Pengaruh Return On Equity dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

(1)

(2)

PENGARUH RETURN ON EQUITY DAN DIVIDEND PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

THE INFLUENCE OF RETURN ON EQUITY (ROE) AND DIVIDEND PER SHARE (DPS) TO STOCK PRICE

(CASE STUDY AT MINING COMPANIES LISTED ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Fitri Nurgusman Sari 21108141

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2012


(3)

(4)

i

ABSTRACT

The Influence Of Return On Equity And Dividend Per Share To Stock Price (Case Study In Mining Companies Listed On Indonesian Stock Exchange)

Investment is the placement of funds at this time to make a profit in the future. Before deciding to buy shares of investment companies investors need different information to be analyzed. Information necessary to analyze them are return on equity and dividend per share. The purpose of this study is to determine the influence of return on equity and dividend per share for the stock price either simultaneously or partial.

The method used in this research is descriptive method verifikatif. Sample selection method used in this study is the method of purposive sampling is an annual financial report 5 mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2005-2010 as many as 30 pieces of samples using multiple linear regression analysis. Testing the hypothesis in this study using the F test statistic and t test statistics. The process of statistical analysis using SPSS 18.0 for Windows.

The results of this study indicate that simultaneous variable return on equity and dividend per share and a significant positive effect on stock prices. Variable partial return on equity and dividend per share and a significant positive effect on stock prices, which means an increase / decrease in return on equity and dividend per share tends to increase / decrease the price of the shares of mining companies.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr. wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunai-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “Pengaruh Return On Equity dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI)” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang Sarjana (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Surtikanti, SE., M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah banyak yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan Skripsi ini.

Selain itu peneliti telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, terutama :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.


(6)

iv

3. Sri Dewi Anggadini SE., M.Si., AK., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan pengarahan kepada penulis.

5. Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapakku tersayang Bapak Sumirat SE dan Ibuku tersayang Ibu Ratna Sari, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua do’a, dukungan, dan kasih sayang yang telah diberikan.

7. Kakakku tersayang Gina Agustini Rusmanti S.Sos dan Ginanjar Wahyudin ST, terima kasih atas do’a dan dukungannya.

8. Aliyuna Rahman terima kasih atas semua waktu, dukungan, kasih sayang dan supportnya kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat terbaikku Andina Halidya Artha, Yunita Novianti, Dedi Mulyadi, Dony Sugianto, Susan Siti Hasanah, Andy Khaelani Hidayat dan teman-teman Akuntansi Tiga (ak3) terima kasih atas semua semangat, bantuan, dan kebersamaannya selama ini.

10. Sahabat, rekan-rekan, dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis


(7)

v

bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi acuan bagi penulis untuk berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Terima kasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2012

Fitri Nurgusman Sari NIM. 21108141


(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN ...

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... MOTTO ... ABSTRACT ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 1.2.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...

1.3.1 Maksud Penelitian ... 1.3.2 Tujuan Penelitian ... 1.4 Kegunaan Penelitian ...

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 1.4.2 Kegunaan Akademis ...

i ii iii vi x xi xii 1 9 9 11 11 11 12 13 13 13


(9)

vii

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 1.5.1 Lokasi Penelitian ... 1.5.2 Waktu Penelitian ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka ... 2.1.1 Profitabilitas ...

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas ... 2.1.1.2 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas ... 2.1.1.3 Return on equity (ROE) ... 2.1.2 Dividen ...

2.1.2.1 Pengertian Dividen ... 2.1.2.2 Jenis-jenis Dividen ... 2.1.2.3 Kebijakan Dividen ... 2.1.2.4 Teori Kebijakan Dividen ... 2.1.2.5 Dividend per share (DPS)... 2.1.3 Saham ...

2.1.3.1 Pengertian Saham ... 2.1.3.2 Jenis-jenis Saham ... 2.1.3.3 Nilai Saham ... 2.1.3.4 Harga Saham ... 2.1.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 2.1.4 Penelitian Terdahulu ...

13 13 14 15 15 15 16 16 17 17 18 20 21 23 25 25 25 28 29 30 31


(10)

viii

2.2 Kerangka Pemikiran ... 2.2.1 Pengaruh Return on equity Terhadap Harga Saham ... 2.2.2 Pengaruh Dividend per share Terhadap Harga Saham ... 2.3 Hipotesis Penelitian ... BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 3.2 Metode Penelitian ... 3.2.1 Desain Penelitian ... 3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ...

3.2.3.1 Sumber Data ... 3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 3.2.5.1.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Bursa Efek Indonesia ... 4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 4.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 4.1.3 Uraian Tugas (Job Description) ... 4.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia ...

33 36 37 38 39 39 41 44 47 47 47 51 52 52 58 61 67 67 69 71 83


(11)

ix

4.2 Analisis Deskriptif ... 4.2.1 Analisis Deskriptif Return on equity Pada Perusahaan

Pertambangan Tahun 2005-2010 ... 4.2.2 Analisis Deskriptif Dividend per share Pada Perusahaan

Pertambangan Tahun 2005-2010 ... 4.2.3 Analisis Deskriptif Harga Saham Pada Perusahaan

Pertambangan Tahun 2006-2011 ... 4.3 Analisis Verifikatif ... 4.3.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 4.3.3 Pengaruh Return on equity Terhadap Harga Saham Secara

Parsial ... 4.3.4 Pengaruh Dividend per share Terhadap Harga Saham Secara Parsial ... 4.3.5 Pengaruh Return on equity dan Dividend per share Terhadap Harga Saham Secara Simultan ... BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 5.2 Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN ...

83

83

88

92 96 97 102

103

108

113

119 121 123 127


(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ...

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... Gambar 4.1 Grafik Perkembangan ROE Pada Perusahaan Pertambangan tahun 2005-2010 ... Gambar 4.2 Grafik Perkembangan DPS Pada Perusahaan Pertambangan tahun

2005-2010 ... Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Harga Saham Pada Perusahaan

Pertambangan tahun 2005-2010 ... Gambar 4.4 Grafik Normalitas ... Gambar 4.5 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas ... Gambar 4.6 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Pada Pengujian Hipotesis

Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham Secara Parsial (Uji t) ... Gambar 4.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Pada Pengujian Hipotesis

Pengaruh DPS Terhadap Harga Saham Secara Parsial (Uji t) ... Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Pada Pengujian Hipotesis

Secara Simultan (Uji Statistik F) ... 35 67

87

91

95 98 100

106

111


(13)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Data Harga Saham dan Return on equity Perusahaan Pertambangan

tahun 2006-2010 ... Tabel 1.2 Jadwal Penelitian ... Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Sebelumnya ... Tabel 3.1 Desain Penelitian ... Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... Tabel 3.3 Populasi Penelitian ... Tabel 3.4 Kriteria Penentuan Pengambilan Sampel ... Tabel 3.5 Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian ... Tabel 3.6 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... Tabel 4.1 Perkembangan ROE Pada Perusahaan Pertambangan ... Tabel 4.2 Perkembangan DPS Pada Perusahaan Pertambangan ... Tabel 4.3 Perkembangan Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan ... Tabel 4.4 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas ... Tabel 4.5 Hasil Pengujian Asumsi Multikoliniearitas ... Tabel 4.6 Hasil Pengujian Asumsi Autokorelasi Nilai Durbin-Watson ... Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... Tabel 4.8 Koefisien Korelasi ROE Dengan Harga Saham ... Tabel 4.9 Koefisien Korelasi DPS dengan Harga Saham ... Tabel 4.10 Analisis Koefisien Korelasi Berganda dan Koefisien Determinasi ... Tabel 4.11 Anova Untuk Uji Simultan (Uji F) ...

7 14 31 44 46 48 50 51 61 84 88 93 98 99 101 102 103 108 114 116


(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Permohonan Mengadakan Penelitian/Pengumpulan Data ...

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Riset di BEI ... Lampiran 3 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... Lampiran 4 Hasil Output SPSS ... Lampiran 5 Tabel Distribusi t ... Lampiran 6 Tabel Distribusi F ... Lampiran 7 Tabel Durbin Watson ... Lampiran 8 Harga Saham Perusahaan Pertambangan Tahun 2006-2011 ... Lampiran 9 Laporan Keuangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk ... Lampiran 10 Laporan Keuangan PT Bumi Resources Tbk ... Lampiran 11 Laporan Keuangan PT International Nickel Indonesia Tbk ... Lampiran 12 Laporan Keuangan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk ... Lampiran 13 Laporan Keuangan PT Timah (Persero) Tbk ... Lampiran 14 Catatan Khusus Kegiatan Bimbingan dan Konsultasi ... Lampiran 15 Lembar Revisi Sidang ...

128 129 130 131 136 137 138 139 141 149 158 167 178 187 188


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pasar modal Indonesia pada sepuluh tahun terakhir mengalami fluktuasi yang signifikan di tengah gejolak perkembangan ekonomi dan politik Indonesia. Pasar ekuitas mengalami stagnasi pasca krisis ekonomi tahun 1997 yang lalu, namun mulai kembali bergairah sejak tahun 1999. Hal ini terlihat pada saat pasar modal menjadi sarana perusahaan dalam melakukan restrukturisasi (Eduardus, 2010:94).

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan dalam bentuk utang, ekuitas (saham), Instrumen derivatif, maupun istrumen lainnya (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2006:1). Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Selain itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal (Eduardus, 2010:26).

Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan (return) di masa yang akan datang (Abdul


(16)

Ba b I Penda hulua n | 2

Halim, 2005:4). Tujuan investasi yang dilakukan oleh investor yaitu untuk memperoleh keuntungan berupa pendapatan atau tingkat pengembalian invetasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun selisih dari harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain) (Jogiyanto, 2008:5). Sebelum memutuskan investasi untuk membeli saham suatu perusahaan, investor memerlukan berbagai informasi yang akan dianalisis guna pengambilan keputusan yang tepat (Elvira Zyen, 2007). Terdapat dua analisis yang dapat dilakukan investor dalam menganalisis saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental (Mukhtaruddin, 2007).

Analisis teknikal adalah untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga dan volume. Data historis harga dan aktivitas volume transaksi diolah terutama dalam bentuk chart untuk meramalkan trend harga masa depan. Dalam analisis teknikal para investor percaya bahwa mereka bisa mengetahui pola-pola pergerakan harga saham di masa datang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan harga saham di masa lalu (Eduardus, 2010:394). Sedangkan analisis fundamental adalah penilaian terhadap saham-saham perusahaan berdasarkan data-data keuangan perusahaan seperti pendapatan, penjualan, risiko, dan lainnya. Analisis fundamental terdiri dari analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan (Eduardus, 2010:303).

Pada tahap analisis ekonomi dan pasar modal, investor melakukan analisis terhadap berbagai alternatif keputusan tentang dimana alokasi investasi, akan dilakukan (dalam negeri atau luar negeri), serta dalam bentuk apa investasi


(17)

Ba b I Penda hulua n | 3

tersebut dilakukan (saham, obligasi, kas, properti, dan lainnya). Tahap berikutnya, yaitu analisis industri, meliputi analisis yang berdasarkan hasil analisis ekonomi dan pasar untuk menentukan jenis-jenis industri mana saja yang akan dipilih (yang berprospek baik dan menguntungkan). Tahap ketiga yang didasari tahap sebelumnya bertujuan untuk menentukan perusahaan–perusahaan atau saham mana saja yang menguntungkan sehingga layak dijadikan pilihan investasi (Eduardus, 2010:338).

Dalam melakukan analisis perusahaan, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan investor (Eduardus, 2010:240). Dimana salah satu rasio profitabilitas adalah Return On Equity (ROE) yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan tersebut (Susan Irawati, 2006:61). Menurut Dedi Trisno dan Fransiska Soejono (2008) adanya pengaruh yang signifikan antara ROE terhadap harga saham mengindikasikan bahwa informasi yang diberikan oleh perusahaan mengenai informasi laba yang dimiliki perusahaan digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi mereka. Apabila informasi yang diberikan menunjukkan laba perusahaan tinggi, maka investor pun akan berminat untuk membeli saham


(18)

Ba b I Penda hulua n | 4

tersebut. Semakin meningkatnya permintaan atas saham tersebut akan menyebabkan harga saham tersebut naik.

Selain analisa dengan return on equity, dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan dividen. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proposional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik (Stice et al. 2004:902). Pembagian dividen yang relatif besar oleh perusahaan akan dianggap investor sebagai sinyal positif terhadap perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Penghentian atau pengurangan dividen akan dianggap sinyal negatif oleh investor terhadap perkembangan perusahaan di masa yang akan datang (Eko Wahyudi, 2008). Namun pembagian dividen yang cukup besar akan mengurangi kemampuan pendanaan perusahaan (reinvestasi) guna pengembangan perusahaan selanjutnya, maka diperlukan suatu kebijakan dividen yang optimal, di mana perusahaan mengambil kebijakan yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa yang akan datang sehingga memaksimumkan harga saham (Astuti, 2004:145). Salah satu indikator dalam menilai sebuah dividen yang dilakukan oleh investor adalah dengan melihat dividend per share (DPS).

Dividend per share banyak diperhatikan oleh para investor dalam pertimbangan berinvestasi di dalam sebuah perusahaan karena dividend per share merupakan rasio yang menghitung jumlah pendapatan yang dibagikan (dalam bentuk dividen) untuk setiap lembar saham biasa (Lukman Syamsuddin, 2011:75). Dividend per share merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dan dijadikan


(19)

Ba b I Penda hulua n | 5

tolak ukur yang lebih baik oleh investor dalam membuat keputusan investasinya, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi permintaan terhadap saham perusahaan yang bersangkutan yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham, dimana apabila investor menganggap bahwa angka DPS perusahaan cukup baik dan akan menghasilkan return yang sepadan dengan resiko yang akan ditanggungnya, maka permintaan terhadap harga saham perusahaan juga akan meningkat (Fanny, 2009). Krisis subprime mortgage di Amerika Serikat (AS) dua tahun lalu secara cepat berkembang menjadi krisis keuangan global. Krisis tidak hanya terjadi di bursa saham dan sektor keuangan AS, melainkan sudah menjalar ke Eropa, Rusia, Asia, Amerika Latin, dan Australia. Hampir semua negara terkena dampaknya, tidak terkecuali Indonesia. Sudah banyak diberitakan di berbagai media massa, krisis keuangan global itu berdampak terhadap pasar saham Indonesia. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia terkoreksi sangat tajam ke level 1.400-1.500 dibandingkan puncaknya pada level 2.800 pada akhir 2007 (Armida S Alisjahbana, 2008).

Sektor pertambangan yang sedang booming ikut terpukul oleh krisis yang merembet begitu cepat. Harga saham-saham pertambangan di lantai bursa anjlok tak terperikan. Saham pertambangan yang paling prospektif, BUMI (PT Bumi Resources Tbk) pun terpaksa menelan pil pahit. Transaksinya di BEI harus di-suspens, menyusul harganya yang mengalami koreksi dalam sebesar 32,03% hingga otoritas BEI melihatnya sebagai suatu yang tidak wajar (Aviliani, 2008).

Antisipasi harus dilakukan mengingat sektor pertambangan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia dengan menyerap jutaan


(20)

Ba b I Penda hulua n | 6

tenaga kerja (Jeffrey Mulyono, 2008). Secara mikro, kinerja perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan memang mengalami lonjakan besar. Pada tahun 2007, kinerja ekspor sektor pertambangan mencapai US$21,6 miliar atau tumbuh 17,2% dengan pangsa 23,2%. Pertumbuhan nilai ekspor pertambangan ini didukung oleh ekspor nikel (tumbuh 76,8%), batubara (12,8%) dan tembaga (11,4%). Tingginya harga komoditas tambang telah menjadi pendorong meningkatnya ekspor sektor pertambangan. Dari sisi volume, ekspor pertambangan pada tahun 2007 juga mengalami kenaikan 7,8% atau mencapai 245 juta ton. Kenaikan volume ekspor pertambangan ini terjadi pada komoditas nikel (tumbuh 103,7%), aluminium (65,5%) dan batubara (7,9%) (Sunarsip, 2008).

Namun, kinerja yang diperoleh di tahun 2007 ini tidak berlanjut pada Triwulan I 2008. Di tengah tingginya harga komoditas dunia, nilai ekspor sektor pertambangan pada Triwulan I 2008 hanya mencapai US$5,5 miliar (pangsa 20,7%), atau hanya tumbuh 1,5%. Pertumbuhan ini sangat rendah karena komoditas unggulan seperti tembaga dan batubara, tumbuh negatif masing-masing 27,2%, dan 1,3% (Sunarsip, 2008). Dari sisi Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan sektor pertambangan juga tidak terlalu signifikan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertambangan hanya tumbuh 2,0% pada tahun 2007. Tingkat pertumbuhan tahun 2007 ini justru lebih rendah dibandingkan capaian pada tahun 2006 sebesar 2,2%. Sementara itu, pada Triwulan I 2008 ini, sektor pertambangan justru mengalami pertumbuhan negatif 2,3% dibandingkan Kuartal I 2007 (Sunarsip, 2008).


(21)

Ba b I Penda hulua n | 7

Berikut ini adalah tabel data harga saham penutupan dan return on equity perusahaan pertambangan tahun 2006-2010 :

Tabel 1.1

Data Harga Saham dan Return On Equity Perusahaan Pertambangan tahun 2006-2010

KODE

HARGA SAHAM (Rp)

ROE (%)

2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009

ANTM 9100 3350 1090 2400 36,27 58,57 16,97 7,42

BUMI 1330 6200 820 2250 61,76 70,32 40,93 12,95

INCO 3100 9625 1930 3650 30,51 84,60 33,63 10,78

PGAS 1870 2830 2150 4250 33,94 24,93 8,96 53,09

TINS 1185 2895 1060 2375 12,41 53,13 35,13 9,15

Sumber : www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com (diolah)

Data di atas menggambarkan harga saham dan return on equity perusahaan pertambangan yang setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Fluktuasi return on equity diikuti oleh fluktuasi laba perusahaan. Hal pokok yang dapat mempengaruhi return on equity adalah besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba, maka semakin besar pula return on equity yang mampu diperoleh perusahaan. Selain itu, hal yang dipengaruhi oleh besar kecilnya laba adalah dividen per lembar saham (dividend per share). Secara umum, apabila laba yang diperoleh besar, maka dividen yang dibagikan akan cenderung besar pula, sebaliknya apabila perusahaan mengalami kerugian maka dividen yang diberikan kepada investor akan kecil. Pada tahun 2008 harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), dan PT Timah (Persero) Tbk (TINS) meningkat menjadi Rp 6.200 (BUMI), Rp 9.625 (INCO), dan Rp 1.185 (TINS). Harga saham yang meningkat dapat dikarenakan terjadi


(22)

Ba b I Penda hulua n | 8

peningkatan ROE yang diperoleh perusahaan. Dari data diatas dapat dilihat ROE PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) dan PT Timah (Persero) Tbk (TINS) meningkat menjadi 70,32% (BUMI), 84,60% (INCO), dan 53,13% (TINS). Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan atau penurunan ROE akan menaikan atau menurunkan harga saham sehingga ROE mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga saham (Ani Wilujeng, 2007).

Namun berbeda dengan perusahaan pertambangan lainnya seperti PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) dimana pada ANTM terjadi kenaikan ROE pada tahun 2007 menjadi 58,57% yang tidak diikuti peningkatan harga saham pada tahun 2008, melainkan harga saham mengalami penurunan dari Rp 9.100 menjadi Rp 3.350 yang kemungkinan disebabkan laba yang diperoleh perusahaan lebih banyak dialokasikan untuk pembayaran hutang perusahaan, sehingga dividen per lembar saham (dividend per share) yang diterima investor menjadi kecil yang berakibat pada permintaan atas saham perusahaan menurun. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, dimana menurut Jogiyanto (2008:135) mengungkapkan bahwa hubungan harga saham seharusnya (nilai intrinsik) dengan dividen per lembar saham adalah positip, yaitu semakin besar dividen yang dibayar, semakin besar harga dari saham.

Pada perusahaan pertambangan tersebut terjadi penurunan ROE tahun 2009 menjadi 7,42% (ANTM), 12,95% (BUMI), 10,78% (INCO), dan 9,15% (TINS) hal ini kemungkinan disebabkan karena perusahaan tidak dapat mengelola modal sendiri secara efektif sehingga laba yang diperoleh perusahaan menurun.


(23)

Ba b I Penda hulua n | 9

Pada saat terjadi penurunan ROE perusahaan seharusnya harga saham ikut mengalami penurunan namun hal tersebut tidak terjadi pada perusahaan pertambangan, dimana harga saham tahun 2010 justru mengalami peningkatan menjadi Rp 2.400 (ANTM), Rp 2.250 (BUMI), Rp 3.650 (INCO) dan Rp 2.375 (TINS). Hal ini bertentangan dengan teori yang ada, dimana menurut Brigham & Houston (2010:133) mengungkapkan bahwa jika ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian mengenai pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap harga saham adalah :

1. Peningkatan ROE tahun 2007 menjadi 58,57% pada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) tidak diikuti oleh peningkatan harga saham pada tahun 2008, yang justru mengalami penurunan menjadi Rp 3.350 yang kemungkinan dapat disebabkan karena laba yang dihasilkan perusahaan lebih banyak dialokasikan untuk pembayaran hutang perusahaan, sehingga dividen per lembar saham (dividend per


(24)

Ba b I Penda hulua n | 10

share) yang diterima investor menjadi kecil yang berakibat pada permintaan atas saham perusahaan menurun.

