keuangan pada gelanggang remaja.

4. KASIE SARANA : mempunyai tugas pokok menyediakan sarana dan


(21)

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalan-permasalahan yang terjadi dan di harapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan

Analisis sistem yang berjalan di gelanggang remaja jakarta timur terdiri dari flow map, diagram konteks, dfd, kamus data.

4.1.1 Analisis dokumen

Analisis dokumen terdiri dari fungsi, sumber, rangkap, distribusi data, periode dan isi. Adapun dokument yang ada pada absensi pegawai :

A. Form Pegawai

Fungsi : membuat data Sumber : pegawai Rangkap : 1 (satu) Distribusi : administrasi

Data Periode : Setiap ada pegawai baru Isi : nip, nama, jabatan, alamat, tgl masuk

B. Form Absensi

Fungsi : memcat pegawai Sumber : pegawai


(22)

Distribusi : administrasi

Data periode : setipa melakukan absensi

Isi : nip, nama, jabatan, jam masuk, tgl, keterangan

C. Form laporan

Fungsi : mengingformasikan data absen Sumber : pegawai

Rangkap : 3(tiga)

Distribusi : Kasup, Sekretaris, Kepala Dinas Data periode : setipa hari dan setiap bulan Isi : nip, nama, jabatan, tgl, jam masuk, tgl lap

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan

Analisis presedur sistem yang berjalan adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan. Prosedur-prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.1.2.1 Prosedur Flow Map Manual

A. Pegawai mengisi from data absensi

B. Pegawai menandatangani

C. Data absensi yang sudah ditandatangani diberikan ke administrasi D. Administrasi mengisi from data absensi

E. Sudah dilengkapi administrasi memberikan ke kasup untuk melengkapi absen

F. Sudah dilengkapi administrasi memberikan ke kasup untuk disahkan

G. Laporan absensi perhari diserahkan ke sekertaris untuk dikumpulkan dengan jangka waktu sebulan dan sekertaris membuat laporan bulanan

H. Sesudah laporan absensi sebulan sekertaris memberikan laporan absensi kepada kepala dinas


(23)

4.1.2.2 Flow Map Manual

Flow Map Manual

Administrasi Pegawai Kasub sekertaris Kepala dinas

Gambar 4.1 flow map sistem yang sedang berjalan Data absen yg sah Form data absensi Form data absensi Meleng kapi absensi Mengi si tanda tanga Data absensi yg

ditandatangani Data absensi yg ditandatanga Data absensi yg dilengkapi Data absensi yg salah Lap.absensi harian Data absensi yg dilengkapi Lap.absensi harian Lap.absensi harian Merekap itulasi absensi Lap.absensi bulanan Lap.absensi bulanan menges ahkan Membuat lap


(24)

4.1.2.3 Diagram Konteks

Gambar 4.2 diagram kontek sistem yang sedang berjalan

4.1.2.4 Data Flow Diagram

Pada data flow diagram level dapat diketahui penjabaran dari diagram kontek dimana pada level ini terdapat proses-proses yang terdapat pada sistem

4.1.2.5.1 DFD Level 0

Gambar 4.3 DFD Level 0 Sistem yang sedang Berjalan Kepala Dinas

Pegawai Kasub

SI Absen

si

pegawai 0.1

Mengisi absen Data absen

pegawai

Kasub Kepala dinas

File absensi

2.0 Membuat

lap Data absensi yang sah

Lap.harian Lap.bulanan

pegawai 1.0

Melengkap i absen Data absen

pegawai

3.0 Merekapit

ulasi absen


(25)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian, kami penyusun dapat mengevaluasi sistem berdasarkan pada sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi pegawai yaitu :

Pegawai yang di terima kerja di gelanggang remaja jakarta timur akan mengisi data pribadi sebagai data pegawai. Setelah terdaftar sebagai pegawai, maka saat akan melakukan absensi nama pegawai tersebut akan muncul dalam daftar absensi karyawan. Setelah absensi ditandatangani maka kertas absensi akan diserahkan pada administrasi untuk diperiksa, jika absensi pegawai sudah lengkap maka administrasi akan membuat laporan absensi untuk diserahkan pada kasub,sekretaris, dan untuk disimpan sebagai arsip. Jika keterangan belum lengkap maka kertas absensi akan diserahkan kembali pada pegawai untuk dilengkapi.

Laporan yang didapat oleh sekertaris akan dikumpulkan untuk sebagai bahan laporan bulanan absensi yang akan diserahkan pada kepala dinas

4.2 Usulan Perancangan Sistem

Pembuatan sebuah rancangan sistem yang digunakan untuk memperbaiki atau membuat sistem baru sehingga dapat menutupi atau mengurangi permasalahan yang ada pada sistem yang sedang direncanakan berdasarkan analisis pada sistem yang sedang berjalan.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan sistem yang akan digunakan pemakai(user) dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan dirancang bangun yang lengkap kepada programer. Untuk mempermudah semua proses yang berhubungan dengan absensi pegawai, maka aplikasi yang dirangcang adalah program aplikasi yang dapat membantu untuk mempermudah proses pencarian data, penyimpanan data, dan pembuatan laporan


(26)

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem baru diperlukan adanya suatu sistem. Dimana perancangan sistem ini membahas tentang arus data yang digambarkan melalui flowmap dan gambaran aliran data sistem berupa diagram kontek dan data flow diagram(DFD)

4.2.2.1 Prosedur Flow Map

a. Pegawai mengisi from data absensi untuk di input datanya lalu dicek apabila adata tidak sesuai dikembalikan lagi ke pegawai

b. Bila data absensi sesui mengisi data absensi setelah diisi data absensi disimpan untuk dicek oleh administrasi

c. Sesudah dicek oleh administrasi adta dimasukan untuk dibuat laporan absensi perhari

d. Setelah dibuat laporan absensi perhari data dibat laporan bulanan oleh sekertaris untuk dicektak

e. Setelah dicek laporan absensi dikirim ke pada kepaladinas untuk dicek dan disahkan


(27)

4.2.2.2 Flow Map Komputerisasi

Flow Map Komputerisasi

Pegawai SI Absensi Kasub Sekertaris Kepaladinas

Gambar 4.4 Flow Map Sistem yang Diusulkan Input

nip/nama

Cetak lap.absen

harian

Cetak lap.absensi

sebulan

Lap.absensi sebulan Database

absensi

Cetak absensi harian

Lap.absensi harian

Lap.absensi bulanan Data absensi

Lap. Absensi harian


(28)

4.2.2.3 Diagram Kontek

Gambar 4.5 Diagram Kontek Sistem yang Diusulkan

4.2.2.4 Data Flow Diagram

Pada data flow diagram level dapat diketahui penjabaran dari diagram kontek dimana pada level ini terdapat proses-proses yang terdapat pada sistem

4.2.2.4.1 DFD Level 0

Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem yang Diusulkan Kepala

Dinas

Pegawai Kasub

SI Absen

si

F_absensi F_pegawa

pegawai

absensi

Absensi sah

Lap.harian

Lap.bulana

Pegawai Cetak

absensi harian

Membuat lap

Kasub Kepaladinas


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan laporan ini penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem informasi di Gelanggang Remaja Jakarta Timur masih menggunakan sistem manual dalam menandatangani daftar hadir yang ada, penggunaan kertas yang boros dan sering terjadi kesalahan dalam memasukan data absen pegawai, sehingga dapat menyebabkan penyimpanan data absensi menumpuk dan kemungkinan hilang data sangat besar, proses pencarian data pegawai mauppun absensi akan mengalami kesulitan bila pengerjaan masih dilakukan secara manual. Dengan demikian hasil yang didapat dari setiap pegawai tidak maksimal.

Dari laporan telah dibuat sistem informasi yang dimana dari pembuatannya dapat menangani beberapa hal :

1. Dengan sistem yang terkomputerisasi, maka akan memudahkan pegawai dalam melakukan absensi..

2. Dengan sistem yang terkomputerisasi, maka bagian petugas akan lebih mudah dalam pencarian data pegawai, absensi, dan pembuatan laporan absensi harian dan bulanan pada gelanggan remaja jakarta timur.

