Nomor 137 Tahun 2014. Penyusunan kurikulum telah melibatkan berbagai unsur terkait secara terintegrasi secara menyeluruh atau holistik. Pada
penerapan proses pembelajaranpun secara holistik dan terintegrasi. Maka Kurikulum ini bernuansa Holistik Integratif HI sebagai upaya
memaksimalkan seluruh jenis perkembangan anak didik. Esesnsi pengembangan Kurikulum Holistik Integratif meliputi aspek perkembangan
fisik, non fisik agar anak berkembang dengan sehat, cerdas, ceria, dan berbudi luhur meliputi kesehatan, pemenuhan gizi, psikoptrisosial, dan mental.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang menjadi kebutuhan seluruh manusia. Oleh karena itu tanpa membedakan kondisi anak apapun harus
terlayani semua untuk memperoleh pendidikan setiap jenjang dan jenis. Layanan pendidikan ini adalah kegiatan bersama antara anak kondisi normal
dengan anak berkebutuhan khusus. Pada akhirnya Kurikulum ini akan menjadi lebih bermakna, dan menjadi
berdaya guna apabila di lapangan kurikulum dijadikan pedoman. Di Samping itu dengan didukung pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan
serta komunikasi yang humanis akan menjadikan citra unggulan tersendiri. Dengan didasari seperti itulah Kurikulum ini akan menjadi pedoman yang
dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di TK Satu Atap SD Negeri I Asemrudung.
2. Dasar Operasional Penyusunan Kurikulum 2013 TK Satu Atap SD Negeri I
Asemrudung. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar
pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis, dan yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris
.
1. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merujuk pada filosofi sebagai berikut :
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang b.
Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
c.
Peserta didik adalah pembelajar yang aktif dan memiliki talenta untuk belajar mengenai berbagai hal yang ada di sekitarnya.
Kurikulum TK Satu Atap SD Negeri 1 Asemrudung
9
d.
Proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman terus menerus dan secara berkesinambungan sebagaimana dicontohkan
oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.
e. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain ditujukan untuk
mengembangkan seluruh kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan landasan sosiologis dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran
menyesuaikan dengan tuntutan dan norma-normayang berlaku pada masyarakat dimana anak tinggal. Kurikulum PAUD mengangkat
keanekaragaman budaya sebagai kekayaan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Perbedaan kebiasaan-budaya-agama-fisik harus
mampu mengembangkan sikap saling memahami dan menghargai.
3. Landasan Psikologis-Pedagogis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diterapkan melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan karakteristik
anak usia dini. Setiap anak memiliki keunikan baik dari kecepatan kematangan perkembangan, cara belajar, minat, maupun bakat yang
dimilikinya. Guru harus mengetahui cara mengelola pembelajaran yang sesuai dengan kerakteristik anakusia dini. Hal yang penting dipahami oleh
guru bahwa anak akan belajar dengan baik bila dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. Guru diharapkan memahami tahapan
perkembangan anak dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan cara belajar anak.
4. Landasan Teoritis