Estimasi Dosis Janin pada

FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang ISBN 978-602-74268-1-8 pengukuran ESD. FetDose V4 merupakan program yang dikembangkan untuk penentuan estimasi dosis radiasi pada janin [5]. Menurut rekomendasi the European Comission 1996 bahwa besarnya tegangan kV yang dapat digunakan adalah 80 kV – 100 kV dan FFD sebesar 100 cm – 150 cm [24]. Dalam penelitian ini, pegukuran ESD dilakukan dengan besar tegangan kVp QA sebesar 125 dan, kVp EX [15] berturut – turut adalah 70, 73, 77, 81, 85, 90 dan 96 dengan beban tabung sebesar 10 mAs, nilai Focus to Film Distance FFD yang digunakan adalah 100 cm, 110 cm, 120 cm, 130 cm, 140 cm dan 150 cm. Ketebalan solid water phantom yang digunakan adalah 18 cm yang mewakili ketebalan PelvisAP thickness [22], sehingga, besarnya Focus to Skin Distance FSD, baik FSD EX dan FSD QA yang digunakan merupakan selisih dari FFD dengan AP thickness yaitu berturut-turut 82 cm, 92 cm, 102 cm, 112 cm, dan 132 cm. Besarnya output mGymAs diperoleh dari hasil uji linearitas dengan menggunakan Multimeter X-Ray pada masing – masing FFD. Penentuan estimasi dosis janin secara manual dihitung dengan menggunakan persamaan 1 dimana nilai ESD diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan persamaan 2. Penentuan dosis janin secara simulasi diperoleh dengan menggunakan program FetDose V4 dengan memasukkan nilai ESD hasil pengukuran X-Ray Multimeter yang diletakkan pada titik pusat solid water phantom. Baik perhitungan manual maupun simulasi, besar NUD diperoleh dari program FetDose V4. Uji t dengan program SPSS digunakan untuk membandingkan hasil estimasi dosis janin yang diperoleh dari perhitungan manual dan simulasi, dengan hipotesis nol H adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi dan manual, dan hipotesis alternatif H a adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi dan manual. Apabila pada uji t diperoleh p 0,05 maka H diterima dan H a ditolak dan jika p 0,05 maka H ditolak dan H a diterima [23].

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Estimasi Dosis Janin pada

FFD = 100 cm Gambar 4 adalah grafik yang menunjukkan bahwa ESD yang diperoleh dari perhitungan manual dan simulasi mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan besar tegangan tabung kVp. ESD1 merupakan hasil perhitungan manual dengan menggunakan persamaan 2 dan ESD2 merupakan hasil pengukuran Multimeter X-Ray. Besar output mGymAs berdasarkan hasil uji linearitas dengan menggunakan Multimeter X-Ray pada FFD sebesar 100 cm adalah 0,182 mGymAs. Hasil uji korelasi Pearson antara kVp dan ESD 1 dengan menggunakan program SPSS menghasilkan r = 0,999 dan uji korelasi Pearson antara kVp dan ESD 2 menghasilkan nilai r yang sama yaitu sebesar 0,999. Karena nilai r yang dihasilkan berada pada rentang 0,70 – 1,00 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat [23] antara kVp dan ESD 1 juga kVp terhadap ESD 2 . 100 cm Tabel 1 merupakan data hasil estimasi dosis janin dengan metode perhitungan manual dan simulasi. D f1 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan manual dan D f2 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan simulasi janin dengan program FetDose V4. Hasil uji t menghasilkan nilai Tabel 1. Estimasi Dosis Janin pada FFD = 100 cm kVp ESD 1 mGy D f1 mGy ESD 2 mGy D f2 mGy 70 73 77 81 85 90 96 0, 571 0, 621 0, 691 0, 764 0, 842 0, 943 1, 073 0, 062 0, 074 0, 092 0, 111 0, 135 0, 167 0, 211 0, 062 0, 074 0, 092 0, 111 0, 135 0, 167 0, 211 0, 072 0, 086 0, 106 0, 129 0, 156 0, 194 0, 244 ISBN 978-602-74268-1-8 FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang 0,5 1 1,5 60 70 80 90 100 E S D m G y kVp ESD1 ESD2 significancy 0,001 dimana p 0,05 sehingga H ditolak dan H a diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan manual dan simulasi pada FFD sebesar 100 cm. Gambar 4 . Grafik ESD hasil perhitungan manual ESD 1 dan pengukuran ESD 2 pada FFD =100 cm Rerata hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan manual sebesar 0,122 mGy dan rerata hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi sebesar 0,141 mGy. Rerata estimasi dosis janin dengan kedua metode berada dibawah nilai batas dosis janin sehingga FFD dengan besar 100 cm dapat dijadikan acuan sebagai refrensi prosedur diagnostic.

b. Estimasi Dosis Janin pada