3. Dengan sistem terkomputerisasinya absensi pegawai dapat terkontrol dalam melakukan pekerjaan

5.2 Saran

Selama penulis melakukan penelitian di gelanggang remaja jakarta timur. Ada beberapa saran yang diajukan oleh para pegawai untuk kemajuan pengabsenan kedepannya. Berikut ini beberapa saran yang penulis uraikan :

1. Disarankan sistem yang diusulkan dapat mempermudah melakukan


(30)

2. Disarankan sistem yang diusulkan mampu membuat dan memberikan laporan secara rinci dalam absensi harian dan bulanan

3. Disarankan terhubungnya data dengan pimpinan sehingga akan


(31)

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untukmemenuhi salah satu syarat Mata kuliah kerja praktek Program Studi Strata I

Jurusan Sistem Informasi

Disusunoleh :

Muhammad Habibi 10508371

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(32)

(33)

DAFTAR PUSTAKA

1. Drs. Zulkifli Amsyah, MLS. “Manajemen Sistem Informasi ”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta:2005.

2. Jogiyanto HM,Akt MBA, “Analisis dan Desain Sistem Informasi:

pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis

3. Amsyah (2000:4). “Sistem adalah elemen-elemen yang saling

berhubungan membentuk suatukesatuan atau organisasi”

4. Jogiyanto(2005:8) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”

5. Pohan (2000:11-21)] “menggambarkan arus data didalam system dengan

terstruktur dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi sistem yang

baik. Simbol yang digunakan DFD “

6. Flippo (1998:133)] “Absensi merupakan ketidak hadiran pegawai


(34)

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Habibi

Tempat/Tgl Lahir : Bekasi, 12 Oktober 1989

Agama : Islam

Usia : 22 Tahun

Status : Belum Menikah

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Alamat : Jl. Kav Sawah Indah I, Margamulya Bekasi Utara

Alamat Sementara : Jl. Dago pojok, Bandung Tengah

Nomor Hp : 085659954237

Riwayat Pendidikan :

SD ( SDN MARGAMULYA IV ) : Tamatan Tahun 2002

SMP ( SMP N 4 BEKASI ) : Tamatan Tahun 2005


(35)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya, kekuatan serta ketabahan, Sehingga penyusun dapat mengerjakan Laporan Kerja Praktek. Laporan Kerja Praktek ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek program studi Strata Satu (S-1) Universitas Komputer Indonesia BANDUNG.

Penyelesaian laporan ini tidak semata-mata dari pihak penyusun, melainkan juga berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara materil maupun secara spiritual. Oleh karena itu penyusun menghaturkan banyak terima kasih kepada yang terhormat dan yang tercinta:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya,

sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

2. Kedua orang tua tersayang yang telah mendidik dan memberikan materi

untuk kegiatan kuliah serta do’a yang tiada henti-hentinya.

3. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia BANDUNG.

4. Bapak Prof. Dr.Ukun Sastraprawira, M.Sc. selaku dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia BANDUNG.

5. Bapak Dadang Munandar, SE.,M.SI Ketua Jurusan Program Studi

Manajemen Informatika.

6. Ibu Deasy Permatasari, S. SI. M.T. selaku Dosen pembimbing laporan ini dan selaku Dosen Wali MI-7 yang telah meluangkan waktunya dan banyak memberikan pengarahan dan bimbingan selama menyelesaikan laporan kerja praktek ini

7. Aan Suryani, S. SOS selaku pembimbing Kerja Praktek yang telah


(36)