2. Tahun 2008 kinerja keuangan perusahaan pertambangan mengalami penurunan seiring dengan penurunan laba yang diperoleh perusahaan sehingga menyebabkan return on equity dan dividend per share perusahaan pertambangan mengalami penurunan. Hal tersebut mengakibatkan harga saham perusahaan pertambanganpun mengalami penurunan.

3. Pada tahun 2009 terjadi penurunan ROE menjadi 7,42% (ANTM), 12,95% (BUMI), 10,78% (INCO), dan 9,15% (TINS) tidak mengakibatkan penurunan harga saham tahun 2010 yang justru mengalami peningkatan menjadi Rp 2.400 (ANTM), Rp 2.250 (BUMI), Rp 3.650 (INCO) dan Rp 2.375 (TINS). Hal ini bertentangan dengan teori yang ada, dimana menurut Brigham & Houston (2010:133) mengungkapkan bahwa jika ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.


(25)

Ba b I Penda hulua n | 11

1.2.2 Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana return on equity pada perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana dividend per share pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Seberapa besar pengaruh return on equity terhadap Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial?

5. Seberapa besar pengaruh dividend per share terhadap Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial?

6. Seberapa besar pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data, menganalisis, dan memperoleh pemahaman mengenai pengaruh return on equity


(26)

Ba b I Penda hulua n | 12

dan dividend per share terhadap Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian mengenai pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap Harga Saham ini adalah :

1. Untuk mengetahui return on equity pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui dividend per share pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on equity terhadap Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dividend per share terhadap Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan.


(27)

Ba b I Penda hulua n | 13

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

 Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan menjadi pedoman dan masukan bagi perusahaan sektor pertambangan dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dari segi return on equity dan dividend per share sehingga dapat menarik minat investor dalam berinvestasi dan dapat menjaga kestabilan harga sahamnya.

 Bagi Investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap harga saham perusahaan sehingga investor dapat berinvestasi dengan aman pada saham perusahaan yang memiliki kinerja keuangan baik untuk memperoleh capital gain dan dividen yang tinggi.

1.4.2 Kegunaan Akademis

 Bagi perkembangan Ilmu Akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta referensi tentang pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap harga saham.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada Bursa efek Indonesia (BEI) dengan mengambil data-data sekunder yang terdapat pada situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id dan Pusat Informasi Pasar


(28)

Ba b I Penda hulua n | 14

Modal (PIPM) Bandung Bursa Efek Indonesia, yang beralamat di Jalan Veteran No 10 Bandung, Jawa Barat Telp (022) 4214349 Fax (022) 4214359.

1.5.2 Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat jadwal penelitian yang di mulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu pelaporan hasil penelitian. Secara lebih rinci jadwal dan waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra Survei :

a. Persiapan Judul b. Persiapan Teori c. Pengajuan Judul d. Mencari Perusahaan

2

Usulan Penelitian :

a. Penulisan UP b. Bimbingan UP c. Seminar UP d. Revisi UP 3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan Data

5

Penyusunan Skripsi :

a. Bimbingan Skripsi b. Sidang Skripsi c. Revisi Skripsi d. Pengumpulan Draft Skripsi


(29)

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Profitabilitas

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas

Menurut Sutrisno (2009:16) pengertian profitabilitas adalah sebagai berikut:

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.”

Sedangkan menurut Sofyan Safri Harahap (2009:304) mengungkapkan bahwa:

“Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.”

Dari pengertian-pengertian profitabilitas dapat disimpulkan bahwa, profitabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber daya yang ada.


(30)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 16

2.1.1.2 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas yang bisa digunakan untuk pengukuran tingkat profitabilitas menurut Lukman Syamsuddin (2011: 59) adalah sebagai berikut :

1. Gross Profit Margin

Mengukur tingkat laba kotor dibandingkan dengan volume penjualan. 2. Operating Profit Margin

Mengukur tingkat laba operasi dibandingkan dengan volumen penjualan. 3. Net Profit Margin

Mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan penjualan. 4. Total Assets Turnover

Mengukur berapa kali total aktiva perusahaan menghasilkan volume penjualan.

5. Return on Investment

Mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan.

6. Return on Equity

Mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh oleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan dalam perusahaan.

7. Return on Common Stock

Mengukur tingkat penghasilan bagi pemegang saham. 8. Earning Per Share

Mengukur jumlah pendapatan per lembar saham. 9. Dividen Per Share

Menghitung jumlah pendapatan yang dibagikan (dalam bentuk dividen) untuk setiap lembar saham biasa.

10. Book Value Per Share

Menghitung nilai atau harga buku saham biasa yang beredar.

2.1.1.3 Return on Equity (ROE)

Menurut Susan Irawati (2006:61) pengertian return on equity adalah sebagai berikut :

Return on equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan tersebut.”


(31)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 17

Sedangkan menurut Tjiptono Darmaji dan M Fakhruddin (2006:200) pengertian return on equity adalah :

“ROE merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan”.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa Return on Equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Semakin besar ROE berarti semakin optimalnya penggunaan modal sendiri suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dan peningkatan laba berarti terjadinya pertumbuhan yang bersifat progresif (Edi Subiyantoro, 2008)

Menurut Brigham & Houston (2010:149) Return On Equity (ROE) dapat dirumuskan sebagai berikut :

2.1.2 Dividen

2.1.2.1 Pengertian Dividen

Tujuan investasi yang dilakukan oleh investor yaitu untuk memperoleh keuntungan berupa pendapatan atau tingkat pengembalian invetasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun selisih dari harga jual saham


(32)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 18

terhadap harga belinya (capital gain) (Jogiyanto, 2008:5). Berkaitan dengan dividen, akan dijelaskan sebagai berikut :

Menurut Aliminsyah dan Padji (2005:60) mengartikan bahwa :

“Dividen merupakan pembagian keuntungan kepada pemilik dalam perusahaan”.

Sedangkan pengertian dividen menurut Rusdin (2006:73) adalah sebagai berikut :

“Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.”

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa dividen merupakan bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

2.1.2.2 Jenis-jenis Dividen

Menurut Zaki Baridwan (2004:233) dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa mempunyai beberapa bentuk sebagai berikut :

1. Dividen yang Berbentuk Uang

2. Dividen yang Berbentuk Aktiva (Selain Kas dan Saham Sendiri) 3. Dividen Saham (Stock Dividend)

Dari definisi tersebut di atas, terdapat tiga jenis dividen yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Dividen yang Berbentuk Uang

Pembagian deviden yang paling sering dilakukan adalah dalam bentuk uang. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif per lembar


(33)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 19

dikalikan jumlah lembar yang dimiliki. Keputusan pembagian dividen diambil dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Apabila dalam pembagian dividen disebutkan bahwa dividen yang dibagikan itu sebagian merupakan pembagian laba dan sebagian lagi merupakan pengembalian modal, dividen seperti itu disebut dividen likuidasi. Perusahaan yang membagikan dividen likuidasi biasanya adalah perusahaan-perusahaan yang akan menghentikan usahanya, misalnya dalam

bentuk joint ventures. Karena usaha perusahaan akan dihentikan maka tidak

perlu memperbesar modal. Pemegang saham yang menerima dividen likuidasi mencatatnya sebagian sebagai penghasilan dan sebagian lagi sebagai pengembalian modal.

2. Dividen yang Berbentuk Aktiva (Selain Kas dan Saham Sendiri)

Dividen yang dibagikan kadang-kadang tidak berbentuk uang tunai, tetapi berupa aktiva seperti saham perusahaan lain atau barang-barang hasil produksi perusahaan yang membagi deviden tersebut. Pemegang saham yang menerima deviden seperti ini mencatat dalam bukunya dengan jumlah sebesar harga pasar yang diterimanya.

3. Dividen Saham (Stock Dividend)

Penerimaan dividen dalam bentuk saham dari perusahaan yang membagi saham tersebut disebut dividen saham. Bagi pemegang saham, dividen seperti ini berarti penambahan jumlah lembar saham tanpa ada pengeluaran baru. Jadi jumlah lembarnya bertambah tetapi harga perolehannya tetap. Saham yang diterima sebagai dividen bisa berbentuk


(34)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 20

saham yang sama dengan yang dimiliki atau saham jenis yang lain. Apabila dividen saham yang diterima itu sejenis dengan saham yang dimiliki, berarti jumlah lembarnya bertambah banyak sedangkan harga perolehannya tetap, dalam arti tidak ada kenaikan nilai buku. Dividen seperti ini tidak dijurnal, tetapi hanya memo untuk menunjukan kenaikan jumlah lembar saham. Penjualan saham sesudah adanya penerimaan dividen saham akan dibebani dengan harga pokok saham yang baru. Apabila dividen saham yang diterima berupa saham yang berbeda dengan saham yang dimiliki, maka harga pokok saham yang dimiliki dibagikan kepada tiap macam saham dengan dasar nilai relatifnya.

2.1.2.3 Kebijakan dividen

Menurut Martono dan Agus Harjito (2007:253) menjelaskan tentang pengertian kebijakan dividen sebagai berikut :

“Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.”

Menurut Sutrisno (2008:305) ada bentuk kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Kebijakan dividen yang stabil 2. Kebijakan dividen yang meningkat

3. Kebijakan dividen dengan rasio yang konstan


(35)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 21

Berdasarkan definisi di atas, terdapat empat bentuk kebijakan dividen yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kebijakan dividen yang stabil.

Yaitu dividen akan diberikan secara tetap per lembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. 2. Kebijakan dividen yang meningkat

Yaitu perusahaan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.

3. Kebijakan dividen dengan rasio yang konstan

Yaitu perusahaan memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh perusahaan.

4. Kebijakan dividen reguler yang rendah ditambah ekstra

Yaitu perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil kemudian ditambah dengan ekstra dividen.

2.1.2.4 Teori Kebijakan Dividen

Menurut Lukas Setia Atmaja (2008:285) ada lima teori untuk menentukan kebijakan dividen yaitu :

1. Dividen Tidak Relevan 2. Bird in the hand Theory 3. Teori Perbedaan Pajak 4. Teori “Signaling Hypothesis” 5. Teori “Clientele Effect


(36)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 22

Berdasarkan definisi di atas, maka terdapat lima teori untuk menentukan kebijakan dividen yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Dividen Tidak Relevan

Menurut Modigliani dan Miller (MM), nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya DPR, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah tidak relevan. Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang “lemah” seperti :

a. Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional

b. Tidak ada biaya emisi saham jika perusahaan menerbitkan saham baru

c. Tidak ada pajak d. Kebijakan investasi 2. Bird in the hand Theory

Gordon dan Linther menyatakan bahwa biaya modal sendiri (Ks) perusahaan akan naik jika DPR rendah karena investor lebih suka menerima dividen daripada capital gains. Modigliani dan Miller menganggap argumen Gordon dan Lintner ini merupakan suatu kesalahan (MM menggunakan istilah “The Bird in the hand Fallacy”. Menurut MM, pada akhirnya investor akan kembali menginvestasikan dividen yang diterima pada perusahaan yang sama atau perusahaan yang memiliki risiko yang hampir sama.


(37)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 23

Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividend an capital gains, para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.

4. Teori “Signaling Hypothesis

Seperti teori dividen yang lain, teori “Signaling Hypothesis” ini juga sulit dibuktikan secara empiris. Adalah nyata bahwa perubahan dividenmengandung beberapa informasi. Tapi sulit dikatakan apakah kenaikan dan penurunan harga setelah adanya kenaikan dan penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek “sinyal” atau disebabkan karena efek “sinyal” dan preferensi terhadap dividen.

5. Teori “Clientele Effect

Teori ini menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Bukti empiris menunjukan bahwa efek dari

“Clientele” ini ada. Efek ini hanya mengatakan bahwa bagi sekelompok

pemegang saham, kebijakan dividen tertentu lebih menguntungkan mereka.

2.1.2.5 Dividend per share (DPS)

Menurut Lukman Syamsuddin (2011:75) pengertian dividend per share adalah sebagai berikut :


(38)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 24

Dividend per share yaitu menghitung jumlah pendapatan yang dibagikan (dalam bentuk dividen) untuk setiap lembar saham biasa”. Sedangkan menurut Warren et all (2005:320) yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita menjelaskan bahwa :

Dividend per share dapat dilaporkan sebagai laba per saham untuk menyatakan hubungan antara dividen dan laba. Perbandingan kedua jumlah per saham tersebut menunjukkan besarnya laba yang ditahan oleh perusahaan untuk digunakan dalam operasi”.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dividend per share merupakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham untuk tiap lembar saham. Menurut Belkaoui (2007:226) bahwa laba dipandang sebagai suatu panduan bagi kebijakan dividen dan retensi perusahaan. Laba yang diakui adalah indikator dari jumlah maksimum yang dapat didistribusikan sebagai dividen dan ditahan untuk ekspansi atau diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Pertumbuhan dividend per share yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi (Divianto, 2009)

Menurut Lukman Syamsuddin (2011:67) untuk menghitung dividend per share dapat menggunakan rumus :


(39)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 25

2.1.3 Saham

2.1.3.1 Pengertian Saham

Menurut Mohammad Samsul (2006:45) pengertian saham adalah sebagai berikut:

“Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (share holder atau stock holder).”

Sedangkan menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2006:58) bahwa pengertian saham adalah:

“Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahan.”

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa saham adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham.

2.1.3.2 Jenis-jenis Saham

Menurut Tjiptono Darmadji dan Fakhrudin (2006:7) mengemukakan beberapa sudut pandang untuk membedakan saham, yaitu :

1. Ditinjau dari segi kemampuan hak tagih atau klaim 2. Ditinjau dari cara peralihannya


(40)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 26

Berdasarkan definisi di atas, maka terdapat tiga sudut pandang untuk membedakan saham yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim a. Saham Biasa (common stock)

Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.

b. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor. Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar deviden. Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.

2. Ditinjau dari cara peralihannya


(41)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 27

Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.

b. Saham Atas Nama (Registered Stocks)

Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

3. Ditinjau dari kinerja perdagangan a. Blue – Chip Stocks

Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

b. Income Stocks

Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

c. Growth Stocks  (Well – Known)

Saham – saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.


(42)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 28

Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock.

Speculative Stock

Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.

