Fraksi volume DASAR TEORI

21 berkurang kalau beban bertambah, karena bahan menunjukan kelakuan tengah- tengah antara deformasi elastik dan deformasi plastik Tata Surdia, 1995: 188. Harga keausan spesifik dapat dicari dengan menggunakan persamaan yang ada pada Modul praktikum uji keausan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, untuk prinsip uji keausan dan tabel beban dan kecepatan dapat dilihat pada gambar 2.8 dan 2.9: O O O S P r b B W  . . . 8 . 3  �� 2 �� 2.3 Dengan catatan : B = lebar piringan pengaus 3 mm o b = lebar keausan pada benda uji mm r = jari-jari piringan pengaus 10,85 mm O P = gaya tekan pada proses pengaus 2,12 kg O  = jarak tempuh pada proses pengausan pengausan 66,6 m Ws = harga keausan spesifik mm 2 kg Gambar 2.8.Prinsip pengujian keausan Tabel 2.1.Beban dan panjang lintasan pada uji keausan Gear Ratio DC 36108 4896 7272 9648 10836 Abrasion distance 66.6 100 200 400 600 Abrasion distance tabel Gear Ratio EF 36108 4896 7272 9648 10836 Final load lo 2.12 3.18 6.36 12.72 19.08 Final load tabel 22

2.9 Uji impak

Pengujian impak dilakukan untuk mengetahui sifat liat atau getas dari benda uji. Uji impak ini membutuhkan tenaga untuk mematahkan benda uji dengan sekali pukul. Alat yang digunakan berupa sebuah palu dengan berat tertentu yang dijatuhkan dengan cara dilepaskan dari sudut α dan sisi pisau pada palu mengenai benda uji yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 10 x 10 mm, panjang 55 mm dan takikan 2 mm serta sudut takikan 45°. Karena pukulan tersebut, benda uji akan patah. Kemudian, palu akan berayun kembali membentuk sudut β. Santoso, 2007. Pada gambar 2.10 dapat dilihat skema pengujian impak Gambar 2.9.Prinsip pengujian impak Santoso, 2007 Energi uji impak dapat dicari dengan rumus Santoso, 2007 : W = GR cosβ – cos α joule 2.4 Dengan catatan : G = berat palu R = jarak titik putar palu sampai titik berat palu β = sudut yang dibentuk palu setelah mematahkan benda uji Α = besar sudut pada saat palu akan dilepasakan tanpa benda uji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI