Kecerdasan Emosi T1 802012079 Full text
misalnya kecerdasan emosional meningkatkan kesediaan individu untuk terlibat dalam eksplorasi karir dan komitmen mereka untuk pilihan karir yang menarik, mengurangi
kebingungan, kecemasan, dan konflik dalam pengambilan keputusan karir Brown dkk, 2003; Dahl, Austin, Wagner, Lukas, 2008. Di Fabio dan koleganya Mis, Di Fabio Kenny,
2011; Di Fabio dkk, 2012, 2013; Di Fabio Saklofske, 2014 telah secara konsisten menemukan bahwa orang dengan kecerdasan emosional tinggi mengalami sedikit kesulitan
dalam pengambilan keputusan karir dan sedikit keraguan dalam menentukan pilihan karir. Penelitian Brown dkk menunjukkan bahwa kecerdasan emosional adalah prediktor kuat
dari pengambilan keputusan karir Brown dkk, 2003;. Di Fabio Saklofske 2014; Jiang, 2014, sebagai elemen inti pengambilan keputusan karir dan proses konseling Bullock-
Yowell, Andrews, McConnell, Campbell, 2012; B. Y. Choi dkk, 2013.; Lent, Brown, Hackett, 1994. Pengambilan keputusan karir mengacu pada keyakinan individu bahwa
mereka dapat berhasil melakukan tugas pengambilan keputusan, seperti penilaian diri, pilihan tujuan, pengumpulan informasi karir, pemecahan masalah, dan perencanaan untuk masa
depan Betz Luzzo, 1996. Individu dengan pengambilan keputusan karir rendah cenderung menjadi lebih cemas dengan tugas pengambilan keputusan karir dibandingkan
dengan mereka yang memiliki pengambilan keputusan karir tinggi, dan mereka dapat menghindari tugas-tugas yang sulit Bandura, 1977; Brown dkk., 2003. Kecerdasan
emosional dapat meningkatkan pengambilan keputusan karir karena kemampuan emosional dapat mengontrol dan mengatur harapan dan mengurangi kekhawatiran dan ketakutan terkait
pilihan karir Emmerling Cherniss, 2003; Jiang, 2014 dan dapat memperkuat kemampuan individu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan karir Brown dkk.,
2003; Di Fabio, 2012. Meskipun diketahui bahwa pengambilan keputusan karir dan pengambilan keputusan
karir berhubungan positif, mekanisme adalah menurut Greenhaus, Callanan, dan Kaplan
1995, perjalanan pengembangan karir yang disertai serangkaian tujuan, dan kesuksesan karir biasanya membutuhkan pencapaian yang bersifat kontinu. Demikian pula, Lent dkk
1994 berpendapat tujuan itu adalah komponen utuh dalam teori pengambilan keputusan karir, rencana karir, aspirasi, dan pilihan tersebut penting dalam mekanisme mencapai
tujuan. Orang yang mampu menetapkan tujuan, dapat mengatur dan mengarahkan perilaku mereka sendiri, untuk memotivasi diri, dan meningkatkan kemungkinan mencapai hasil yang
diinginkan dalam keputusan karir. Dengan demikian, sikap pribadi mencapai tujuan telah terbukti berkaitan erat dengan kemampuan emosional Barrick, Gunung, Strauss, 1993.