Counter Cyclical Stocks

Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

2.1.3.3 Nilai Saham

Dalam praktik perdagangan saham, nilai saham dibedakan menurut cara pengalihan dan manfaat yang diperoleh bagi pemegang saham. Menurut Rusdin (2006:68) nilai saham terbagi atas tiga jenis yaitu :

1. Nilai Nominal (Nilai Pari) 2. Nilai Dasar


(43)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 29

Berdasarkan definisi di atas, maka terdapat tiga jenis nilai saham yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Nilai Nominal (Nilai pari)

Merupakan nilai yang tercantum dalam sertifikat saham yang bersangkutan, di Indonesia saham yang diterbitkan harus memiliki nilai nominal dan untuk satu jenis saham yang sama pada suatu perusahaan harus memiliki satu jenis nilai nominal.

2. Nilai Dasar

Pada prinsis harga dasar saham ditentukan dari harga perdahan saat saham tersebut diterbitkan, harga dasar ini akan berubah sejalan dengan dilakukannya berbagai tindakan emiten yang berhubungan dengan saham, antara lain : right issue, stock split, waran, dll.

3. Nilai Pasar

Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, jika bursa sudah tutup maka harga pasar saham tersebut adalah harga penutupannya.

2.1.3.4 Harga Saham

Menurut Eduardus (2010:341) pengertian harga saham adalah sebagai berikut :

“Harga saham merupakan cerminan dari ekspektasi investor terhadap faktor-faktor earning, aliran kas, dan tingkat return yang disyaratkan investor, yang mana ketiga faktor tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro suatu negara serta kondisi ekonomi global.”


(44)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 30

Sedangkan menurut Sawidji Widoatmodjo (2005:56) mengungkapkan bahwa:

“Harga saham adalah harga jual saham dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over the counter market)”

Dari kedua pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa harga saham adalah harga jual saham dari ekspektasi investor terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2.1.3.5 Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Menurut Martono dan Agus Harjito (2007:373) mengungkapkan bahwa : “Harga saham sebagai komoditas perdagangan, tentu dipengaruhi oleh

penawaran dan permintaan. Pada gilirannya, permintaan dan penawaran merupakan manifestasi dari kondisi psikologi pemodal.”

Sedangkan Menurut Ali Arifin (2004:116) mengungkapkan bahwa : “Faktor yang menentukan perubahan harga saham yaitu kondisi

fundamental emiten, permintaan dan penawaran, tingkat suku bungan, valuta asing, dana asing, indeks harga saham gabungan dan rumors.” Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah penawaran dan permintaan, kondisi fundamental emiten, tingkat suku bunga, valuta asing, dana asing, indeks harga saham gabungan dan rumors.


(45)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 31

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai return on equity (ROE) dan dividend per share (DPS) telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Rangkuman dari beberapa penelitian sebelumnya yang mempunyai hubungan dengan judul penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Sebelumnya

No Peneliti Judul Hasil Sumber

1. Dedi Trisno dan Fransiska Soejono (2008) Pengaruh profitabilitas

terhadap harga saham

telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham

2. Return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham

Jurnal Keuangan dan Bisnis Maret 2008 hal 39-52

2. Kanwal Iqbal Khan, Muhammad Aamir, Arslan Qayyum, And Adeel Nasir

(2011)

Can Dividend Decisions Affect the Stock Prices: A Case of

Dividend Paying Companies of KSE

Results indicate that Dividend Yield, Earnings per Share, Return on Equity and Profit after Tax are positively related to stock prices while Retention Ratio have negative relation with Stock Prices and significantly explains the variations in the stock market prices.

Internationa l Research Journal of Finance and

Economics ISSN 1450-2887 Issue 76

3. Ani Wilujeng Suryani (2007)

Analisis pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta Periode 2003-2005

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Faktor fundamental yang diwakili oleh

variabel current ratio, return on equity, earning per share dan price earning ratio terbukti secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap harga saham

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel current ratio, return on equity, earning per share dan price earning ratio dengan harga saham secara parsial.

Jurnal EMAS Volume 1

No 1,

Oktober 2007


(46)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 32

4. Sanjeet Sharma (2011)

Determinants Of Equity Share Prices In India

The results revealed that earning per share, dividend per share and book value per share has significant impact on the market price of share. Further, results of study indicated that dividend per share and earning per share being the strongest determinants of market price.

Journal of Arts,

Science & Commerce E-ISSN 2229-4686 ISSN 2231-4172 5. Nurmala dan

Evi Yuniarti (2007)

Analisis profitabilitas

terhadap harga saham perusahaan retail go publik di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian menujukkan bahwa : 1. Secara parsial profitabilitas perusahaan

yang dinyatakan dalam rasio profit margin, return on assets, dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham

2. profitabilitas perusahaan yang dinyatakan dalam rasio profit margin, return on assets, dan return on equity secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap harga saham

FORDEMA Volume 7 No.2

November 2007, hal 145-154

6. Seyed Heidar, Hassan Dehghan Dehavi, Elham Zarezadeh (2011)

Fitting the Relationship

between Financial Variables and Stock Price through Fuzzy Regression Case study: Iran Khodro Company

There is a negative relationship between Dividends per Share (DPS) and Iran Khodro’s stock price. There is also a negative relationship between Price to Earnings ratio and stock price. It is predicted that the more the ratio amount decreases, the more the stock price increases

Internationa l Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 11 [Special Issue - June 2011] 7. Budi

Susetyo, Tabrani, dan Khadijah (2008)

Pengaruh dividend per share dan

return on

investment

terhadap harga saham pada perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia

1. Hasil pengujian secara bersama-sama menunjukkan bahwa variabel dividend per share dan return on investment berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham

2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel dividend per share dan return on investment keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham

SOSEKHU M Volume 4 No.5

November 2008


(47)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 33

8. Mohammed Ibrahim Obeidat (2009)

The Internal Financial

Determinants of Common Stock Market Price: Evidence from Abu Dhabi Securities Market

The last conclusion of this study is that the entire three independent internal financial factors (EPS, DPS, and BVPS) have a significant effect on the common stock market prices in Abu Dhabi Securities Market. In addition, the data analysis reveals that there is a positive relationship between these three factors and the common stock market prices.

Journal of Economic &

Administrati ve Sciences Vol. 25, No. 1, June 2009

Sumber : berbagai jurnal

2.2 Kerangka Pemikiran

Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan (return) di masa yang akan datang (Abdul Halim, 2005:4). Tujuan investasi yang dilakukan oleh investor yaitu untuk memperoleh keuntungan berupa pendapatan atau tingkat pengembalian invetasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun selisih dari harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain) (Jogiyanto, 2008:5). Sebelum memutuskan investasi untuk membeli saham suatu perusahaan, investor memerlukan berbagai informasi yang akan dianalisis guna pengambilan keputusan yang tepat (Elvira Zyen, 2007). Terdapat dua analisis yang dapat dilakukan investor dalam menganalisis saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental (Mukhtaruddin, 2007).

Analisis fundamental terdiri dari analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan (Eduardus, 2010:303). Dalam melakukan analisis perusahaan, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan.


(48)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 34

Dimana salah satu rasio profitabilitas adalah Return On Equity (ROE) yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan tersebut (Susan Irawati, 2006:61). Menurut Brigham & Houston yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto (2010: 133) jika ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.

