111
membentuk solidaritas yang kuat diantara TKW dan memiliki daya juang yang tinggi untuk mengubah nasib keluarga. Bahkan di dalam film ini sutradara sengaja tidak
memperlihatkan TKW yang mengalami kekerasan namun malah cenderung memiliki majikan yang baik dan perhatian terhadap TKW. Dengan demikian kemampuan
ideologis ini diupayakan dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengubah cara pandang kepada TKW dan berupaya untuk membangun realitas subjektif khalayak
dengan mengarahkan khalayak untuk lebih tanggap dan kritis dalam menanggapi kasus-kasus TKW yang sering kita dengar di media kita selama ini.
6.1.2 Pola Struktur Naratif
Pola struktur naratif dalam film secara umum dibagi menjadi tiga tahapan yakni permulaan, pertengahan, serta penutupan. Tahap pembukaan biasanya hanya
memiliki panjang cerita seperempat dari durasi filmnya. Tahap pertengahan adalah yang paling lama dan biasanya panjangnya lebih dari separuh dari durasi film.
Sementara tahap penutupan biasanya sekitar seperempat durasi film dan merupakan segmen yang terpendek. Pola ini sebenarnya mengacu pada struktur tiga babak yang
akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan selanjutnya. Melalui tiga tahapan inilah karakter, masalah, tujuan, aspek ruang dan waktu masing-masing ditetapkan dan
berkembang menjadi alur secara keseluruhan Pratista,Himawan.2008:44 Melalui penjelasan mengenai pola struktur naratif diatas penulis mulai
membagi beberapa adegan di dalam film Minggu pagi di Victoria Park untuk dimasukkan dalam tahapam permulaan, pertengahan, dan penutupan sebagai berikut :
Scene Permulaan
1, 18 Adegan pembuka di bangsal kamar, percakapan mengenai cita-cita
sebagai TKW oleh Rayi dan Mayang 2, 3, 8, 10,
11 Pengenalan karakter Sekar dan permasalahannya yang sedang sibuk
mencari pekerjaan untuk membayar hutangnya. 4, 5, 6, 7, 9 Pengenalan karakter Mayang dan pekerjaannya selama di Hongkong
yang bekerja sebagai PRT.
112
Scene Pertengahan
12, 15, 24, 25, 26, 56, 57
Sosialiasi antar TKW di warung Bude, saat Mayang dan Sari bercakap-cakap
13, 34, 38, 47 Pekerjaan Mayang mengasuh Sei Jun, perlakuan Majikan
Mayang 14, 30, 35, 36
Pengenalan karakter Sari 16, 17, 19, 44, 45
Latar belakang Mayang bekerja sebagai TKW 20, 22, 27, 28, 33,
37, 58 Masalah Sekar yang semakin runyam
21, 23 Wacana Pahlawan Devisa
31, 32, 41 Hubungan Mayang dan Gandhi
39, 40, 46, 48, 49 Hubungan Mayang dan Vincent
54, 55 Permasalahan TKW lainnya
Scene Penutupan
60, 61, 62, 77, 78, 82, 85
Sekar merasa putus asa dan upaya menolong Sekar
67, 86 Hubungan special antara Mayang dan Vincent
65, 67, 68, 75, 76, 79, 81, 87, 88, 89,
90 Permasalahan berakhir , persahabatan dan solidaritas sesama
TKW
113
6.2 Unsur Sinematik