8. Virly Angraeni.N.N.Amd.keb yang selalu mensuport saya dalam mengerjakan laporan kerja praktek. .

9. Seluruh keluarga, teman-teman serta seluruh pihak yang telah mebantu dalam penyusunan laporan kerja praktek ini .

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa hasil yang dicapai dari tugas akhir ini, masih jauh dari sempurna dan bahkan banyak kekurangannya. Oleh karena itu saran dan kritiknya yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga Laporan Kerja Praktek dapat memberikan masukan setara informasi yang bermanfaat. Akhir kata penyusun ingin mengucapkan banyak-banyak terimakasih dan semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan atas penyelesaian laporan ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 22 oktober 2011

Penyusun Muhammad Habibi


(1)

ANALISIS SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI GELANGGANG REMAJA JAKARTA TIMUR

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untukmemenuhi salah satu syarat Mata kuliah kerja praktek Program Studi Strata I

Jurusan Sistem Informasi

Disusunoleh :

Muhammad Habibi 10508371

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

31

DAFTAR PUSTAKA

1. Drs. Zulkifli Amsyah, MLS. “Manajemen Sistem Informasi ”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta:2005.

2. Jogiyanto HM,Akt MBA, “Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis

3. Amsyah (2000:4). “Sistem adalah elemen-elemen yang saling

berhubungan membentuk suatukesatuan atau organisasi”

4. Jogiyanto(2005:8) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”

5. Pohan (2000:11-21)] “menggambarkan arus data didalam system dengan terstruktur dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi sistem yang

baik. Simbol yang digunakan DFD “

6. Flippo (1998:133)] “Absensi merupakan ketidak hadiran pegawai ditempat kerjanya pada saat ia harus bekerja


(4)

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Habibi

Tempat/Tgl Lahir : Bekasi, 12 Oktober 1989

Agama : Islam

Usia : 22 Tahun

Status : Belum Menikah

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Alamat : Jl. Kav Sawah Indah I, Margamulya Bekasi Utara

Alamat Sementara : Jl. Dago pojok, Bandung Tengah

Nomor Hp : 085659954237

Riwayat Pendidikan :

SD ( SDN MARGAMULYA IV ) : Tamatan Tahun 2002

SMP ( SMP N 4 BEKASI ) : Tamatan Tahun 2005


(5)

i

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya, kekuatan serta ketabahan, Sehingga penyusun dapat mengerjakan Laporan Kerja Praktek. Laporan Kerja Praktek ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek program studi Strata Satu (S-1) Universitas Komputer Indonesia BANDUNG.

Penyelesaian laporan ini tidak semata-mata dari pihak penyusun, melainkan juga berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara materil maupun secara spiritual. Oleh karena itu penyusun menghaturkan banyak terima kasih kepada yang terhormat dan yang tercinta:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

2. Kedua orang tua tersayang yang telah mendidik dan memberikan materi untuk kegiatan kuliah serta do’a yang tiada henti-hentinya.

3. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia BANDUNG.

4. Bapak Prof. Dr.Ukun Sastraprawira, M.Sc. selaku dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia BANDUNG.

5. Bapak Dadang Munandar, SE.,M.SI Ketua Jurusan Program Studi Manajemen Informatika.

6. Ibu Deasy Permatasari, S. SI. M.T. selaku Dosen pembimbing laporan ini dan selaku Dosen Wali MI-7 yang telah meluangkan waktunya dan banyak memberikan pengarahan dan bimbingan selama menyelesaikan laporan kerja praktek ini

7. Aan Suryani, S. SOS selaku pembimbing Kerja Praktek yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan.


(6)

8. Virly Angraeni.N.N.Amd.keb yang selalu mensuport saya dalam mengerjakan laporan kerja praktek. .

9. Seluruh keluarga, teman-teman serta seluruh pihak yang telah mebantu dalam penyusunan laporan kerja praktek ini .

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa hasil yang dicapai dari tugas akhir ini, masih jauh dari sempurna dan bahkan banyak kekurangannya. Oleh karena itu saran dan kritiknya yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga Laporan Kerja Praktek dapat memberikan masukan setara informasi yang bermanfaat. Akhir kata penyusun ingin mengucapkan banyak-banyak terimakasih dan semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan atas penyelesaian laporan ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Bandung, 22 oktober 2011

Penyusun Muhammad Habibi