Hal ini sejalan dengan penelitian Dedi Trisno dan Fransiska Soejono (2008) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ROE terhadap harga saham mengindikasikan bahwa informasi yang diberikan oleh perusahaan mengenai informasi laba yang dimiliki perusahaan digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi mereka. Apabila informasi yang diberikan menunjukkan laba perusahaan tinggi, maka investor pun akan berminat untuk membeli saham tersebut. Semakin meningkatnya permintaan atas saham tersebut akan menyebabkan harga saham tersebut naik.

Selain analisa dengan return on equity, dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan dividen. Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proposional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik (Stice et al. yang diterjemahkan oleh Barlev Necodimus 2004:902). Salah satu indikator dalam menilai sebuah dividen yang dilakukan oleh investor adalah dengan melihat dividend per share (DPS).


(49)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 35

Menurut Jogiyanto (2008:135) hubungan harga saham seharusnya (nilai intrinsik) dengan Dividen Per Lembar Saham adalah positip, yaitu semakin besar dividen yang dibayar, semakin besar harga dari saham.”

Hal ini sejalan dengan penelitian Budi Susetyo, Tabrani, dan Khadijah (2008) yang menyatakan bahwa dividend per share dapat ditingkatkan apabila keuntungan yang akan dibagikan perusahaan itu tinggi. Meningkatnya dividend per share kemungkinan besar akan menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut yang secara langsung berakibat dapat menaikkan harga saham suatu perusahaan di pasar modal.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Investor Alat yang digunakan

untuk melakukan analisis perusahaan Analisis

Fundamental

Analisis Teknikal

Return on equity (ROE)

Dividend per share Melakukan

Analisis

Harga Saham Tujuan Investor


(50)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 36

2.2.1 Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham

Return on equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan tersebut (Susan Irawati,2006:61). Menurut Brigham & Houston yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto (2010: 133) jika ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.

Hal ini sejalan dengan penelitian Ani Wilujeng Suryani (2007) yang berjudul “Analisis pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta Periode 2003-2005” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel return on equity terhadap harga saham. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Nurmala dan Evi yuniarti (2007) tentang “Analisis profitabilitas terhadap harga saham perusahaan retail go publik di Bursa Efek Indonesia” mengungkapkan bahwa secara parsial profitabilitas perusahaan dalam rasio return on equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Kanwal Iqbal Khan (2011) yang berjudul “Can Dividend Decisions Affect the Stock Prices: A Case of Dividend Paying Companies of KSE” menyatakan bahwa Dividen Yield, Laba Per Saham, return on equity, dan Laba Setelah pajak berhubungan positif dengan harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dedi Trisno dan Fransiska Soejono (2008) tentang “Pengaruh profitabilitas terhadap harga saham telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia” mengemukakan bahwa rasio


(51)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 37

profitabilitas lainnya yang ditunjukkan oleh ROE juga menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

2.2.2 Pengaruh Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham

Dividend per share yaitu menghitung jumlah pendapatan yang dibagikan (dalam bentuk dividen) untuk setiap lembar saham biasa (Lukman Syamsuddin, 2011:75). Hubungan harga saham seharusnya (nilai intrinsik) dengan Dividen Per Lembar Saham adalah positip, yaitu semakin besar dividen yang dibayar, semakin besar harga dari saham (Jogiyanto, 2008:135).

Hal ini sejalan dengan penelitian Budi Susetyo (2008) tentang “Pengaruh dividend per share dan return on investment terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia“ yang menunjukkan bahwa dividend per share dan return on investment keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Seyed Heidar (2011) yang berjudul “Fitting the Relationship between Financial Variables and Stock Price through Fuzzy Regression Case study: Iran Khodro Company mengungkapkan bahwa ada hubungan negarif dan signifikan antara dividen per saham (DPS) dan harga saham Iran Khodro.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Sanjeet Sharma (2011) tentang “Determinants Of Equity Share Prices In India” menyatakan bahwa laba per saham, dividen per saham dan nilai buku per saham memiliki dampak yang signifikan terhadap harga pasar saham. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Mohammed Ibrahim Obeidat (2009) yang berjudul “The Internal


(52)

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis | 38

Financial Determinants of Common Stock Market Price: Evidence from Abu Dhabi Securities Market” menyimpulkan bahwa ketiga independen faktor keuangan internal (EPS, DPS, dan BVPS) memiliki dampak yang signifikan terhadap harga pasar saham biasa di Abu Dhabi Securities Market.

2.3 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:64) mengungkapkan bahwa :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.”

Dari uraian diatas mengenai pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap harga saham maka penulis dapat mengambil hipotesis sementara yaitu :

1. Return on equity pada perusahaan pertambangan cukup baik. 2. Dividend per share pada perusahaan pertambangan cukup baik. 3. Harga saham pada perusahaan pertambangan cukup baik.

4. Return on equity berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.

5. Dividend per share berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.

6. Return on equity dan dividend per share berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.


(53)

39

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Husein Umar (2005:303) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambah hal-hal lain jika dianggap perlu ”.

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah return on equity (ROE), dividend per share (DPS), dan harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu (Umi Narimawati, 2010:29). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif dan metode Verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik ( angka ) dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga


(54)

Bab III Objek dan Metode Penelitian | 40

menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Sugiyono (2010:147) mengemukakan metode deskriptif sebagai berikut:

“Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku umum atau generalisasi”.

Masyhuri (2008:45) dalam Umi Narimawati (2010) mengemukakan metode verifikatif sebagai berikut :

“Penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan

untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan ditempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa

dengan kehidupannya”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji perubahan variabel X1, X2 terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji

teori yang dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Dalam penelitian ini objek yang akan diuji dan diambil hipotesis apakah diterima atau ditolak dengan menggunakan motede deskriptif verifikatif yaitu pengaruh return on equity (ROE) dan dividend per share (DPS) terhadap harga saham.


(55)

Bab III Objek dan Metode Penelitian | 41

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Desain Penelitian menurut Menurut Moh. Nazir (2005:84) bahwa :

“Desain Penelitian adalah rancangan semua proses yang diperlukan

dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian;

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;

4. Menetapkan tujuan penelitian;

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian

Berdasarkan definisi di atas, maka terdapat sembilan langkah dalam desain penelitian yang dapat duraikan sebagai berikut :


(56)

Bab III Objek dan Metode Penelitian | 42

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian;

Permasalahan yang terjadi yaitu adanya perbedaan antara teori dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan kenyataan yang terjadi.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi;

Mencari faktor-faktor yang kemungkinan mengakibatkan permasalahan yang terjadi. Dalam penelitian ini faktor yg diduga mempengaruhi harga saham adalah return on equity dan dividend per share.

3. Menetapkan rumusan masalah;

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap harga saham perusahaan pertambangan.

4. Menetapkan tujuan penelitian;

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap harga saham perusahaan pertambangan.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;


(57)

Bab III Objek dan Metode Penelitian | 43

Hipotesis dalam penelitian ini adalah return on equity dan dividend per share berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu return on equity dan dividend per share, sedangkan variabel terikatnya adalah harga saham perusahaan pertambangan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

Sumber datanya adalah data sekunder dengan teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling, dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi.

