Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Selain service salah satu teknik dasar dalam permainan bulutangkis adalah pukulan lob. Agar bisa melakukan lob dengan akurasi yang baik tentu saja tidak lepas dari pembinaan dan latihan yang continue dan terorganisir dengan baik. Oleh karena itu pembinaan perlu diberikan sejak awal. Contoh model pembinaan untuk anak didik di sekolah adalah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di di SMP N 3 Gombong Kebumen dilaksanakan satu kali dalam seminggu yakni setiap hari selasa mulai pukul 13.30 WIB di dalam gedung serbaguna milik SMP N 3 Gombong. Siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di sekolah diharapkan dapat meningkatkan prestasi keterampilan bermain bulutangkis khususnya teknik service dan pukulan lob. Service merupakan salah satu cara yang penting untuk mendapatkan skor, sulit bagi pemain bulutangkis untuk mendapatkan skor secara konsisten tanpa service yang memadai. Lob dalam permainan bulutangkis merupakan teknik yang sering di gunakan dalam bermain bulu tangkis, lob tidak hanya untuk bertahan tapi juga untuk menyerang. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam melakukan service antara lain shuttlecock jatuh terlalu jauh di belakang garis service belakang atau tidak sampai garis service di depan dan shuttlecock membentur net. Dalam melakukan pukulan lob juga sering terjadi kesalah, misalnya posisi kaki yang kurang tepat saat melakukan lob, perkenaan shuttlecock dengan 5 raket saat melakukan lob kurang tepat, dan cara melakukan lob yang kurang akurat karena keadaan bola melambung terlalu rendah. Atas dasar uraian dari latar belakang masalah diatas, peneliti merasa tertarik untuk mendalami dan meneliti secara ilmiah kemampuan service dan pukulan lob dalam bermain bulutangki. Sehingga dalam penelitian ini mengambil judul ” Kemanpuan Dasar Pukulan Servis Panjang Dan Lob Dalam Permainan Bulutangkis Pada Siswa Putra SMP N 3 Gombong Kebumen Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bulutangkis ”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa persoalan sebagai berikut : 1. Pada saat melakukan service shuttlecock jatuh terlalu jauh di belakang garis service belakang. 2. Pada saat melakukan service shuttlecock melambung terlalu rendah. 3. Pada saat melakukan lob lambungan shuttlecock masih terlalu tinggi atau pun rendah di atas net. 4. Penempatan posisi kaki pada saat melakukan pukulan lob masih kurang tepat. 5. Masih terlihat kesalahan dalam melakukan pukulan lob karena masih ditemukan hasil posisi shuttlecock menyamping keluar.

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang ada maka dibatasi masalah yang akan diteliti yaitu seberapa besar kemampuan dasar pukulan service dan lob dalam 6 ekstrakurikuer bulutangkis siswa SMP N 3 Gombong Kebumen tahun pelajaran 20142015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu besarnya kemampuan dasar pukulan service dan lob dalam ekstrakurikuer bulutangkis siswa SMP N 3 Gombong Kebumen

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan dasar pukulan service dan lob dalam ekstrakurikuer bulutangkis di SMP N 3 Gombong Kebumen.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan dan tujuan yang telah dijelaskan, maka penelitian ini bermanfaat sebagai berikut: 1. Teoritis Dapat menjadi referensi dan sebagai acuan dalam penelitian sejenis dan sebagai informasi dalam mengevaluasi kemampuan bulutangkis. 2. Praktis a. Bagi guru olahraga SMP N 3 Gombong dapat sebagai bahan evaluasi untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi siswanya. b. Bagi penulis sendiri dapat mengetahui tingkat kemampuan dasar peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP N 3 Gombong. 7 c. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi sekolah-sekolah yang mengadakan pembinaan olahraga bulutangkis. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Bulutangkis

Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia setelah sepakbola. Bulutangkis adalah cabang olahraga permainan yang menggunakan raket sebagai alat pemukul dan shuttlecock sebagai objek pukul. Tujuan permainan ini adalah menjatuhkan shuttlecock melewati net ke daerah bidang permainan lawan untuk mendapatkan poin. Menurut Tony Grice 1996 : 1, Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di dunia. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Bulutangkis merupakan olahraga yang dimainkan dengan menggunakan net, raket dan bola dengan teknik pemukulan yang bervariasi mulai dari yang relatif lambat hingga yang sangat cepat disertai dengan gerakan tipuan. Menurut Subardjah 1999 : 13, permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu orang atau dua orang melawan dua orang. Menurut Johnson 1984 : 5, Bulutangkis atau badminton sebagai olahraga hiburan dan pertandingan digemari tua muda diseluruh dunia. Dalam hal ini permainan bulutangkis mempunyai tujuan bahwa seorang pemain berusaha

Dokumen yang terkait

Perbedaan Latihan Pukulan Lob Berpola dan Latihan Pukulan Lob Bebas Tidak Berpola terhadap Hasil Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis pada Atlet PB. Pendowo Semarang Tahun 2008

0 4 83

Pengaruh Penggunaan Modifikasi Media Belajar Raket Mini terhadap Hasil Belajar Servis Panjang, Lob, dan Smash Bulutangkis Pada Ekstrakurikuler Bulutangkis SMP N 23 Surakarta Tahun 2015.

0 0 19

HUBUNGAN KEMAMPUAN SERVIS PANJANG DAN SERVIS PENDEK DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN TUNGGAL BULUTANGKIS SISWA KELAS VII YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP NEGERI 2 NGEMPLAK SLEMAN DIY.

0 6 72

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 32 PURWOREJO.

1 1 80

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PANJANG DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI REJOWINANGUN 1 KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 8 79

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN SERVIS PENDEK PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA.

0 4 112

PENGARUH LATIHAN PUKULAN LOB METODE DRILL 30 PUKULAN LANGSUNG DAN 2 KALI 15 PUKULAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN.

0 0 92

KETEPATAN PUKULAN SMASH BULUTANGKIS PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS PUTRA DI SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA.

0 0 65

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS LOB DAN SMASH PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SD NEGERI 1 BANCAR PURBALINGGA.

0 4 81

TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MEMUKUL LOB PERMAINAN BULUTANGKIS SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SUROJOYO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014.

0 0 91