8. Melakukan analisis data.

Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Desain penelitian yang lebih lengkap lagi akan dijelaskan dalam bentuk tabel dibawah ini :


(58)

Bab III Objek dan Metode Penelitian | 44

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian Jenis

Penelitian Metode yang digunakan

Unit Analisis

Time Horizon T-1 Descriptive Descriptive Survey Tahun Time Series T-2 Verifikatif Explanatory Survey Tahun Time Series Sumber : Umi Narimawati dkk (2010)

Dari tabel diatas kemudian peneliti menguraikan sebagai berikut :

1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui return on equity, dividend per share, dan harga saham dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalui unit analisis yaitu laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on equity dan dividend per share terhadap harga saham baik secara parsial maupun secara simultan dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalui unit analisis yaitu laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian kedalam subvariabel, konsep variabel, indikator dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan


(1)

Bab V Simpulan dan Saran | 122

variabel lain seperti laba per lembar saham (earning per share), return on assets (ROA), tingkat suku bunga, valuta asing, rumors, dan lain-lain.


(2)

123

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Ali Arifin. (2004). Membaca Saham. Yogyakarta: Andi.

Aliminsyah dan Padji. (2005). Kamus Istilah Akuntansi. Bandung: Yrama Widya. Andi Supangat. (2007). Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan

Nonparametrik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ani Wilujeng Suryani. (2007). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta Periode 2003-2005. Jurnal EMAS, 1(1).

Armida, S Alisjahbana. (2008). Menyikapi Krisis Global. Diakses pada 05

Januari, 2012 dari World Wide Web:

http://suar.okezone.com/read/2008/10/23/58/156695/menyikapi-krisis-global

Astuti, D. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Aviliani. (2008). Sektor Pertambangan Masih ”Sexy”. Diakses pada 12 Januari,

2012 dari World Wide Web:

http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=2&newsnr=7 34

Belkaoui, Ahmad Riani. (2007). Accounting Teory. Jakarta: Salemba Empat. Brigham, Eugene F. & Houston, Joel F. (2010). Manajemen Keuangan (Edisi

Kedua belas). Buku Satu. Jakarta: Erlangga.

Budi Susetyo, Tabrani, dan Khadijah. (2008). Pengaruh Dividend Per Share dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. SOSEKHUM, 4(5).

Dedy Trisno dan Fransiska Soejono. (2008). Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Bisnis, 9(1).

Divianto. (2009). Pengaruh Financial Performance Terhadap Harga Saham Perusahaan Rokok yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Orasi Bisnis.


(3)

D a f t a r P u s t a k a | 124

Edi Subiyantoro. (2008). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang Terdaftar di Pasar Modal Indonesia). Jurnal Manajemen&Kewirausahaan, 5(2).

Eduardus Tandelilin. (2010). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius. Eko Wahyudi, dan Baidori. (2008). Pengaruh Insider Ownership, Collateralizable

Assets, Growth In Net Assets, dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006. Jurnal Aplikasi Manajemen, 6(3).

Elvira Zeyn. (2007). Pengaruh Dividend Per Share dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Di Pasar Sekunder. Jurnal Trikonomika, 6(2). Fanny Roswita Ria Pasaribu & Hasan Sakti Siregar. (2009). Pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposite Ratio (LDR), Non-Performing Loan (NPL), Return On Equity (ROE), dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara.

Gujarati Damodar. (2005). Ekonometrika Dasar: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Husein Umar. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Garfindo.

Jeffrey Mulyono. (2008). Dampak Krisis Global Sektor Pertambangan Harus Diselamatkan. Diakses pada 25 Januari, 2012 dari World Wide Web: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=212541

Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kanwal Iqbal Khan. (2011). Can Dividend Decisions Affect the Stock Prices: A Case of Dividend Paying Companies of KSE. International Research Journal of Finance and Economics, ISSN 1450-2887 Issue 76.

Lukas Setia Atmaja. (2008). Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CV.Andi OFFSET.

Lukman Syamsuddin. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(4)

Masyhuri dan M. Zainudin. (2009). Metode Penelitian “Pendekatan Praktis dan Aplikatif”. Bandung: PT. Refika Aditama.

Mohammad Samsul. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Mohemmed Ibrahim Obeidat. (2009). The Internal Financial Determinants of Common Stock Market Price: Evidence from Abu Dhabi Securities Market. Journal of Economic & Administrative Sciences, 25(1).

Moh Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mukhtaruddin dan Desmoon King Romalo. (2007). Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Debt To Equity Ratio (DER), Book Value Per Share (BV) Terhadap Harga Saham Properti di BEJ. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi, 1(1). Nurmala dan Evi Yuniarti. (2007). Analisis Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Perusahaan Retail Go Publik Di Bursa Efek Indonesia. FORDEMA, 7(2), 145-154.

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti. (2006). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta.

Ridwan dan Sunarto. (2007). Pengantar Statistik untuk Penelitian Sosial Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Purbayu dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Rusdin. (2006). Pasar Modal. Bandung : Alfabeta.

Sanjeet Sharma. (2011). Determinants Of Equity Share Prices In India. Journal of Arts, Science & Commerce, ISSN 2231-4172.

Sawidji Widoatmodjo. (2005). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal : Pengantar Menjadi Investor Profesional. Jakarta: Elexmedia Komputindo.

Seyed Heidar. (2011). Fitting the Relationship between Financial Variables and Stock Price through Fuzzy Regression Case study: Iran Khodro Company. International Journal of Business and Social Science, 2(11).

Singgih Santoso. (2005). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : Elex Media Komputindo.


(5)

D a f t a r P u s t a k a | 126

Sofyan Syafri Harahap. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Stice, Earl K, et al. (2004). Accounting Intermediate. Edisi 15. Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta CV. Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunarsip. (2008). Memperkuat Kinerja Sektor Pertambangan Kita. Diakses Pada

23 Maret, 2012 dari World Wide Web:

http://www.iei.or.id/publicationfiles/Memperkuat%20Kinerja%20Sektor% 20Pertambangan%20Kita.pdf

Susan Irawati. (2006). Manajemen Keuangan. Bandung : Pustaka. Sutrisno. (2008). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Ekonisia.

Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Tjiptono Darmadji dan M Fakhruddin. (2006). Pasar Modal Di Indonesia :Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat.

Umi Narimawati dkk. (2010). Penulisan Karya Ilmiah:Paduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Genesis.

Warren, Carls. Reeve, James. And Philiph, E. (2005). Accounting = Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Zaki Baridwan. (2004). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. www.idx.co.id


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Fitri Nurgusman Sari

NIM : 21108141

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 13 Agustus 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Peta Gang. Sukamulya dlm III No.109 Bandung

DATA PENDIDIKAN

1. Tk. RA Jihadul Banat 1995 – 1996

2. MI Miftahussalam 1996 – 2002

3. SMP Negeri 3 Bandung 2002 – 2005

4. SMA Negeri 11 Bandung 2005 – 2008


Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Fundamental Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 72 80

Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Financial Leverage, dan Proceed Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 57 118

Analisis Pengaruh Dividend Per Share dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

3 62 120

Pengaruh Dividend per share (DPS) dan Return on equity (ROE) terhadap Harga saham pada Perusahaan Makanan dan minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 30 87

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 25 94

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 30 94

Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

2 57 29

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124